Selasa, 27 Desember 2011

Siklus Hidup Sistem

Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahap tahap siklus hidup
     
      Empat tahap pertama adalah perencanaan,analisa,rancangan dan penerapan.Tahap tahap ini secara bersama sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem(systemdevelopment life cycle-SDLC).
Tahap kelima adalah tahap penggunaannya,yang berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang sistem itu kembali.proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulang lagi.

PENGELOLAAN SIKLUS HIDUP 
- Saat sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya. 
- Ketika lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih operasional, kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah seperti wakil direktur utama, direktur bagian administrasi dan CIO. 
- Komite yang memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan disebut komite pengarah. 
- Komite pengarah yang mengarahkan penggunaan sumber daya komputer perusahaan dinamakan komite pengarah SIM      
Komite Pengarah SIM, melaksanakan 3 fungsi utama yaitu: menetapkan kebijakan, menjadi pengendali keuangan dan menyelesaikan pertentangan. (Parane S./12105070/12.3A.24)        

Minggu, 25 Desember 2011

Langkah Awal Membangun Bisnis

Geliat dunia entrepreneurship di negeri ini sangat membanggakan. Banyaknya pebisnis baru yang bermunculan, saya yakin bisa semakin memakmurkan negeri tercinta ini. Bagi Anda yang saat ini belum terjun ke dunia bisnis Anda sendiri, dan punya keinginan kuat untuk memulai usaha mandiri sebagai seorang entrepreneur sejati, tapi masih bingung bagaimana cara memulainya, maka diperlukan sebuah perubahan mindset pegawai menjadi mindset entrepreneur. Saya mencoba menuliskan hal-hal yang Anda perlukan untuk mulai membentuk mindset entrepreneur di dalam diri Anda, sehingga Anda nantinya bisa benar-benar terjun menjadi seorang entrepreneur sejati…dengan sepenuh hati…yang tidak pernah mati.

Langkah awal, tentu saja Anda harus punya Perencanaan Bisnis. Ini memang kelihatannya klise, tapi ingatlah, TIDAK ADA SUKSES TANPA PERENCANAAN. Setiap kesuksesan, pasti sudah ada perencanaan sebelumnya. Jangan percaya omongan yang mengatakan bahwa sukses bisa diraih tanpa rencana, atau jalani hidup apa adanya seperti air mengalir…meskipun yang bicara itu adalah orang yang sudah dikenal sangat sukses sekalipun. Jangan Percaya! Logikanya, ALLAH saja sangat merencanakan kehidupan manusia di bumi ini sampai di akhirat nanti, Lha kita ini kalau hidup tanpa punya perencanaan sama sekali, itu namanya kebangetan.
Jadi. jika Anda ingin menjadi entrepreneur, sebaiknya dan seharusnya Anda menuliskan  RENCANA BISNIS Anda, yang berisi outline tujuan dan sasaran bisnis, serta rencana tindakan bagaimana Anda meraih tujuan dan sasaran bisnis Anda itu. Selanjutnya coba lakukan beberapa hal di bawah ini:
*Tulislah Garis Besar Konsep Bisnis Anda.
*Tentukan Visi dan Misi Bisnis Anda.
*Tentukan produk atau jasa bisnis Anda, yang akan ditawarkan, misalnya: menjual eceran/grosir, menjadi konsultan, menjadi produsen, atau kombinasi dari semua bentuk bisnis yang disebutkan tadi.
*Tentukan, apakah Anda akan mengembangkan sendiri bisnis Anda atau membeli bisnis yang sudah ada.
*Tentukan pasar umum yang akan diraih, ini berkaitan dengan rencana pemasaran bisnis Anda.
*Perkirakan biaya pembukaan bisnis Anda.
*Kenali sumber daya manusia dan sumber pendanaan yang Anda miliki.
*Kenali kekurangan Anda dan susun rencana untuk memperbaiki dan mengatasinya.
*Putuskan, apa yang Anda inginkan dari bisnis ini, di saat sekarang maupun di masa depan.
(Usria Pitri/12116557/12.1E.24)

Sabtu, 24 Desember 2011

REFLEKSI AKHIR TAHUN

Tahun 2011 telah berlalu. Apakah gerangan yang sudah aku perbuat dan amalkan...
Tahun 2012 menyongsong. Gerangan apakah yang bisa aku lakukan...
SEMOGA TAHUN DEPAN LEBIH BAIK DARI TAHUN KEMARIN. AMIIN.



Menghadapi Persaingan Usaha

Usaha dalam perkembangan tahun 2011 ini sangat ketat, dan perlu memikirkan suatu strategi agar usaha yang sedang jalankan tetap stabil. persaingan usaha secara sehat merupakan ritme yang profesional.
Dalam menghadapi persaingan usaha saat ini harus bisa menjalankan strategi usaha, agar tetap stabil dan tidak mengurangi pendapatan. Dalam topik ini saya ambil 4 strategi, berikut adalah Strateginya :

1. Update dalam harga pasar
Fungsinya adalah agar anda mengetahui harga penjualan yang pantas dan sesuai dengan standar harga saat ini dan tidak melonjak naik / turun (Stabil), karna banyak Costumer yang menginginkan harga yang stabil.

2. Memberikan pelayanan terbaik terhadap Costumer
Fungsi dalam point ini adalah agar Costumer selalu nyaman dan puas dalam penjualan yang anda
lakukan. alhasil penjualan akan semakin stabil dan bisa meningkat. perlu di ingat, dalam 
penjualan  sekarang ini mengenai pelayanan kurang di prioritaskan lebih cenderung output dan 
laba. karna tanpa disadari memberikan pelayanan yang terbaik terhadap costumer merupakan cara 
terbaik dalam menstabilkan penjualan terhadap custumer.

3. Melakukan Promosi
Fungsi dalam Promosi ini adalah agar Costumer selalu mengingat produk yang anda jual dan bentuk kualitasnya. karna banyak sekali produk pasaran sekarang yang melakukan promosi tetapi tidak memikirkan kualitas produknya, embel-embel hanya harga murah dan kualitas di nomor duakan. Fungsi lain dalam melakukan promosi itu adalah menambahnya Costumer baru yang belum mengenal produk yang anda jual.

4. Harga Murah
Mungkin dalam point ini anda akan memikirkan mengenai keuntungan yang kecil dan lama untuk berkembang. perlu anda ingat dalam point ini saya ingin menjelaskan bahwa yang anda pikirkan itu tidak mutlak benar. Banyak perusahaan lain dalam menjual tiap Item produknya murah tetapi kualitas tidak di imbangi. tetapi trik yang saya berikan ini sudah include dengan kualitas tetap sama trik yang saya berikan adalah sebagai berikut :
produk A dengan modal Rp.10.000,-/item dengan penjualan mengambil keuntungan 15% sehingga penjualannya adalah Rp.11.500,-/item sehingga keuntungan per-itemnya adalah Rp. 1.500,-. dalam satu hari penjualan mendapatkan 100 transaksi sehingga keuntungannya Rp.150.000,-/hari dan dikalikan dalam 1 bulan (30hari) mendapatkan keuntungan Rp.4.500.000,-.(BENJAMIN/12114155/12.1E)

Keterbatasan bukan Alasan untuk Tidak Berwirausaha

Hampir setiap orang selalu mengeluhkan masalah modal dana ketika mereka hendak memulai sebuah usaha. Padahal, dalam berbisnis tidak hanya modal uang saja yang dibutuhkan para pelaku usaha. Masih ada modal non-materi seperti misalnya skill (keahlian), kreativitas, networking, motivasi, serta tekad dan keberanian yang kuat untuk bisa mengantarkan diri mereka masuk ke dalam dunia usaha.
Terapkan sistem pembayaran di muka
Dengan memanfaatkan modal kreativitas yang Anda miliki, coba terapkan “sistem pembayaran di muka” pada saat menjalankan sebuah usaha. Melalui strategi tersebut, Anda bisa mendapatkan modal dari uang muka yang telah dibayarkan para konsumen, dan selanjutnya dimanfaatkan untuk memenuhi biaya operasional selama memproduksi barang maupun jasa yang dibutuhkan para pelanggan. 
Join dengan rekanan bisnis Anda
Ketika modal usaha yang Anda miliki sangatlah minim, tidak ada salahnya bila Anda mengajak beberapa rekan bisnis Anda untuk bekerjasama dalam membangun sebuah usaha. Anda bisa mengajak mereka untuk patungan mengumpulkan modal usaha dan menggarap usaha tersebut secara bersama-sama.
Menggunakan sistem bagi hasil
Selain menjalin kerjasama dengan rekan bisnis yang dimiliki, Anda juga bisa menggaet investor maupun para produsen untuk mendapatkan subsidi modal dengan sistem bagi hasil yang telah disepakati. Untuk para investor, biasanya mereka lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di bisnis Anda dan menunggu pembagian hasil dari laba perusahaan setiap bulannya. Sedangkan untuk para produsen, biasanya mereka memberikan peluang bagi Anda untuk menjadi reseller mereka dan memberikan diskon khusus bagi transaksi penjualan yang berhasil Anda dapatkan.
Mencoba bisnis jasa
Salah satu peluang bisnis jasa yang tidak membutuhkan modal besar yaitu menjadi seorang konsultan maupun makelar. Kedua profesi ini sama-sama memberikan pelayanan jasa bagi para konsumennya tanpa membutuhkan modal usaha yang cukup besar. Sebab, ketika menjadi seorang konsultan maupun makelar, modal utama Anda hanyalah pengalaman, keahlian bernegosiasi dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain. (Mulyono Tri Budi/12099815/12.5A.14)

Persaingan Usaha

Dalam setiap usaha tidak lepas dari persaingan apalagi bisnis yang kita jalankan sukses,tentu akan banyak pesaing pesaing baru akan mengikuti kesuksesan usaha kita. Strategi yang bisa kita lakukan menghadapi persaingan usaha adalah dengan permainan harga. Masalahnya   jika kita perang harga ,maka kita siap untuk kehilangan sebagian profit yang kita miliki.. Dalam menghadapi persaingan usaha  kita melakukan cara menghadapi persainga usaha tanpa menurunkan harga  yaitu:
1.PILIH PESAING YANG TEPAT
Dalam menghadapi persaingan membutuhkan energi,waktu dan biaya    sebelum kita melangkah jauh sebaiknya kita menetapkan  siapa pesaing kita saat ini.
2.FOKUS KEPADA KEUNGGULAN KITA
Jika selama ini usaha kita sudah jalan kita harus yakin usaha atau produk yang kitaharus yakin usaha atau produk yang kita miliki memiliki keunggulan dalam  menghadi sengitnya persaingan dan kita harus fokus keunggulan atau pruduk usaha kita .
Contohnya kalau keunggulan kita terletak pada kecepatan pelayanan,maka keunggulan inilah yang harus kita pertahankan dan ditinggkatkan.
3.FOKUS KEPADA KELEMAHAN PESAING
Tahukah kita apa kelemahan pesaing kita saat ini?? Jika sudah tau,mengapa kita tidak menggunakan kelemahan pesaing kita untuk kesukseaan usaha kita sendiri,sedangkan untuk costumer kita apa yang tidak pesaing sediakan.
4. BELAJAR DARI PENGALAMAN
Pengalaman adalah guru terbaik kita bisa belajar dan dari pengalaman kita sendiri ,sebelumnya atau belajar dari pengalaman orang lain dalam menghadapi persaingan.
5.KELUAR DARI PERSAINGAN
Persaingan kadang tidak selalu harus kita hadapi,kita harus keluar dari persaingan ,keluar dari persaingan bukan berarti menutup usaha kita atau kita bisa mencari ceruk pasar baru,membuat produk baru,inovasi,dll
(DORHANA SINAGA/12 IF .24/18110223)

Usaha baru "Why Not..???"

