Senin, 25 November 2013

Manajemen Strategi

 
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya.[1] Sesuai definisinya, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.[1]
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.

Kamis, 14 November 2013

Perbankan Syariah Gencarkan Pembiayaan Mikro

 Layanan BRI Syariah
dakwatuna.com – Jambi.  Pembiayaan mikro perbankan syariah di Jambi terus menggeliat. Manajer Marketing Mikro BRI Syariah Cabang Jambi, Andrio mengatakan realisasi pembiayaan mikro mengalami peningkatan setiap bulan. Penyalurannya hingga November 2013 sudah di posisi 90 persen dari target.
“Dengan debitur 800-an di seluruh Jambi,” katanya, Selasa (12/11/2013).
BRI Syariah memberikan produk mikro bagi calon nasabah dengan pilihan yang menggunakan jaminan dan tanpa menggunakan jaminan atau tanpa agunan.
Untuk pinjaman mikro mulai Rp 75 juta dan sampai Rp 500 juta menggunakan jaminan seperti tanah, bangunan, ataupun kendaraan yang dimiliki calon debitur.
Sedangkan pinjaman mikro sampai Rp 25 juta tanpa jaminan. Dengan catatan, debitur benar-benar memiliki usaha yang telah berkembang dengan baik.
“Kita melihat kebutuhan atas pembiayaan cukup besar dengan rata-rata pinjaman Rp 75 sampai Rp 100 juta,” katanya.
Menurut Andrio, secara umum pembiayaan mikro digunakan untuk modal kerja dan investasi bagi wirausaha. Karena perbankan syariah memiliki keunggulan dengan pola syariah, dan margin pembiayaan yang kompetitif.
“Skema pembiayaan produk mikro yang ditawarkan menggunakan perjanjian kredit murabahah,” ujarnya.
Andrio mengatakan dalam memberikan layanan mikro dan perbankan,BRI Syariah sudah memiliki tujuh unit mikro syariah. Dari semua itu tiga di antaranya di Kota Jambi dan lainnya di Bungo, Kuamang Kuning, Rimbo Bujang dan Sungai Bahar.
Pemimpin Cabang Mikro BNI Syariah Jambi, M Rinaldi Mucodas mengatakan pembiayaan mikro di BNI Syariah growth outstanding rata-rata 20 sampai 25 persen per bulan.
Dia menyebutkan di 2013 portofolio target pembiayaan mikro di atas Rp 45 miliar dengan target outstanding di angka Rp 40 miliar ditambah dengan gadai emas dan pembiayaan investasi emas. Sejauh ini target pembiayaan sudah 72 persen dengan outstanding Rp 28 miliar. Mayoritas pembiayaan mikro di BNI syariah didominasi pinjaman dari Rp 60 juta-Rp 70 juta.
“Ini outstanding-nya terhitung efektif dari April-Oktober 2013, rata-rata pembiayaan plafonnya Rp 60-70 juta,” katanya.
Pembiayaan mikro BNI syariah menawarkan pinjaman mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 5 juta. Produk mikro 2 dengan pinjaman sampai Rp 50 juta serta produk mikro 3 dengan pinjaman sampai Rp 500 juta dengan jangka waktu satu sampai 5 tahun. Dari sisi proses lanjutannya, lebih simple dan secara persyaratan lebih mudah dengan standar pelayanan
berkisar maksimal tiga hari.
Selain itu BNI syariah sudah difasilitasi dengan jaringan BNI konvensional maupun syariah di seluruh Indonesia memiliki fasilitas sistem dan ATM yang sama. Di Jambi memiliki empat KCP tersebar di Pamenang, Singkut, Kuamang Kuning, dan Rimbo Bujang. Dengan jumlah debitur berkisar 410 nasabah yang menyasar segmen mikro, pengusaha kecil, wirausahawan, pedagang pasar. Serta petani sawit dan karet untuk daerah di luar Kota Jambi.
Catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi kinerja perbankan syariah melampaui bank umum. Ini dilihat dari penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan perbankan yang tumbuh 49,34 persen dan 32,07 persen. Dengan total DPK Rp 1,11 triliun dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1,98 triliun.  (tribun/sbb/dakwatuna)