Rabu, 04 November 2020

YSWI Kini Selenggarakan Pendidikan Jenjang Menengah Pertama

 AISZAKI.com  Alhamdulillah setelah sukses menyelenggarakan pendidikan jenjang sekolah dasar, yaitu SDIT Wirausaha Indonesia, kini Yayasan Sekolah Wirausaha Indonesia (YSWI) mulai menyelenggarakan jenjang pendidikan menengah pertama, yaitu SMPIT Wirausaha Indonesia. Hal ini seiring dengan permintaan masyarakat untuk mengakses pendidikan Islam yang berkualitas dan berbiaya terjangkau.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa SDIT Wirausaha Indonesia sudah dimulai pada Tahun Pelajaran 2012/2013, sedangkan SMPIT Wirausaha Indonesia akan dimulai pada Tahun Pelajaran 2021/2022.

Oleh karena itu, saat ini yayasan sedang melakukan promosi dan pengenalan SMPIT Wirausaha Indonesia secara masif ke tengah masyarakat. Adapun sarana promosi yang digunakan adalah penyebaran brosur, pemasangan spanduk, melalui akun media sosial yang dimiliki sekolah yaitu grup whatsappinstagramfacebook dan youtube.

Target penerimaan siswa untuk SDIT Wirausaha Indonesia untuk tahun pelajaran 2021/2022 adalah dua rombel (52 siswa) sedangkan untuk SMPIT Wirausaha Indonesia adalah satu rombel (24 siswa). Target penerimaan siswa untuk tahun ini mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan sedang terjadi pandemi sehingga daya beli masyarakat mengalami penurunan, termasuk dalam hal minat orang tua untuk memasukkan anak-anaknya ke sekolah swasta mengalami penurunan. Tentunya kita berharap, semoga wabah segera berakhir dan ekonomi masyarakat beranjak normal kembali. Amiin.

Baik untuk SDIT maupun SMPIT Wirausaha Indonesia, selalu siap menerima dengan tangan terbuka bagi anak yatim untuk bersekolah di sekolah ini secara gratis atau tanpa membayar biaya uang pangkal, SPP dan biaya daftar ulang ketika kenaikan kelas.

Semoga dengan adanya SMPIT Wirausaha Indonesia masyarakat bisa mendapatkan pendidikan Islam yang berkualitas dengan biaya yang cukup terjangkau.

Baca juga: Memberi Motivasi dan Inspirasi bagi Guru SWI Islamic School

Pengukuran Lahan untuk Membangun Gedung SMPIT Wirausaha Indonesia

AISZAKI.com – Rabu pagi (5/8/20) Ketua Yayasan Sekolah Wirausaha Indonesia melakukan kegiatan pengukuran lahan. Tanah yang terletak di Jl. Walahir No.2 Kp. Walahir Rt 003/004 Desa Karangraharja ini rencananya akan dibangun gedung SMPIT Wirausaha Indonesia.

Bersama jajaran pengurus lingkungan Desa karangraharja

Pelaksanaan pengukuran lahan ini selain untuk menegaskan batas-batas tanah, juga dalam rangka pengurusan dokumen jual-beli dan sertifikat tanah. Hadir dalam pengukuran lahan adalah petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), pengurus lingkungan setempat yang diwakili oleh Ketua RT, Ketua RW dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam kesempatan itu pula ketua yayasan memaparkan kepada pengurus lingkungan mengenai peruntukan lahan, yaitu untuk membangun gedung sekolah menengah pertama Islam, yakni SMPIT Wirausaha Indonesia.

Semoga pembangunan gedung bisa terlaksana dengan baik tanpa kendala yang berarti. Amiin.

Sabtu, 04 April 2020

Mengisi Kuliah Online Matkul Metode Penelitian


AISZAKI.com – Hari ini Kamis (26/3/20) siang mengisi kuliah online untuk Matakuliah Metode Penelitian. Kuliah ini sedianya dilaksanakan kemarin. Hari ini adalah kuliah pengganti dikarenakan Rabu adalah hari besar Nasional.
Dimulai dengan salam, kalimat pembuka, sapaan dan doa saya memulai perkuliahan jarak jauh. Kemudian saya mengingatkan mahasiswa untuk membaca setiap slide pada pertemuan ini.
Setelah terjadi tanya-jawab, berikutnya dosen memberikan tugas menjawab latihan soal yang disampaikan melalui grup WA. Tugas berikutnya adalah tugas akhir semester dengan membentuk kelompok dan tugas membuat makalah dengan tema “Menciptakan Suatu Alat yang Berguna” atau “Penerapan Teknologi yang Berdaya Guna“.
Makalah ini harus dikumpulkan pada pertemuan ke 8 dan dipresentasikan pada pertemuan 9-14. Dengan tugas inilah mahasiswa akan mendapatkan nilai UAS nantinya.

Senin, 07 Oktober 2019

Di Sekolah Ini Anak Yatim Gratis Sampai Lulus

Di SDIT Wirausaha Indonesia, anak yatim dhuafa tidak perlu khawatir. Mereka bisa bersekolah di sekolah ini tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.

