Selasa, 28 Oktober 2014

Sistem Pertanggungjawaban Akuntansi

Dari sisi internal perusahaan, tujuan dirancangnya Sistem Informasi Akuntansi adalah: Tujuan yang pertama adalah pengendalian atas operasi,manajemen dan evaluasi kinerja. Tujuan yang kedua adalah memberikan informasi bagi perencanaan. Sistem pertanggungjawaban akuntansi didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mengukur perencanaan dan pelaksanaan dari tiap tiap pusat pertanggungjawaban.

Dengan kata lain sistem pertanggungjawaban akuntansi merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengakumulasikan dan melaporkan biaya serta mengukur hasil dari tiap tingkatan pusat pertanggungjawaban, sehingga apabila terjadi penyimpangan maka dapat ditelusuri apa penyebab dan siapa yang bertanggung jawab. 

Karakteristik dari sistem pertanggungjawaban akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut: 
1. Adanya pembagian level atau kelas dari massing-masing pusat pertnaggungjawaban. 
2. Penetapan standar untuk mengukur kinerja seorang manajer. 
3. Adanya penghargaan dan hukuman kepada manajer dari tingkatan manajemen yang lebih tinggi atas kinerja dari manajer tersebut. 
4. Laporan laporan tentang anggaran,pelaksanaan dan hasil dari tiap-tiap tingkatan pusat pertangunggjawaban. 

Sistem pertanggungjawaban akuntansi ini dipakai untuk menghimpun informasi kinerja berdasarkan segmen dan melaporkan hasil-hasil dari manajer-manajer yang bertanggungjawab.Oleh karena itu,sistem pertanggungjawaban akuntansi mesti disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan kondisi operasi perusahaan sehingga pelaporan kinerja semua pos finansial yang dipertimbangkan bisa dicapai oleh pusat-pusat pertanggungjawaban(segmen bisnis) didalam organisasi. 

Sistem pertnaggungjawabn akuntansi didukung oleh tiga elemen penting ,yaitu: 
1. Tujuan jangka pendek yang ditentukan didepan sebagai standar kerja. 
2. Akumulasi biaya dan penghasilan dan perbandingannya dengan standar dengan berdasar pada unit-unit organisasi. 
3. Pemisah antara biaya dan penghasilan dalam kategori terkendali dan tidak terkendali untuk setiap unit organisasi. 

Laporan pertanggungjawaban dapat dipergunakan sebagai dasar untuk membuat analisis yang bertujuan untuk mengukur prestasi kerja manjer untuk setiap pusat pertanggungjawaban. Dengan demikian diterapkannya sistem pertanggugjawabn akuntansi yang baik akan menyebabkan terciptanya finansial perusahaan yang baik pula. (Dede Andri/11141289/11.1A.14)

Senin, 27 Oktober 2014

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource departmen.

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. 

Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection

a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.

c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection

kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

Kamis, 23 Oktober 2014

PESTA PORA Diizinkan, TABLIGH AKBAR Dipersulit...

JAKARTA - Acara pesta pora Perayaan Pelantikan Presiden Jokowi telah berlangsung di Monas Jakarta, Senin malam (20/10). Acara hura hura yang menyebabkan menggunungnya sampah, rusaknya taman, puluhan peserta terluka, kecopetan, pesta miras... semua berlangsung bebas.

Namun mirisnya umat Islam yang akan menyelenggarakan acara di Monas betapa mereka sangat dipersulit. Berikut penuturan Habib Nabiel Al Musawa Dewan Syuro Majlis Rasulullah yang ditulis di wall fbnya (https://www.facebook.com/nabiel.almusawaII/posts/711933818859800?fref=nf)
Salaam..

Anak2 ku anggota Majlis RasuluLLAAH SAW dan para simpatisan MR yg Insya ALLAAH disayangi ALLAAH SWT aamiin..

Mau curhat sedikit ttt acara besar kita di Monas menyambut kedatangan Guru Mulia Habibana Umar bin Hafizh hafizhahuLLAAHu Ta'ala 'anhu..

Dengan sedih harus saya katakan memang sekarang ini izin untuk acara kita makin dipersulit, sejak sebulan yg lalu kita sudah ajukan permohonan izin tapi berbagai alasan terus kita terima..

Pertama, izin harus langsung ke Gubernur, maka crew MR pun berjuang bolak-balik menjumpai para pembantu gubernur, akhirnya dapat rekomendasi tsb..

Tapi tadi ada masalah baru, konon surat gubernur bukan rekomendasi tapi hanya disposisi dan acara di Monas tdk boleh sampai malam, kita katakan lha acaranya Jokowi kemarin sampe malam..? Kata mereka itu lain, sb dia kan Presiden..

Lalu kita juga harus memilih, klo MR ngadakan acara Muharram ini berarti Maulid nanti tdk boleh lagi, klo mau Maulid ya Muharram tidak boleh, masya ALLAAH padahal kita cuma mau berdzikir pd ALLAAH SWT buat Indonesia dan juga buat Jakarta..

