Senin, 26 Maret 2012

Budget Kas

Budget Kas adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas, maupun yang berupa penerimaan kas. Kas adalah salah satu unsure modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaanmempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Budget kas disusun melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, memprediksi penerimaan dan pengeluaran berbasis rencana operasional perusahaan. Tahap kedua, menyusun proyeksi kebutuhan dana atau kredit untuk menutup defisit kas juga disusun proyeksi pembayaran bunga.

Budget kas dapat disusun untuk periode bulanan atau kuartalan. Pada dasarnya budget kas dibedakan dalam dua bagian, yaitu: 1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai; piutang yang berkumpul; penerimaan bunga devident; hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan-penerimaan lain. 2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk : pembelian bahan mentah; pembayaran utang-utang ; pembayaran upah buruh; pengeluaran untuk biaya penjualan, premi asuransi; pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain. • Tiga motif untuk memiliki uang kas adalah: 1. Transaksi motif 2. Motif berjaga-jaga 3. Motif spekulasi Tujuan utama budget kas 1.menentukan posisi kas pada berbagai waktu 2. memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus 3.mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang 4.mengunakannya sebagai dasar kebijaksaan pemberian kredit 5.anggaran kas yang sudah ada berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap relasi pengeluaran kas sebenarnya Sebelum menyusun cash budget maka terlebih dahulu diketahui pengertian dari cash budget. Berikut beberapa pendapat tentang pengertian cash budget. Bambang Riyanto (1996 : 97) menyatakan bahwa cash budget adalah estimasi terhadap posisi kas untuk periode tertentu yang akan datang. Sedangkan menurut Erich a. Helfert (1997 : 128 ) menyatakan bahwa anggaran kas adalah sarana perencanaan bulan demi bulan atau minggu demi minggu yang sangat spesifik, biasanya disusun oleh staf keuangan suatu perusahaan. M. Munandar (2001 : 311) mengemukakan bahwa cash budget adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan dating, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas, maupun yang berupa penerimaan kas.

Dari ketiga pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa cash budget adalah suatu perencanaan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan akan terjadi surplus dan deficit untuk suatu periode yang akan datang.Penyusunan budget kas dilakukan dalam beberapa tahap, Menyusun estimasi penerimaaan dan pengeluaran menurut rencana operasional. . Menyusun estimasi kebutuhan dana atau kredit bank atau sumber-sumber dana lainnya untuk menutup defisit kas. Menyusun budget kas final yang merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial. (UIT SUSILAWATI/11530127/AKUNTANSI)

Manajer Keuangan dalam Perusahaan


A.TANGGUNG JAWAB MANAJER SECARA UMUM
Setiap organisasi mempunyai rencana dan cara pencapaian tujuan melalui program-program dan metode-metode tertentu termasuk didalamnya adalah tugas mencari dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki organisasi.Proses ini dinamakan manajemen.Orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai tujuannya disebut manajer. Tugas dan peran manajer secara umum dalam perusahaan adalah merencanakan,mengorganisasikan,memimpin dan mengendalikan pekerjaan staf dan karyawan perusahaan dan menggunakan sumber-sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi perencanaan dilakukan dengan menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan.Fungsi Pengorganisasian dilakukan dengan cara mendistribusikan tugas-tugas kepada para anggota kelompok,mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan kerja antar anggota.Fungsi kepemimpinan dikerjakan manajer dengan menggerakkan dan memimpin kelompok secara efisien dan dan efektif ke arah pencapaian tujuan. Fungsi pengendalian dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan agar jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
B.TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN
Aktivitas keuangan didalam sebuah perusahaan menjadi tugas manajer keuangan.Tugasnya secara antara lain adalah sebagai berikut :
1.       Perolehan dana dengan biaya murah
2.       Penggunaan dana efektif dan efisien
3.       Analisis laporan keuangan
4.       Analisi lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus
(Muslim/10537046/Akuntansi)

Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan

Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan. Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan meliputi perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang perusahaan, pengendalian, keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan. Secara keseluruhan tanggung jawab utamanya adalah meningkatkan nilai perusahaan atau kata lain bagaimana meningkatkan kesejahteraan para pemegang perusahaan.
Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan.
2. Menggunakan Dana Perusahaan.
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan.

A. Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana dengan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun disebut Capital Budgeting (Penganggaran Modal).Penganggaran modal sangat penting karena:
  1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka panjang, jadi perusahaan harus menunggu jangka panjang sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali.
  2. Investasi dalam aktiva tetap yang menyangkut t hasil penjualan dimasa yang akan datang.
  3. Pengeluran dana untuk keperluan umumnya melibatkan jumlah yang besar yang mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka pendek dan sekaligus.
Penganggaran modal membutuhkan perhitungan yang lebih rinci    dan hati-hati karena   pengembaliaan dana > 1 tahun. Cara menghitung capital budgeting adalah dengan          metode penilaian investasi yaitu:
  • Metode Average rate of return
  • Metode waktu Pengembalian Investasi
  • Metode Net Present Value
  • Metode Profitability Index
  • Metode Internal Rate of Return

B. Penggolongan Investasi aktiva tetap dan Pemilihan alternatif
1. Investasi penggantian
Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah usang (absolute) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
2. Investasi penambahan kapasitas
Usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini juga bersifat investasi pengganti. Contohnya mesin yang sudah tua diganti mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan yang lebih efisien.
3. Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi ini mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah di produksi.
4. Investasi lain-lain
Investasi ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas, misalnya investasiuntuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pedingin (air conditioner), dan sebagainya.

C. Metode Penilaian Investasi
Penganggaran modal (capital budgeting) menempati posisi penting, karena          sebelum perusahaan memutuskan akan melakukan suatu usulan investasi tertentu sangat        perlu melakukan evaluasi atas kekayaan investasi tesebut. Beberapa penggolongan           etode yang dapat digunakan dengan kelebihan serta kelemahannya masing-masing akan   dibahas pada bagian berikut:
  1. Metode yang mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntansi,
    Contoh: Average Rate of Return (Accounting Rate of Return)
  2. 2. Metode yang mendasarkan perhitungan atas dasar cash flow (arus kas)
    Contoh: Pay Back Period Method, Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Profitability Index.
D. Arus Kas Masuk
Aliran kas masuk netto (Net cash inflow), yaitu aliran uang tunai masuk sebagai      hasil dari investasi baru dan sering pula disebut net cash proceeds/proceeds. Laporan             arus kas (cash flow statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan     yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Arus kas masuk dan keluar yang didiskontokan pada saat ini (present value (PV)). yang     dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut dihitung dengan rumus:

dimana:
t           : waktu arus kas
i           : adalah suku bunga diskonto yang digunakan
Rt : arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t


E. Metode Average Rate of return
Kelebihan metode ini adalah:
  • Sederhana dan mudah dimengerti.
  • Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Kelemahan utama dari metode ini adalah:
  • Tidak memperhitungkan “time value of money”.
  • Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dar yang besangkutan.
  • Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat menyesatkan.
  • Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi.

F. Metode Masa Pengembalian Investasi (Pay back Period)
Metode yang tidak mempertimbangkan aliran kas masuk yang merupakan             penerimaan perusahaan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan investasi di       masa yang akan datang. Metode ini jarang digunakan dalam menilai suatu investasi   karena mengabaikan time value of money.

G. Metode Net Present Value
Metode yang menghasilkan kesimpulan sama yaitu menyamakan nilai        investasi yang ditanamkan dengan nilai penerimaan tiap tahunnya. NVP juga merupakan        selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon. Dengan kata lain, NPV           merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang    didiskontokan pada saat ini. Diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya     operasi, dan biaya operasional serta perkiraan manfaat dari proyek yang        direncanakan untuk menghitung NPV.


jika artinya sehingga
NPV > 0 investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan. proyek bisa dijalankan
NPV < 0 investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. proyek ditolak
NPV = 0 investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi. Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.


H. Metode Profitability Index
Digunakan dalam memilih investasi yang bersifat mutually ekslusive, artinya           jika sudah menetapkan satu investasi, maka investasi yang lain harus dikorbankan.

I. Metode Internal Rate of Return
Metode ini merupakan metode penilaian investasi dengan memperhitungkan arus   kas yang digunakan dalam memilih investasi yang bersifat mutually ekslusive, artinya jika    sudah menetapkan satu investasi, maka investasi yang lain harus dikorbankan. (YUSUF/akuntansi/10530141)

Konsep Modal Kerja Perusahaan


 Pengertian dan Konsep Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan operasionalnya baik dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa. Modal kerja harus selalu dalam keadaan berputar selama perusahaan melakukan kegiatan usaha.
Ada beberapa pengertian modal kerja yang dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya :
Menurut J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham (1989 : 410) bahwa : “Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan, dan putang usaha.”
Jadi modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, kas, surat berharga, piutang dan persediaan yang dapat digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (1994 : 33) bahwa : “Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar-putar selama hidup perusahaan.”
Jadi modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari dan selalu berputar selama hidup perusahaan.
Menurut Sarwoko dan Abdul Halim (1987 : 79) bahwa : “Modal kerja adalah aktiva-aktiva jangka pendek yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari.”
Jadi modal kerja merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari.
Menurut James C. Van Horne (1986 : 373), mengemukakan bahwa : “Working Capital is Assets Namely, Cash and Marketable Securities, Receivable, Inventories and Current Liabilities”.
Artinya adalah “Modal kerja merupakan aktiva yaitu kas dan surat berharga, piutang, persediaan dan kewajiban lancar.
Jadi modal kerja merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan untuk memenuhi semua kewajiban finansialnya.
Ada beberapa konsep mengenai pengertian modal kerja menurut Bambang Riyanto (1997 : 57) :
1. Konsep Modal Kerja Kotor
Menurut konsep ini, yang dimaksud modal kerja adalah mencakup keseluruhan dari aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto (gross working capital)
2. Konsep Modal Kerja Bersih
Menurut konsep ini, adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja netto (netto working capital)
3. Konsep Fungsional,
Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan selama periode accounting yang dimaksudkan untuk menghasilkan current income (sebagian lawan dari future income) yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut.

2.2. Unsur-Unsur Modal Kerja
Berdasarkan pengertian modal kerja tersebut di atas, bahwa modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yang dapat segera dijadikan uang kas. Modal kerja tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1. Kas (Cash)
Menurut S. Munawir (1995 : 158), kas merupakan salah satu modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, suatu perusahaan dengan kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Sedangkan jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Karena kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan maka kas itu harus direncanakan dan diawasi dengan baik.
Jadi kas sangat diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Vindi restiani/Akuntansi/10530133

Memaksimumkan Nilai Perusahaan


Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan, hal ini dapat ditempuh dengan memaksimalkan nilai sekarang yang diharapkan akan diterima di masa yang akan datang. Ukuran yang digunakan price earning ratio (PER). Kepemilikan saham dibedakan dua, yaitu kepemilikan dalam perusahaan (kepemilikan manajerial) dan kepemilikan luar perusahaan (kepemilikan individual dan institutional).
        Tujuan utama yang ingin dicapai pemegang saham (terutama outsider ownership) kadang bertentangan dengan tujuan pihak manajemen, yaitu manajer bisa membuat keputusan yang memperbaiki kesejahteraan mereka sendiri dengan mengorbankan pemegang saham individu. Perbedaan tujuan dalam memaksimalkan kemakmuran pemegang saham antara pemegang saham dengan pihak manajemen, telah menimbulkan penelitian yang membahas pengaruh kepemilikan manajerial yang mempunyai dampak terhadap nilai perusahaan. Tujuan penelitian adalah Menganalisis pengaruh secara parsial maupun secara simultan variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas (baik secara langsung maupun tidak langsung yang diinteraksikan dengan variabel investasi) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (nilai perusahaan). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh ICMD 2001 — 2003, JSX Statistic 4th Quarter 2000 — 2002 kemudia.n dikumpulkan dengan dokumentasi.
        Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, kecuali sektor keuangan dan asuransi, yang diambil dengan teknik purposive sampling, sampel akhir yang diperoleh sebanyak 219 emiten. Teknik analisis inenggunakan regresi linier berganda dengan variabel moderating metode selisih mutlak. Pengujian penyimpangan asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa basil analisis regresi kayak diinterpretasi. Pengujian normalitas data menunjukkan tidak berdistribusi normal sehingga terdapat sampel yang harus dikeluarkan dad analisis karena data tersebut bersifat ekstrim. Sampel akhir yang dianalisis sebanyak 188 emiten. Hasil penelitian menunjukkan variabel kepemilikan manajerial, rasio leverage, interaksi leverage dengan investasi, dan interaksi profitabilitas dengan investasi secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. sedangkan variabel yang tidak berpengaruh adalah ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas, dan interaksi investasi dengan kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan likuiditas. Secara bersama-sama seluruh variabel independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. (Tembang jaya/Akuntansi/10530110)

Budget Kas (Anggaran Kas)


Budget kas adalah skedul tentang estimasi terhadap posisi kas, baik berupa penerimaan kas maupun pengeluaran kas untuk suatu periode tertentu pada masa yang akan datang.

1.       Manfaat penyusunan budget kas yaitu:

·         Dapat diketahui posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan.
·         Mengetahui surplus atau defisit kas.
·         Dipergunakan sebagai dasar untuk mengantisipasi kebutuhan kas karena defisit kas
·         Sebagai dasar untuk mencapai target dan mengukut keberhasilan perusahaan.
·         Alat untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan.

2.       Bebarapa tahapan penyusunan budget

·         Menyusun estimasi terhadap penerimaan kas sesuai dengan rencan opersi perusahaan.
·         Menyusun estimasi kebutuhan dana dari bank atau sumber lain untuk menutup defisit kas yang ada
·         Menyusun budget kas akhir

3.       Investasi dalam surat berharga

·         Investasi dalam surat berharga biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kelebihan dana.
·         Keputusan ini harus mempertimbangkan banyaknya dan yang diinvestasikan dan jenis surat berharga yang dipilih.
·         Pertimbangan ini didasarkan pada aliran kas yang bersih yang diharapkan.

4.       Pertimbangkan Untuk memilih surat berharga

·         Resiko keuangan Yaitu resiko tidak kembalinya dana yang diinvestasikan dalam surat berharga.
·         Resiko tingkat bunga Yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naik turunnya suku bunga bank
·         Resiko likuiditas Yaitu resiko yang berkaitan dengan cepat lambatnya surat berharga laku di pasar
·         Resiko inflasiYaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naiknya harga barang- barang


( Serla Wati / 10530139 / Akuntansi )

Investasi dalam Efek

A.   Pengertian dan Tujuan Investasi dalam efek
Efek atau dalam istilah bahasa inggris disebut security adalah merupakan suatu surat berharga yang bernilai serta dapat diperdagangkan .

Perusahaan dapat menggunakan dananya untuk membeli investasi dalam bentuk efek dengan tujuan memperoleh bunga ataupun keuntungan dari nilai jual, selain itu investasi tersebut digunakan untuk menjaga likuiditas perusahaan.

B.   Pemain Efek
1.      Emiten : perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa
2.      Investor : Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang melakukan emisi
3.      Lembaga penunjang : pendukung dalam beroperasinya pasar modal sehingga mempermudah emiten maupun investor.

C.   Instrumen Efek
1.      Obligasi
2.      Saham biasa
3.      Saham preferen

Ö  Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal (nilai pari/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Sebelum tanggal jatuh tempo, investor bisa menjual atau membeli obligasi baru tanpa harus memegangnya sampai akhir. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, penerbit harus membayar kepada investor sesuai dengan nilai dari obligasi tersebut beserta bunga (Coupon) terakhirnya.
Obligasi yang dikeluarkan pemerintah diantaranya melalui SUN (Surat Utang Negara) yang jumlah nominalnya relative besar dan ORI (Obligasi Retail Indonesia) yang jumlah nominalnya relative kecil

v  Jenis-Jenis Obligasi
1.      Obligasi Atas Unjuk (bearer bond)
Obligasi yang tidak memiliki identas pemiliknya
2.      Obligasi Atas Nama ( registered bond)
Obligasi yang memiliki identitas pemiliknya
3.      Obligasi dengan jaminan (secured Bond)
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu aktiva riil
4.      Obligasi tanpa jaminan (unsecured Bond)
Suatu obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aktiva riil tertentu
5.      Obligasi Konversi (Convertible bond)
Obligasi yang dapat dialihkan menjadi kepemilikan (saham) setelah jangka waktu tertentu
6.      Obligasi dengan bunga tetap
Bunga obligasi besarnya sama dari awal sampai dengan jatuh tempo
7.      Obligasi dengan bunga mengambang
Obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengn fluktuasi tingkat bunga pasar yang berlaku
8.      Obligasi tanpa bunga
Obligasi yang dijual dengan discounted, jadi yang diterima investor hanya sebesar nilai nominal dari obligasi tersebut
9.      Obligasi tidak ada masa jatuh tempo
Obligasi yang akan jatuh tempo jika perusahaan penerbit dilikuidasi dan selama memegang obligasi tersebut investor akan memperoleh bunga
10.  Obligasi pendapatan (Income Bond)
Obligasi yang hanya membayar bunga jika laba telah diperoleh

Tujuan utama dari analisis efek dalam penilaian obligasi yaitu untuk mengetahui “Rate Of Return” atau “Yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut. Besarnya rate of return yang akan dipertahankan sampai hari jatuh temponya dapat dihitung dengan:


                                                              F – P
Rate Of Return           =         (C) (F)  +    n
                                                                  P + F
                                                         2
Dimana :
C         = Bunga tahunan dalam rupiah
F          = Harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan diterbitkan
P          = Harga pasar
n          = Umur obligasi

Contoh :
Suatu obligasi memiliki nilai nominal Rp 25.000, mempunyai harga pasar Rp. 15.000, dan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dan membayarkan coupon sebesar 6% setiap tahunya. Berapa besar rate of return dari obligasi tersebut jika obligasi akan dipertahankan sampai hari jatuh temponya ??

Jawab
                                                            25.000 – 15.000
Rate of return = 6 % (25.000) +                     5         
                                                25.000 + 15.000
                                                2

                        = 1500 + 2000
                               20.000

                        = 17.5%


Penentuan Nilai Obligasi

Nilai obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku. Namun apabila obligasi tersebut tidak memiliki masa jatuh tempo , maka nilai obligasinya dapat ditentukan dengan mengkapitalisasikan bunga tahunan atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada saat itu.

Nilai Obligasi =          R
                                              I

Dimana :
R         = Bunga tahunan
I           = Discount rate

Contoh :
Obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh tempo, memiliki nilai nominal Rp 25.000 dan bunga setiap tahunnya Rp 5.000. Tingkat bunga yang berlaku 5%. Berapa nilai obligasi tersebut berdasarkan kondisi pasar pada waktu ini ?

Jawab :
Nilai obligasi = Rp 5.000
     0,05
= Rp 100.000

Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila kita  membeli obligasi, kita akan memperoleh bunga/coupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. investasi ini mungkin akan menjadi investasi terbaik karena fluktuasi performanya relatif lebih rendah dibanding saham. tetapi perlu dipertimbangkan pula dalam memilih investasi tesebut karena mengandung 4 masalah utama, diantaranya :

1.      default risk
Penerbit obligasi terkadang mengalami kesulitan untuk membayar coupon obligasinya, bahkan kita tidak mendapatkan pendapatan dari kupon  seperti yang dijanjikan. Dan biasanya harga dari obligasi tersebut akan menurun tajam. Risiko ini dikenal dengan default risk atau risiko gagal bayar.
2.      Naiknya Tingkat Suku Bunga
Bila tingkat suku bunga turun, harga obligasi akan naik. Akan tetapi bila suku bunga naik, harga obligasi tentunya akan menurun.
3.      Risiko Pembelian Kembali
Ada beberapa jenis obligasi yang memiliki feature call, di mana perusahaan penerbit memiliki hak untuk membeli kembali (buy back) obligasi yang kita pegang atau kita miliki pada harga tertentu (call price), sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Hal ini biasa dilakukan oleh perusahaan penerbit saat tingkat suku bunga di pasar turun menjadi lebih rendah dari tingkat pembayaran kupon (coupon rate). Selanjutnya perusahaan penerbit akan menggantikan obligasi baru dengan tingkat kupon yang lebih rendah dari obligasi yang telah ditarik (call).
Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam pola arus kas yang akan Anda terima. Selain itu, potensi untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan jual atau capital gain juga akan berkurang, karena harga obligasi di pasar tidak akan naik jauh dari call price yang telah ditetapkan.
4.      Biaya Investasi Tinggi
Walau investasi obligasi berpotensi memberikan keamanan pada nilai investasi Anda, kerugian mungkin saja terjadi bila Anda ingin menjualnya sebelum jatuh tempo. Karena satuan jual beli instrumen investasi yang cukup besar, umumnya Rp 1 miliar, bila kita hanya memiliki obligasi bernilai Rp.250 juta, biasanya bila kita ingin menjualnya, kita harus mau menerima nilai yang lebih rendah.
Hal ini dikarenakan para pemain investasi ini umumnya adalah institusi besar seperti bank, perusahaan asuransi, atau dana pensiun. Pasar obligasi yang masih rendah (jumlah transaksinya) juga berpengaruh terhadap potensi kerugian dikarenakan tingginya biaya yang harus dikeluarkan.

Ö  Saham Biasa
penerbitan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis  saham (efek ekuitas)  dengan imbalan uang tunai. Saham tersebut dijual melalui pasar utama (Primary market )atau pasar sampingan (secondary market).

Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:
v  Meningkatnya nilai kapital (capital gain) untuk jangka pendek
v  Mendapatkan dividen untuk jangka panjang

Saham Biasa Memiliki karakteristik:
·         Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
·         Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
·         Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
 
Saham – saham biasa :
ü  Blue chip stock
saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen saham. Seperti  PT Telkom Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT. Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan saham PT Astra International Tbk (ASII). Selain itu, ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). saham-saham perusahaan besar yang kinerjanya kuat.
ü  Growth stock
Saham dari perusahaan – perusahaan yang sedang berkembang.
ü  Income stock
saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-tara dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Seperti PT Unilever Tbk (UNVR) dan saham-saham perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
ü  Speculative stock
saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti saham-saham perusahaan yang tidak mampu memperoleh pendapatan secara konsisten dari tahun ke tahun. Tapi, meskipun belum pasti, ia memiliki potensi untuk bisa menghasilkan pendapatan tinggi di masa depan
ü  Cyclical stock
Saham – saham dari perusahaan yang menghasilkan produk dengan life cycle pendek.

Tujuan dari analisa investasi pada saham biasa adalah mengetahui “Rate of return” dari saham tersebut yang berasal dari deviden plus capital gains.

Rate Of  Return          =          D1 + P1 – P0
                                                        P0

Contoh :
Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp 10.000. pemodal mengharapkan cash deviden tahun depan sebesar Rp 500 dan mereka juga mengharapkan bahwa pada akhir tahun pertama seham tersebut akan dapat dijual dengan harga Rp 10.500. Tentukan rate of return yang diharapkan dari saham tersebut ?
Jawab :
Rate of return = Rp 500 + (Rp 10.500 – Rp 10.000)
     Rp 10.000
                                    = 10 %
Rate of return yang diharapkan dari saham sebesar 10 % terdiri atas :
§  Unsur pendapatan yang berasal dari deviden 5 %
§  Unsur pendapatan dari capital gain 5%

Penentuan rate of return tersebut lebih sulit karena :
1.         Forecasting dari pendapatan deviden dan harga saham di waktu yang akan datang merupakan hal yang sulit
2.         Pendapatan dan deviden saham biasa diharapkan meningkat setiap tahunnya dan tidak tetap konstan.

Nilai investasi dari selembar saham biasa tergantung pada :
1.      Jumlah pendapatan dalam rupiah yang diharapkan
2.      Besarnya deviden yang diterima oleh investor
3.      Ending price dari saham biasa ( harga permulaan + capital gain atau – capital loss).

Setelah didapat data mengenai besarnya cash deviden yang diharapkan dari suatu saham serta daa mengenai rate of return yang diharapkan oleh pemodal dan estimasi harga saham pada akhir tahun pertama, maka kita dapat memperkirakan harga saham tersebut pada waktu saat ini dengan rumus :

P0 = D1 + P1
            1 + r


Contoh :

Suatu saham akan memberikan cash deviden tahun depan sebesar Rp 600 dan diperkrakan harga pada akhir tahun depan adalah Rp 10.500, sedangkan rate of return yang diharapkan oleh pemodal adalah 12 %, maka harga saham pada waktu ini adalah?
Jawab
P0 = Rp 600 + Rp 10.500
            1 + 0,12

    =  Rp 11.100
            1,12

    = Rp 9.910

Jika diramalkan suaru trend pertumbuhan deviden dengan tingkat pertumbuhan, maka menentukan harga awal saham tersebut dengan :

P0 =  D1
        r – g

Contoh

Berapa harga pasar suatu saham pada waktu ini yang akan memberikan deviden pada akhir tahun pertama sebesar Rp 3.000 dan mempunyai laju pertumbuhan deviden sebesar 6% per tahun, sedangkan tingkat pendapatan yang diinginkan untuk saham tersebut 16% ?

Jawab :

P0 = