Definisi Manajemen Pengetahuan
Manajemen
pengetahuan didefinisikan sebagai keseluruhan proses membangkitkan nilai
organisasi dari modal intelektual organisasi dan aset berbasis pengetahuan.
James Boomer
mengartikan manajemen pengetahuan adalah suatu proses merangkul pengetahuan
sebagai aset strategis agar dapat terus menerus memacu keuntungan bisnis dan
mempertimbangkan pendekatan sebuah perusahaan untuk
mengidentifikasi,menangkap,mengevaluasi, meningkatakan dan membagi modal
intelektual perusahaan.
v
Tantangan
dalam Penerapan Sistem Pengetahuan Manajemen di Perusahaan
Tantangan dan hambatan yang temui
pada umumnya adalah:
1.
Teknologi
Informasi
Tanpa dukungan TI yang memadai maka Pengetahuan Manajemen akan bersifat
terdistribusi dan tidak berkembang. Teknologi Informasi penting terutama
mendukung sistem yang mudah diakses, kecepatan dalam memperoleh informasi,
memiliki sistem backup, dan sebagainya.
2.
Sumber
Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam hal ini adalah human capital memegang peranan
penting dalam keberhasilan suatu sistem Pengetahuan Manajemen. Karena
kolaborasi antara human capital dengan organisasi capital akan menghasilkan
customer capital yang sukses. Melalui manusia (human capital) sistem
Pengetahuan Manajemen ini dapat dikelola, dapat bertambah, berkembang, inovatif
dan disaring.
3.
Top
Manajemen
Meski memiliki
TI yang canggih, dan SDM yang kreatif dan cerdas tapi tanpa memiliki sistem
Pengetahuan Manajemen.Semua pengetahuan hanya akan berada di otak masing-masing
karyawan saja.Untuk dapat terlaksananya Sistem Knowledge Management maka perlu
adanya suatu kekuatan yang lebih besar yang didengarkan oleh seluruh karyawan.
v
Mengapa
Membutuhkan Manajemen Pengetahuan
Subsistem
dari manajemen pengetahuan yakni mendapatkan, menciptakan, menyimpan, dan
mentransfer-memanfaatkan pengetahuan.
Setiap
perusahaan tentu saja berorientasi pada kebutuhan konsumen. Untuk itu
perusahaan seharusnya membutuhkan informasi yang menyangkut dinamika pola
perilaku pasar. Kebutuhan konsumen dan pelanggan semakin dinamis dengan semakin
tingginya tingkat pendidikan dan pendapatan mereka.Tuntutan konsumen terhadap
mutu produk (barang dan jasa) dan pelayanan misalnya mendorong perusahaan untuk
menelaah kembali proses produksi, distribusi, promosi, dan pelayanan, serta
model dan fasilitas pelayanan.Untuk itu perusahaan perlu memperoleh informasi
tentang jenis teknologi produksi dan sistem pelayanan yang mutahir. Disamping
itu perusahaan pun membutuhkan peningkatan mutu sumberdaya manusianya.Sehingga pengetahuan
tentang metode rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan sumberdaya
manusia menjadi hal yang vital.
v
Keberhasilan
Penerapan Manajemen Pengetahuan bergantung pada beberapa faktor:
a. Kualitas pemimpin perusahaan yang
didukung semua lini.
b. Budaya kerja berbasis pengetahuan
di kalangan manajemen dan karyawan.
c.
Karena
sebagai sistem maka manajemen pengetahuan harus merupakan sistem bisnis
perusahaan yang total. Artinya subsistem manajemen pengetahuan berkaitan dengan
subsistem lainnya seperti dengan subsistem-subsistem manajemen SDM,
manajemen finansial, manajemen kompensasi, manajemen produksi, manajemen
pemasaran.
Keberhasilan
organisasi dalam memenangkan persaingan dapat di tempuh dengan membuat, dan
mengimplementasikan strategi dengan tepat.Manajemen pengetahuan diperlukan
sebagai modal dasar untuk mendukung strategi organisasi.Organisasi harus secara
strategis mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumberdaya-sumberdaya pengetahuan
dan kapabilitas organisasi yang dimiliki.Eksplorasi dan eksploitasi yang
dilakukan organisasi dilakukan dengan dua pendekatan yaitu terhadap anggota
organisasi dan organisasi itu sendiri.Organisasi harus mampu memotivasi
anggotanya untuk mendapatkan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.Sedangkan,
eksplorasi dan eksploitasi organisasi dilakukan dengan cara yaitu mengembangkan
pemahaman yang sama dan utuh dalam mengukur manajemen pengetahuan, membantu
anggota untuk mengenali dan mengidentifikasi kebutuhan pengetahuannya,
mempersilahkan anggota untuk berdiskusi dan berdebat mengenai manajemen
pengetahuan, mengukur dampak manajemen pengetahuan, memfasilitasi pengetahuan
melalui budaya organisasi, dan manajemen pengetahuan direpresentasikan dalam
bentuk dokumen.
Manajemen
pengetahuan yang inovatif saat ini akan menjadi usang dimasa mendatang.
Persaingan akan selalu ketat dimasa mendatang, sehingga organisasi harus terus
mengembangkan manajemen pengetahuannya.Organisasi harus memfasilitasi
anggotanya untuk selalu mengembangkan diri, sehingga muncul ide-ide kreatif
baru dalam produk atau jasa yang dihasilkan.Fasilitas-fasilitas yang dapat
diberikan organisasi kepada anggotanya dapat berupa pemberian kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan, mengikuti pelatihan/seminar yang berkaitan dengan
lingkup kerja, berpartisipasi dalam organisasi profesi, pemberian fasilitas
kerja yang baik, dan aturan dan prosedur organisasi yang memungkinkan
terciptanya ide kreatif .
Dengan
penerapan manajemen pengetahuan sistem,inovasi dan perkembangan institusi
menjadi lebih cepat karena dengan pola siklus manajemen pengetahuan tersebut
semua pengetahuan terarsip dengan baik dan dapat diakses dengan mudah oleh
seluruh anggota.Sikap yang harus dibudayakan untuk pembentukan sistem ini
diantaranya menciptakan, menangkap, menjaring, menyimpan, mengolah, dan
menyebarluaskan pengetahuan masing-masing. (Ragil Riyani (11110824)/11.2A.14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar