Arsitektur
Informasi
Kata “arsitektur” membuat kita membayangkan bangunan
atau gedung. Dalam dunia teknologi informasi, “arsitektur informasi” atau
“arsitektur sistem informasi” merujuk ke disain (rancangan) yang berisi
gambaran atau deskripsi terinci tentang struktur sebuah sistem informasi.
Penekanan pada deskripsi ini menyebabkan arsitektur informasi sehingga dikenal
juga dengan istilah architectural description. Deskripsi ini tentu saja sangat
bergantung pada karakteristik sistem yang dibangun, namun secara umum biasanya
ada semacam kerangka besar yang bersifat generik untuk dijadikan panduan. Itu
sebabnya, dikenal pula istilah architectural frameworks. Di dalam kerangka
deskripsi ini terdapat penjelasan tentang aspek-aspek fundamental dari sebuah
sistem dan panduan atau rekomendasi cara mengembangan atau membangun sistem
tersebut. Deskripsi tentang arsitektur ini biasanya terbagi secara hirarkis dan
berisi bagian-bagian yang secara khusus membahas berbagai aspek teknis. Selain yang dikeluarkan oleh Institute of
Electronic and Electrical Engineers atau IEEE
Ada beberapa
kerangka arsitektur informasi yang diusulkan para ahli pengembangan sistem.
Menurut Greefhorst et. al. (2006), kerangka-kerangka arsitektur itu terbagi
dalam dua golongan besar, yaitu:
v
Arsitektur
untuk organisasi (enterprise-class frameworks),
Baik untuk tingkatan unit kerja,
organisasi keseluruhan, maupun untuk sektor industri besar.
Kerangka
arsitektur jenis ini biasanya mengandung berbagai dimensi, dan menjadi dasar
bagi model-model arsitektur khusus. Beberapa contoh kerangka ini adalah
Information Systems Architecture, Information Framework (IFW), TOGAF atau the
Open Group Architecture Framework (TOGAF), Integrated Architecture Framework
(IAF), dan Methodology for Architecture Description (MAD).
v
Arsitektur
untuk tingkatan aplikasi (application-class frameworks)
Mengandung deskripsi untuk aplikasi
perangkat lunak tertentu, dan tentunya lebih rinci daripada arsitektur organisasi.
Beberapa kerangka yang populer adalah Model 4+1, model Siemens, dan Model 2+2
Kegiatan mengembangan arsitektur informasi ini sudah
tumbuh menjadi disiplin tersendiri dan memiliki sebuah lembaga global bernama
Institute of Information Architecture ( http://www.iainstitute.org/en/
). Di dalam situs mereka, terdapat definisi arsitektur informasi.
Di dalam buku Information Architecture
for World Wide Web,3th editon,O'Reilly 2006,
disebutkan ada 4 jenis pengertian arsitektur informasi:
1. The structural design of shared information
environments.
2. The combination of organization,labeling,search, and navigation
systems within
web sites and intranets.
3. The art and science of shaping information products
and experiences to
support
usability and findability.
4. An emerging discipline and community of practice
focused on bringing
principles of
design and architecture to the digital landscape.
Secara
ringkas dapat disebutkan
bahwa, Arsitektur Informasi
didefinisikan
sebagai ilmu dan
seni tentang bagaimana
menyusun (structuring),
mengklasifikasi
(classifysing) dan melakukan
pelabelan (labelling) informasi
agar orang mudah mengatur dan menemukannya.
Menyusun
termasuk didalamnya menentukan
level kedalaman informasi
(granularity) dan menentukan hubungan satu dengan
lainnya. Mengklasifikasi
adalah
mengatur informasi dalam
kategori-kategori dan keterhubungannya
(semantik).
Melakukan pelabelan artinya
memberikan istilah yang
dianggap
representasi suatu atau sekelompok informasi/konsep.
Disain struktur lingkungan informasi yang dipakai
bersama (The structural design of shared information environments). Ini
merupakan makna teknis dari arsitektur informasi sebagaimana diuraikan di atas.
Penekanan pada kata “lingkungan bersama” menunjukkan bahwa arsitektur informasi
mencakup pekerjaan yang mengandung aspek teknologi dan sosial sekaligus, atau
sosio-teknis.
Seni dan ilmu mengelola dan menandai situs Web,
intranets, komunitas online, dan perangkat lunak yang mendukung keterpakaian
dan kemudahan menemukan informasi (The art and science of organizing and
labeling web sites, intranets, online communities and software to support
usability and findability). Definisi ini menggunakan kata “seni dan ilmu” untuk
menyatakan bahwa seseorang yang terlibat dalam pembuatan arsitektur informasi
(seorang arsitek informasi) perlu memiliki keterampilan sosial-budaya selain
pengetahuan ilmiah. Penekanan pada usability dan findability menunjukkan bahwa
arsitektur informasi memang sangat memperhatikan kondisi Internet yang
cenderung menimbulkan fenomena timbunan informasi (information overload)
Sebuah komunitas praktisi yang sedang tumbuh,
memfokuskan diri pada kegiatan yang mengupayakan penerapan prinsip-prinsip
disain dan arsitektur ke bidang/lanskap digital
(An emerging community of practice focused on bringing
principles of design and architecture to the digital landscape).
Di pengertian ketiga ini terlihat upaya menempatkan
arsitektur informasi sebagai bagian dari arsitektur dunia fisik yang sudah
lebih dulu muncul. Ini bisa dimengerti, sebab dunia informasi sangat mudah
dilihat sebagai tiruan dari dunia fisik.
Mengapa arsitektur
informasi itu penting?
Mengapa harus peduli?
Mengapa
perusahaan / organisasi
menginvestasikan waktu dan
uang dalam desain
arsitektur informasi mereka? Bagaimana dengan return of
investment (ROI)?
Berikut beberapa
alasan:
1. Biaya menemukan informasi (The cost of finding information)
Berapa biaya jika setiap karyawan di sebuah perusahaan menghabiskan
sekitar lima menit ekstra per hari berjuang untuk
menemukan jawaban
pada situs internet? Berapa biaya pelanggan yang
frustrasi dengan situs
web kurang terorganisir?
2. Biaya tidak menemukan informasi
(The cost of not finding information)
Berapa banyak keputusan yang buruk dibuat setiap hari
dalam organisasi
karena karyawan tidak menemukan informasi yang mereka butuhkan?
Berapa banyak duplikasi hasil usaha dari ini memutuskan?
Berapa banyak
pelanggan yang
gagal karena mereka tidak
dapat menemukan produk
yang mereka inginkan di
situs web Anda? Berapa
banyak yang Anda
keluarkan
setiap hari untuk
memberikan dukungan telepon
untuk
pelanggan yang sudah
ada karena mereka
membenci menavigasi
dukungan teknis online Anda?
Arsitektur Informasi 2
3. Nilai pendidikan (The value of
education)
Berapa biaya yang digunakan untuk mendidik pelanggan
Anda tentang
produk baru dan layanan terkait yang mereka cari di
situs web Anda?
4. Biaya konstruksi (The cost of
construction)
Berapa biaya untuk merancang dan membangun sebuah situs
web?
Berapa biaya untuk mengulang hal itu enam bulan kemudian
karena tidak
mendukung findability?
5. Biaya pemeliharaan (The cost of
maintenance )
Berapa biaya untuk memastikan bahwa desain yang baik
tidak hancur
dari waktu ke waktu? Apakah orang-orang yang memelihara
situs Anda
tahu di mana
harus menempatkan konten
baru dan kapan
harus
menghapus konten yang ketinggalan jaman?
6. Biaya pelatihan (The cost of
training )
Misal, berapa biaya untuk melatih karyawan untuk
menggunakan sistem
yang baru?
7. Nilai merek (The value of brand)
Tidak peduli seberapa indah situs web Anda, jika
pelanggan tidak dapat
menemukan apa yang mereka butuhkan, merek Anda
kehilangan nilai di
mata mereka.