Memulai usaha Baru..! Bagaimana sii..??? Pertanyaan itu sering muncul,ketika seseorang ingin mencoba berbisnis... Baiklah saya akan memberikan tips-tipsnya, yaaa...   meskipun saya pribadi bukan seorang pengusaha. Tapi, semoga lewat tulisan saya ini.dapat membantu teman – teman yang ingin,mencoba peruntungan baru.Mari kita simak ulasan saya berikut ini. Memulai sebuah usaha, entah itu besar atau kecil memang gampang-gampang susah. Apalagi bagi kita yang belum pernah atau belum berpengalaman dalam bisnis. Sehingga tidak jarang ada yang tidak jadi memulai usaha gara-gara terlalu banyak berpikir ini itu.Untuk mengurangi rasa penasran kita  baca tipsnya berikut ini :
1. Hobi, adalah cara paling mudah, enjoy dan anda lebih paham dengan bidang yang ditekuni. Contoh: bisnis bunga, bengkel, dan makanan.
2. Terdesak kebutuhan, seperti PHK, menganggur, bisnis lesu atau orang tua meninggal, sehingga terpaksa jualan pakaian, kue, koran, dll. Ini adalah cara yang sulit, tetapi dengan kerja keras, sukses adalah mungkin.
3. Diajak teman, keluarga atau kolega untuk ikut MLM. Dengan modal relatif kecil dan sistem network yang baik, anda berpeluang untuk sukses.
4. Inspirasi dari koran, TV, internet, obrolan teman kantor, rumpi-rumpi tetangga atau lagi jalan-jalan sore. Begitu anda melihat “WOW”, langsung anda sulit tidur untuk segera mewujudkan mimpi bisnis anda.
5. Melanjutkan usaha keluarga, sehingga pada akhirnya dengan “tangan dingin” anda bisnis jadi lebih berkembang.
6. Mengisi waktu luang, seperti pensiunan, penulis, dll, lalu membuka toko kelontong, counter voucher HP, refil aqua, dan usaha konsultan.
7. Lihat peluang di tempat kerja, usaha teman, masalah yang berbau bisnis di sekitar rumah anda, seperti usaha laundry, rental PS, cleaning service, dll.
8. Memanfaatkan ilmu dan skill anda, seperti usaha penerjemahan, konsultan properti,toko/service komputer dan bimbingan belajar.
(Aja jadmika/12114945/12.1e.24)

Wirausaha sebagai Solusi Terbaik

Perkembangan di zaman modern ini mulai berkembang semakin pesat. Industri-industri rumah serta daya kreatifitas mulai bergerak. Dilatar belakangi oleh hal-hal tersebut kita haruslah ikut terlibat dalam pembangunan dalam sektor perindustrian selain makin ketatnya seleksi penerimaan Pegawai Negeri Sipil dan Karyawan Swasta serta turunnya daya serap lulus-lulusan untuk bekerja, kemudian lemahnya penanganan tenaga kerja di pemerintahan kita. Munculah sebuah perindustrian sekala menengah-kecil dalam bentuk wirausaha Home Industry( Indusri rumahan). Mulai dari wirausaha berbentuk waralaba, Usaha siap saji, hingga Kerajinan industri rumahan. Usaha banyak jenis dan sistem manajemennya dari usaha yang langsung hingga usaha yang melalui agen- agen maupun grosiran. Namun muculnya gagasan untuk berwirausaha bukan begitu saja, akan tetapi melalui proses. Diawali dari kejenuhan akan bekerja, dilandasi atas hobi yang digemari bahkan hingga dari pengamatan yang dilakukan sehari-hari. Biasanya seseorang yang berkeinginan usaha harus memiliki pandangan dan juga wawsan serta kecermatan dalam membaca pasar maupun situasi. Usaha dapat berjalan dengan lancar jika sesorang dapat berkreasi dan kreatif dalam mengembangkan usahanya. Biasanya bentuk usaha – usaha makanan yg mudah karena dapat melihat pasarn dan musiman. Wirausaha mungkin tidak semudah yang dibayangkan namun amatlah susah jika harus mempertahankannya. Sebab usaha akan berjalan jika dilangkahi oleh keinginan sendiri. Wirausaha juga menjadi faktor awal dalam kita memasuki dunia usaha yang besar atau mewah, Sebab di wirausaha kita dapat belajar akan ketekunan dan ketelitian. Wirausaha menjadi komponen didalam perkembangan sektor Perindustrian dalam bentuk usaha menengah kecil yang merupakan awal sebuah pembangunan. (Dominikus Tinuwus P/18094907/12.5C.14)

Manfaat Wirausaha bagi Karyawan

Kewirausahaan memberikan lebih banyak fleksibilitas untuk hidup Anda. Seorang individu dapat membuat persyaratan yang diperlukan dengan jumlah keuangan Anda sendiri untuk operasi dan dapat mulai bekerja dengan jadwal yang nyaman sebagai pengusaha. Salah satu manfaat penting dari kewirausahaan adalah bahwa Anda adalah bos sendiri. Ketika semua aspek dari bisnis sepenuhnya fungsional, maka Anda dapat menghabiskan waktu Anda untuk olahraga Anda, hobi, dan untuk keluarga Anda juga.
Manfaat lain dari kewirausahaan mulia adalah kecenderungan membantu dan memperbaiki masyarakat. Kemudian Anda dapat memberikan kesempatan bagi orang lain dan juga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui bisnis yang bertanggung jawab. Untuk mengatakan kebenaran, hanya usaha kecil pemilik adalah orang yang paling dihormati dalam masyarakat karena mereka bertanggung jawab untuk pengembangan masyarakat. Terutama mereka menyediakan, menciptakan lapangan kerja lokal untuk sebagian besar orang tingkat rendah.
Pekerjaan yang disediakan oleh pengusaha yang lebih memuaskan dalam hal membayar dan pengakuan dibandingkan dengan pekerjaan kelas tinggi. Jadi jika Anda seorang pengusaha pemula, Anda tidak akan memberikan untuk diri sendiri dan keluarga Anda, tetapi juga untuk komunitas Anda dengan cara kecil Anda sendiri. Ini merupakan manfaat penting untuk menjadi seorang pengusaha. Tidak ada ekonomi di dunia dapat bertahan hidup tanpa kewirausahaan yang menyediakan kecerdikan, kreativitas, dan tenaga kerja untuk orang lain.(Eko wibowo/12099959/12.5C.14)

Entrepreneurship mengurangi Pengangguran Terdidik

Kewirausahaan, dalam konteks apapun, selalu berdampingan erat dengan karakter entrepreneurship. Pengembangan usaha yang mandiri membutuhkan jiwa dan semangat entrepreneurship yang juga mumpuni. Entrepreneurship adalah sebuah karakter kombinatif yang merupakan fusi antara sikap kompetitif, visioner, kejujuran, pelayanan, pemberdayaan, pantang menyerah, dan kemandirian.
Karakter ini bersatu dan menjadi kebutuhan langsung dalam proses wirausaha. Secara sederhana, entrepreneurship memiliki ciri-ciri swadaya usaha serta mengandung komponen manajemen pemasaran, produksi, dan finansial. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia kembali memunculkan satu problem yang signifikan, yaitu besarnya angka pengangguran terdidik. Yang dimaksud dengan pengangguran terdidik adalah mereka yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup namun masih belum memiliki pekerjaan.
 Pada tahun 2008 lalu, sebanyak 4,5 juta dari 9,4 juta orang pengangguran berasal dari lulusan SMA, SMK, program Diploma, dan Universitas. 
Solusi
Pengangguran terdidik harus dikurangi dari dua sisi,yaitu pendidikan dan ketenagakerjaan. Dari sisi pendidikan, sudah jelas bahwa dunia pendidikan harus dapat menghasilkan output lulusan yang siap diserap oleh pasar kerja. Artinya, pendidikan yang berkualitas yang berorientasi pada pasar kerja menjadi mutlak. Yang dapat kita perbaiki adalah mewujudkan pendidikan yang berbasis pada pasar kerja (labour market based). Prosesnya selama ini adalah product oriented, yaitu dunia pendidikan lebih fokus pada upaya menghasilkan lulusan yang berkualitas. Namun kualitas dan karakteristik seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja? Oleh karena itu, labour market oriented, saat ini lebih tepat untuk menjawab kebutuhan pasar kerja akan tenaga kerja berkualitas, dan pada akhirnya mengurangi pengangguran terdidik. Konsep link and match antara dunia pendidikan dan dunia ketenagakerjaan perlu diredefinisi dengan memasukkan pendekatan market labour based tadi. Jenis-jenis pendidikan kejuruan dan keterampilan kerja didasarkan pada analisis kebutuhan peluang-peluang kerja yang ada, dan yang diproyeksikan akan besar kebutuhannya.
Mengurangi pengangguran pada umumnya, dan pengangguran terdidik pada khususnya, mengingatkan kita pada harapan akan tumbuhnya enterpreneurship atau kewirausahaan. 
sumber :http://citizennews.suaramerdeka.com/?option=com_content&task=view&id=1504
(Wahyu herlani CH/12099928/12.5D.14)