Kami (Dewan Syuro MR) akan menempuh usaha terakhir yaitu langsung ketemu Gubernur PLT, mhn doanya dari antum semua semoga akhirnya izin bs dikeluarkan..

Klo nanti masih dipersulit juga maka kita akan mencari alternatif lain, di mesjid Istiqlal atau lainnya, sambil mendoakan semoga semua pemimpin kita diberi Hidayah oleh ALLAAH SWT, agar bangsa ini tdk diturunkan bencana dari langit karena menghalang2-i orang dari jalan ALLAAH SWT dan Rasul-NYA, Aamiin ya RABB..(Nabiel Almusawa)
http://www.pkspiyungan.org/2014/10/monas-bebas-buat-pesta-pora-tapi-acara.html

Rabu, 22 Oktober 2014

Lowongan Guru SD dan Tata Usaha

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Wirausaha Indonesia membutuhkan:


GURU KELAS, persyaratan: 
1. Pria/Wanita, usia maksimal 35 tahun
2. Pendidikan S-1 Pendidikan
3. Bisa menulis dan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar
4. Menguasai komputer (MS Word, Excel & Power Point)
5. Memahami administrasi guru
6. Berpengalaman di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
7. Tinggal di sekitar Cikarang Utara



TATA USAHA, persyaratan:
1. Pria/Wanita, usia maksimal 30 tahun

2. Pendidikan minimal SMA/sederajat

3. Bisa menulis dan membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar

4. Menguasai komputer (MS Word, Excel & Power Point)

5. Memahami administrasi sekolah

6. Tinggal di sekitar Cikarang Utara


Lamaran diantar langsung ke
SDIT Wirausaha Indonesia
Jl. Nakula Raya No.1-4 Perumahan Grand Cikarang City Blok C9 
Telp. 0813-17517835

Kisah Pengangkatan Umar Bin Abdul Azis Menjadi Khalifah

Umar naik mimbar, dan dalam tatap muka pertama dengan rakyat, dia mengatakan, “Jamaah sekalian, sesungguhnya aku telah diuji dengan perkara ini, tanpa dimintai pendapat, tidak pernah ditanya dan tidak pula ada musyawarah dengan kaum muslimin. Aku telah membatalkan baiat untukku, sekarang pilihlah seseorang untuk memimpin kalian.” Orang-orang serentak menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, kami telah memilihmu, kami menerimamu, silahkan pimpin kami dengan kebaikan dan keberkahan.”
Di saat itulah Umar merasa bahwa dirinya tidak mungkin menghindar dari tanggung jawa khalifah, maka Umar menambahkan kata-katanya untuk menjelaskan kebijakan-kebijakannya dalam menata umat Islam (Umar bin Abdul Aziz wa Siyasatuhu fi Radd al-Mazhalim, Hal: 102), “Amma ba’du, tidak ada lagi nabi setelah nabi kalian, tidak ada kitab selain kitab yang diturunkan kepadanya. Ketahuilah bahwa apa yang Allah halalkan adalah halal sampai hari kiamat. Aku bukanlah seorang hakim, aku hanyalah pelaksana, dan aku bukanlah pelaku bid’ah melainkan aku adalah pengikut sunnah. Tidak ada hak bagi siapapun untuk ditaati dalam kemaksiatan. Ketahuilah! Aku bukanlah orang yang terbaik di antara kalian, aku hanyalah seorang laki-laki bagian dari kalian, hanya saja Allah Subhanahu wa Ta’ala memberiku beban yang lebih berat dibanding kalian.
Kaum muslimin, siapa yang mendekat kepadaku, hendaknya dia mendekat dengan lima perkara, jika tidak, maka janganlah mendekat: Pertama, mengadukan hajat orang yang tidak kuasa untuk mengadukannya, kedua, membantuku dalam kebaikan sebatas kemampuannya, ketiga, menunjukkan jalan kebaikan kepadaku sebagaimana aku dituntut untuk meniti jalan tersebut, keempat, tidak melakukan ghibah terhadap rakyat, dan kelima, tidak menyangkalku dalam urusan yang bukan urusannya.
Aku berwasiat kepada kalian agar kalian bertakwa kepada Allah, karena takwa kepada Allah memberikan akibat yang baik dalam setiap hal, dan tidak ada kebaikan apabila tidak ada takwa. Beramallah untuk akhirat kalian, karena barangsiapa beramal untuk akhirat, niscaya Allah akan mencukupkan dunianya. Perbaikilah (jaga) rahasia (yang ada pada diri kalian), semoga Allah memperbaiki apa yang terlihat dari (amal perbuatan) kalian. Perbanyaklah mengingat kematian, bersiaplah dengan baik sebelum kematian itu menghampiri kalian, karena kematian adalah penghancur kenikmatan. Sesungguhnya umat ini tidak berselisih tentang Tuhannya, tidak tentang Nabinya, tidak tentang Kitabnya, akan tetapi umat ini berselisih karena dinar dan dirham. Sesungguhnya aku, demi Allah, tidak akan memberikan yang batil kepada seseorang dan tidak akan menghalangi hak seseorang.”
Kemudian Umar meninggikan suaranya agar orang-orang mendengar, “Jamaah sekalian, barangsiapa yang menaati Allah, maka dia wajib ditaati dan barangsiapa mendurhakai Allah, maka tidak wajib taat kepadanya dalam permasalahan tersebut. Taatilah aku selama aku (memerintahkan untuk) menaati Allah, namun jika (perintahku) mendurhakai-Nya, maka kalian tidak boleh taat dalam hal itu…” kemudian Umar turun dari mimbar.
Begitulah prosesi pengangkatan Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah umat Islam, salah seorang khalifah Daulah Umawiyah. Ia diangkat pada hari Jumat, 11 Shafar 99 H (al-Bidayah wa an-Nihayah, 12: 667).