Apa saja jenis biaya yang digratiskan? Semuanya, yaitu Biaya uang pangkal, SPP, Biaya daftar ulang dan Biaya ekskul

Bahkan pada acara-acara tertentu mereka akan mendapatkan uang, bingkisan dan santunan lainnya baik dari yayasan maupun dari donatur.

Silakan klik www.swi.sch.id untuk mengetahui informasi lebih jelas dan lengkap



Penerimaan Peserta Didik Baru SDIT Wirausaha Indonesia TP. 2020/2021

Kenapa memilih SDIT Wirausaha Indonesia


Silakan klik www.swi.sch.id, website resmi SWI Islamic School




Informasi lebih lengkap dan jelas, silakan lihat:

www.swi.sch.id

Penerimaan Siswa Baru SWI Islamic School

Rabu, 28 Agustus 2019

Pembelajaran Al-Qur'an Metode Ummi di SDIT Wirausaha Indonesia



SDIT Wirausaha Indonesia (SWI) Jl. Nakula Raya No.1-4 Perum. Grand Cikarang City Blok C9 Karangraharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi bagi siswa-siswinya hari Rabu (28/8/19) pagi.
Mengapa SWI ini sendiri mengambil langkah pembelajaran membaca al quran dengan metode Ummi, meskipun ada banyak metode membaca Al Quran seperti yang kita tahu? Karena kata Ummi diambil dari bahasa Arab yang berarti ibuku. Dengan pendekatan ini, pembelajaran diyakini bisa lebih efektif untuk mengajarkan cara membaca Al-Qur’an dengan beberapa metode, yakni metode belajar secara langsung, berulang-ulang, dan dengan penuh kasih sayang (direct, repetiton, affection).
“Mengawali sejak SWI ini berdiri, pembelajaran membaca Al Quran dengan metode ummi Foundation sudah mulai diterapkan. Hal ini seiring dengan pembekalan para pendidik untuk mengajarkan kepada anak-anak, ” ungkap Ais Zakiyudin sebagai ketua yayasan SWI.
“Adapun tahapan-tahapan dalam pembelajaran metode Ummi diantaranya :
  1. Pembukaan
  2. Apersepsi (pengulangan materi sebelumnya)
  3. Penanaman konsep (pokok bahasan)
  4. Pemahaman konsep
  5. Latihan
  6. Evaluasi
  7. Penutup
Menurut pemilik yayasan SWI, Ais Zakiyudin mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran metode ummi melalui penanaman konsep belajar yang disertai oleh bahasa ibu insya Allah bisa menghasilkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
“Dikarenakan semua guru wajib mengajarkan metode Ummi, maka disinilah peran sekolah untuk mengembangkan mutu tenaga kependidikan melalui lembaga-lembaga pelatihan, agar dapat menerapkan pembelajaran yang berkualitas, dengan kualifikasi : guru menguasai dan paham penerapan metodologi Ummi serta sudah sertifikasi,” ujar salah seorang guru SWI. (Restu Kurniati)

Rabu, 21 Agustus 2019

6 Alasan Memilih Bersekolah di SDIT Wirausaha Indonesia

Setidaknya ada 6 alasan kenapa SDIT Wirausaha Indonesia patut dijadikan pilihan untuk bersekolah bagi putra-putri bapak dan ibu, yaitu:

Pertama, sekolah sudah Terakreditasi A. Akreditasi dengan predikat A berarti Unggul, baik dalam kualitas proses kegiatan belajar mengajar, kualitas guru dan kualitas sarana-prasarana yang dimiliki sekolah.

Kedua, guru yang profesional, ramah dan penyayang kepada seluruh siswanya. Seluruh guru disamping sudah memiliki kualifikasi keguruan, juga sudah dibekali dengan sarana peningkatan kemampuannya melalui berbagai pelatihan, workshop, seminar dan beberapa sarana lainnya untuk menunjang kompetensinya sebagai guru.

Ketiga, ruang belajar yang nyaman. Seluruh ruang belajar sudah dilengkapi AC yang memungkinkan kegiatan belajar-mengajar dilakukan dengan nyaman.

Keempat, sarana dan prasarana yang lengkap. SDIT Wirausaha Indonesia memiliki sarana seperti perpustakaan, UKS, Labaoratorium, Lapangan olah raga yang terletak di lantai 3, sarana interaksi siswa dan lain-lain.

Kelima, biaya yang sangat terjangkau. Dengan semua sarana dan kualitas sekolah yang ada, SDIT Wirausaha Indonesia merupakan satu-satunya sekolah di kawasan ini yang berbiaya amat terjangkau, sehingga memudahkan para orang tua siswa dalam memilih sekolah berkualitas dengan kemampuan keuangan yang memadai.

Keenam, lokasi sekolah yang sangat mudah dijangkau, baik dengan berjalan kaki, bersepeda maupun kendaraan roda dua. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya orang tua yang sibuk untuk mengantar siswa, sehingga memungkinkan siswa bisa dengan leluasa berjalan kaki dan bersepeda dalam perjalanan ke sekolah tanpa ada rasa khawatir dari orang tua.