Wirausaha Sebagai Solusi Terbaik


Sekarang masalah yang sedang dihadapi oleh Negara kita ini adalah banyaknya pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu tak sedikit orang yang gelap mata sehingga nekat untuk berbuat kriminal seperti yang telah terjadi disekeliling kita. Namun tak sedikit pula orang yang telah mencoba untuk melamar pekarjaan baik dari lulusan SMA/SMK atau sederajat , D3, dan ataupun Sarjana. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan mereka dan batas umurpun terkadang diberlakukan dibeberapa perusahaan, sehingga bagi lulusan SMA/SMK atau sederajat yang kelewat  batas(lebih dari 25 tahun) sulit baginya untuk mendapatkan pekarjaan. Tapi bukan berarti dengan mendapatkan ijazah  D3 dan Sarjana kita mudah mendapatkan pekerjaan, itu juga belum tentu. Nah, bila kita logika, setiap tahun , ada berapa jumlah lulusan baik dari SMA/SMK, atau sederajat dan D3 serta Sarjana…..??? Dan apakah mereka mendapatkan pekerajaan semuanya…??? Lalu, apakah seimbang juga dengan lapangan pekerjaan yang telah ada saat ini…???  Oleh karena itu, mari kita pikirkan bersama,,,,kita berfikir kreatif dan inovativ untuk mendapatkan SOLUSI yang terbaik untuk mengatasi semua permasalahan di atas.
Mungkin dengan mendirikan sebuah usaha merupakan pemikikran yang cukup bagus??? Ya,, dengan mendirikan sebuah usaha baru kita dapat mengatasi permasalahan tersebut walaupun sedikit demi sedikit. Dan berwirausaha itupun juga tidak harus langsung yang besar, usaha kecil-kecilan asalkan mampu mengelola dengan baik juga mampu menghasilkan kentungan yang sebanding. Setelah itu, barulah memulai dengan usaha yang lumayan besar sehingga dengan menjalankan usaha terebut kita mampu berfikir dan berfikir untuk mengembangkan serta menciptakan usaha yang baru. Dengan begitu kita juga turut membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan di Negara kita ini karena kita telah mendirikan lapangan pekerjaan.
Nah sekarang keuntunganya,,,,sebagai seorang wirausaha…??? Kita bukan lagi yang disuruh, tapi kita yang menyuruh sehingga kita pula yang menggaji bukan kita yang digaji. Mezkipun sakit kita tidak harus datang ketempat usaha kita. Sudah jelas bukan..?? tunggu apalagi sekali lagi mari kita berfikir kreatif dan inovatif mari mulai dengan mendirikan sebuah usaha baru dengan bekal baik materi, pengalaman serta modal yang ada,,,, untuk masa depan kita yang lebih baik dan juga untuk pembangunan serta kemajuan Negara kita …

(ARUM TRI SUKOYO /18112O47/12.1F.24)

Cara Memulai Usaha Baru

Sebetulnya cara untuk memulai suatu usaha sangatlah mudah dan gratis tanpa biaya sedikitpun. Syaratnya hanya satu, mulailah dengan memiliki sebuah MIMPI. Karena dengan bermimpi Anda dapat menciptakan ide bisnis yang luar biasa, hingga akhirnya ide bisnis tersebut diolah menjadi sebuah peluang usaha baru yang menguntungkan. Bermodal dengan ide bisnis dari sebuah mimpi besar yang dimiliki, tahapan selanjutnya memulai usaha dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Tentukan gagasan bisnis yang akan dikembangkan. Sebaiknya sesuaikan usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki, namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat. Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka sukai.
  2. Buatlah visi dan misi usaha. Sebuah usaha harus memiliki visi serta misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah usaha tersebut dapat terkonsep dengan baik guna menunjang pengembangan usaha yang dibangun. Sekecil apapun usaha yang dimiliki, namun adanya tujuan usaha mempengaruhi kinerja serta hasil usaha yang akan diperoleh.
  3. Action. Sebaik apapun ide bisnis yang kita miliki, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang Anda rencanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan kerja keras yang harus dijalankan.
  4. Selalu belajar dan lakukan pengamatan. Amati pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama dengan kita, bila usaha kita tergolng baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.
  5. Hadapi, hayati serta nikmati hambatan atau kegagalan. Membangun sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras.
Kunci kesuksesan memulai sebuah bisnis adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide bisnis yang nyata. Jangan pernah takut gagal dalam memulai bisnis, karena setiap kegagalan akan memberikan pelajaran berharga bagi langkah bisnis Anda. Salam sukses. (Maykel/18094917/12.5C.14)      

Jurnal Khusus bagi Perusahaan Dagang


Jurnal khusus adalah Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang rutin dan sering terjadi dalam kegiatan normal perusahaan. Macam macam jurnal khusus:
1. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
2. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
3. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
4. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
5. Jurnal Umum (Memorial Journal)

Manfaat Jurnal Khusus perusahaan dagang :
1.Memudahkan Pencatatan dengan Sistematis
2.Lebih Efektif dan Efisien
3.Pemrosesan data lebih cepat
4.Memudahkan posting ke akun buku besar
5. Menghemat biaya
6.Memungkinkan pengendalian internal dengan baik
7.Memungkinkan pembagian pekerjaan(spesialisasi)

1.Jurnal Pembelian digunakan untuk pencatatan transaksi pembelian persediaan barang secara kredit.
2.Jurnal Penjualan digunakan untuk pencatatan transaksi penjualan persediaan barang secara kredit.
3.Jurnal Penerimaan Kas dipergunakan khusus untuk mencatat transaksi penerimaan kas dan semua transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kas di perusahaan dan pembayaran melalui kas, juga transaksi yang mengakibatkan berkurangnya kas
4.Jurnal Pengeluaran Kas dipergunakan khusus untuk mencatat transaksi pengeluaran perusahaan.
5.Jurnal Umum dipergunakan khusus untuk mencatat semua transaksi yang tidak bisa dicatat dalam keempat jurnal diatas. Jurnal khusus masih dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jika retur pembelian barang dagang secara kredit sering terjadi, dapat pula dibuat satu jurnal khusus untuk transaksi retur pembelian barang dagang secara kredit yang disebut jurnal retur pembelian dan pengurangan harga. Jika transaksi returpenjualan secara kredit sering terjadi, maka dapat dibuatkan satu jurnal khusus untuk transaksi retur penjualan secara kredit yang disebut jurnal retur penjualan dan pengurangan harga. Namun, dalam buku ini kita hanya akan membahas empat jurnal khusus, yaitu jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal penerimaan kas. Jika transaksi tidak dapat dicatat pada keempat jurnal khusus tersebut, pencatatannya dilakukan pada jurnal umum.(AMRI SAIIN/12.1C.24/18112058)

Menghadapi Persaingan Usaha

Dalam setiap bisnis, Anda tidak akan lepas dari persaingan. Apalagi jika bisnis Anda sukses, tentu pesaing-pesaing baru akan mengikuti kesuksesan Anda. Strategi yang biasa digunakan para pebisnis dalam menghadapi persaingan adalah perang harga. Masalahnya, jika Anda perang harga, maka Anda harus siap kehilangan sebagian profit. Dan perang harga yang berkepanjangan hanya akan ‘merusak’ bisnis secara keseluruhan.Bagaimana cara menghadapi persaingan dalam bisnis tanpa harus menurunkan harga ?

1. Pilih Pesaing Yang Tepat

Menghadapi persaingan membutuhkan energi, waktu dan biaya. Karena itu, sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya Anda menetapkan siapa pesaing Anda saat ini. Jangan sampai salah dalam menetapkan pesaing. Siapa pesaing Anda akan menentukan bagaimana cara menghadapinya. Pesaing Anda boleh jadi skala bisnis lebih kecil atau lebih besar dari Anda. Pesaing Anda juga boleh jadi tidak dari kategori bisnis yang sama dengan Anda.

2. Fokus Kepada Keunggulan Anda

Jika selama ini bisnis Anda sudah ‘jalan’, saya yakin bisnis atau produk Anda memiliki keunggulan. Buktinya ada yang beli, kan ? Menghadapi sengitnya persaingan, Anda harus focus pada keunggulan bisnis atau produk Anda. Jika misalnya keunggulan bisnis Anda terletak pada kualitas produk, maka pertahankan kualitas tersebut. Lebih baik lagi tingkatkan kualitas produk Anda. Dan dalam setiap promosi, tonjolkan saja keunggulan produk Anda tadi.Contoh lagi, kalau keunggulan Anda terletak pada kecepatan pelayanan, maka keunggulan inilah yang harus Anda pertahankan dan tingkatkan

3. Fokus Kepada Kelemahan Pesaing

Tahukah Anda apa kelemahan pesaing Anda saat ini ? Jika sudah tahu, mengapa Anda tidak menggunakan kelemahan pesaing Anda untuk kesuksesan bisnis Anda sendiri ? Sediakan untuk customer Anda apa yang tidak disediakan pesaing. Berikan customer Anda apa yang tidak diberikan pesaing Anda.

4. Belajar Dari Pengalaman

Pengalaman adalah guru terbaik. Anda bisa belajar dari pengalaman Anda sebelumnya, atau belajar dari pengalaman orang lain dalam menghadapi persaingan. Menghadapi persaingan tidak melulu urusan strategi bertindak, tapi juga bagaimana sikap dan mental Anda. Tidak ada salahkan Anda belajar kepada mereka yang berpengalaman

5. Keluar Dari Persaingan

Persaingan kadang tidak selalu harus Anda hadapi. Ada kalanya dalam kondisi tertentu, Anda harus keluar dari persaingan. Keluar dari persaingan bukan berarti menutup bisnis Anda. Keluar persaingan bisa berarti Anda mencari ceruk pasar baru, membuat produk baru, inovasi, dll

6. Berdoa

Nah, kalau ini strategi paling akhir dan harus Anda lakukan. Bagaimanapun juga, bisnis itu kan masalah rezeki. Seberapa hebatpun strategi yang Anda lakukan, hanya Tuhan saja yang menentukan hasilnya.Semoga Anda sukses dalam menghadapi persaingan bisnis.Bagaimana pendapat Anda ?



Nama:Nisa Yasinta
Nim    :12114597
Kelas:12.1B.24.MI

Memulai Usaha Baru


10 Tips Memulai Usaha Baru:
1. Hobi, adalah cara paling mudah, enjoy dan anda lebih paham dengan bidang yang ditekuni. Contoh: bisnis bunga, bengkel, dan catering.
2. Terdesak kebutuhan, seperti PHK, menganggur, bisnis lesu atau orang tua meninggal, sehingga terpaksa jualan pakaian, kue, koran, dll. Ini adalah cara yang sulit, tetapi dengan kerja keras, sukses adalah mungkin.
3. Diajak teman, keluarga atau kolega untuk ikut MLM. Dengan modal relatif kecil dan sistem network yang baik, anda berpeluang untuk sukses.
4. Inspirasi dari koran, TV, internet, obrolan teman kantor, rumpi-rumpi tetangga atau lagi jalan-jalan sore. Begitu anda melihat “WOW”, langsung anda sulit tidur untuk segera mewujudkan mimpi bisnis anda.
5. Melanjutkan usaha keluarga, sehingga pada akhirnya dengan “tangan dingin” anda bisnis jadi lebih berkembang.
6. Mengisi waktu luang, seperti pensiunan, penulis, dll, lalu membuka toko kelontong, counter voucher HP, refil aqua, dan usaha konsultan.
7. Lihat peluang di tempat kerja, usaha teman, masalah yang berbau bisnis di sekitar rumah anda, seperti usaha laundry, rental PS, cleaning service, dll.
8. Memanfaatkan ilmu dan skill anda, seperti usaha penerjemahan, konsultan properti,toko/service komputer dan bimbingan belajar.
9. Ikut coaching, diklat, training, dan lokakarya, seperti sablon, elektronika dan salon.
10. Tiru bisnis di tempat kerja, lalu buka usaha serupa.
Nama :Eka Nurmalasari
Kelas:12.1B.24 MI
NIM   :12114671

Cara Termudah Memulai Bisnis



Banyak orang yang takut memulai bisnis karena beranggapan bahwa bisnis itu perlu modal yang besar, ruang yang luas, dan harus menyediakan lokasi khusus untuk tempat usaha. Padahal sebetulnya, bisnis bisa dijalankan dari mana saja. Bahkan Anda tetap bisa mendatangkan uang sambil tetap bekerja sebagai karyawan dan mengurus anak.

"Membuat bisnis itu artinya kita harus siap-siap terjun bebas. Siap-siap gagal. Dan ketika bisnis itu gagal, telan semua pahitnya, dan mari kita mulai lagi," kata Ligwina Poerwo Hananto CFP, Chief Executive Office Independent Financial Planner dari Quantum Magna Financial.

Selain pengalaman akan bertambah banyak karena menjalani bisnis sendiri, Anda pun akan lebih kreatif, ulet, tahan banting, dan bertanggung jawab. Ini juga artinya Anda membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Tidak masalah jika ide kita sama dengan orang lain. Yang penting kita harus punya sesuatu yang unik supaya orang tertarik untuk datang ke tempat kita. "Setelah mendapatkan ide, baru dilanjutkan what, who, how-nya," ujar Ligwina. "What adalah apa yang akan kita jual. Who adalah kepada siapa kita menjualnya, berarti target pasarnya. Dan how adalah cara kita memasarkan produk. Harus beda dan sekreatif mungkin. Yang perlu diingat, jangan takut untuk memulai bisnis." Menurutnya, perempuan biasanya lebih kreatif dan jeli melihat pasar.

Banyak pengusaha yang memulai bisnisnya dari hobi atau kegiatannya di waktu senggang.Coba simak tujuh cara mudah memulai bisnis di bawah ini:

1. Lakukan hal yang dicintai. Keberhasilan Anda tergantung seberapa besar Anda mencurahkan hati terhadap bisnis tersebut. Jika Anda melakukan hal yang dicintai, hasrat Anda terhadap bisnis tersebut akan menjadikan Anda ahli dan gigih.

2. Dari hidup sehari-hari. Banyak pengusaha mendulang keuntungan dengan menjual hal-hal sepele yang kita temukan sehari-hari. Hal-hal yang sebenarnya penting namun orang malas melakukannya. Buatlah bisnis yang pelanggan malas melakukannya, atau tidak punya waktu untuk itu. Misalnya bisnis menyewakan tanaman untuk pertemuan atau acara-acara kawinan.

3. Hobi. Apakah teman-teman Anda pernah memuji masakan dan busana yang Anda rancang sendiri? Kenapa tidak dikembangkan saja? Jadikan hobi Anda menjadi suatu bisnis dengan mulai menjualnya kepada teman-teman Anda sendiri.

4. Ahli dalam suatu bidang. Jika pintar berbahasa Inggris atau merangkai beaded necklace, Anda juga dapat berbagi ilmu sekaligus mendapat penghasilan dari situ. Bukalah tempat kursus meski hanya di rumah.

5. Membeli hak jual. Jika Anda tidak tahu apa yang harus dijual, Anda dapat membeli hak jual produk dari suatu perusahaan. Entah itu makanan atau barang. Apalagi sekarang sudah banyak produk waralaba yang bisa Anda pilih. Pemberi hak jual biasanya memberi keleluasaan untuk mengatur jumlah modal Anda sendiri.

6. Segera mulai. Jangan menunggu waktu lama untuk berbisnis. Karena faktor mood atau perasaan bisa membuat Anda menunda rencana yang telah disusun. Segera bergerak ketika Anda sudah tahu akan menjual produk apa. Beri nama produk yang khas agar konsumen mudah mengingatnya.

7. Tes market. Tes market juga merupakan komponen yang penting jika mau berbisnis. Caranya bisa dengan mengamati perubahan gaya hidup, daya beli konsumen, dan selera konsumen. Siapa tahu Anda malah bisa menjadi pencipta tren. Ketika pasar sudah menerima produk kita, pertahankan kualitasnya. Hasil yang akan dipasarkan pertama kali menjadi poin penting yang akan dinilai oleh pasar. Jangan lupa untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk di kemudian hari.


sumber: www.kompas.com

Nama               : Eko Prasetyo Aji
Kelas               : 12.1E.24
NIM                : 12116652

Manajemen Wirausaha

Manajemen waktu adalah bagian yang amat penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Apalagi jika anda masih berstatus sebagai karyawan yang mempunyai kewajiban (rata-rata) bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore hari. Merupakan satu tantangan tersendiri untuk berusaha membagi waktu mengatur bisnis dengan pekerjaan kantor -- yang juga masih dibutuhkan sebagai income tetap untuk mendukung bisnis.

Sepulang kerja jam 6.30 sore, ia segera menjenguk rukonya dengan membawa anak (karena tidak mau kehilangan waktu bermain bersama anak) sampai kira-kira jam 9 malam, setelah itu dilanjutkan acara belanja ke pasar (bila ada dagangan yang habis).

Jam 10 malam saat tiba kembali di rumah, ia tetap melanjutkan aktivitasnya menidurkan anak, menghitung pemasukan dan menyiapkan bahan-bahan yang harus dikerjakan pagi hari berikutnya.

Sepertinya cukup melelahkan ya? Kurangnya waktu istirahat inilah yang kemudian menjadi salah satu pertanyaan sang Ibu pada rekan-rekan di Milis Dunia Wirausaha. Adakah cara yang lebih pas untuk membagi waktu dalam ia melaksanakna semua kegiatan harian ini?

Cara lain adalah dengan memperhatikan pola bisnis itu sendiri. Apabila usaha anda telah berjalan beberapa waktu, tentu akan semakin jelas pola yang terlihat dalam hal: berapa hari sekali sebetulnya belanja bahan baku perlu dilakukan? Bahan baku apa saja yang paling cepat habis? Bahan baku mana yang dapat dibeli dalam jumlah besar dan bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama? Bahan baku apa saja yang memerlukan belanja setiap hari?

Selain itu, hitungan pemasukan dan pengeluaran sebetulnya juga bisa didelegasikan pada karyawan yang telah dipercaya. Manajemen keuangan (pembukuan) yang simple bisa diajarkan pada karyawan, contohnya, untuk pengeluaran pemasukan dibuat dalam satu buku yang harus mereka isi setiap hari. At the end of the day, anda tinggal mengecek posisi keuangan. Bila perlu, ajari karyawan untuk setor penjualan hari itu ke bank. (MUHAMMAD RIDWAN HADIWINATA/12.1B.24/18110407)

Profil Wirausaha Sukses: "Adi Rahman Adiwoso"


Penemu Teknologi Baru dalam Telepon Bergerak Berbasis Satelit
Penemu Satelit Garuda-1 Dewasa ini perkembangan telekomunikasi makin berkembang pesat, baik melalui jaringan telepon atau internet. Pada awal tahun 2000 perkembangan dunia telekomunikasi belumlah seperti sekarang. Baru kemudian tahun berikutnya jaringan telekomunikasi makin meluas bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil. Sebenarnya apa yang menyebabkan dunia telekomunikasi di Indonesia mengalami kemajuan? Tidak lain adalah karena penemuan seorang putra Indonesia bernama Adi Rahman Adiwoso, seorang penggagas satelit Garuda-1 pertama di Indonesia. 

Adi Rahman Adiwoso lahir di Yogyakarta, 26 Juli 1953. Mengenyam pendidikan tinggi di Bachelor of Science dari purdue University, USA (1975) dan Master of Science Bidang Aeronautika dan Astronautika, California Institute of Technology, USA. Ia magang di bagian perakitan satelit Hughes Aircraft, salah satu kontraktor pertahanan internasional terbesar yang basisnya ada di California. Setelah 8 tahun berkerja Adi pulang ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Berbekal keahliannya dia lantas menghasilkan teknologi sekaligus produk baru yang belum pernah ada di pasaran dunia. Teknologi ini memungkinkan komunikasi handphone mampu dilakukan di mana saja. Meski jaringan kabel belum menjangkau dan telepon seluler konvensional kehilangan sinyal, sistem telekomunikasi temuannya akan tetap “on”. 

Satelit Garuda-1 diluncurkan Pada bulan Februari 2000, menempati lintasan imajiner yang terletak 36.000 km di atas permukaan bumi.Ini adalah surprise untuk dunia telekomunikasi, tidak hanya Indonesia, tapi juga dunia terlonjak kaget :) Kenapa dunia tercengang dengan kemampuan Indonesia, karena pada waktu itu bisa dikatakan seluruh satelit telekomunikasi dunia diluncurkan pada orbit rendah yaitu 600-1.000 km dan menengahnya 7.000-10.000 km. Satelit-satelit ini juga punya kelemahan. Pertama, daya jangkaunya yang terbatas. Padahal untuk bisa meliput sebelah belahan dunia membutuhkan sekitar 60 satelit rendah atau 12 satelit berorbit menengah. Kelemahan lainnya adalah pengoperasian sistem telekomunikasi satelit pada telepon bergerak kala itu pesawatnya tidak praktis. Bayangkan perangkat telepon bergerak yang digunakan berkomunikasi via satelit punya ukuran hampir segedhe koper untuk traveling. Pengoperasiannya juga memerlukan stasiun bumi, berupa antena parabola berdiameter satu meter. Pelepasan satelit Garuda-1 ke atas langit tentu saja menambah gengsi politik dan ekonomi. 

Di samping sistem FSS (Palapa dan Telkom), Indonesia menjadi salah satu negara pengguna dan pemilik satelit terbesar di kawasan Asia.Inovasi buatan Adi tak hanya memperluas cakupan satelit, tetapi juga memperkecil dimensi pesawat telepon bergerak berbasis satelit. Daya pancar yang dimiliki satelit Garuda-1 bisa mencapai 10 kw. Karenanya sinyal Garuda-1 bisa diterima dengan handphone yang sekaligus merupakan stasiun bumi. Jaringan telepon satelit yang menginduk ke Garuda-1 itu selanjutnya dikemas dengan brandmerk Byru. Kinerja telepon ini sangat bergantung pada Garuda-1, di mana pengendali pengontrol satelitnya ada di Pulau Batam. Di situ juga dibangun pusat kendali jaringan (Network Control Center-NCC), yakni pengatur arus percakapan dengan panel pengaturnya. Dalam temuannya ini Adi memang tidak sendirian, ia menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Misalnya ia membikin satelitnya ditempat ia pernah bekerja, Hughes Aircraft. Sementara handphone R190-nya dipesan ke pabrik handphone terkenal Ericsson, Swedia. (Sukresno Bagus Pramono/18113012/12.1F.24)

7 Langkah Memulai Bisnis dari NOL

1. Memahami Usaha Kecil. Tak sedikit orang, bisa jadi Anda diantaranya, yang selalu berpikir bahwa memulai usaha yang harus disiapkan adalah dana sekian puluh juta. Sepuluh juta untuk sewa kantor, sekian juta untuk beli meja kursi, sekian juta untuk komputer dan alat kantor, serta sekian juta untuk gaji karayawan.
2. Memulai Dari Cita-cita Bukan Modal. Sering kali orang tidak percaya bahwa usaha atau bisnis bisa dimulai tanpa harus mengeluarkan modal dalam bentuk uang tunai. Sangat banyak bukti bahwa seorang yang tidak punya bisa memulai usaha. Kewirausahaan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk terus melangkah dengan modal seadanya. Wirausahawan bisa menggali modal dari pihak lain secara langsung maupun tidak langsung. 
 
3. Memilih Bentuk dan Lokasi Usaha
. Nyawa dari suatu usaha adalah pemasaran. Sebagus apa pun produk yang akan Anda pasarkan, jika produk itu tidak laku, tidak ada artinya bagi perusahaan Anda. Para pengusaha sukses pasti tahu calon pelangganya atau dalam bahasa marketing adalah target market. Bukan hanya target umum, melainkan dirinci, misalnya kalangan muda umur 20-25 tahun, pendidikan sarjana, penghasilan lebih dari Rp 2 juta perbulan, dll.
4. Membuat garansi. Pelayanan berbentuk garansi sangat lazim pada usaha-usaha berbasis tekhnologi, seperti TV, radio, telepon seluler, kulkas, dan AC Jasa reperasi juga akan memuasakan konsumen Namun, sebenarnya hampir semua usaha bisa memberikan garansi. Misalnya, pelayanan di rumah makan memberikan garansi jika dilayani lebih dari setengah jam, pembeli tidak usah bayar.
5. Merekrut dan Mengelola Karyawan. Aset terpenting dalam perusahaan ada 3, yaitu pertama SDM, kedua adalah SDM, dan ketiga adalah SDM atau karyawan dalam usaha. Sebelum merekrut karyawan, terlebih dulu Anda perlu menentukan kriteria karyawan yang akan direkrut.Jika kriteria sudah disusun maka selanjutnya Anda perlu mencari calon karyawan sebanyak-banyaknya.
6. Melakukan Promosi yang Praktis. Seorang pelaku usaha yang sukses selalu mengupayakan bahwa setiap uang yang keluar akan bisa kembali lagi dalam jumlah yang banyak. Kegiatan promosi adalah termasuk kategori mengeluarkan uang yang bisa kembali dalam jumlah lebih banyak.
7. Mengelola Keuangan Sistem Keuangan. Jika pada tahap awal, aliran uang melalui tangan Anda sendiri dengan catatan seadanya maka tahap selanjutnya Anda harus memilki catatan keuangan yang memadai sebagaimana layaknya perusahaan. (Lastri mayasari/12099907/12.5C.14)

Strategi Negosiasi agar Bisnis Bertahan

Banyak negosiasi dalam bisnis, seakan-akan terjadi dalam satu perspektif: WIN-LOSE. artinya, saya harus MENANG dan kamu harus KALAH. bila ditelisik lebih dalam, artinya adalah saya harus dapat apa yang saya inginkan, dan kamu tidak perlu dapat apa yang kamu butuhkan. padahal tidak cuma itu kemungkinannya, melainkan ada tiga : win-lose, lose-lose dan win-win. Yang terakhir ini yang harus menjadi tujuan anda selaku pebisnis.
Pertama, tentukan tujuan negosiasi anda. apakah sekedar mendapatkan suplai barang, atau harga termurah yang lebih penting? biasanya, setiap negosiator memiliki prioritas parameter/indikator, yang belum tentu sama antara satu dengan yang lain. tentu saja, negosiator dari pihak seller lebih mementingkan keuntungan jangka pendek, ketimbang kontinuitas pemesanan barang. akan tetapi, sebaliknya bagi pihak buyer, sebisa mungkin mendapatkan suplai dengan kualitas yang konstan.
Kedua, dari sini baru tentukan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang bisa anda pilih untuk memenuhi prioritas pertama dalam negosiasi anda. penjualan dalam skema paket mungkin lebih menguntungkan bagi para seller, ketimbang menjualnya secara satuan. itu contohnya. atau bagi buyer, tidak mempermasalahkan harga beli terlalu dalam, mengingat yang lebih penting adalah kualitas yang konstan dari tiap bahan baku yang dipesan.
Ketiga, yakini bahwa kompromi adalah jalan terbaik untuk mencapai negosiasi yang win-win. tidak hanya diyakini tentu saja, tapi juga terapkan keyakinan tersebut. tidak masalah merelakan prioritas kedua atau ketiga tidak terpenuhi dengan baik, selama bisa saling menguntungkan antar mitra bisnis.
Keempat, simpan kebencian anda pada seseorang. negosiasi berurusan dengan masalah yang harus diselesaikan, bukan dengan orang yang akan bernegosiasi dengan anda. karena itu, bawa selalu perasaan positif dalam tiap negosiasi anda.
Kelima, titik terpenting dalam negosiasi adalah titik awal pemberangkatan anda. pada harga berapa, atau pada kualitas bagaimana, anda pertama kali memberikan tawaran anda? baik anda sebagai seller atau buyer, titik pertama ini adalah yang terpenting, sebelum proses negosiasi mengerucut pada satu kesepakatan yang win-win.(WAHYU PAMBUDI/12099934/12.5D.14)

Strategi Inovasi untuk Bersaing

Melonjaknya jumlah pelaku usaha belakangan ini tentunya mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin ketat. Bahkan sekarang ini persaingan antara pengusaha yang satu dengan pelaku usaha lainnya sudah dalam kondisi yang semakin kompleks, sehingga masing-masing perusahaan kini berlomba menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. Anda bisa memulainya dari hal-hal yang sederhana. Misalnya saja sebagai berikut : 

Produk unik dan menarik. Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, sehingga produk yang Anda ciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu bertahan di tengah padatnya persaingan pasar. Selain menciptakan produk baru.

Manfaatkan teknologi modern. Strategi inovasi juga bisa Anda jalankan dengan memanfaatkan bantuan teknologi modern dalam setiap proses produksi maupun operasional usaha. Dengan begitu Anda bisa lebih produktif, memiliki daya saing produk yang lebih tinggi, serta bisa lebih teliti untuk mengurangi resiko kesalahan kerja yang disebabkan oleh human error. 

Meningkatkan kualitas SDM. Untuk menciptakan produk yang inovatif, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompetensi dan memiliki kreativitas cukup tinggi. Karenanya sebelum merencanakan sesuatu yang inovatif, penting bagi Anda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan sesuai dengan perkembangan perusahaan. Sebab, tanpa tangan-tangan kreatif, mustahil sebuah produk inovatif bisa tercipta.

Tingkatkan Pelayanan. Disamping strategi inovasi dengan menciptakan sebuah produk, Anda juga bisa menawarkan pelayanan khusus bagi konsumen Anda. Misalnya saja melayani pemesanan secara online, memberikan layanan delivery order, serta menawarkan paket one stop service untuk memberikan total solusi bagi para konsumen Anda. (Jaka pandu wiranata/12092984/12.5C.14)

Wirausaha di masa krisis

Indonesia butuh para entrepreneur, bukan pekerja. Hanya kaum entrepreneur mampu sukses melangkah di masa kritis.
Tokoh pengusaha nasional Ir. Ciputra mengatakan, hanya jiwa entrepreneur yang dapat mengeluarkan masyarakat Indonesia dari krisis ekonomi. Karena itu, ia mengajak semua pihak mengembangan jiwa “entrepreneur”. Yaitu jiwa yang bisa memanfaatkan peluang usaha pada masa krisis seperti sekarang ini.
Saat berbicara pada seminar dan talkshow “Quantum Leap” di Grand Ballroom Hotel Grand Preanger Bandung, Jumat (27/2), Ciputra berpendapat bahwa hanya kaum entrepreneur yang dapat mengambil kesempatan untuk menetapkan langkah ke depan menuju sukses pada masa kritis.
Menurut Ciputra, seorang wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang dapat mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. Bahkan, wirausaha sejati tak hanya mampu mengubah rongsokan jadi emas, tetapi juga dapat melahirkan wirausaha sukses lainnya.
Jika dibandingkan dengan Singapura dan Amerika Serikat, Indonesia tertinggal jauh dalam aspek entrepreneurshipnya. Tingkat entrepreneurship Singapura mencapai tujuh persen, sedangkan Amerika Serikat mencapai 15 persen.
Di Eropa, semangat kewirausahaan sudah populer 6-7 tahun lalu, sementara di Amerika 30 tahun lalu. “Pemerintah di negara-negara Eropa aktif membantu dan menjadikan entrepreneur sebagai gerakan nasional,” ungkap Ciputra. Setidaknya, dibutuhkan 4,4 juta wirausaha sejati untuk mengejar ketertinggalan kita.
Tak ayal, jiwa entrepreneurship di kalangan anak muda dinilai menjadi jalan keluar untuk membuka lebih besar lapangan kerja. Di sisi lain, berkembangnya wirasusaha muda di berbagai sektor, mempunyai nilai tambah yang mampu meringankan beban pemerintah mengatasi pengangguran.
Jiwa entrepreneur haruslah memiliki semangat yang tinggi, mempunyai keinginan yang besar, dan yang terpenting adalah percaya diri. “Percuma jika kita mempunyai semangat dan keinginan tinggi, tetapi tak memiliki rasa percaya diri. Usaha yang dijalani akan sia-sia,” kata Ciputra.
Lebih jauh Ciputra mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan para entrepreneur sejati untuk membantu pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat, dan tak hanya menjadi bangsa pekerja. Karena saat ini, lapangan kerja yang ada tak lagi mampu menampung lulusan perguruan tinggi yang jumlahnya jutaan setiap tahun . (Ahmadie Thaha) http://qalammag.wordpress.com
NAMA : CECEP HAMDUN
NIM :12116345
KELAS : 12.1B.24


Profil Wirausaha Sukses

PROFIL WIRAUSAHAWAN SUKSES ( JACOB OETAMA ) 
Pendiri PT. Compas gramedia.

Sosoknya dikenal santun, bersahaja, dan pemalu. Ia mengangankan kemakmuran bagi Indonesia mini yang bernama Kelompok Kompas Gramedia. Bagaimana ia memimpin lebih dari 10 ribu karyawannya?
Pada penghujung Januari 2001, matahari baru sepenggalah, seorang karyawan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) bergegas memasuki lift. Ketika angka enam menyala dan pintu lift terbuka, perasaan sukacita masih menyergapnya.
"Gile, gue mau ngomong apa, ya," batinnya seraya terus melangkah menyusuri koridor sebelum akhirnya masuk satu ruangan. Ia masih tak percaya saat sekretaris Jakob Oetama menelefonnya. "Dipanggil Bapak." Selama lebih dari lima tahun bekerja sebagai karyawan KKG, baru pertama kali ini ia menjejakkan kaki di ruangan itu dan bertemu dengan Jakob Oetama, berdua saja di ruang kerja Presiden Direktur dan Chief Executive Officer KKG.
"Terima kasih atas bantuan yang Bapak berikan." Kalimat itu langsung meluncur dari mulut si karyawan itu begitu berhadapan dengan Jakob. Pada hari sebelumnya, atasannya memberikan titipan bantuan dari Jakob atas musibah yang menimpa keluarganya. "Saya ini seorang ayah yang memiliki banyak anak. Kamu layaknya seorang anak yang kalau punya masalah atau persoalan datang ke bapaknya." Kalimat yang disampaikan Jakob itu sampai saat ini masih tersimpan di memorinya. Sepenggal kenangan juga disimpan August Parengkuan, wartawan senior Kompas dan Presiden Direktur PT Duta Visual Nusantara Tivi (TV7). Ketika berada di Australia untuk tugas jurnalistik, Jakob Oetama menelefon istrinya. "Ia menanyakan kabar keluarga, termasuk anak-anak, selama saya pergi. Bagaimana saya tidak terharu," kenang August. Menurut dia, bukan hanya ia saja yang mendapatkan perhatian khusus. Karyawan lain pun memperoleh perlakuan yang sama dari Jakob. Bos KKG itu sering jalan-jalan mendatangi unit lain. Sapaan, semisal selamat pagi, apa kabar, meluncur dari bibir Jakob saat berpapasan dengan karyawan KKG, entah itu office boy, staf, sampai manajemen puncak. Terkadang Jakob sekadar tersenyum atau menepuk bahu atau punggung karyawan yang ditemuinya. Tengah malam menjelang dini hari, meski tidak serutin dulu, Jakob menyambangi percetakan. "Bayangkan, CEO yang memimpin 10 ribu karyawan bersikap seperti itu," ujar August. August juga merekam kenangan lain. Saat Jakob masih menjadi komandan Kompas, sering tiba-tiba saja ia muncul di ruang redaksi. "Sedang mengerjakan apa? Ada kesulitan atau tidak? Sudah makan?" Begitu J.O. -- panggilan akrab Jakob -- menyapa anak buahnya yang berkutat dengan deadline. Pada hari tertentu, ruang redaksi Kompas ?pecah? oleh jeritan kaget seorang rekan karena mendapatkan kartu ucapan selamat ulang tahun di mejanya dari J.O. "Sekarang jarang, ya, karyawannya sudah ribuan," aku Jakob. Jakob dikenal luas sebagai orang bersahaja. "J.O. ditawari fasilitas mobil Mercedes Benz, namun ia menolaknya," cerita August. August, yang menambahkan, sebenarnya J.O juga pemalu. Ia sering terlihat berdiri sendirian di pojok saat menghadiri pesta. Ia juga memilih datang sendiri, tanpa sang istri. Selain pelahap buku dan jogging setiap pagi, tak banyak karyawan yang tahu kehidupan pribadi Jakob. Memanusiakan manusia, begitulah filosofi J.O. "Saya sosok yang I do care," ungkap J.O. Ia tak pernah memandang level karyawan. Siapa pun disapanya. Siapa pun dia dijenguknya kalau mendapatkan musibah, semisal keluarganya sakit atau meninggal. Saat sopir kantor di kampung sakit, J.O., seperti diceritakan August, menengok ke rumahnya. "Ibaratnya kami bekerja di sini diuwongke," kata August. Tapi, beberapa tahun terakhir ini, karena faktor usia yang sudah merambat tua, J.O. mengaku tak selalu menyambangi langsung ke rumah karyawan yang tertimpa musibah. "Sudah tak sekuat dulu dan karyawannya makin banyak," tuturnya. Perhatian dan kepedulian Jakob setali tiga uang dengan perilakunya yang santun, bahkan kerap dinilai oleh karyawannya kelewat santun. Sebagai orang Jawa, Jakob dipandang sangat njawani. Di lingkungan KKG, Jakob dikenal sebagai pribadi yang menjaga perilaku. "Ia takut menginjak kaki orang lain, takut menyinggung orang lain," ungkap seorang karyawan. Bahkan, menurut Vaksiandra, Redaktur Pelaksana majalah Hai, "Kultur yang dibangun di KKG juga kultur Jawa, sangat kulonuwun, ewuh pakewuh," katanya. Di matanya, pribadi Jakob yang terlalu njawani dengan sikap rendah hati membuat sosoknya sebagai pemimpin tidak tampak jelas. "Kalau ingin melihat sosok sebenarnya J.O., lihat saja bagaimana bahasa Kompas. J.O. itu tidak meledak-ledak dalam menyampaikan kritik, bahasanya halus padahal nyelekit bagi yang memahami makna yang tersirat di balik kalimat itu," ujar August. Perilakunya yang santun dan ewuh pakewuh tak jarang justru menjadi bumerang bagi perusahaan. Saat Jakarta-Jakarta, Tiara, dan Raket harus ditutup, Jakob tak mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK).
Karyawannya disalurkan ke unit bisnis lain atau ke media lain di bawah payung KKG. Padahal, SDM di unit tersebut sejatinya sudah pas. "Akhirnya, ya dijejal-jejali dan buntutnya menjadi tidak produktif," tutur karyawan yang tak mau diungkap jati dirinya itu. Dalam perjalanannya, PHK akhirnya diberlakukan bagi karyawan Raket. Itu pun berkat desakan karyawan. Imbalan pesangon yang sangat besar -- untuk ukuran media baru dan tengah collaps -- lantas diberikan Jakob.
Kepedulian dan perhatian J.O. kepada karyawan yang terpancar dari prinsip I do care tersebut diterapkan sebagai falsafah manajemen di lingkungan perusahaan. Dalam memberdayakan karyawannya, J.O menerapkan falsafah We do care. Manajemen, menurut dia, wajib seoptimal mungkin menerapkan falsafah We do care sebagai wujud kewajiban perusahaan atas hak karyawan. Sebagai wujud falsafah ini, ia mengaku selalu berupaya peduli atas segala kebutuhan karyawannya. "Kita harus tahu apa yang diinginkan oleh karyawan. Dengan kepedulian, berarti kita menghargai keberadaan mereka. Jangan hanya memperlakukan mereka sebagai mesin penghasil uang," katanya. Tak heran, Jakob begitu memperhatikan kesejahteraan karyawan. "Imbalan yang pas sesuai dengan beban kerjanya akan membuat karyawan lebih termotivasi bekerja dengan lebih baik," jelasnya. Meski begitu, ia menganggap sistem penggajian di KKG belum sempurna. Menciptakan perusahaan yang adil, makmur, dan merata bagi seluruh karyawan --"Itu cita-cita J.O.," ungkap August. Menurut dia, J.O. sangat peduli atas masalah hak karyawan, seperti gaji dan tunjangan supaya karyawan KKG hidup lebih layak. Saking pedulinya, khususnya di level bawah atau staf, J.O. lebih dulu membuatkan perumahan bagi karyawan level bawah. Sementara itu, karyawan di level manajemen menengah atas belakangan. "Ha..ha..kita pernah iri atas kebijakan itu. Kok, kita dapat rumahnya belakangan?" cerita August. Bagi Jakob, menyejahterakan karyawan itu kewajiban perusahaan. "Mereka aset, ya harus mendapatkan hak-haknya dengan baik," katanya. Menurut dia, dengan tingkat kesejahteraan yang baik, karyawan pun akan termotivasi memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Mereka juga menjadi loyal. Secara jujur, ia bangga bahwa turn over karyawan di perusahaannya relatif kecil. "Di bawah 5%," tambahnya. Kata seorang karyawan yang tak mau diungkap jati dirinya, "Jakob tahu sekali bagaimana membuat karyawan betah bekerja di sini."
Ibarat pisau bermata dua, sikap We do care perusahaan bukannya tak menerbitkan riak. Ia tidak menampik bahwa upaya selalu memenuhi kebutuhan karyawannya agar sejahtera menciptakan pegawai yang cenderung terlena dengan segala kemapanan yang diperoleh karena bekerja di KKG dan tidak didapatkan di tempat lain. Buntutnya berkembang istilah rajin malas sama saja alias RMS. Pasalnya, sistem penggajian dan pemberian fasilitas KKG sangat jelas. Parameternya ialah lama bekerja, bukan pada performa karyawan.
Prestasi karyawan lebih untuk mendongkrak posisi. Misalnya, tahun ke berapa mendapatkan fasilitas pinjaman rumah, kendaraan, atau yang lain, jelas tertuang. Artinya, rajin atau malas, fasilitas dan tunjangan tetap diberikan. "Namun kami saat ini sudah menerapkan pemberdayaan SDM melalui sistem penilaian karya," kata Jakob. Dengan sistem ini, diharapkan karyawan lebih termotivasi menunjukkan kinerjanya. "Supaya juga tidak ada istilah RMS itu," ungkap J.O. Penilaian karya ini dievaluasi setiap enam bulan dan dipantau terus-menerus oleh pihak SDM.
Ruang seluas 30-an meter persegi di lantai 6 Gedung KKG, Jalan Palmerah Selatan, berhawa sedikit panas, sepertinya pendingin ruangan tidak berfungsi dengan baik. CEO KKG, Jakob Oetama, menerima tim SWA. "Saya hanya punya waktu sampai pukul 11.15 ya, karena ada janji bertemu orang," kata J.O.
Di dinding ruang bercat putih itu, waktu menunjukkan pukul 10 lewat 5 menit. Jakob terlihat santai dengan kemeja biru muda dipadu celana biru tua lengkap dengan dasi bermotif garis bintik-bintik dan tanda pengenal melekat di dada kirinya. Ballpoint Montblanc terselip di saku kemejanya.
Kami dari SWA duduk di sofa berwarna krem. Lemari berisi buku koleksi Jakob berderet rapi sepanjang lebih dari lima meter. "Bagaimana perasaan Bapak terpilih menjadi The Best CEO?" SWA memulai perbincangan. Jakob tak langsung menjawab. Sejurus ia diam lantas menyungging senyum. "Itulah, saya pakewuh," katanya.
Ia mengaku surprise sekaligus heran karena terpilih sebagai The Best CEO 2003. "Semestinya orang lain saja yang lebih muda usia yang meraih ini. Saya sudah tua lho, 72 tahun," tambahnya. Wajah sepuh-nya memang tergurat jelas pada garis mukanya. Rambutnya yang dibiarkan agak gondrong menyembulkan gumpalan uban.
"Kalau boleh saya menilai diri saya sendiri, saya itu orangnya ngemong. Mungkin karyawan suka kepada saya karena sikap ngemong ibarat bapak kepada anaknya," papar J.O. mengomentari bahwa terpilihnya ia sebagai The Best CEO karena penilaian pegawainya juga. "Sebenarnya, saya tidak sehebat seperti yang dibicarakan karyawan saya. Sebetulnya saya biasa-biasa saja," katanya.
Selama memimpin KKG, ia menegaskan falsafah leadership yang dianutnya ialah falsafah ngemong. Arti ngemong baginya itu menggerakkan, mengajak, memotivasi, menyemangati, menjelaskan, dan bagaimana melakukan komunikasi. Di matanya, kunci keberhasilannya ialah berkomunikasi dengan seluruh karyawan dari semua level. "Komunikasi itu sangat penting," katanya. Bentuk komunikasi sederhana yang dianutnya ialah sekadar menyapa karyawan: apa kabar? selamat pagi! Komunikasi tersebut dijabarkan juga lewat forum karyawan di setiap unit usaha. Secara berkala, ia mengadakan pertemuan dengan direktur seluruh unit bisnis. Pertemuan resmi ia dengan seluruh karyawan KKG dilakukan setiap acara syukuran tahunan yang jatuh pada Januari. Menurut dia, acara tersebut sangat ditunggu-tunggu seluruh karyawan KKG. "Karena pada acara itu Bapak mengumumkan kenaikan gaji. Tahun ini, berapa persen?" timpal SWA. "Kok tahu?? tanyanya, keningnya mengerenyit. Tanpa menunggu jawaban SWA, ia menambahkan, "Ya, itu sebenarnya yang ditunggu-tunggu karyawan," katanya menyungging senyum. Untuk mengomunikasikan visi, misi, dan garis besar kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan, J.O. menjelaskan bahwa KKG memiliki pedoman baku perusahaan, yang seluruh karyawan wajib mematuhinya. Ini termasuk melalui sharing knowledge dan experience dengan pegawai yang dilakukan lewat pertemuan rutin, baik langsung di depan karyawan, lewat forum karyawan, atau acara lain. Guna mempercepat pencapaian visi dan misi, J.O, menekankan kerja sama tim. Tim kerja yang solid dan baik memudahkan dan mempercepat pencapaian visi dan misi yang ingin dicapai perusahaan. Ia melihat dirinya sebagai sosok team builder. Baginya, sosok pemimpin itu harus mampu menjadi team builder. Sebagai pemimpin, J.O. mengakui dirinya bukanlah orang yang menguasai banyak hal. "Saya harus tahu diri bahwa saya tidak menguasai semua hal atau banyak hal," ucapnya. Ia lebih senang membangun tim yang terdiri atas beberapa orang yang memiliki kelebihan masing-masing dengan pembagian kerja dan tanggung jawab kerja yang jelas. "Seluruh anggota tim bertanggung jawab baik atas kesuksesan maupun kegagalan," jelasnya. Adanya tim kerja membuat dirinya bisa lebih memobilisasi karyawannya dengan segala kelebihan di bidangnya. Ia sadar bahwa perusahaan ini memiliki keragaman keahlian. Perusahaan ini memerlukan keahlian di berbagai bidang agar bisa tetap jalan. Bermacam keahlian itu dijadikan satu dalam forum atau tim, baik di tingkat corporate management maupun di setiap unit usaha. Dengan beragam SDM yang memiliki beragam keahlian, latar belakang, dan budaya, J.O. memilih melakukan pendekatan kultural. Melalui pendekatan ini, ia berusaha memahami dan mengerti bagaimana sifat, karakter, dan perilaku karyawannya yang datang dari latar belakang yang berbeda-beda. Meskipun berbeda, J.O. menginginkan ada kultur yang berlaku umum bagi seluruh karyawan di dalam ruang lingkup KKG. Salah satu kultur di KKG ialah budaya kerja tim yang harus terus-menerus dibina dan dibangun. Lewat tim, berarti ada komitmen bersama yang patut disepakati bersama." Dengan adanya tim kerja, tujuan akan lebih cepat tercapai sehingga waktu dapat dimanfaatkan secara optimal dan efisien," tegasnya. Sebagai pucuk kepemimpinan yang menaungi kemajemukan, ia berupaya seadil mungkin memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk maju dalam konteks demi kemajuan perusahaan. Ia mengibaratkan KKG sebagai Indonesia mini. "Beragam suku, budaya, agama, etnis, ada di sini. Ini menjadi sumber kekuatan perusahaan," katanya. Ia ingin menciptakan Indonesia mini yang makmur, kaya, dan adil di dalam lingkup perusahaan. "Sejak mendirikan perusahaan ini, saya sudah mencanangkan akan membawa perusahaan ini sebagai Indonesia mini," jelasnya. Sebagai komandan, J.O. berupaya menyelaraskan penerapan sistem manajemen bisnis yang baku dengan suasana kekeluargaan. "Sejak awal, saya ingin perusahaan ini sebagai keluarga kedua bagi karyawan karena mau tidak mau sebagian besar waktu karyawan itu dihabiskan di kantor," tuturnya. Menurut dia, kelugasan sikap, ketelitian, kedetilan, dan ketepatan waktu, serta perhitungan eksak sangat diperlukan dalam bisnis. Toh, bisnis yang bernuansa kekeluargaan juga bukanlah hal yang jelek. Dalam pandangannya, suasana kekeluargaan dan keharmonisan penting bagi kemajuan bisnis. "Kita harus bisa menyeimbangkan antara kepentingan manajemen bisnis dengan asas kekeluargaan," tegasnya. Caranya? "Bersama almarhum P.K. Ojong, sejak awal berusaha betul menerapkan dan menjalankan Good Corporate Governance (GCG)," katanya. GCG, menurut dia, diperlukan untuk menyeimbangkan antara kepentingan bisnis yang sakelijk dengan bentuk manajemen kekeluargaan. Jurus yang dilakukannya ialah membuat sistem kontrol yang jelas, baku, dan hitam putih. Rambunya jelas dan transparan. Sebagai pemimpin tertinggi, ia selalu menjaga agar tidak ada kebocoran dalam hal keuangan perusahaan.
"Ini saya perhatikan betul mengingat pundi-pundi keuangan itu demi kemakmuran bersama," ujar Jakob yang memercayakan pengelolaan keuangan kepada pihak yang profesional dan ahli. Dikatakan August, dalam menjalankan bisnis, J.O sangat konservatif. "J.O. sangat berhati-hati mengeluarkan setiap sen uang perusahaan," paparnya. Sebagai pelaku bisnis, ia berpikir bahwa dirinya juga memiliki tanggung jawab sosial dan berkontribusi penting pada kemajuan sosial bangsa. Ia setuju bahwa pelaku bisnis wajib diberi tanggung jawab sosial. Ia melihat pada iklim ekonomi pasar yang berlaku saat ini, pelaku bisnis harus diperlakukan secara proporsional karena kehadirannya diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi sektor riil. Dalam membangun SDM, hal mendasar ialah pemilihan karakter, yang diutamakan sejak awal perekrutan karyawan. Fleksibel, luwes, berpikiran terbuka, dinamis, berani menerima kritik, asertif, jujur, peduli orang lain, bisa saling memberi dan menerima serta teratur --itulah kriteria SDM yang menjadi parameter KKG. "Karakter karyawan yang tidak malas, tepat waktu, jujur, tidak manipulatif itulah karakter yang saya sukai," ujar Jakob. Untuk menciptakan SDM yang berintegritas, kompeten, dan accountable, J.O. berusaha menjalankan nilai-nilai yang disepakati bersama sehingga dirinya dapat menjadi sosok yang patut disegani dan dihormati oleh karyawannya. Sebagai pemimpin, ia mengaku berusaha untuk selalu sejujur dan selurus mungkin dalam menjalankan bisnisnya. Baginya, hal ini patut dijalankan agar menjadi contoh yang baik bagi anak buahnya. "Masa kita bicara A tetapi sikap kita B? Wah, nggak boleh begitu jadi pemimpin," ujarnya. Memberikan contoh yang akhirnya menjadi panutan, begitulah yang dilakukan Jakob. "Saya selalu berusaha memberikan contoh, dalam hal ketepatan waktu, misalnya," katanya.
Yanti, sekretarisnya, memuji J.O. sebagai sosok yang memiliki disiplin waktu tinggi. Ia pernah menanyakan pada Big Boss-nya mengapa selalu tepat waktu? "Nanti jadwal orang juga bisa berantakan hanya gara-gara menunggu saya," ujarnya mengutip jawaban Jakob. Bahkan, J.O. mengatakan ketepatan waktunya itu sebagai salah satu wujud penghargaan dirinya terhadap hasil kerja keras sekretarisnya yang sudah mengatur jadwal sedemikian rupa.
Tak ada gading yang tak retak, sebagai pemimpin, Jakob mengaku memiliki kekurangan. Ia menyadari kadang dirinya dilihat sebagai sosok yang sangat penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan sehingga terlihat lambat dalam mengambil keputusan di mata anak buah. August menjelaskan, kelemahan J.O. lebih pada cara dan bagaimana J.O. mengambil keputusan. "Bagi orang yang berkarakter agresif, J.O. dianggap lamban. Semua hal dipikirkan masak-masak. J.O. itu paling tidak bisa diburu-buru dan didesak-desak dalam mengambil keputusan. J.O. sangat tidak menyukai pendesakan. J.O. akan melihat dari segala sisi ketika akan mengambil keputusan. J.O akan menanyakan berbagai macam pendapat dari banyak pihak," papar August. August mencontohkan ketika J.O. mengambil langkah investasi di bisnis televisi. Sebelum lahir TV7, J.O. melemparkan ide ini kepada top management. Ia sharing argumen dan knowledge tentang rencana merambah bisnis tv. Tidak hanya dengan top management, J.O. jalan-jalan keliling perusahaannya dan menanyakan pendapat karyawan yang ditemuinya tentang idenya tersebut. "Jadi, realisasi ide itu ialah buah pikiran bersama. Nggak heran kalau ia lama mengambil keputusan," terang August. J.O. sangat mengakui keterbatasan dirinya. Meski ujungnya ia yang tetap memegang dan mengetuk palu dalam memutuskan sesuatu. "Saya bukanlah orang yang bisa semua hal. Saya butuh orang untuk mendampingi saya menjalankan bisnis ini, termasuk konsultan, sebelum saya mengambil keputusan bisnis," tegas Jakob. Sebagai pelaku bisnis, ia memercayakan dan mendelegasikan tugas kepada para profesionalnya. J.O terbuka terhadap saran dan pendapat para profesionalnya. Itu tak hanya di ruang rapat. Misalnya ada rencana bisnis tertentu, kepada karyawan yang ditemuinya ketika ia naik lift atau berpapasan dengannya tanpa memandang levelnya, J.O. selalu berusaha mengumpulkan pendapat. "Inilah mengapa J.O dikenal dengan gaya management by walking arround. Ia tidak bersikap mentang-mentang sebagai presdir," jelas August.Tak hanya terbuka pada kritik. Jakob dikenal fleksibel dalam mengantisipasi perkembangan zaman, termasuk bisnis. "Strategi bisnisnya jauh ke depan," kata Vaksiandra. Dia punya pengalaman ketika Kompas membuat sisipan Muda yang menggandeng Hai dan Kawanku. Jakob menilai sisipan itu secara bisnis ke depannya akan menguntungkan karena punya daya jual tinggi. Diakui Jakob, sistem di KKG akan terus-menerus dibangun dan disesuaikan dengan perkembangan zaman yang mengacu pada visi dan misi perusahaan. "Kalau bersikap kaku, waduh, bagaimana perusahaan ini berkembang. Generasi saya dengan generasi sekarang itu sangat jauh berbeda. Anak muda lebih dinamis, agresif, terbuka, dan asertif," katanya. Anak muda pula memang yang dipilih Jakob menggantikan posisinya sebagai Pemred Kompas. Suryopratomo, kelahiran 1961, didapuknya menjadi orang nomor satu di jajaran redaksi Kompas. "Para redaktur senior sudah mendekati masa pensiun dan mereka juga telah mendapatkan pekerjaan lain yang tidak kalah beratnya dari tugas pemred," ungkap Jakob ketika ditanya mengapa bukan August Parengkuan atau Ninok Leksono yang tampil. Alih generasi mulai dilakukan. Siapa calon penggantinya? Boleh jadi saat ini ia tengah mengelus-elus jagonya. Dan, bisa saja pilihan orang yang menggantikannya akan banyak mengejutkan. Seperti ketika ia memilih Suryapratomo. "Saya sangat berhati-hati dalam memilih pengganti saya. Yang jelas nota bene berasal dari dalam KKG sendiri," ucapnya. Itu bukan berarti ia tak membuka diri bagi profesional di luar KKG. Untuk posisi tertentu di level supervisor dan manajer, KKG membuka diri untuk mencari pemimpin yang berasal dari profesional karier dari luar, bukan dari dalam. Langkah ini ditempuh untuk menjawab tuntutan dunia bisnis yang bergerak cepat dan dinamis. Hal ini dilakukan agar KKG lebih dinamis, agresif, dan inovatif. Secara jujur ia mengakui bahwa para profesional dari luar KKG lebih asertif, dinamis, percaya diri, dan aktif mencari terobosan dalam pengembangan bisnis. Kelebihan itu dipadukan dengan kemampuan SDM KKG dari dalam yang lebih paham dan mengerti bagaimana dan siapa itu KKG. Ia telah memutuskan mem-blending-kan SDM profesional dari luar dan dalam.
Namun, untuk level direksi, ia masih menyiapkan dari orang dalam.Dalam mempersiapkan penggantinya, ia menganut paham lokomotif yang tetap menggandeng gerbongnya. Ia masih bisa menggandeng calon penggantinya sebelum ia benar-benar turun atau pensiun agar bisa mengawasi jalannya perusahaan dan bagaimana calon penggantinya itu memimpin. "Pelan-pelan saya akan melepas gerbong itu," ujarnya.
Ia menegaskan dan menyarankan, ada cara yang mudah jika ingin menjadi pemimpin yang sukses di KKG. "Caranya gampang. Jangan lihat ke atas tetapi lihatlah ke bawah, samping kiri dan kanan supaya peduli pada apa yang terjadi di sekitar kita," ungkapnya. Ia mengaku tidak pernah membayangkan bahwa Kompas dan KKG akan menjadi besar seperti sekarang ini.
Bagi Jakob, keberhasilannya sebagai pemimpin sejatinya harus dilihat dari bagaimana kondisi perusahaan (KKG) setelah ia undur diri dari manajemen. Apakah KKG tetap jalan atau tidak? Jika KKG tetap berjalan dan berkembang, ia menganggap dirinya telah berhasil memimpin. Jika tidak, berarti ia telah gagal memimpin. Ia merasa sukses kalau berhasil mengantarkan penggantinya bisa tetap mempertahankan bisnis ini berjalan terus.
"Jika hancur, ia sering kali akan merasa berdosa karena menyangkut hidup karyawannya," ujar August mengutip perkataan Jakob Oetama yang kerap dikatakan kepadanya. Di mata August, bisa saja seorang CEO diganti atau tergantikan. Tetapi, sosok pemimpin yang sangat kebapakan seperti Jakob Oetama jarang sekali ditemui. Jika terjadi alih generasi dari kepemimpinan J.O. kepada penerusnya, August berpendapat bahwa sesungguhnya KKG kehilangan sosok bapak selayaknya anak yang kehilangan ayahnya. "Siapa pun penggantinya, sosok ayah yang ada di J.O. tidak dapat tergantikan. Kelebihan dan kelemahan J.O. bisa diterima dengan baik karena J.O. itu seorang ayah," kata August. Tanpa bermaksud mendahului Sang Khalik, August mengungkapkan saat ini karyawan sangat khawatir akan kondisi kesehatan J.O. mengingat usianya yang semakin tua. Jakob Oetama lahir di Borobudur, 27 September 1931. Selepas menamatkan SMA Seminari di Yogyakarta, anak pensiunan guru di Sleman ini mengikuti jejak sang ayah, menjadi guru. Ia pernah mengajar di SMP Mardiyuwana, Cipanas, Jawa Barat, dan SMP Van Lith Jakarta. Di sela mengajar, ia menyisakan waktu menjadi redaktur mingguan Penabur. Selain mengantungi ijazah B1 Ilmu Sejarah, Jakob tercatat sebagai alumni Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta (1959) dan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1961). "Saya mencintai profesi guru," kata Jakob saat akan diabadikan kamera di depan meja kerjanya. "Mengapa kemudian memilih menjadi wartawan?" tanya SWA. "Saya tidak akan seperti ini kalau tetap menjadi guru," ungkap Jakob. Bukan dalam konteks materi. Kompas tak hanya surat kabar yang saat ini bertiras lebih dari 500 ribu eksemplar. Ia menawarkan sejumlah soal dan menggelindingkan opini publik. Kontribusi pemikiran J.O. di Kompas masih dominan. Ia masih menjadi think thank Kompas. Pengaruh kuat Jakob terlihat dari pameo: Jakob Oetama adalah Kompas dan Kompas adalah Jakob Oetama.
"Pengidentikan itu wajar. Saya salah satu perintis kelahiran Kompas dan masih berkontribusi besar pada kemajuan Kompas dan KKG," kata Jakob. Jakob sendiri lebih senang menyebut diri wartawan ketimbang pelaku bisnis. "Jabatan sebagai CEO sebagai co-incident," katanya. Ketika pertama kali usaha ini dirintis, J.O. lebih disiapkan sebagai pemimpin redaksi sementara P.K Ojong sebagai pemimpin perusahaan. Wafatnya P.K. Ojong pada 1980-an membuat ia harus segera mengambil alih tampuk kepemimpinan perusahaan.
Sebagai pengusaha, Jakob sukses mengerek KKG menjadi kerajaan bisnis pers terbesar di Indonesia. Memang tidak semua media di bawah KKG menghasilkan pundi-pundi uang berlimpah. Tulang punggung KKG di luar penerbitan buku ialah Kompas. Meski ia menolak disebut kapitalis, bisnisnya terus merambah berbagai lini. Penerbitan pers, jaringan toko buku Gramedia, hotel (Grahawita Santika), penyiaran radio (Radio Sonora), kertas tisu (PT Graha Kerindo). Total ada 42 anak perusahaan yang bernaung di bawah payung KKG. Total omset KKG pada 2001 saja diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1,05 triliun.
Keberhasilan KKG diakuinya juga berkat andil dan kerja keras seluruh karyawan. "Tuhan juga memberkati perusahaan ini," tegasnya. Sekarang ini, yang selalu menghantuinya justru bagaimana bisnis ini tetap berjalan setelah ia tidak ada. "Pertanyaan apakah bisnis ini tetap ada atau tidak setelah saya tidak ada, itu yang selalu ada di benak saya," katanya. Ia mengakui hal ini menjadi concern-nya mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi. Ia merasa sudah saatnya turun tahta. "Anak saya tidak ada yang tertarik terhadap bisnis media. Satu anak saya terjun mengurusi hotel," kata Jakob yang memiliki lima anak.
Jakob menanggalkan kartu pengenal di dadanya sesuai dengan permintaan fotografer. "Saya sering dibilang teman lupa asal," ujar Jakob sembari membagikan kartu namanya kepada tim SWA. Pukul 11.05, Yanti, sekretaris Jakob, melongok ke ruang kerja Jakob. "Bapak ada janji lain, harus pergi," katanya. Kami beriringan menyusuri koridor dan memasuki lift. Jakob tersenyum kepada satpam yang memencetkan tombol lift. Di dalam lift, ia membuka notes kecil dari saku celananya. "Jam 12 siang di Grand Hyatt." Pintu lift terbuka di angka 3, seorang wanita muda masuk. "Siang Pak," sapanya. "Mau ke mana?? Jakob mendekati wanita muda yang rupanya wartawan Kompas. "Ke gereja? Ada acara apa?" tanya Jakob. Lift terbuka, wanita itu bergegas keluar, "Duluan, ya Pak." Jakob melangkah pelan, agak tertatih ke luar lift. "Dia ahli Amerika Latin," katanya. Kami menyesuaikan langkah kami supaya tetap seiring. Di lobi, Jakob bersua dengan Julius Pour dan mantan Wakil Pemimpin Umum Kompas, A. Roesilah Kasiyanto. Jakob menjabat erat Roesilah dan saling bertukar berita. Tak lama itu. Di depan lobi, mobil pribadinya, BMW seri 5 warna hitam, telah menunggu yang akan membawanya ke Grand Hyatt bertemu Adam Schwartz, penulis buku Nation in Waiting.
 Sumber : http://archipeddy.com/tokoh/jacob_oetama.html
success story ini di dedikasikan untuk Jacob Oetama
 ( Sebagai Komisaris Besar PT. Compas Gramedia, Di Tempat saya bekerja )
 
From : Eko Supriyanto
Kelas : 12.1E.24
NIM  :12.11.65.07