Berapa banyak yang Anda habiskan di iklan TV tersebut
membangun merek?
Komponen Utama
Arsitektur Informasi
1. Organisasi Informasi
Organisasi
Informasi membahas cara
mengelompokkan informasi.
Pengelompokan informasi
juga disebut taksonomi
dan hirarki. Sistem
Organisasi membicarakan 2 hal: skema dan struktur
organisasi informasi.
l. Skema
membahas bagaimana informasi
disampaikan. beberapa
jenis skema organisasi
informasi yang sering
dipakai, seperti:
alfabetis,
kronologis, geografis, berdasarkan
topik, berdasarkan
pekerjaan (task),
berdasarkan audiens, metafora,
atau
gabungannya.
ll. Struktur membahas taksonomi
informasi. Pendekatan yang
digunakan bisa bermacam-macam, seperti: hirarki (top-down
approach), model basisdata (bottom-up approach),
hiperteks, dan
lain-lain.
2. Sistem Pelabelan
Sistem Pelabelan adalah cara bagaimana suatu istilah yang digunakan
bisa dengan tepat
mewakili suatu atau
sekelompok informasi/konsep
(how to represent information). Biasanya ada 4 jenis
label.
i. Pertama tautan kontekstual (contextual links).
Yaitu
hyperlink ke informasi lain yang
terdapat di halaman lain
atau halaman yang sama.
ii. Kedua, Tajuk (headings).
Yaitu
label yang secara
tepat dan sederhana
mampu
mendeskripsikan konten yang mengikutinya.
iii. Ketiga, pilihan sistem navigasi.
Label
yang merepresentasikan pilihan-pilihan pada
sistem
navigasi.
iv. Keempat, Istilah-istilah pengindeksan (index terms).
Yaitu
kata kunci dan
tajuk subyek (subject headings) yang
merepresentasikan
konten untuk keperluan
browsing dan
searching.
3. Sistem Navigasi
Sistem
Navigasi membahas bagaimana
membimbing pemakai web
berpindah-pindah dari informasi yang satu ke yang lain
tanpa kehilangan
orientasi. Jenis sistem navigasi yang paling umum ada 3:
navigasi global,
navigasi
lokal, dan navigasi kontekstual.
Selain itu ada sistem navigasi
tambahan
lainnya, seperti: peta
situs (sitemaps), Indeks
situs (site
indexes), daftar isi (table of contents) dan Panduan
(guides, wizards).
Dengan makin berkembangnya kebutuhan pengguna web, maka mulai
muncul
pendekatan baru dalam
navigasi. Seperti: personalisasi,
kustomisasi, visualisasi, dan navigasi sosial.
4. Sistem Pencarian
Sistem Pencarian
membahas pencarian melalui
mesin pencari. Yang
dipelajari antara lain:
antarmuka pencarian, query
language, algoritma
temu kembali (retrieval
algorithms), zona pencarian,
dan bagaimana
mendesain
antarmuka (interface) penelusuran.
Sistem Pencarian juga
membicarakan
masalah-masalah dalam temu kembali
informasi
(information retrieval) seperti: relevansi (relevansi dokumen
yang
ditemukan)
dan presisi (ketepatan
dokumen yang ditemukan),
dan
perangkingan hasil pencarian (ranking).
Rujukan :
Peter Morville, Louis Rosenfeld. “Information
Architecture for the World Wide
Web Third Edition".0'Reilly,2006
Aji
Supriyanto."Arsitektur
dan Teknik Desain
Informasi pada Web".Jurnal
Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari
2007
Hendro Wicaksono."Arsitektur Informasi: membantu pencarian informasi di
web".http://hendrowicaksono.multiply.com/journal/item/14.diakses 12 April 2011
http://www.cancer.gov, diakses 16 April 2011
http://www.loc.gov/index.html, diakses 16 April 2011
Nama : Ikang Fauzi
Nim :
11111222
Kelas : 11.2C.14 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar