Rabu, 31 Agustus 2011

Sikap dan Perilaku Wirausaha

Para wirausahawan tidak dapat dipisahkan dengan gambaran orang-orang yang selalu ingin maju, banyak ide-ide kreatif dan sangat menyukai tantangan. Ada beberapa sikap dan perilaku yang selaras dan sejalan dengan profil seorang wirausahawan. Berikut ini beberapa karakteristik dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu :

Karakteristik
Sifat yang melekat pada Wirausahawan
·         Percaya diri


·         Berorientasi pada proses dan hasil






·         Pengambil risiko



·         Kepemimpinan



·         Keorisinilan

·         Berorientasi ke depan



·         Kejujuran dan ketekunan
·         Memiliki keyakinan yang mantap, menyukai kemandirian, selalu optimis
·         Meyakini bahwa segala sesuatu membutuhkan proses yang tidak mudah dan sebentar, kebutuhan akan prestasi, berorientasi keuntungan, tekun dan tabah, tekad kuat, pekerja keras, tidak suka diam, inisiatif tinggi dan tidak mudah menyerah
·         Menyukai tantangan, berani mengambil risiko dengan perhitungan yang matang, kemampuan menangani risiko
·         Berani mengambil kepemimpinan dalam setiap situasi dan kondisi, mudah bergaul dengan orang lain, menyukai kritik/saran
·         Suka berinovasi, kreatif, fleksibel dan serba bisa
·         Cara pandang, cara berfikir, persepsi yang berorientasi masa depan, tidak hanya memikirkan kekinian
·         Keyakinan yang kuat bahwa hidup adalah perjuangan, perjuangan adalah kerja keras tidak kenal henti

Sabtu, 20 Agustus 2011

Membangun Impian

Impian harus dibangun dengan sangat kuat agar tidak mudah tergerus oleh lingkungan yang mungkin sangat tidak mendukung. Demikian disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Cristal Indonesia Manajemen (CIM), Risma Kusumanendra, dalam workshop ”Menciptakan mindset pribadi berjiwa entrepreneur yang berdaya saing“ di Kampus Terpadu, Rabu (12/5) sebagaimana dikutip oleh http://umy.ac.id. Risma mengatakan jika seorang entrepreneur harus menjadikan impian sebagai titik awal agar bisa memiliki harapan dan imajinasi kemudian merealisasikannya menjadi sebuah kenyataan.

Impian yang telah diciptakan harus selalu di jaga. Risma juga menceritakan ketika dulu dia membangun mimpinya dia menulis mimpinya tersebut di salembar kertas lalu menyimpannya di dompet agar bisa di bawa kemana-mana untuk selalu diingat dan diwujudkan. ”Jangan pernah takut dan ragu untuk memulai bermimpi,“ demikian ungkapnya.

Jumat, 19 Agustus 2011

Bagaimana Menumbuhkan Jiwa Wirausaha?


Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan.

Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa serta ketekunan berusaha. Sebab seorang wirausaha haruslah berjiwa pionir sejati. Artinya, syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil itu harus mampu membuat perencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses. Paradigma berpikir jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) perlu direvisi. Jika paradigma sebelumnya meyakini bahwa meilihat kenyataan baru memiliki impian, paradigm sekarang adalah memiliki impian untuk dijadikan kenyataan. Sekalipun impian itu untuk saat ini masih irasional.

Bagaimana Menumbuhkan Jiwa Wirausaha?

Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan.

Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa serta ketekunan berusaha. Sebab seorang wirausaha haruslah berjiwa pionir sejati. Artinya, syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil itu harus mampu membuat perencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses. Paradigma berpikir jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) perlu direvisi. Jika paradigma sebelumnya meyakini bahwa meilihat kenyataan baru memiliki impian, paradigm sekarang adalah memiliki impian untuk dijadikan kenyataan. Sekalipun impian itu untuk saat ini masih irasional.

Senin, 15 Agustus 2011

Profesi Wirausaha pada Zaman Baheula

Pada masa yang lalu pandangan masyarakat tentang bisnis kurang baik. Orang memandang pekerjaan bisnis dengan sebelah mata. Bisnis belum dipandang sebagai profesi yang memberikan harapan, menjanjikan, mulia dan terhormat. Orang-orang terpandang, kelompok intelektual, ahli agama menutup keinginannya terhadap bisnis.

Akan tetapi saat ini persepsi yang demikian sudah tidak berlaku lagi. Kini, profesi sebagai pengusaha sudah menjadi cita-cita, harapan, sandaran hidup sebagian masyarakat dan sudah dianggap sebagai profesi terhormat serta dambaan banyak orang. Apalagi jika melihat nasib sebagian besar karyawan yang memiliki pendapatan relatif tetap, kehidupannya semakin hari tidak semakin sejahtera. Bahkan tidak sedikit para intelektual dan orang-orang yang semulai menjadi pegawai atau profesi tertemtu pindah profesi atau setidaknya sambil menggeluti bidang usaha.