Hikayat Uang 'Nyasar' di dalam Sepatu Petani

Suatu hari, seorang Guru berjalan bersama muridnya pulang dari sekolah. Keduanya melewati jalanan sepi dan perkebunan. Dalam perjalanan itu, mereka melihat sepsang sepatu lama, sepertinya milik seorang petani miskin yang sedang bekerja di kebun pinggir jalan itu. Karena sudah siang, pasti petani itu juga akan beristirahat.

Tiba-tiba si Murid terpikir untuk mengerjain si Petani, “Pak, gimana kalau kita sembunyikan sepatu itu di balik pohon? Kemudian kita bersembunyi, pasti seru tuh ketika melihat petani itu bingung.”

“Anakku, tidak boleh kita mencari hiburan di atas penderitaan orang lain. Apalagi itu orang miskin dan sedang lelah karena bekerja. Kamu bisa mendapat hiburan lebih besar jika seandainya kamu memasukkan uang ke dalam sepatu petani itu. Kemudian, kita sembunyi di balik pohon untuk melihat bagaimana keterkejutannya melihat ada uang di dalam sepatunya,” Kata sang guru.

Si murid tertarik dengan ide sang guru. Akhirnya dia meletakkan uang di dalam sepatu petani itu. Mereka pun bersembunyi di balik pohon seberang jalan.

Tak lama kemudian petani itu datang. Wajahnya terlihat sangat lelah. Sepertinya sedang menanggung beban sedunia di atas pundaknya. Bajunya yang compang camping juga turut menambah derita. Tapi, dia masih bisa tersenyum. Dia pun memakai sepatu tuanya itu. Tiba-tiba, ia merasa aneh. Ada sesuatu di ujung sepatunya sebelah dalam. Didorong rasa penasaran, dia membuka sepatu dan mengambil benda itu. Ternyata, uang. Dia mengambil sepatu sebelah lagi. Ternyata di dalamnya juga terdapat uang.

Dia melihat ke kiri dan kanan kemudian memperhatikan uang dan sepatunya itu; memastikan kalau dia tidak sedang bermimpi. Dalam pandangannya itu, tak terlihat ada seorang pun. Akhirnya, dia memasukkan uang itu ke dalam sakunya. Lantas, ia menjatuhkan diri seraya berlutut.

Sambil meneteskan air mata dia berkata, “Ya Allah, hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui. Hanya Engkaulah yang Tahu jika istriku sedang sakit dan anak-anakku sedang kelaparan. Engkaulah tempat kami bersandar dan berharap. Terimakasih ya Allah atas apa yang Engkau berikan…” Dia terus menangis sambil tak henti memuji Allah Swt. Akhirnya dia bangun dan pulang dengan penuh harapan dan syukur.

Si murid terdiam membisu. Dia tak kuasa menahan air matanya saat melihat kejadian itu. Gurunya pun berkata, “Bukankah kamu lebih senang seperti ini? Daripada ide pertamamu menyembunyikan sepatu?”

“Ya Pak, hari ini aku paham satu hal. Ketika memberi kita akan jauh lebih bahagia daripada saat mengambil.”

Sekarang yang perlu kita tahu adalah: memberi ada beberapa macam. Memaafkan orang lain termasuk memberi, mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya termasuk memberi, mencari alasan untuk selalu bisa berhusnudhan pada siapa pun termasuk memberi, menjaga kehormatan orang lain dengan tidak menyebar aibnya juga termasuk memberi.

Ini beberapa jenis “memberi”. Supaya yang namanya “memberi” tidak dimonopoli oleh orang kaya yang banyak harta saja.


Editor: Pirman

Senin, 20 Oktober 2014

Pentingnya Manajemen Dakwah

  1. Pengertian Manajemen Dakwah
Jika aktivitas dakwah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, maka “
citra profesional” dalam dakwah akan terwujud dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian dakwah tidak hanya dipakai dalam objek ubudiah saja, akan tetapi diinterpresikan dalam beberapa profesi. Inilah yang dijadikan inti dari pengaturan secara manajerial organisasi dakwah. Aktivitas dakwah dikatakan berjalan secara efektif apabila apa yang menjadi tujuannya benar-benar tercapai, dan dalam pencapaiannya membutuhkan pengorbanan-pengorbanan yang wajar.
Jika dilihat dari segi bahasa pengertian Manajemen Dakwah memiliki dua pengertian. Pertama pengertian Manajemen dan kedua pengertian Dakwah.
Pertama pengertian manajemen, secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris, management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oeh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi dalam mencapai suatu tujuan.
Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau at-tanzim, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya.1
Pengertian tersebut dalam sekala aktivitas juga dapat diartikan sebagai aktivitas menertibkan, mengatur dan berpikir yang dilakukan oleh seseorang, sehingga ia mampu mengemukakan, menata, dan merapikan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, mengetahui prinsip-prinsipnya serta menjadikan hidup selaras dan serasi dengan yang lainnya.
Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
The process of planing, organizing,leading,and controling the work of organization members and of using all availeabel organizational resources to reach stated organizatonal goals”.2
[Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan terhadap para anggota orgaisasi serta penggunaan seluruh sumber-sumber yang ada secara tepat untuk meraih tujuan organisasi yang telah di tetapkan]
Pengertian manajemen menurut para ahli:
  1. Menurut James A.F. Stoner: Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
  2. Dr. Buchari Zainun: “Manajemen adalah penggunaan efektif daripada sumber-sumber tenaga manusia serta bahan-bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan itu.”
  3. Prof. Oey Liang Lee: “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan mengontrolan dari human and natural resources.”3
  4. Menurut James A.F. Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

Pengertian yang kedua yaitu pengertian dakwah, secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da'a, yad'u' da'wan, du'a,4 yang diartikan sebagai upaya mengajak, menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan istilah tabligh, amr ma'ruf nahyi munkar, mau'idzah hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta'lim, dan khatbah.
Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan makna dakwah islam yaitu sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan Istiqomah dijaln-Nya serta berjuang bersama meninggikan agama Allah.
Dari definisi manajemen dan dakwah tersebut dapat disimpulkan bahwa Pengertian Manajemen dakwah yaitu sebagai pproses perencanaan tugas, mengelompokan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas dan kemudian menggerakan ke arah tujuan dakwah.5[A.Rosyad Shaleh]
Inilah yangmerupakan inti dari manajemen dakwah, yaitu sebuah pengaturan secara sistematik dan koordinatif dalam kegiatan atau aktifitas dakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan dakwah.

2. Tujuan Manajemen Dakwah
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai dan merupakan sebuah pedoman badi manajemen puncak organisasi untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dalam dimensi waktu tertentu. Tujuan diasumsikan berbeda dengan sasaran. Dalam tujuan memiliki target-terget tertentu untuk dicapai dalam waktu tertentu. Sedangkan sasaran adalah yang telah ditetapkan oleh manajmen puncak untuk menentukan arah organisasi dalam jangka panjang.
Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya mengemukakan tujuan dakwah bahwa pada khususnya tujuan dakwah itu ialah:
  1. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah swt.
  2. Membina mental agama islam bagi kaum yang masih mualaf.
  3. Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman kepada Allah (memeluk agama islam).
  4. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fithrahnya.6

Sementara itu M. Natsir, dalam serial dakwah Media Dakwah mengemukakan, bahwa tujuan dari dakwah itu adalah:
  1. Memanggil kita pada syarita, untuk memecahkan persoalan hidup, baik persoalan hidup perseorangan atau persolanan rumah tangga, berjamaah masyarakat, berbangsa-bersuku bangsa, bernegara dan berantar-nergara.
  2. Memanggil kita pada fungsi hidup sebagai hamba Allah di atas dunia yang terbentang luas yang berisikan manusia secara heterogen, bermacam karakter, pendirian dan kepercayaan, yakni fungsi sebagai syuhada’ala an-naas, menjadi pelopor dan pengawas manusia.
  3. Memanggil kita kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah Allah.

Tujuan dakwah secara umum adalah mengubah perilaku sasaran agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan masalah pribadi, keluarga maupun sosial kemasyarakatnya, agar mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Sedangkan tujuan dakwah secara khusus dakwah merupakan perumusan tujuan umum sebagai perincian daripada tujuan dakwah.7

  1. Fungsi-fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dinagi atas beberapa fungsi. Pembagian fungsi-fungsi manajemen ini tujaunya adalah :8
a. supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur;
b. agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam;
c. untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen dari manajer.
Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para ahli tidak sama. Hal ini disebabkan latar belakang penulis, jadi pendekatan yang dilakukan tiadak sama. Adapun Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
adapun fungsi-fungsi manajemen adalah;
  1. Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
  1. Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
  1. Directing
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
  1. Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

  1. Fungsi-fungsi Manajemen Dakwah
Dalam kaitan ini Fungsi manajemen dakwah berlangsung pada tataran dakwah itu sendiri. Dimana setiap aktivitas dakwah khususnya dalam skala organisasi atau lembaga untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan sebuah pengaturan atau manajemerial yang baik, ruang lingkup kegiatan dakwah merupakan sarana atau alat pembantu pada aktivitas dakwah itu sendiri.
Adapun unsur-unsur manajerial atau 'amaliyyah al'idariyyah tersebut merupakan sebuah kesatuan yang utuh yang terdiri dari :9
  1. Takhthith (Perencanaan Dakwah)
secara alami merupakan bagian dari sunatullah, yaitu dengan melihat bagaimana Allah SWT. menciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang matang serta disertai tujuan dakwah
Dalam aktivitas dakwah, perencanaan dakwah bertugas menentukan langkah dan program dalam menentukan setiap sasaran, menentukan sarana-prasarana atau media dakwah, serta personel da'i yang akan diterjunkan. Menentukan materi yang cocok untuk sempurnanya pelaksanaan, membuat asumsi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi yang kadang-kadang dapat memengaruhi cara pelaksanaan program dan cara menghadapinya serta menentukan alternatif-alternatif, yang semua itu merupakan tgas utama dari sebuah perencanaan.10


  1. Tanzhim (Pengorganisasian Dakwah)
Menjelaskan bagaimana pengelolaan rencana itu, yakni dilakukannya pembagian aplikatif dakwah dengan lebih terperinciPengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orang-ornag, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Sementara itu, Rosyid Saleh mengemukakan bahwa rumusan pengorganisasian dakwah itu adalah “rangkaian aktivita menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi setiap kegiatan usaha dakwah dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara satuan-satuan organisasi atau petugasnya.

  1. Tawjih (Penggerakan Dakwah)
Merupakan inti dari dakwah itu sendiri yaitu seluruh proses pemberian motivasi kerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mampu bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Motivasi diartikan sebagai kemampuan seorang manajer atau pemimpin dakwah dalam memberikan sebuah kegairahan, kegiatan dan pengertian, sehingga para anggotanya mampu untuk mendukung dan bekerja secara ikhlas untuk mencapai tujuan organisasi sesuai tugas yang dibebankan kepadanya.

  1. Riqaabah (Pengendalian Dakwah)
Evaluasi dakwah dirancang untuk diberikan kepada orang yang dinilai dan orang yang menilai informasi mengenai hasil karya. Pengendalian manajemen dakwah dapat dikatakan sebagai sebuah pengetahuan teoritis praktis. Karena itu, para da;i akan lebih cepat untuk mencernanya jika dikaitkan dengan prilaku dari da'i itu sendiri sesuai dengan organisasi. Dengan demikian, pengendalian manajemen dakwah dapat dikategorikan sebagai bagian dari prilaku terapan, yang berorientasi kepada sebuah tuntutan bagi para da'i tentang cara menjalankan dan mengendalikan organisasi dakwah yang dianggap baik. Tetapi yang paling utama adalah komitmen manajemen dengan satu tim dalam menjalankan sebuah organisasi dakwah secara efisien dan efektif, sehingga dapat menghayati penerapan sebuah pengendalian.
 
Tujuan diberlakukannya evaluasi ini yaitu agar mencapi konklusi dakwah yang evaluatif dan memberi pertimbangan mengenai hasil karya serta mengembangkan karya dalam sebuah program. Sedangkan evaluasi dakwah dinilai penting karena dapat menjamin keselamatan pelaksanaan dan perjalanan dakwah, mengetahu berbagau persoalan dan problematika yang dihadapi serta cara antisifasi dan penuntasan seketika sehingga akan melahirkan kemantafan bagi para aktifis dakwah.

Taujih Hasan Al Banna: Jauhilah 3 Sebab Kekalahan

وَلَقَدْ كُنْتُ، وَمَا زِلْتُ أَقُوْلُ لِلْإِخْوَانِ فِيْ كُلِّ مُنَاسَبَةٍ أَنَّكُمْ لَنْ تُغْلَبُوْا أَبَدًا مِنْ

أ‌- قِلَّةِ عَدَدِكُمْ
ب‌- وَلَا مِنْ ضَعْفِ وَسَائِلِكُمْ
ت‌- وَلَا مِنْ كَثْرَةِ خُصُوْمِكُمْ
ث‌- وَلَا مِنْ تَآلُبِ الْأَعْدَاءِ عَلَيْكُمْ، وَلَوْ تُجْمِعُ أَهْلُ الْأَرْضِ جَمِيْعًا، مَا اسْتَطَاعُوْا أَنْ يَنَالُوْا مِنْكُمْ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُم

وَلَكِنَّكُمْ تُغْلَبُوْنَ أَشْنَعَ الْغَلَبِ، وَتَفْقِدُوْنَ كُلَّ مَا يَتَّصِلُ بِالنَّصْرِ، بِسَبَبِ إِذَا
أ‌- فَسَدَتْ قُلُوْبُكُمْ
ب‌- وَلَمْ يُصْلِحِ اللهُ أَعْمَالَكُمْ
ت‌- أَوْ إِذَا تَفَرَّقَتْ كَلِمَتُكُمْ، وَاخْتَلَفَتْ آرَاؤُكُمْ

أَمَّا مَا دُمْتُمْ
أ‌- عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ
ب‌- مُتَّجَهٍ إِلَى اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
ت‌- آَخِذٍ فِيْ سَبِيْلِ طَاعَتِهِ
ث‌- سَائِرٍ عَلَى نَهْجِ مَرْضَاتِهِ

فَلَا تَهِنُوْا أَبَدًا، وَلَا تَحْزَنُوْا أَبَدًا، وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ شَاءَ اللهُ، وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ

Semenjak dulu, dan sampai sekarang, saya selalu katakan kepada Ikhwan, dalam setiap momentum: bahwa kalian selamanya tidak akan terkalahkan karena:
1. Sedikitnya jumlah kalian,
2. Lemahnya sarana kalian,
3. Banyaknya musuh kalian,
4. Konspirasi para musuh kalian, dan seandainya seluruh penghuni bumi bersepakat, mereka tidak akan mampu menimpakan apa pun kepada kalian kecuali yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Namun, kalian terkalahkan dengan seburuk-buruk kekalahan, dan kalian kehilangan segala yang berhubungan dengan kemenangan, disebabkan jika:
1. Hati kalian telah rusak,
2. Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi memperbaiki amal kalian,
3. Atau kalimat kalian telah terpecah belah, dan pandangan kalian telah saling berselisih

Adapun jika kalian selalu
1. Satu hati,
2. Berorientasi kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
3. Berjalan pada jalan ketaatan kepada-Nya,
4. Berjalan di atas manhaj meraih ridha-Nya

Maka, kalian tidaklah menjadi hina selamanya, tidaklah menjadi sedih selamanya, dan kalian selalu berada pada posisi tertinggi insyaAllah, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan selalu bersama kalian,

وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
“dan sama sekali Dia tidaklah akan mengurangi pahala kalian” (QS. Muhammad: 35)

Sumber:
Kitab Manhaj Ishlah wat-Taghyir (كتاب منهج الإصلاح والتغيير), hal. 35
Ditulis ulang oleh Tajul Arifin


http://www.bersamadakwah.com/2013/09/taujih-hasan-al-banna-jauhilah-3-sebab.html

7 Password Percepatan Rezeki

Judul : 7 Password Percepatan Rezeki
Penulis : Bobby Herwibowo, Lc.
Penerbit : Noura Books - Jakarta
Tebal : 207 Halaman
Cetakan : I, Agustus 2014
ISBN : 978-602-1306-40-6
Rezeki adalah misteri langit. Tidak ada yang mengetahui kepastiannya kecuali Yang Maha Memberi rezeki. Ia rahasia, baik terkait jumlah, cara mendapatkan, menggunakan dan bagaimana kelak habisnya.
Meski demikian, berdasarkan banyak pengalaman, dikuatkan dengan ayat al-Qur’an dan sunnah Rasulullah, kemisterian rezeki bisa dipetakan. Mulai bagaimana menjemputnya, apa yang harus dilakukan agar jumlahnya berlipat, umpan apa saja yang bisa digunakan untuk memancing kedatangannya dan amalan-amalan apa saja yang bisa mempercepat kedatangannya.
Ibarat sebuah tempat rahasia, ada banyak password yang bisa diaktifkan guna memasuki tempat rahasia bernama rezeki. Ketika password sudah teraktifasi dengan baik, maka tempat itu akan mudah diakses dengan banyak keajaiban yang diberikan oleh Sang Maha Pemberi rezeki.
Password pertama adalah keyakinan yang penuh kepada Allah Swt. Bahwa rezeki sudah dijatahkan kepada semua makhluk. Ia diberikan sejak dalam kandungan hingga seseorang mati. Rezeki tidak akan habis sampai seseorang mati, dan tak akan tertukar kepada lain pihak. Ia diberikan pas, sesuai takaran, tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Keyakinan kepada Allah Swt akan hal ini, adalah jaminan dilimpahkannya rezeki.
Sebagai contoh, ada Bambang sang dosen di sebuah universitas dengan gaji 1juta/bulan. Atas keyakinanannya kepada Allah Swt, ia bisa memiliki mobil BMW seri 5 hanya dengan membayar 27 juta. Atau, si Fulan yang ditipu kemudian mendapatkan rezeki sejumlah uang yang terlepas ketika dia ditipu.
Abdul Khaer memiliki kisah yang berbeda. Bekerja sebagai bagian kliring di salah satu bank swasta membuatnya berada dalam posisi membingungkan. Pasalnya, ia sering menerima uang syubhat dari para nasabah.
Dalam sebuah khutbah Jum’at, ia mendengarkan dengan saksama materi khatib tentang pentingnya menggunakan harta halal. Sang Khatib melanjutkan, jika ada dalam tubuh seseorang daging yang terbentuk dari makanan haram, maka daging tersebut akan menjadi bagian neraka.
Dalam perenungannya itu, seketika air matanya tumpah. Ia sesenggukan di tengah heningnya jama’ah. Setelah shalat, Sang Khatib menghampiri Abdul Khaer. Keduanya terlibat dalam diskusi hangat nan mencerahkan.
Setelah mengetahui masalah jama’ahnya itu, Sang Khatib berpesan agar dia meninggakan sesuatu yang meragukan menuju sesuatu yang membuatnya yakin.
Perenungan demi perenungan dilakukan Abdul Khaer. Hingga bulat tekadnya untuk keluar dari tempat kerjanya. Tak lama kemudian, ia diminta oleh mertuanya untuk mengurus sebuah perusahaan. Karena kinerjanya yang bagus, setahun kemudian dirinya diangkat menjadi pimpinan perusahaan.
Perusahaan sang mertua bergerak dalam bidang ekspedisi kapal laut. Terhitung delapan tahun setelah kejadian itu, usaha ekspedisi kapal laut yang dijalankanya mampu mengoperasikan tujuh kapal laut. Tiga diantaranya adalah miliknya pribadi.
Itulah kekuatan password kedua, takwa. Ketika seseorang meninggalkan pekerjaan yang meragukan karena Allah, maka Dia akan memberi ganti yang terbaik melebihi apa yang diperkirakan.
Masih banyak kisah tentang keajaiban amalan yang berdampak pada dipercepatnya rezeki bagi seorang hamba. Selain dua hal tersebut (keyakinan kepada Allah Swt dan takwa), lima hal berikutnya adalah : Senyum Ibu, Giving, Ibadah, Sabar dan Syukur serta Tobat dan Doa.
Kesemua password percepatan rezeki itu disajikan dalam bentuk kisah nyata. Diperkuat dengan dalil al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Saw. Hal lain yang menjadi nilai lebih dalam buku ini adalah kapasitas penulisnya. Ialah seorang lulusan Universitas al-Azhar Kairo sekaligus Trainer KQM Menghafal al-Qur’an Semudah Tersenyum.
Meski sajiannya sederhana, muatan dalam buku ini tergolong amat istimewa dari segi manfaatnya. Harapannya, dengan mengakifkan password-password dalam buku ini, tingkat keimanan dan kedekatan seseorang kepada Allah Swt akan semakin bertambah.
Meskipun, pemilihan kata “percepatan rezeki” agak bermasalah. Karena tak ada rezeki yang dipercepat atau diperlambat. Semuanya sesuai dengan ketentuan yang sudah Allah Swt gariskan dan tertulis dalam kitabnya yang amat lengkap, Lauhul Mahfuzh.

 http://www.bersamadakwah.com/2014/09/7-password-percepatan-rezeki.html

Kamis, 16 Oktober 2014

Manajemen Strategik

Ilmu manajemen adalah ilmu yang turut berkembang pesat sehingga Ilmu tersebut memiliki beragam cabang dan beberapa kajian yang bersifat khusus misalnya ialah manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen transportasi, dan muncul kajian khusus yang lain yaitu Manajemen Strategik.

Pengertian Manajemen Strategik
Ø  Pengertian umum strategi yaitu suatu proses yang menentukan adanya perencanaan terhadap para top manajer yang sungguh berarah pada tujuan jangka panjang perusahaan yang disertai dengan penyusunan akan upaya bagaimana agar mencapai tujuan yang 

Ø  Pengertian khusus strategi yaitu merupakan suatu tindakan yang bersifat terus-menerus mengalami peningkatan dan dilakukan sesuai dengan sudut pandang tentang apa yang diinginkan serta diharapkan oleh para konsumen untuk waktu di masa depan. Dengan strategi ini maka ada yang hampir dimulai dari apa yang selalu untuk bisa terjadi dan bukan yang dimulai dari apa yang terjadi. Dengan terjadinya ada suatu kecepatan berinovasi pada pasar yang baru dan juga perubahan-perubahan pola konsumen yang sangat memerlukan kemampuan inti maka hendaknya perusahaan perlu untuk mencari dan mengambil kemampuan inti atau juga kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Manajemen Strategik adalah suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen strategik ini juga suatu sistem yang digunakan sebagai satu kesatuan dalam memiliki beragam komponen saling berkaitan dan mempengaruhi antara satu dan lainnya serta bergerak secara serentak menuju arah yang sama pula.

Bagian ilmu Manajemen Strategik ini senantiasa akan menyikapi pada dinamika-dinamika yang terjadi baik itu dari lingkungan internal maupun eksternalnya yang kemudian akan berlanjut dengan bagaimana cara berupaya untuk menyesuaikan hingga pada akhirnya pada tujuan yang telah ditetapkan itu dapat segera terlaksana atau direalisasikan dengan baik.

Manajemen Strategik berdasarkan pada seluruh ruang lingkup pekerjaannya. Dengan demikian dapat dimanfaatkan secara baik untuk lingkungan makronya misalnya di dalam manajemen pemerintahan dan juga dapat dimanfaatkan pula untuk di lingkungan mikronya misalnya di dalam manajemen perusahaan atau organisasi. Akan tetapi disini hanya perlu dipahami bahwa di dalam penggunaan ruang lingkup makro dan mikro ada sejumlah perbedaan yang begitu mendasar meliputi sebagai berikut :

Kebijakan makro yang harus digunakan dan diperhatikan yaitu subyek dan objek dalam suatu manajemen tersebut adalah yang berupa para masyarakat yang bersifat aggregate, sedangkan untuk ruang lingkup mikro maka perhatiannya pun terhadap subyek dan obyek di suatu manajemen berupa individual rumah tangga perusahaan atau para pelanggan yang memakai hasil produksi.
Disamping itu mengenai prinsip kerja untuk manajemen strategik makro kemungkinannya perhatian mengarah pada efektivitas, sedangkan pada manajemen strategik yang rangkumannya secara mikro maka harus sesuai kepada prinsip kerja efisiensinya.

Karakteristik Manajemen Strategik
Pada umumnya manajemen ini sungguh berbeda dengan lainnya dimana manajemen strategi ini senantiasa menyikapi dinamika terjadinya suatu perubahan lingkungan sehingga bisa mempengaruhi terhadap implementasi manajemen itu sendiri serta berupaya untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dengan sejalan pada hal tersebut maka berikut ini akan ditunjukkan karakteristik manajemen strategik :

1.       Manajemen strategik bersifat jangka panjang,
2.       Manajemen strategik bersifat dinamik,
3.       Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen operasional,
4.       Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak,
5.       Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan.
6.    Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.

Era globalisasi ekonomi ini untuk menghadapinya maka dimana kegiatan dalam berusaha bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk tingkat perubahan lingkungan serta dinamika yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian dengan sendirinya para pemimpin perusahaan harus dapat menyikapinya melalui dengan melakukan penyesuaian yang penuh kebijakan. Maka seharusnya setiap pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan manajemen strategik bagi perusahaannya.

Kisah Carissa, Penulis Asal Amerika yang Masuk Islam Karena Jilbab

Banyak wanita Amerika Serikat yang mengenakan jilbab setelah menjadi mualaf. Namun, tidak demikian dengan Carissa D. Lamkahouan. Ia telah mengenakan jilbab sebelum masuk Islam. Dan dari pengalamannya yang unik tentang jilbab itu, ia kemudian bersyahadat.

Seperti dirilis onislam pada pekan lalu, Carissa menuliskan kisahnya. Selama hampir satu setengah tahun, Carissa mempelajari agama Islam, prinspi-prinsip dan karakteristiknya. 

“Tentu saja, sebagai seorang wanita, saya sangat tertarik terutama pada isu-isu perempuan. Dan jilbab sebagai identitas muslimah yang khas, membuat saya sangat tertarik,” tuturnya. 

Dan entah mengapa, Carissa menemukan dirinya terpesona dengan wanita yang mengenakan jilbab.

Seiring berjalannya studi Islam-nya, Carissa rajin pergi ke toko buku dan membaca dengan teliti referensi Islam dalam versi bahasa Inggris. Baik Al Quran, hadits maupun kisah-kisah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Dan pada suatu hari, ia menemukan jilbab di barisan abaya. Carissa yang tertarik dengan benda itu kemudian menemukan keberanian untuk mencoba. 

“Itu penutup kepala pertama yang saya beli,” kenangnya.

Ketika memakainya untuk pertama kali, Carissa merasakah sesuatu yang aneh.

“Saya melihat sekilas diriku di cermin, terus terang saya terkejut dengan kain hijau di atas kepalaku itu. Saya melihat bayangan saya sebagai orang yang berbeda, asing. Ada stereotif negatif dalam bayangan wanita berjilbab seperti digambarkan oleh media,” tambahnya. 

Namun, itu tidak berlangsung lama. Carissa dengan cepat kembali ke alam rasionalnya. “Bahwa saya membelinya untuk dipakai jika saya perlu untuk pergi ke masjid,” katanya dalam hati, mengingat tujuannya untuk mempelajari Islam lebih dalam dengan mengunjungi masjid-masjid.

“Sekarang saya menyadari bahwa membeli jilbab saat itu adalah langkah awal saya mendapatkan hidayah,” tuturnya. 

Beberapa bulan berlalu. Namun Carissa belum mendapatkan kesempatan untuk memakai jilbab itu seperti rencananya. Di samping, ia tidak terlalu suka dengan warna dan model jilbab tersebut. Hingga kemudian, ia pun membeli jilbab yang ia sukai saat kembali ke toko buku.

Carissa kemudian mulai memakai jilbabnya dalam berbagai kesempatan. Saat berkunjung ke toko makanan halal, saat ke toko buku, dan beberapa kesempatan yang lain, ia menutup rambutnya dengan jilbab. Hingga suatu malam, ia pergi bersama sang suami dengan memakai jilbab. Di situlah perubahan besar terjadi.

“Aku merasa aman dan nyaman. Aku tak lagi mendapati pandangan laki-laki menganggu yang tertuju padaku.”

Carissa pun makin terbiasa memakai jilbab. Dan seiring semakin dalam ia mempelajari Islam, akhirnya ia juga memutuskan untuk bersyahadat.

Kini Carissa merasakan martabat dan kemuliannya sebagai wanita dengan jilbab sebagai mahkotanya. Ia tak lagi takut digoda lelaki, dan lebih dari itu, ia menyadari bahwa memakai jilbab adalah ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. [IK/bersamadakwah]

http://www.bersamadakwah.com/2014/02/kisah-carissa-penulis-asal-amerika-yang.html