Sabtu, 19 Mei 2012

Arsitektur Informasi ( Tugas SIM )


Arsitektur Informasi
Kata “arsitektur” membuat kita membayangkan bangunan atau gedung. Dalam dunia teknologi informasi, “arsitektur informasi” atau “arsitektur sistem informasi” merujuk ke disain (rancangan) yang berisi gambaran atau deskripsi terinci tentang struktur sebuah sistem informasi. Penekanan pada deskripsi ini menyebabkan arsitektur informasi sehingga dikenal juga dengan istilah architectural description. Deskripsi ini tentu saja sangat bergantung pada karakteristik sistem yang dibangun, namun secara umum biasanya ada semacam kerangka besar yang bersifat generik untuk dijadikan panduan. Itu sebabnya, dikenal pula istilah architectural frameworks. Di dalam kerangka deskripsi ini terdapat penjelasan tentang aspek-aspek fundamental dari sebuah sistem dan panduan atau rekomendasi cara mengembangan atau membangun sistem tersebut. Deskripsi tentang arsitektur ini biasanya terbagi secara hirarkis dan berisi bagian-bagian yang secara khusus membahas berbagai aspek teknis.  Selain yang dikeluarkan oleh Institute of Electronic and Electrical Engineers atau IEEE
 Ada beberapa kerangka arsitektur informasi yang diusulkan para ahli pengembangan sistem. Menurut Greefhorst et. al. (2006), kerangka-kerangka arsitektur itu terbagi dalam dua golongan besar, yaitu:
v  Arsitektur untuk organisasi (enterprise-class frameworks),
Baik untuk tingkatan unit kerja, organisasi keseluruhan, maupun untuk sektor industri besar.
 Kerangka arsitektur jenis ini biasanya mengandung berbagai dimensi, dan menjadi dasar bagi model-model arsitektur khusus. Beberapa contoh kerangka ini adalah Information Systems Architecture, Information Framework (IFW), TOGAF atau the Open Group Architecture Framework (TOGAF), Integrated Architecture Framework (IAF), dan Methodology for Architecture Description (MAD).
v  Arsitektur untuk tingkatan aplikasi (application-class frameworks)
Mengandung deskripsi untuk aplikasi perangkat lunak tertentu, dan tentunya lebih rinci daripada arsitektur organisasi. Beberapa kerangka yang populer adalah Model 4+1, model Siemens, dan Model 2+2
Kegiatan mengembangan arsitektur informasi ini sudah tumbuh menjadi disiplin tersendiri dan memiliki sebuah lembaga global bernama Institute of Information Architecture ( http://www.iainstitute.org/en/ ). Di dalam situs mereka, terdapat definisi arsitektur informasi.
Di dalam buku Information Architecture for World Wide Web,3th editon,O'Reilly 2006,
disebutkan ada 4 jenis pengertian arsitektur informasi:
1. The structural design of shared information environments.
2. The combination of organization,labeling,search, and navigation
   systems within web sites and intranets.
3. The art and science of shaping information products and experiences to 
   support usability and findability.
4. An emerging discipline and community of practice focused on bringing 
   principles of design and architecture to the digital landscape.
Secara  ringkas  dapat  disebutkan  bahwa,  Arsitektur  Informasi  didefinisikan
sebagai  ilmu  dan  seni  tentang  bagaimana  menyusun  (structuring),
mengklasifikasi  (classifysing)  dan  melakukan  pelabelan  (labelling)  informasi
agar orang mudah mengatur dan menemukannya.
Menyusun  termasuk  didalamnya  menentukan  level  kedalaman  informasi
(granularity) dan menentukan hubungan satu dengan lainnya.  Mengklasifikasi
adalah  mengatur  informasi  dalam  kategori-kategori  dan  keterhubungannya
(semantik).  Melakukan  pelabelan  artinya  memberikan  istilah  yang  dianggap
representasi suatu atau sekelompok informasi/konsep.
Disain struktur lingkungan informasi yang dipakai bersama (The structural design of shared information environments). Ini merupakan makna teknis dari arsitektur informasi sebagaimana diuraikan di atas. Penekanan pada kata “lingkungan bersama” menunjukkan bahwa arsitektur informasi mencakup pekerjaan yang mengandung aspek teknologi dan sosial sekaligus, atau sosio-teknis.
Seni dan ilmu mengelola dan menandai situs Web, intranets, komunitas online, dan perangkat lunak yang mendukung keterpakaian dan kemudahan menemukan informasi (The art and science of organizing and labeling web sites, intranets, online communities and software to support usability and findability). Definisi ini menggunakan kata “seni dan ilmu” untuk menyatakan bahwa seseorang yang terlibat dalam pembuatan arsitektur informasi (seorang arsitek informasi) perlu memiliki keterampilan sosial-budaya selain pengetahuan ilmiah. Penekanan pada usability dan findability menunjukkan bahwa arsitektur informasi memang sangat memperhatikan kondisi Internet yang cenderung menimbulkan fenomena timbunan informasi (information overload)
Sebuah komunitas praktisi yang sedang tumbuh, memfokuskan diri pada kegiatan yang mengupayakan penerapan prinsip-prinsip disain dan arsitektur ke bidang/lanskap digital
(An emerging community of practice focused on bringing principles of design and architecture to the digital landscape).
Di pengertian ketiga ini terlihat upaya menempatkan arsitektur informasi sebagai bagian dari arsitektur dunia fisik yang sudah lebih dulu muncul. Ini bisa dimengerti, sebab dunia informasi sangat mudah dilihat sebagai tiruan dari dunia fisik.

Mengapa  arsitektur  informasi  itu  penting?  Mengapa  harus  peduli?  Mengapa
perusahaan  /  organisasi  menginvestasikan  waktu  dan  uang  dalam  desain
arsitektur informasi mereka? Bagaimana dengan return of investment (ROI)?
 Berikut beberapa alasan:
1. Biaya  menemukan informasi (The  cost of finding information)
Berapa biaya jika setiap karyawan di sebuah  perusahaan menghabiskan
sekitar lima menit ekstra per hari berjuang untuk menemukan jawaban
pada situs internet? Berapa biaya pelanggan yang frustrasi dengan situs
web kurang terorganisir?

2. Biaya tidak menemukan informasi (The cost of not finding information)
Berapa banyak keputusan yang buruk dibuat setiap hari dalam organisasi
karena karyawan tidak menemukan informasi  yang mereka butuhkan?
Berapa banyak duplikasi hasil usaha dari ini memutuskan? Berapa banyak
pelanggan  yang gagal karena  mereka  tidak  dapat  menemukan produk
yang  mereka  inginkan di  situs  web Anda?  Berapa  banyak  yang Anda
keluarkan  setiap  hari  untuk  memberikan  dukungan  telepon  untuk
pelanggan  yang  sudah  ada  karena  mereka  membenci  menavigasi
dukungan teknis online Anda?
Arsitektur Informasi 2
3. Nilai pendidikan (The value of education)
Berapa biaya yang digunakan untuk mendidik pelanggan Anda tentang
produk baru dan layanan terkait yang mereka cari di situs web Anda?
     4. Biaya konstruksi (The cost of construction)
Berapa biaya untuk merancang dan membangun sebuah situs web?
Berapa biaya untuk mengulang hal itu enam bulan kemudian karena tidak
mendukung findability?
5. Biaya pemeliharaan (The cost of maintenance )
Berapa biaya untuk memastikan bahwa desain yang baik tidak hancur
dari waktu ke waktu? Apakah orang-orang yang memelihara situs Anda
tahu  di  mana  harus  menempatkan  konten  baru  dan  kapan  harus
menghapus konten yang ketinggalan jaman?
6. Biaya pelatihan (The cost of training )
Misal, berapa biaya untuk melatih karyawan untuk menggunakan sistem
yang baru?
7. Nilai merek (The value of brand)
Tidak peduli seberapa indah situs web Anda, jika pelanggan tidak dapat
menemukan apa yang mereka butuhkan, merek Anda kehilangan nilai di
mata mereka.  Berapa banyak yang Anda habiskan di iklan TV tersebut
membangun merek?
Komponen Utama Arsitektur Informasi

1. Organisasi Informasi
Organisasi  Informasi  membahas  cara  mengelompokkan  informasi.
Pengelompokan informasi  juga  disebut  taksonomi  dan hirarki.  Sistem
Organisasi membicarakan 2 hal: skema dan struktur organisasi informasi.
l. Skema  membahas  bagaimana  informasi  disampaikan.  beberapa
jenis  skema  organisasi  informasi  yang  sering  dipakai,  seperti:
alfabetis,  kronologis,  geografis,  berdasarkan  topik,  berdasarkan
pekerjaan (task),  berdasarkan  audiens,  metafora,  atau
gabungannya.

ll.  Struktur membahas  taksonomi  informasi.  Pendekatan  yang
digunakan bisa bermacam-macam,  seperti: hirarki  (top-down
approach), model basisdata (bottom-up approach), hiperteks, dan
lain-lain.

2. Sistem Pelabelan
Sistem Pelabelan adalah cara  bagaimana suatu  istilah yang digunakan
bisa  dengan  tepat  mewakili  suatu  atau  sekelompok  informasi/konsep
(how to represent information). Biasanya ada 4 jenis label.
i. Pertama tautan kontekstual (contextual links).
Yaitu  hyperlink ke informasi  lain yang terdapat di  halaman lain
atau halaman yang sama.
ii. Kedua, Tajuk (headings).
Yaitu  label  yang  secara  tepat  dan  sederhana  mampu
mendeskripsikan konten yang mengikutinya.
iii. Ketiga, pilihan sistem navigasi.
Label  yang  merepresentasikan  pilihan-pilihan  pada  sistem
navigasi.
iv. Keempat, Istilah-istilah pengindeksan (index terms).
Yaitu  kata  kunci  dan  tajuk  subyek (subject  headings) yang
merepresentasikan  konten  untuk  keperluan  browsing dan
searching.

3. Sistem Navigasi
Sistem  Navigasi  membahas  bagaimana  membimbing  pemakai  web
berpindah-pindah dari informasi yang satu ke yang lain tanpa kehilangan
orientasi. Jenis sistem navigasi yang paling umum ada 3: navigasi global,
navigasi  lokal,  dan navigasi  kontekstual.  Selain itu ada sistem navigasi
tambahan  lainnya,  seperti:  peta  situs  (sitemaps),  Indeks  situs  (site
indexes), daftar isi (table of contents) dan Panduan (guides, wizards).
Dengan makin berkembangnya kebutuhan pengguna web,  maka mulai
muncul  pendekatan  baru  dalam  navigasi.  Seperti:  personalisasi,
kustomisasi, visualisasi, dan navigasi sosial.

4. Sistem Pencarian
Sistem Pencarian  membahas  pencarian  melalui  mesin  pencari.  Yang
dipelajari antara lain:  antarmuka pencarian,  query language,  algoritma
temu  kembali  (retrieval  algorithms),  zona  pencarian,  dan  bagaimana
mendesain  antarmuka (interface) penelusuran.  Sistem Pencarian  juga
membicarakan  masalah-masalah dalam  temu  kembali  informasi
(information retrieval) seperti:  relevansi (relevansi  dokumen  yang
ditemukan)  dan  presisi  (ketepatan  dokumen  yang  ditemukan),  dan
perangkingan hasil pencarian (ranking).

Rujukan :
Peter Morville, Louis Rosenfeld. “Information Architecture for the World Wide 
Web Third Edition".0'Reilly,2006
Aji  Supriyanto."Arsitektur  dan  Teknik  Desain  Informasi  pada  Web".Jurnal
Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007
Hendro Wicaksono."Arsitektur Informasi:  membantu pencarian informasi  di 
web".http://hendrowicaksono.multiply.com/journal/item/14.diakses 12 April 2011
http://www.cancer.gov, diakses 16 April 2011
http://www.loc.gov/index.html,  diakses 16 April 2011


Nama     : Ikang Fauzi
Nim       : 11111222
Kelas     : 11.2C.14 )



Tidak ada komentar: