Sabtu, 28 Juni 2014

Klasifikasi dan Tujuan Manajemen

Definisi Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno menagement  yangmemiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
1 Manajemen belum memilikidefinisi yang mapan dan diterima secara universal.
2 Mary Parker Follet, misalnya,mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur danmengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
3 Ricky W. Griffinmendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuaidengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakansecara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
4Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasalatin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasaPerancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari BahasaInggris yang berarti seni mengendalikan kuda), di mana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.
 
manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbinganatau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan organisasional. Manajemen
adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah “managing”Pelaksanaan,sedang pelaksananya disebut manajer atau pengelola.
6Dari beberapa pendapat di atas, maka manajemen dapat diartikan sebagaisuatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukanuntuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
  
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada danmelekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.Dalam rangka pencapaian tujuan ada lima kombinasi fungsi fundamentalyang paling umum. Kombinasi tersebut dibaca dari atas ke bawah akan terlihat ; A terdiri dari perencanaan
(planning) , pengorganisasian(organizing), memberi dorongan (actuating) , dan pengawasan(controlling), B terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating) dan pengawasan. C terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan (directing)dan pengawasan ;D terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan, inovasi dan memberi peranan; E terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi.
 
Suatu hal yang menarik perhatian bahwa tiap kombinasi ada tiga fungsiyang sama, yakni (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, dan (c) pengawasan.Ada perbedaan tentang fungsi-fungsi lainnya. Misalnya, apakah harus memsukkanactuating ataumotivating ke dalam kombinasi tersebutatau dikeluarkan samasekali dan justru memasukkan fungsi staffing  dandirecting 
ke dalamnya? Adayang berpendapat bahwa staffing sudah merupakan bagian dariorganizing dandirecting adalah bagian dari actuating atau motivating, dan seperti dipelihatkandalam gambar di atas, ada juga yang berkeyakinan bahwa innovating, refresenting dan coordinating merupakan fungsi-fungsi yang fundamental
 
Dari fungsi-fungsi manajemen di atas, tampak bahwa ada kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Untuk menjabarkan makna dari fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:
1  Planning 
adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan olehkelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mancakupkegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-alternatif keputusan.
 
2.Organizing 
mencakup: (a) membagi komponen-komponen kegiatan yangdibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompok-kelompok, (b)membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokantersebut dan (c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unitorganisasi. Pengorganisasian berhubungan erat dengan manusia, sehingga penugasannya di unit-unit organisasi dimasukkan bagian dari unsur oganizing.Ada yang tidak berpendapat demikian, justru memasukkan staffing sebagaifungsi utama.
 
3.Actuating 
mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkanmemberi kom\pensasi kepada mereka.
 
4.Motivating 
merupakan kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak daripadakata actuating. Ada yang beranggapan bahwa kedua kata tersebut adalah sama.Motivating berkonotasi emosional dan irrasional. Actuating bersifatmotivasional dan mencakup lebih banyak formulasi formal dan rasional.
 
5.Staffing 
mencakup mendapatkan, menempatkan dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.
 
6.Directing 
mencakup pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehinggamereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan.
 
7.Controlling 
mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.
 
 
8. Innovating 
mencakup pengembangan gagasan-gagasan baru,mengkombinasikan pemikiran baru dengan yang lama, mencari gagasan-gagasan dari kegiatan lain dan melaksanakannya.
 
9.Representing 
mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmidari sebuah perusahaan dalam urusannya dengan pihak pemerintah, kalanganswasta, bank, penjual, langganan dan kalangan luar lainnya.
 
10.Coordinating 
merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha individuyang berhubungan dengan jumlah, waktu dan tujuan mereka, sehingga dapatdiambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.
 
Pada dasarnya para ilmuan sepakat bahwa keseluruhan fungsi-fungsimanajerial dapat digolongkan kepada dua jenis utama, yaitu fungsi-fungsi organik dan fungsi-fungsi penunjang. Fungsi organik adalah keseluruhan fungsi utamayang mutlak perlu dilakukan oleh para manjer dalam rangka pencapaian tujuandan berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi-fungsi organik tersebut merupakan penjabaran kebijaksanaan dasar atau strategi organisasi yangtelah ditetapkan dan harus digunakan sebagai dasar dalam bertindak. Fungsi-fungsi tersebut seperti digambarkan di atas. Sedangkan fungsi-fungsi penunjangadalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau satuan-satuan kerja dalam organisasi dan dimaksudkan mendukung semua fungsi-fungsiorganik para menajer. FX Sidi P.

End User Computing (EUC)

End User Computing  (EUC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis
komputer oleh pemakai (user) . Jenis-jenis end user computing :
a.   End User Non Programan
b.   User Tingkatan Perintah
c.   Programmer End-User
d.   Personel Pendukung Fungsional
e.   Personel  Pendukung Komputerisasi End-User
f.    Programmer
Berdasarkan kemampuan komputer yang di miliki , end user computing dikelompokkan menjadi
4 golongan yaitu :
1.       Pemakai akhir tingkat menu
2.       Pemakai akhir tingkat perintah
3.       Pemakai akhir tingkat programmer
4.       Personil pendukung fungsional

MANFAAT  EUC
EUC memberikan ma nfaat kepada perusahaan dalam dua cara utama , yaitu:
1.        Menyeimbangkan Kemampuan dan Tantangan .  Pemindahan beban kerja dari
        pengembangan sistem ke area pemakai membebaskan para spesialis untuk berkonsentrasi
         sistem yang rumit dan berlingkup organisasi , sehingga mereka dapat bekerja lebih
        baik pada area bidang tersebut . Para spesialis  informasi juga  dapat mencurahkan lebih
        banyak  waktu untuk memelihara sistem yang ada .
2.       Mengurangi Kesenjangan Komunikasi . Kesulitan komunikasi antara pemakai dan para
       spesialis informasi telah mengganggu pengembangan sistem sejak masa awal adanya
       komputer . Pemakai memahami bidang permasalahan dengan lebih baik ,
      sebaliknya spesialis adalah pakar teknologi tetapi tidak menguasai bidang permasalahan .  
      Dengan membiarkan pemakai mengembangkan aplikasi mereka sendiri , tidak ada
      kesenjangan komunikasi karena tidak di perlukan komunikasi .

FAKTOR PENDORONG EUC
Bebrapa faktor yang mendorong EUC meningkat dengan cukup pesat yaitu :
1.       Meningkatnya pengetahuan tentang komputer terutama pada awal tahun 1980-an
2.       Berkembangnya program-program pendidikan komputer
3.       Antrian jasa informasi
4.       Perangkat keras yang murah
5.       Perangkat lunak jadi , banyaknya program-program komputer siap pakai yang dijual bebas dan murah

      KEUNTUNGAN EUC
      EUC memberikan dampakk keuntungan baik kepada perusahaan maupun pemakaian , yaitu :
1.       Perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan memindahkan beberapa muatan kerja
dari bagian pelayanan infomasi kepada end-user .
2.        Tidak diikutser sakannya spesialis informasi  dalam proses pengembangan bisa mengatasi
Masalah yang telah mengganggu mengimplementasian sepanjang era komputer , yaitu
Komunikasi .
      Hasil akhir  dari kedua keuntungan tersebut adalah bahwa akan tercapainnya tingkat
      keterampilanpenggunaan komputer  yang lebih baik . Sedangkan keuntungan yang paling penting
      adalah dalam  dukungan kebutuhan pemakai dalam memecahkan masalah dan sistem yang
      memberikan apa   yang  dibutuhkan oleh pemakai .
RESIKO EUC
Ketika para pemakai mengembangkan sistem mereka sendiri , perusahaan dihadapkan  pada sejumlah  resiko yang mungkin dihadapi , yaitu:
1.       Sistem yang buruk sasarannya
2.       Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinnya
3.       Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien
4.       Hilangnya integritas data
5.       Hilangnya keamanan
6.       Hilangnya pengendalian


Siti Sadiah

Masa Depan Teknologi Informasi

Transformasi bidang teknologi yang begitu absurd dan sangat cepat memang memaksa para pakar dari berbagai Negara untuk terus-menerus melakukan inovasi.Karena jika tidak ,ya mereka akan tersingkir dalam persaingan dunia teknologi.Prinsipnya : yang unik dan secara menggelora melakukan eksplorasi maka dialah yang akan menjadi pemenang. Anda tahu apalagi yang sedang di siapkan para ahli dan pakar teknologi untuk mengembangkan teknologi computer masa depan? Mungkin Anda akan terperangah sambil bergumam sendiri.Benarkah itu atau bahkan tak terbayangkan sama sekali karena begitu sulit untuk di bayangkan.
Membentuk masyarakat cerdas berbasis teknologi informasi dan komunikasi tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi itulah tantangan yang coba diatasi Fujitsu, pemimpin dalam penyedia solusi bisnis berbasis teknologi informasi dan komunikasi asal Jepang. Dengan teknologi modern diharapkan bisnis dan masyarakat akan bertransformasi ke arah yang lebih baik, efisien, dan efektif.
Perkembangan teknologi terus terjadi,hal ini memenuhi kebutuhan manusia yang seakan tidak pernah berhenti dan terus saja berkembang,kita lihat hal ini dari perkembangan teknologi computer yang ada sejak pada masa pertama kali di munculkan sampai pada saat ini.Sistem operasi sudah dapat berjalan lebih cepat lagi dan perkembangan computer ini terus saja dilakukan sampai pada jenis computer ketiga,keempat,dan sampailah pada computer generasi kelima yang ada pada saat ini.
Sejak era computer biasa sudah mulai berangsur ditinggalkan,masyarakat dunia telah beralih ke laptop atau computer flexsibel yang bisa di bawa kemana-mana,namun dengan seiring di temukannya teknologi yang baru yang jauh lebih memudahkan dan lebih canggih maka laptop dengan sendirinya akan banyak yang meninggalkan. Semua hal ini selalu terjadi tak hanya ada pada teknologi computer  namun pada semua jenis teknologi yang ada. Misalnya adalah telepon atau juga telepon genggam,dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan menjadi lebih canggih dan lebih dapat membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kita lihat bagaimana perkembangan computer sejak awal ditemukan. Computer di awal masa ditemukan tentunya tidak memiliki ukuran yang sekecil. Pada awal pembuatan computer pun untuk satu computer di butuhkan tempat yang berukuran 500 meter persegi untuk dapat menampung satu unit computer saja.Kemudian bentuk yang sangat besar ini diusahakan untuk di kecilkan pada computer generasi kedua. Dari setiap generasi setiap computer mengalami peningkatan dalam segala hal yang ada di dalamnya,mulai dari ukuran computer itu sendiri ,kebutuhan akan listriknya,software yang dimiliki,kapasitas memori yang ada di dalamnya,serta kemampuan computer untuk dapat melakukan komunikasi.
Perubahan pada unit system dari computer desktop masa kini telah berubah secara dramatis,tetapi monitor,keyboard,dan mouse tidak banyak berubah pada tahun 20 tahun terakhir,mengganti Monitor sedang berubah dari CRT ke panel datar,tetapi gagasan yang lebih baru sedang di kembangakan. Satu metodenya adalah memasang sebuah layar kecil pada sepasang kaca dengan sebuah lensa yang membuat layar tampak mengapung di udara di depan kita. Metode lain adalah membuat layar tampak mengapung didepan kita dengan menggunakan laser lowpower untuk memproyeksikan gambar secara langsung ke retina di belakang bola mata.
Dalam mengembangkan Masa Depan Teknologi Informasi,para pakar terus berinovasi dan berekspansi  di Eropa maupun negara-negara berkembang ,Setelah sukses menciptakan Supercomputer K, computer tercepat di dunia saat ini,Fujitsu kini mencoba menghadapi tiga tantangan utama dalam dunia digital: Big Data (gelombang informasi besar yang kerap terlupakan), Komputasi Awan, dan Human Centric Intelligent Society—sebuah kehidupan masa depan yang lebih baik, di mana masyarakat dapat merasakan kedamaian dan keamanan dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Itulah gambaran kehidupan pada masa depan yang sudah di depan mata, dari perubahan orientasi perusahaan, ekosistem digital, hingga dunia yang saling terhubung berbasis teknologi informasi dan komunikasi. “Itulah perubahan radikal dari kehidupan yang segera harus kita hadapi,”. Lebih dari itu, analis asal Amerika Serikat, Vernon Turner, mengatakan pada 2020 dunia akan disesaki oleh sekitar 30 miliar (ada pula yang menaksir sekitar 50 miliar) perangkat digital yang saling terhubung. Itu sebabnya, sejak sekarang membentuk masyarakat cerdas perlu segera dilakukan. Pada 2030, dunia akan dihuni oleh sekitar 8 miliar orang, 60 persen di antaranya berada di perkotaan, seperti prediksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ketika berbagai perangkat digital saling terhubung dan berbagi, nilai baru dalam masyarakat terbentuk,Saat itu terjadi, merk perusahaan tak lagi bisa hanya bergantung pada satu produk.Benar bahwa menempelkan logo perusahaan di sebuah ponsel pintar, misalnya, merupakan interaksi komunikasi langsung dengan konsumen. Tapi, di dunia saling terhubung, perangkat keras tak bisa lagi berdiri sendiri dan harus ditopang oleh perangkat lunak. Ini menjadi sangat penting untuk membangun sebuah masyarakat baru.”

Contohnya, bila ada orang yang terluka akibat kecelakaan lalu-lintas. Dalam satu masyarakat yang terhubung dengan pusat data, petugas penolong, ambulans, polisi, dan dokter memiliki akses ke database secara real-time. Mereka dengan cepat mengetahui bagaimana kondisi lalu lintas di tempat kejadian, gejala apa yang dialami pasien, rumah sakit mana yang memiliki peralatan medis paling memadai untuk kasus ini, dan sebagainya. Tujuannya tentu untuk memangkas waktu agar tak terbuang percuma, juga biaya, dan terutama dalam memberi layanan terbaik untuk menyelamatkan nyawa korban. Itu hanyalah contoh bagaimana teknologi diterapkan dalam satu aspek kehidupan.
Semua itu tak akan bisa terjadi tanpa adanya Big Data. “Kami sadar apa yang menjadi perhatian orang-orang, terutama privasi,” kata Yamamoto. “Tapi masa depan adalah seperti itu. Anda akan membagi hampir semua informasi yang ada. Bila perusahaan ingin tetap bersaing pada masa mendatang, mereka harus fokus pada hal seperti ini. Dan kami di Fujitsu ingin menempatkan manusia sebagai pusat inovasi teknologi tersebut.

Kesimpulannya ,dengan berbagai ekspektasi kemajuan teknologi ini manusia di harapkan dapat banyak terbantu aktivitasnya dan lebih produktif meskipun harus tetap waspada supaya terhindar efek negative kemajuan teknologi. KOMARUDIN

Minggu, 22 Juni 2014

Sistem Pengambilan Keputusan

                
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Tahap-tahap pengambilan keputusan
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsa,2002:15-16 ), tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses pengmbilan keputusan sebagai berikut:
1.       Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan di uji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.       Tahap Perancangan (Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan/solusi yang dapat di ambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang di sederhana kan, sehingga di perlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada
3.       Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang di munculkan pada tahap perencanaan agar di tentukan/dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasan kan tujuan yang akan di capai.
4.       Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini di lakukan penerapan terhadap rancangan system yang telah di buat pada tahap perancangan serta pelaksanaan aternatif tindakan yang telah di pilih pada tahap pemilihan.
Sistem pendukung keputusan
                Sistem pendukung keputusan merupakan suatu system alternatif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif  yang di peroleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Dari pengertian system pendukung keputusan maka dapat di tentukan karakteristik antara lain:
1.       Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada manajement by perception
2.       Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia ( User ) tetap memegang control proses pengambilan keputusan
3.       Mendukung Pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak terstruktur
4.       Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5.       Memiliki subsistem-subsistem yang terintergasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item
6.       Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkat manajemen
Tingkat Teknologi Dalam Sistem Pendukung Keputusan
                        Dalam system pendukung keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing-masing tingkat berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkat disebut adalah:
a.       Sistem pendukung keputusan ( Specific DSS )
b.      Membangkit system pendukung keputusan ( DSS Generatorr)
c.       Peralatan system pendukung keputusan ( DSS Tools )
Penerapan Teknologi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari :
1.       Hardware
·         Peralatan input atau output
·         Jalur komunikasi anatar peralatan I/O dan prosesor.
·         Layar tampilan untuk umum atau monitor perorangan guna menampilkan informasi
2.       Software
·         Komponen software meningkatkan proses pengambilan keputusan dan memiliki user interface yang mudah dan flaksibel
·         Software  mengijinkan individu untuk bekerja sendir-sendiri
·         Software dapat menghitung bobot alternative keputusan
·         Software berisi aplikasi yang berkaitan dengan database, base model dan aplokasi khusus.
3.       Brainware
·         Manusia


Pendukung Keputusan ( SPK ) yang ideal yaitu:

a.       SPK adalah sebuah system berbasis computer dengan antar muka antara mesin / computer dan pengguna
b.      SPK ditunjukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia sebagai pembuatn keputusan.
c.       SPK mampu member alternatif solusi bagi masalah semi / tidak terstuktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.
d.      SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan.
e.      SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif, easy to use dan fleksibel
f.        SPK menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source)
Kemampuan subsistem model dalam system pendukung keputusan antara lain:
1.       Mampu menciptakan model-model baru dengan  cepat dan mudah
2.       Mampu    dan mengelola model untuk mendukung  semua tingkat pemakai
3.       Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
4.        Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen
Subsistem Dialog
                Subsistem dialog merupakan bagian dari system pendukung keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan reprentasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam system pendukung keputusan ditentukan dari kemampuan berinbteraksi antara system yang terpasangdengan user. Pemakai terminal dan system perangkat lunak merupakan komponen-komponen yang terlibat dalam subsistem dialog yang mewujudkan komunikasi antara user dengan system pendukung keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi 3, antara lain:
1.       Bahasa Aksi ( The Action Language )
Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan system. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol system tersebut tergantung rancangan system yang ada.

2.       Bahasa Tampilan ( The Display or Presentation Langauage )
Merupakan keluaran yang dihasilkan oleh suatu system pendukung keputusan dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran system terhadap
masukan-masukan yang telah dilakukan
3.       Bahasa Pengetahuan ( Knowledge Base Langauge  )
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian system pendukung keputusan agar system dapat digunakan secara efektif pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar system, sebelum user menggunakan system untuk mengambil keputusan. SONYA FRANSISKA

REFERENSI

Hhtp://teknik.unitomo.ac.id/elerning

SISTEM PENGKODEAN SEBAGAI IDENTIFIKASI DATA

Semua sistem informasi menggunakan sistem pengkodean . Sebuah kode adalah pola identifikasi data yang menempelkan nomor identifikasi  (kode nomor),  huruf ( kode alfabet) atau kombinasi keduanya (kode alfanumerik) pada data yang dimasukkan kedalam komputer .  Tujuan dari sebuah pengkodean adalah menjadikan tiap karakter dalam sebuah informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan. Selanjutnya program komputer akan mengenali dan menguraikan kode ini agar dapat merekam data kedalam file komputer secara smpurna .
Macam-macam kode
Banyak sekali macam-macam pengkodean data, sebagai contohnya adalah berikut ini :
1.       Kode Baudot
Berawal dari kode morse. Ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an yang digunakan untuk pengiriman telegraph yang disimpan di pita berupa lubang tutup. Untuk lubang sebanyak 6x berturut-turut disebut sebagai kode 6-an. Begitu juga yang lainya. Kode ini juga digunakan sebagai satuan kecepatan pengiriman data. Kode baudot ini ada sejak 1838 ditemukan oleh Frenchman Emile Baudot sebagai bapak komunikasi data. Terdiri dari 5 bit perkarakter (sehingga dapat dibuat 32 karakter) dan untuk membedakan huruf dengan gambar dipakai kode khusus, yakni 111111 untuk letter dan 11011 untuKode ASCII.

2.       Standard Code (Americank figure. for Information Interchange)
Didefinisikan sebagai kode 7 bit (sehingga dapat dibuat 128 karakter). Masing-masing yaitu 0-32 untuk karakter kontrol (unprintable) dan 32-127 untuk karakter yang tercetak (printable). Dalam transmisi synkron tiga karakter terdiri dari 10 atau 11 bit : 1 bit awal, 7 bit data, 1 atau 2 bit akhir dan 1 bit paritas.

3.       Kode 4 atau Kode 8
Kombinasi yang diijinkan adalah 4 bit “1” dan 4 bit “0” sehingga dapat dibuat kombinasi 70 karakte

4.       KodeBCD(binarycodedesimal)
Terdiri dari 6 bit perkarakter dengan kombinasi 64 karakter. Untuk asynkron terdiri dari 9 bit: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.

5.       Kode EBCID
Menggunakan 8 bit perkarakter dengan 256 kombinasi karakter.Asynkron: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.

Penggunaan System Pengkodean Data
               
Teknik Encoding data digital, sinyal digital

1.        Sinyal Digital
Discrete, deretan voltase yang terputus-putus
Tiap pulsa merupakan elemen sinyal
Data biner ditransmisikan melalui pengkodean kedalam bentuk elemen sinyal

2.        Unipolar
Semua elemen sinyal mempunyai tanda yang sama
a. Polar
Suatu pernyataan direpresentasikan sebagai voltase positif dan lainnya sebagai voltase negatif
b. Data rate
transmisi rate data dinyatakan dalam bit per detik
c. Duration or length of a bit
jumlah waktu yang yang diambil tranmiter untuk memancarkan bit
d. Modulation rate
diukur dalam baud = elemen-elemen sinyal perdetik
e. Mark and Space
menunjuk pada digit biner 0 dan 1

Teknik Pengkodean

1.       Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
- Voltase yang berbeda bagi bit 0 dan 1
- Voltase konstan selama interval bit tidak ada transisi (tidak - kembali ke level voltase 0)
- Sebagai contoh ketiadaan voltase untuk biner 0, dan voltase positif konstan untuk biner 1
- Umumnya voltase negatif bagi biner 1 dan voltase positif untuk yang lainnya.

2.   Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
- Voltase pulsa konstan untuk durasi waktu bit
- Data encode ditandai kehadiran atau ketidakhadiran transisi sinyal pada permulaan waktu bit
- Transisi (rendahke tinggi atau tinggi ke rendah) menunjukkan biner 1
- Tidak ada transisi menunjukkan biner 0
- Merupakan contoh pengkodean differensial

3.       Bipolar –AMI

a. Pseudoternary
- Biner 1 menyatakan tidak ada sinyal
- Biner 0 menyatakan pulsa yang berganti-ganti negatif dan positif
- Tidak ada kelebihan atau kekurangan dibandingkan dengan bipolar AM

b. Manchester
- Transisi di tengah-tengah setiap periode bit
- Transisi bermanfaat sebagai mekanisme detak dan data
- Transisi rendah ke tinggi menyatakan biner 1
- Transisi tinggi ke rendah menyatakan biner 0
- Digunakan untuk standard IEEE 802.3

c. Differential Manchester
- Transisi pertengahan bit digunakan untuk menyatakan detak
- Transisi pada permulaan periode bit menyatakan 0
- Ketiadaan transisi pada permulaan periode bit menyatakan 1
- Digunakan pada IEEE 802.5

d.  B8ZS
- Bipolar With 8 Zeros Substitution
- Berdasarkan pada bipolar-AMI
- Bila oktaf dari 0 muncul dan pulsa voltase terakhir positif maka dihasilkan 8 nol oktaf yang ditandai dengan 000+-0-+
- Bila oktaf dari nol muncul dan pulsa voltase terakhir negatif maka dihasilkan 8 nol oktaf yang ditandai dengan 000-+0+-
- Menyebabkan 2 kode penyimpangan pada AMI
- Tidak mungkin disebabkan oleh derau
- Receiver mendeteksi dan mengartikan oktaf berisi semua nol

e.  HDB3
- High Density Bipolar 3 Zeros
- Berdasarkan bipolar-AMI
- String dari 4 nol menyatakan 1 atau 2 pulsa

Faktor-faktor yang mempengaruhi coding :                                                      
Coding adalah penggambaran dari satu set symbol menjadi set symbol yang lain.
1. Spektrum sinyal / signal spektrum
    Ketidakadaan komponen frekuensi tinggi berarti diperlukan bandwidth sempit untuk transmisi.
2. Kemampuan sinkronisasi / clocking / signal synchronization capability
    Untuk menghitung posisi start dan stop dari tiap posisi bit dengan mekanisme sinkronisasi.
3. Kemampuan mendeteksi error / signal error detecting capability
    Kemampuan error detection dapat diberikan secara sederhana dengan pengkodean natural.
4. Tahan terhadap gangguan / signal interference and noise immunity
    Digambarkan oleh kecepatan bit error.
5. Biaya dan kompleksitas / cost and complexity
    Semakin tinggi kecepatan pensinyalan untuk memenuhi data rate yang ada, semakin besar biayanya. Harrenfina. Siboro

Daftar Pustaka : Buku Sistem Informasi Manajemen (Pak Ais Zakiyudin)

Jumat, 20 Juni 2014

Faktor Efektifitas dalam Komunikasi

Komunikas  yang efektif adalah komunikasi dalam mana makna yang distimulasikan serupa atau sama dengan yang dimaksudkan komunikator. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti  fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, lansung pada masalah, mengambarkan situasi,dan meringkas
> efektif-tidaknya komunikasi ditunjukan oleh dampak kognitifdampak afektif, dan dampak behavioral.
=  Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada diri komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya.
=  Dampak afektif adalah dampak yang lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar agar komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya yang dapat menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, bahagia dan sebagainya.
=  Dampak behavioral adalah dampak yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

> Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi . Faktor-faktor ini terdapat pada setiap unsur komunikasi seperti: komunikator, pesan, medium dan resipiens.
=> PADA KOMUNIKATOR
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi adalah:
1) Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampdan berkomunikasi.
Yang dimaksudkan adalah penguasaan bahasa, keterampiIan mempergunakan bahasa,dan kemampuan untuk mengenal dan menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
 => FAKTOR-FAKTOR PADA RESIPIENS
Faktor-faktor ini pada umurnnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikator.
1) Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi resipiens harus menguasai Bahasa yang dipergunakan, Komunikasi tidak akan terjadi apabila bahasa yang dipergunakan oleh komunikator tidak dimengerti oleh resipiens. Faktor ini juga ikut menentukan efektivitas komunikasi retoris.
=>  FAKTOR-FAKTOR PADA PESAN DAN MEDIUM
Dalam proses ini, komunikator harus memperhatikan elemen-elemen yang membentuk pesan, supaya komunikasi dapat membawa efek yang bestir yang berupa kata-kata dan kalimat, pikiran atau ide.
- Ada 2 faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu :
1. Faktor Sender (komunikator), meliputi ketermpilan, sikap, pengetahuan dan media saluran yang digunakan.
2. Faktor Receiver (komunikan), ketermpilan, sikap, pengetahuan dan media saluran   yang digunakan.
Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :
1.    Pengertian / Pemahaman
2.    Kesenangan
3.    Mempengaruhi sikap
4.    Memperbaiki hubungan/ hubungan sosial yang baik
5.    Tindakan
v Komunika si terdiri dari :
1.Komunikasi satu arah,jika dalam proses komunikasi hanya berlangsung dari pengirim kepada penerima tanpa respon yang balik dari penerima.
2.Komunikasi dua arah, dalam proses komunikasi berlangsung dari pengirim kepada penerima dan ada respon balik dari penerima kepada pengirim.
3.Komunikasi formal, komunikasi antara pengirim dan penerima berita mempunyai hubungan formal dalam organisasi.
4.Komunikasi informal, komunikasi antara pengirim dan penerima berita tidak mempunyai hubungan formal dalam organisasi.
5.Komunikasi internal adalah komunikasi yang berlangsung dalam organisasi yang mempunyai hubungan formal dalam organisasi dan terjadi dalam organisasi.
6.Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara pengirim dan penerima berita yang berada dalam organisasi dan lainnya berada diluar organisasi.
7.Komunika si horizontal.Jika pengirim dan penerima berada dalam posisi yang sederajat (misal antar manajer dalam organisasi).
8.Komunikasi vertikal. Jika pengirim dan penerima berada dalam posisi yang tidak sederajat (misalnya antara manajer dan bawahan). MERTI MAESAROH

Peran Manajer dalam Organisasi

Dalam sebuah orrganisasi tentu peran seorang manajer didalamnya sangat diperlukan bayangkan jika didalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan,walaupun sumber daya alat dan infrastrukturnya lengkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran manajer sangatlah vital.
Menjadi seorang manajer memang bukan perkara mudah,perlu bertahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat menjadi seorang manajer.seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil,namu tidak semua manajer itu bekerja selayaknya seorang manajer,ada manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apabila dia salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari bawahannya.
Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka harus dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif yaitu:
Gaya komunikasi seorang manajer kebawahannya apabila gaya bahasanya baik dan tidak terkesan memerintah maka karyawan atau bawaha pun akan menurut dan merasa tidak dipaksa dalam melaksanakan tugas mereka,sehingga mengakibatkan kinerja dalam organisasi tersebut akan meningkat,selain itu manajer juga harus amu dan mampu mendengarkan bawahanya dengan penuh antusias dan perhatian sehingga akan menimbulkan sikap empati dari bawahan kepada sang manajer dan hal itu akan membuat bawahan betah untuk bekerjasama dengan manajer tersebut.
Selain itu seorang manajer juga harus mampu untuk membangun pemahaman visi,misi dan tujuan organisasi atau perusahaan kepada para bawahannya,karena semakin paham bawahan maka akan semakin mendukung mereka untuk aktif menyampaikan gagasan-gagasan dalam mengembangkan kinerja organisasi atau perusahaan,dengan demikian citra perusahaan dan prospek perusahaan kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Manajer yang baik juga harus mampu untuk membuka saluran komunikasi yang multiarah dalam arti tidak hanya manajer saya yang memberikan perintah dan rencana-rencana namun manajer juga harus menampung aspirasi-aspirasi dari bawahannya sehingga para bawahan akan mengapesiasi sang atasan dan sebaliknya,memang tidak mudah bagi seorang manajer untuk menerima pesan atau gagasan dari bawahannya,karena posisi manajer jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bawahan namun untuk tercapainya tujuan dari organisasi maka hal itu harus dilakukan,untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan manajer agar efektifitas mendengarkan bawahan dapat tercapai.
1.seorang manajer harus memahami identias dan khususnya karakter dari bawahannya,misalnya kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar emosi bawahannya,dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika manajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahannya.
2.seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.
3.selalu fokus dan penuh perhatian kepada karyawan yang menyampaikan pesan atau aspirasi,dan usahakan jangan memberi kesan manajer melecehkan bawahannya,hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistensi dan usulannya.
Seperti dikataka oleh disraeli;”manusia memerintah dengan kata-kata”.artinya suatu perintah bisa menjadi mubazir hanya karena tidak jelasnya pesan yang disampaikan manajer kepada bawahannya.karena itu manajer dengan kepemimpinan yang efektif adalah seorang yang mampu mengekspresikan ide dan membujuk orang untuk berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya.dan dalam prakteknya dibutuhkan suatu proses komunikasi dua arah dan bahkan multiarah.jadi disitu ada yang menyampaikan pesan dan ada yang mendengarkannya.ini berlaku pada posisi manajer dan karyawan baik suatu ketika sebagai penyampai pesan dan disaat lain sebanagi pendengar yang baik.tak akan ada pembicara (karyawan) yang baik kalau tidak ada pendengar (manajer) yang baik pula.
Sekali lagi seorang manajer harus mampu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan bawahannya dengan baik,karena tugas utama seorang manajer adalah”memerintah”bawahannya namun tentunya dengan cara-car yang baik pula,selain itu bekerja dengan lebih baik lagi demi tercapainya tujuan sebuah organisasi atau perusahaan,dan kemampuan untuk memotivasi orang lain ini yang sulit dicarikarena kemampuan ini lahir dari dalam diri seorang manajer sendiri bukan didapat dari pelajaran atau bangku kuliah sekalipun.
Sebelum lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer yaitu memotivasi,kita akan bahas dahulu tentang apa itu motivasi,motivasi adalah sebuah kemampuan khusus yang dimiliki oleh orang lain yang bisa mendorong untuk melaukan sesuatu,ada konsep motivasi  dan itu terdiri atas dua faktor yaitu faktor instrisik dan faktor ekstrinsik,faktor instrisik meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan memenuhi kebutuhan,dan faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang lain,promosi jabatan dan penghargaan.
Ada tiga cara yang umum dilakukan untuk mempengaruhi atau memotivasi yaitu:
1.motivasi karena rasa takut
2.motivasi karena intensif
3.motivasi karena pengembangan nasional                                                                                                                                                           
Nah dari ketiga cara tersebut cara ketigalah yang paling baik untuk mempengaruhi motivasi karyawan.
Kesimpulannya seorang manajer yang baik adalah manajer yang mampu untuk berkomunikasi dan memotivasi bawahan atau karyawannya dengan baik serta mau dan mampu untuk mendengarkan apresiasi,keluhan dan saran dari bawahan,semua hal itu harus dilakukan demi tercapainya tujuan dari perusahaan atau organisasi yang sedang dia naungi. Febby Charlemba