Sabtu, 31 Mei 2014

Tujuan Organisasi



1.       Definisi Organisasi
Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. diambil dari wikipedia
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
A.       Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
  1. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
  2. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
  3. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2.       Tujuan Organisasi

Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.Untuk mencapai tujuan dalam organisasi, pelaku (orang) dalam organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun me-manage organisasinya dengan matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, demi berjalan baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa prinsip organisasi (Jati:2000), seperti berikut:
A.       Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk: pedoman ke arah mana organisasi akan di bawa, landasan bagi organisasi tersebut, menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan, menentukan program, prosedur dan beberapa hal terkait dengan koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan mekanisme.
  1. Pembagian tugas dan pekerjaan (Job Discription).
  2. Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu dipilih secara mufakat dan harus diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.
  3. Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
  4. Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang paling mengemuka ke permukaan adalah prinsip kepemimpinan yang berupa prinsip kolektif-kolegial, yaitu prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh komponen organisasi, khususnya pada kepengurusan organisasi.
  5. Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring terhadap kinerja pelaku organisasi atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.

Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi

1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.
3.       Tipe-Tipe Tujuan Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
a.       Organisasi Formal Resmi
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
b.      Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

 Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan” , yaitu :
1.  Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain. HIDAYATULLAH.

Masa Depan Tekonolgi Informasi



Teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat cepat bagi umat manusia. Kita dapat melihatnya dari perubahan cara orang berkomunikasi. Dulu, dua orang yang berjauhan harus menunggu beberapa hari, minggu, bahkan bulan, kini komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam hitungan detik melalui internet. Tidak hanya itu, pemrosesan data dapat dilakukan jauh lebih efisien daripada zaman dahulu. Dulu, pemrosesan data dilakukan dengan tabel-tabel pada kertas dan mungkin abacus (sempoa), tetapi kini, semuanya itu dilakukan dengan komputer yang telah menyediakan perangkat lunak ampuh untuk memroses jutaan data per detik dengan segala kemudahannya.
Teknologi informasi mengubah pertumbuhan manusia dari linear menjadi eksponensial. Dengan ini, adalah menarik untuk mempertanyakan: seperti apa masa depannya? Kini komputer dan internet telah mengubah cara dan kecepatan komunikasi serta pemrosesan data, lalu apa “episode” selanjutnya?
Salah satu segmen teknologi informasi yang menarik untuk dicermati adalah komputasi awan (cloud computing). Komputasi awan, teknologi yang menggunakan internet dan server pusat jarak jauh untuk menyimpan data, instruksi, dan informasi, memungkinkan pengguna untuk menggunakan aplikasi tanpa memasangnya (installing) pada komputer dan mengakses file-file kapan saja dari komputer yang dihubungkan dengan internet. Penggunaan komputasi awan secara masif akan mempengaruhi berbagai bagian dalam industri komputer, seperti perusahaan perangkat lunak, penyedia layanan internet (internet service provider (ISP)), dan produsen perangkat keras.
Saat ini, komputasi awan memang baru mulai digunakan. Akan tetapi, dalam waktu 5-10 tahun, komputasi awan akan menjadi bagian utama infrastruktur komputer. Dalam kurun waktu tersebut, banyak hal akan berubah secara radikal: perangkat lunak tidak lagi dipasang pada perangkat keras, munculnya perangkat lunak modular, munculnya perangkat lunak sosial (social software), prosesor berdaya rendah, dan interkoneksi yang lebih cepat.
Bagian lain dari teknologi informasi yang dapat menimbulkan pengaruh besar terhadap umat manusia adalah jejaring sosial. Keterlibatan orang dalam media sosial akan semakin meningkat. Informasi yang diterima sehari-hari akan banyak diterima melalui media jejaring sosial. Orang akan semakin suka membagi pendapat-pendapat mereka, ketertarikan, dan informasi yang dimiliiki, serta kurang peduli dengan perlindungan informasi. Karena setiap orang dapat ambil bagian dalam penciptaan konten, masa depan jejaring sosial melibatkan pesatnya konten singkat dan munculnya bentuk storytelling yang baru: mengumpulkan potongan-potongan informasi dan menciptakan narasi dari konten-konten sosial.
Masa depan lain yang akan dialami oleh jejaring sosial adalah perniagaan sosial. Jejaring sosial telah menipiskan batas antara dunia bisnis dan pribadi. Penelitian menunjukkan bahwa respon orang terhadap pemberitahuan pribadi (personal posting) lebih baik daripada terhadap marketing langsung. Perusahaan-perusahaan akan menempatkan sisi pribadi di atas laba. Pada gilirannya, jejaring sosial akan menghasilkan laba bagi perusahaan-perusahaan yang memanfaatkannya. Para pengusaha akan “mengiklankan” diri mereka secara utuh (whole person) untuk menarik lebih banyak klien. Era WOM (word of mouth marketing) akan tiba seiring dengan kemampuan jejaring sosial memfasilitasi rekomendasi produk secara perorangan.
Selain jejaring sosial dan komputasi awan, masa depan teknologi informasi terkait erat dengan perangkat kerasnya. Kecepatan pemrosesan komputer akan terus meningkat sebagaimana terjadi sekarang. Tidak hanya itu, perkembangan teknologi juga memungkinkan pemrosesan yang membutuhkan daya listrik lebih rendah. Selain itu, perkembangan unit-unit perangkat keras lain, seperti interface (contohnya, layar sentuh yang makin banyak digunakan), peralatan penyimpanan data (storage device), dan perangkat input, juga akan membentuk masa depan teknologi informasi dan berdampak luas pada kehidupan manusia. Bukan tidak mungkin, di masa depan akan ada komputer yang lebih tipis dan daripada komputer sekarang namun memiliki kemampuan komputasi yang berlipat ganda.
Teknologi lain yang berpotensi mengubah wajah teknologi informasi di masa depan adalah munculnya komputasi kuantum (quantum computing). Teknologi ini masih dikembangkan oleh para fisikawan dengan memanfaatkan sifat kuantum partikel (sifat partikel pada skala yang sangat kecil): suatu partikel dapat berada pada dua keadaan (state) dalam satu waktu. Pada komputer biasa, representasi bit 0 dan 1 terjadi secara terpisah, sedangkan pada komputer kuantum, keadaan tersebut dapat terjadi bersama-sama. Apabila komputer kuantum dapat benar-benar diwujudkan, komputer ini tidak akan menggantikan PC biasa, tetapi digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan komputer biasa dengan baik, seperti machine learning, kecerdasan buatan, dan logistik. Masalah-masalah tersebut membutuhkan pemeriksaan kemungkinan-kemungkinan yang sangat banyak jumlahnya untuk menemukan jawaban terbaik.
Luar biasanya perkembangan teknologi informasi menimbulkan berbagai dampak positif bagi manusia. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh manusia dengan teknologi informasi. Namun demikian, sehebat apapun teknologi informasi, ia hanyalah alat di tangan tuan: manusia. Pada akhirnya, apa yang dapat dihasilkan oleh teknologi informasi, dan sejauh apa ia bermanfaat bagi manusia, tergantung pada kebijaksanaan manusia itu sendiri. Seyogyanya, tentu saja, perkembangan teknologi informasi yang luar biasa itu dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan umat manusia. Fitri Tulaili

Siklus Hidup Sistem



A.    Definisi Siklus Hidup Sistem
            Siklus Hidup Sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan system atau subsistem informasi berbasis computer. SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan system.

B.     Tahap-tahap Siklus Hidup SIstem
            SDLC merupakan satu aplikasi dari pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan suatu sistem berbasiskomputer SDLC (system Development Life Cycle) adalah ungkapan meliputi tahap perencanaan, analisa, desain, dan implementasi dari siklus hidup sistem Sering disebut pendekatan Waterfall
            Tahap siklus hidup sistem (system development life cycle) - SDLC, terdiri dari 5 yaitu :
1.      Tahap Perencanaan (Planning)
2.      Tahap analisis (Analysis)
3.      Tahap Rancangan (Design)
4.      Tahap Penerapan (Implementation)
5.      Tahap Penggunaan (Use)

Uraian siklus hidup system:
 1.      Tahap Perencanaan (Planning)
Langkah-langkah dalam Tahap Perencanaan :
*      Menyadari masalah
*      Mendefinisikan Masalah
*      Menentukan Tujuan Sistem
*      Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
*      Membuat Studi kelayakan
*      Mempersiapkan usulan penelitian sistem
*      Menyetujui atau menolak penelitian Proyek
*      Menetapkan mekanisme pengendalian

2.      Tahap analisis (Analysis)
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Langkah – langkah dalam tahap analisis yaitu :
*      Mengumumkan Penelitian Sistem
*      Mengorganisasikan Tim Proyek
*      Mendefinisikan Kebutuhan Informasi.
*      Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem.
*      Menyiapkan Usulan Rancangan.
*      Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

3.      Tahap Rancangan (Design)
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.
Langkah – langkah sistem tahap rancangan :
*      Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
*      Mengidentifikasi Berbagai Alternatif konfigurasi Sistem
*      Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
*      Memilih Konfigurasi Terbaik
*      Menyiapkan Usulan Penerapan
*      Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

4.      Tahap Penerapan (Implementation)
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan Pengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Langkah – langkah tahap penerapan :
*      Merencanakan Penerapan
*      Mengumumkan Penerapan
*      Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
*      Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
*      Menyiapkan Database
*      Menyiapkan Fasilitas Fisik
*      Mendidik Peserta dan Pemakai
*      Menyiapkan Usulan Cut over
*      Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru
*      Masuk ke Sistem Baru

5.      Tahap Penggunaan (Use)
Langkah – langkah tahap penggunaan adalah sebagai berikut :
*      Menggunakan Sistem
*      Audit Sistem
*      Memelihara Sistem
*      Menyiapkan Usulan Rekayasa Ulang
*      Menyetujui atau Menolak Rekayasa Ulang Sistem

C.    Cycle Management Responbility
Tanggung jawab manajemen siklus hidup dapat berada pada beberapa tingkatan organisasi. Pada tingkat puncak, pengarahan menyeluruh berasal dari direktur utama dan eksekutif lain, yang sering berfungsi sebagai komite pengarah. Pada tingkatan yang sedikit lebih rendah, kepemimpinan berada pada komite pengarah SIM. Dalam tim proyek. Pengarahan diberikan oleh para pemimipin proyek. Darsinah
       Sumber: Saiful Rahman Yuniarto,S.Sos,MAB