Minggu, 20 Juli 2014

Sistem Informasi Manufaktur

Dunia Industri selalu menghubungkan pemikiran kita kepada sebuah prosedur input,proses, output. Data merupakan sebuah input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah informasi melalui sebuah proses sistem manajemen yang biasa disebut Database Management System (DBMS).
Data mudah untuk didapatkan. Tetapi, informasi susah untuk dicari. Proses mengubah data menjadi informasi perlu melalui sebuah sistem yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahan. Perusahaan manufaktur memerlukan informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa informasi yang akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan,
keputusan, bahkan peraturan yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur perlu memiliki sebuah sistem informasi yang dikhususkan pada departemen atau bagian manufaktur. Hal ini diperlukan untuk membentuk proses bisnis yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur.

Manfaat
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1.       Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2.       Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
3.       Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4.       Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIMa) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi yang terjadi dalam sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Input
Data Internal perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses produksi secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.
Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan berdiri maupun pada saat proses produksi berlangsung, kemudian data-data yang diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database. Namun, apakah kita bisa mendefinisikan data apa saja yang perlu kita
catat ke dalam sebuah database? Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.

Proses
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam penggunan informasi tidak terjadi kekeliruan.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan
data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan
pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proseskhusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan
inefisiensi.

Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi 3 bagian yaitu persediaan, produksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak
meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Persediaan
Subsistem persediaan memiliki definisi setiap produk yang ada dalam perusahaan baik yang disimpan ataupun akan dibutuhkan. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Proses yang lain dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan, namun kedua proses ini sudah cukup mewakili keseluruhan proses dalam subsistem persediaan. Dalam proses pembelian, pihak manajemen informasi perlu mendokumentasi proses pemilihan pemasok hingga kedatangan material dari pemasok untuk kemudian diproses di dalam lantai produksi. Proses pembelian perlu diperhitungkan dengan mempertimbangkan korelasi antara pembelian dan penyimpanan. Apabila jumlah penyimpanan kecil, maka frekuensi pembelian diperkirakan semakin banyak (dengan kuantitas produk yang sedikit) dan biaya semakin besar,. Namun apabila jumlah penyimpanan besar, maka frekuensi pembelian sedikit (dengan kuantitas produk yang banyak) dan biaya dapat ditekan, tapi biaya penyimpanan juga bertambah. Perbandingan terbalik antara penyimpanan dan pembelian ini perlu dihitung untuk mencari titik optimal untuk pembelian dan titik optimal untuk penyimpanan agar tidak terjadi pembengkakan cost. Proses penyimpanan juga memiliki peran dalam subsistem persediaan. Penyimpanan yang terlalu banyak (berlebihan) dapat mengakibatkan biaya (perawatan, kerusakan, dll), sehingga kuantitas penyimpanan perlu diperkirakan sesuai dengan kapasitas gudang.
Produksi
Subsistem produksi perlu didokumentasikan dan perlu dijadikan sebuah informasi untuk mendukung para eksekutif dalam menentukan keputusannya. Definisi dari subsistem produksi adalah segala hal yang bersangkut paut dengan proses yang terjadi disetiap stasiun kerja ataupun departemen. Informasi yang perlu untuk user adalah
penjadualan produksi (scheduling) dan transaksi (transaction) antar stasiun kerja. Penjadualan produksi perlu memperhitungkan data demand dan kapasitas produksi. Data ini biasanya diambil dari pihak marketing yang mengetahui peramalan pasar mendatang, sehingga produk tidak terlalu banyak ataupun terlalu disedikit diproduksi.
Selain berhubungan dengan pihak marketing, penjadualan produksi berhubungan dengan pihak Human Resource dalam hal jumlah karyawan yang bekerja, kualifikasi karyawan, shift kerja ,dll. Meski jumlah karyawan sedikit, apabila kualifikasi baik, maka hasil produksi pun berkualitas. Oleh karena itu, performance pekerja menentukan penjadualan produksi. Bill of Material (BOM) berhubungan sekali dengan penjadualan produksi. Hubungan erat antara penjadualan dan persediaan dapat direlasikan melalui BOM. Tingkat persediaan akan mempengaruhi jadual produksi, sehingga BOM setiap produk perlu
dirinci agar tidak terjadi keterlambatan produksi. Keterlambatan komponen setiap produk dapat dilihat dari hasil pengolahan data, sehingga setiap kesalahan dapat diperbaiki untuk periode penjadualan berikutnya. Keterkaitan antar stasiun kerja perlu didukung oleh sistem yang baik. Just In Time(JIT) yang dipublikasikan oleh Jepang, menjadi sistem yang cukup terkenal di perusahaan besar karena adanya proses informasi yang akan mengurangi keterlambatan pengiriman produk ke stasiun kerja berikutnya (sistem kanban). Dalam SIMa pun perlu didokumentasikan setiap proses transaksi (arus ambil, terima,
retur antar stasiun kerja) yang terjadi untuk menjaga kemungkinan terjadi kesalahan pengiriman, kerusakan pada waktu pengiriman, dll. Proses transaksi pun perlu mengatur sistem dokumentasi penyimpanan WIP dan barang jadi yang akan diproses lebih lanjut agar produk tersebut terhindar dari kerusakan maupun hal-hal yang tidak diinginkan.

Kualitas
Subsistem kualitas memiliki definisi yang sangat kompleks. Semua hal berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Banyak hal lain yang bukan definisi mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses perawatan. Proses yang perlu didokumentasi dalam subsistem ini adalah kontrol proses (ProcessC ontrol), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Masih banyak hal lain yang perlu didokumentasi, namun secara keseluruhan, tiga proses ini dapat mencerminkan kualitas produk yang dihasilkan. Proses perawatan termasuk dalam bagian kualitas karena gangguan proses yang terbesar di lantai produksi adalah karena masalah perawatan mesin. Proses perawatan ini
berhubungan dengan umur ekonomis mesin, sekaligus berhubungan dengan lamanya perawatan yang dilakukan. Informasi mengenai proses perawatan akan sangat mendukung penjadualan produksi, sehingga tidak terlalu banyak preemption (penghentian proses) dalam setiap stasiun kerja. Proses produksi yang terjadi di setiap stasiun kerja perlu didokumentasi agar nantinya dapat menjadi informasi, stasiun kerja mana yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk saat ini. Penentuan ini dapat dilakukan dengan pencatatan produk cacat yang terjadi di setiap stasiun kerja. Kualitas sebuah produk sangat ditentukan oleh keinginan konsumen. Konsumen memiliki standar kepuasan yang diterjemahkan ke dalam spesifikasi, dan spesifikasi
tersebut menjadi tolok ukur kualitas sebuah produk. Dokumentasi spesifikasi produk yang dihasilkan dapat menjadi tolok ukur kualitas proses produksi yang sedang berjalan saat ini. Informasi mengenai spesifikasi produk yang ada saat ini pun dapat menjadi pemikiran strategis untuk kebijakan perusahaan di masa mendatang.

Biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Bagan sistem informasi manufaktur diatas menggambarkan bahwa biaya merupakan komponen yang melingkupi keseluruhan output informasi tersebut, dan biaya juga termasuk dalam setiap komponen subsistem tersebut. Maksudnya, dalam menghasilkan informasi untuk setiap subsistem memerlukan biaya yang besar dan sekaligus ada biaya yang dapat direduksi dari hasil informasi yang didapatkan dari sistem yang ada.

KOMITMEN PERUSAHAAN
Sistem Informasi Manufaktur adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manufaktur merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen secara keseluruhan. SIMa ini berguna untuk memperbaiki proses produk yang terjadi untuk mendukung visi, misi, strategi, bahkan tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Pembentukan SIMa ini tidak akan terlepas dari peran seorang Industrial Engineer. Kompleksitas sistem ini hanya dapat dibuat dengan pengetahuan praktis dari setiap personel perusahaan digabungkan dengan pengetahuan teori oleh pihak akademisi atau pihak yang mengerti mengenai sistem informasi ini. Maka dari itu, SIMa dapat menjadi sebuah ujung tombak ataupun sebuah pondasi perusahaan untuk dapat survive dari krisis yang berkepanjangan.

KESIMPULAN
Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya manusia adan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan sistem informasi manufaktur ini. Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus komponen utama untuk melaksanakan SIMa. SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas.Wulan mustika

Minggu, 13 Juli 2014

Personil dan Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

1. Tim Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

2. Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal :
1.          Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di system yang lama permasalahan yang timbul dapat berupa :
a.       Ketidakberesan sistem yang lama
        Ketidakberesan dalam system yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
b.       Pertumbuhan organisasi
        Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yangbaru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2.      Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3.      Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah

 3.   Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem
1.      Keluhan pelanggan
2.      Pengiriman barang yang sering tertunda
3.      Pembayaran gaji yang terlambat
4.      Laporan yang tidak tepat waktu
5.      Isi laporan yang sering salah
6.      Tanggung jawab yang tidak jelas
7.      Waktu kerja yang berlebihan
8.      Ketidakberesan kas
9.      Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10.    Banyaknya pekerja yang menganggur
11.    Kegiatan yang tumpang tindih
12.    Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13.    Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14.    Persediaan barang yang terlalu tinggi
15.    Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16.    Biaya operasi yang tinggi
17.    File-file yang kurang teratur
18.    Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19.    Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20.    Investasi yang tidak efisien
21.    Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22.    Kapasitas produksi yang menganggur
23.    Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24.    DLL.

4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal :
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time.
Throughput: jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu
Respon time: Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan
4.  Kontrol (pengendalian)
5.  Efisiensi
6.  Pelayanan

5. Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system

6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai system informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan system informasi.

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :
a.   Perencanaan sistem
b.  Analisis sistem
c.   Perancangan sistem secara umum / konseptual
d.  Evaluasi dan seleksi sistem
e.   Perancangan sistem secara detail
f.   Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g.   Pemeliharaan / Perawatan Sistem

7. Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.

Pendekatan Klasik (classical approach), disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle.

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan Klasik adalah sebagai berikut :
1.        Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut
2.  Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal, Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik-teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3.       Kemungkinan kesalahan sistem besar Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahansistem akan menjadi lebih besar.
4.       Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai system terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya. Yayu Rustika

Kamis, 03 Juli 2014

Sistem Informasi Akuntansi

A.      Definisi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Dari definisi sistem akuntansi ada unsur suatu sistem akuntansi yang pokok yaitu : formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Mulyadi (2001:3) menguraikan pengertian dari masing-masing unsur sistem akuntansi adalah sebagai berikut :
1.      Formulir
Formulir merupakan  dokumen yang digunakan untuk mencatat  terjadinya transaksi dan biasa disebut dengan dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi dicatat atau didokumentasikan.
2.      Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
3.      Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal, rekening-rekening dalam buku besar ini  disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4.      Buku Pembantu
Apabila data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
5.      Laporan
Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang biasanya disebut dengan  laporan keuangan, dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan dan lainnya.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4.Intrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

B.       Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2007:27) karakteristik kualitas informasi akuntansi terdiri dari :
1. Relevan
2. Tepat Waktu
3. Akurat
4. Lengkap
5. Rangkuman (ringkasan)

Adapun penjelasan kriteria-kriteria di atas adalah :
a)      Relevan
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
b)      Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya. 
c)      Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
d)     Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
e)      Rangkuman (ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi.

C.   Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan dari Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
1.      Kegunaan Sistem harus menghasilkan catatan yang tepat waktu dan relevan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
2.      Ekonomis Semua komponen sistem akuntansiharus menyumbang nilai manfaat minimal bagi pengadaan sistem.
3.      Kehandalan Output atau laporan yang dihasilkan harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dalam sistem, harus mampu bersaing secara efektif.
4.      Pelayanan pelanggan Sistem harus memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para pelanggan.
5.      Kapasitas atau kemampuan harus memadai, untuk menangani prosedur-prosedur operasi perusahaan.
6.      Kesederhanaan Sistem harus cukup sederhana atau simpel sehingga struktur operasinya dapat dengan mudah dimengerti.

7.      Fleksibilitas Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan kepentingan yang cukup beralasan dalam kondisi apapun pada saat sistem beroperasi. Nina Apriliani

Selasa, 01 Juli 2014

Masa Depan Teknologi Informasi



Teknologi informasi telah membawa sebuah perubahan yang sangat besar, kita sendiri dapat melihat perubahanya dari banyak hal, salah satunya dari cara orang berkomunikasi. Dulu ketika ada dua orang ingin berkomunikasi  jarak jauh sampai  dua hari,seminggu, bahkan bisa lebih, tapi sekarang zaman sudah canggih menggunakan teknologi, jadi untuk berkomunikasi tidak hitungan jam, beberapa menit juga sudah bisa brkomunikasi, dulu mungkin masih menggunakan kertas(secara manual), sedangkan sekarang sudah banyak cara untuk berkomunikasi, bisa melalui handphone, notebook, laptop,dll.           
Bagaimana dengan perkembangan masa depan teknologi itu sendiri, sekarang saja sudah merubah pertumbuhan manusia untuk lebih cepat dalam mengerjakan aktivitas nya. Pada saat ini ada yang namanya komputasi awan. Dalam waktu 5-10 tahun komputasi awan ini akan di jadikan bagian utama dari infrastruktur computer. Dalam kurun waktu tersebut, banyak hal yg akan berubah menjadi radikal, yaitu perangkat lunaktidak lagi di pasang pada perangkat keras, beberapa perangkat lunak yang akan muncul,perangkat lunak modular, munculnya perangkat lunak sosial, prosesor berdaya rendah, dan interkoneksi yang lebih cepat.
Ada juga bagian dari sebuah teknologi yang dapat merubah dan menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi manusia yaitu jejaring sosial. Kerja sama dan keterlibatan manusia dalam media sosial akan semangkin meningkat. Informasi yang kita dapat  pada keseharian kita. Orang-orang akan semakin mudah dan berbagi pendapat-pendapat mereka,ketertarikan, dan informasi yang dimiliki, serta kurang perduli dengan perindungan informasi . karena setiap orang dapat mengambil bagian dalam sebuah konten, masa depn dari sebuah jejaring sosial  juga melibatkan pesatna konten singkat dan munculnya nama hal baru yaitu storytelling yang baru: yaitu mengumpulkan dari sebuah bagian-bagian dari informasi dan menciptakan sebuah narasi dari konten-konten sosial.
Masa depan beikutnya yang akan di alami oleh jejaring sosial adalah perniagaan sosial, yaitu perniagaan telah memudahkan atau memperkecil batas antara dunia bisnis dengan pribadi. Penelitian menunjukka bahwa respond orang terhadap pemberitahuan pribadi(personal posting) lebih baik dan lebih canggih dari sebuah marketing langsung. Perusahaan-perusahaan akan menempatkan posisi dirinya di atas sebuah laba, sedangkan jejaring sosial akan menghasilkan laba bagi perusahaan yang memanfaatkanya. Perusahaan juga aanmengiklankan diirinya secara utuh(Whole person) untuk menarik lebih banyak klien-klien. Sedangkan WOM (WORD OF MOUTH MARKETING) akan iba seiring waktu dengan kemampuan jejaring sosial yang memfasilitasi rekomendasi produk secara perorangan.
Selain jejaring sosial dan komputasi awan, masadepan teknelogi informasi terkait dengan pernagkat kerasnya. Kecpatan dan kinerja pemrosesan computer akan terus meningkat sebagaimana terjadi sekarang. Tiak hanya itu, perkembangan teknologi juga memunginkan pemrosesan yang membutuhkan daya listrik lebih rendah. Selain itu juga perkembangan komponen perangkat keras lainya yaitu seperti interface(contohnya,layar sentuh yang semakin banyak di gunakan ), perlatan-perallatan yang sangat mudah ntuk penyimpanan data seperti storage device, dan perangkat input, juga akan mementuk sebuah masa depan dai teknologi dn informasi dan sangat berdampak luas bagi kehidupan manusia, baik dampak positif dan negatifnya. Bukan juga tidak mungkin , di masa depan yang akan dating aka nada computer yang lebih tipis dari pada omputer di zaman sekarang, namun memiliki kemampuan komputasi yang berlipat ganda.
Teknoogi lain yang dapat mengubah wajah teknologi informasi di masa yang akan dating adalah munculnya sebuah nana yaitu komputasi kuantum( quantum computing). Teknologi ini juga masih di kembangkan oleh para fisikawan dengan memanfaatkan sifat kuantum partikel( sifat partikel pada skala yang kecil) suatu partikel dapat berada pada sebuah dua keadaan (state) dalam satu waktu. Pada computer biasa, representasi bit 0dan 1 terjadi secara terpisah, sedangkan dinkomputer kuantum , keadaan seperti itu dapat terjadi secara bersama-sama. Apabila computer kuantum dapat di wujudkan , computer ini tidak akan menggantikan PC biasa, tetapi di guanakan untuk memecahkan maslah-masalah yang tidak dapat di pecahkan komputer biasa dengan baik, seperti mechine learning, kecerdasan buatn, dan logistic . Masalah-masalah tersebut membutuhkan pemeriksaan kemungkinan-kemungkinan yang sangat banyak jumlahnya untuk menemukan jawaban terbaik.
Perkembangan teknologi dan informasi sangatlah pesat, dimana oang-orang berbondong-bondong untuk menggunakan kecanggihan dari teknologi yang ada, hampir 70 % dari mereka menggunakan teknoogi sekarang, sehingga dapat memudahkan mereka untuk melakukan segala aktivitas yang berbau sosial. Masa depan teknologi informasi akan digerakkan oleh dua kecenderungan berikut ini:
1.       Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dan Pengurangan biaya secara berangsur dan meningkatkan kemampuan teknologi informasi.
2.       Menyatukan antara komputer dan komunikasi
3.       Keunggulan atas kemampuan-kemampuan baru, membuat manajer harus belajar untuk sistem informasi perusahaan ke dalam keputusannya.
4.       Seperti biasa menjelang akhir tahun, banyak orang akan mereka-reka tren yang akan terjadi di tahun mendatang. Sebut saja dalam ranah teknologi informasi (TI), ada banyak sekali tren yang akan lahir. Teknologi begitu cepatnya mengalami evolusi, begitu pun dengan inovasi yang makin menjamur.
5.       Pada tahun 2029, 11 petabyte storage yang dapat menyimpan video berkualitas DVD untuk diputar selama 600 tahun lebih tanpa henti 24 jam sehari, akan tersedia seharga $100.
6.       Dalam 10 tahun ke depan, kita akan menyaksikan peningkatan kecepatan jaringan internet rumahan sebesar 20 kali lipat.
7.        Pada tahun 2013, lalu-lintas jaringan nirkabel akan mencapai 400 petabyte perbulan. Sekarang ini, jaringan di seluruh dunia mentrasnfer data lebih dari 9 exabyte per bulan.
8.        Pada akhir tahun 2010, akan terjadi perbandingan satu miliar transistor per orang – masing-masing transistor seharga sepersepuluh juta sen.
9.        Internet akan berevolusi menjadi sarana komunikasi instan, tanpa peduli jarak.
10.    Komputer kuantum komersial yang pertama akan tersedia pada pertengahan tahun 2020.
11.     Pada tahun 2020, PC seharga $1.000 akan memiliki kemampuan memproses setara dengan otak manusia.
12.    Pada tahun 2030, Kemampuan memproses PC seharga $1.000 akan seimbang dengan kemampuan otak sekampung manusia.
13.    9. Pada tahun 2050 (dengan mengasumsikan bahwa jumlah total populasi dunia adalah 9 miliar), kemampuan memproses PC seharga $1.000 akan seimbang dengan kemampuan otak keseluruhan manusia di bumi.
14.     Hari ini, kita mengetahui 5% dari apa yang akan kita ketahui 50 tahun ke depan. Dengan kata lain, dalam 50 tahun, 95% dari apa yang akan kita ketahui, ditemukan di tahun-tahun sebelumnya Besar data di dunia akan meningkat enam kali lipat dalam dua tahun kedepan, sementara data perusahaan akan meningkat lima puluh kali lipat.
15.     Pada tahun 2015, Google akan mengindex sekitar 775 miliar halaman konten.
16.     Pada tahun 2015, kita akan menciptakan banyak hal yang sebanding dengan 92,5 juta Libraries of Congress dalam setahun
17.     Pada tahun 2020 di seluruh dunia, masing-masing orang rata-rata akan menyimpan data pribadi sebesar 130 terabyte (hari ini rata-rata sebesar 128 gigabyte).
18.    Pada tahun 2015, unduh film dan peer-to-peer file sharing akan melonjak sampai 100 exabyte, setara dengan 5 juta Libraries of Congress.
19.     Pada tahun 2015, komunikasi video akan jauh lebih marak, menghasilkan 400 exabyte trafik data atau setara dengan 20 juta Libraries of Congress.
20.    17. Pada tahun 2015, trafik yang dihasilkan oleh telepon, web, email, foto, dan musik akan meledak, dan mencapai 50 exabyte.
21.    18. Dalam dua tahun, informasi di internet akan berlipat ganda setiap 11 jam.
22.    19. Pada tahun 2010, 35 miliar perangkat akan terhubung ke internet (hampir enam perangkat per orang di dunia).
23.    20. Pada tahun 2020, akan ada lebih banyak perangkat yang online daripada manusianya.
24.    21. Dengan IPv6, akan ada cukup alamat IP bagi setiap bintang yang diketahui di seluruh alam semesta untuk masing-masing memiliki 4,8 triliun alamat IP.
25.    22. Pada tahun 2020, penerjemah bahasa universal akan menjadi hal yang umum di setiap perangkat.
26.    23. Dalam lima tahun ke depan, permukaan apa pun dapat dijadikan layar tampilan.
27.    24. Pada tahun 2025, teleportasi pada tingkat partikel akan mulai terealisasi.
28.    25. Pada tahun 2030, penanaman otak buatan sudah dapat dilaksanakan.
Luar biasanya, perkembangan teknologi informasi menimbulkan berbagai dampak positif bagi manusia. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh manusia dengan teknologi informasi. Namun demikian, sehebat apapun teknologi informasi, ia hanyalah sebuah alat manusia. Pada akhirnya, apa yang dapat dihasilkan oleh teknologi informasi, dan sejauh apa ia bermanfaat bagi manusia, tergantung pada kebijaksanaan manusia itu sendiri. Seyogyanya, tentu saja, perkembangan teknologi informasi yang luar biasa itu dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia di jaman sekarang. Rita Khoirunnisa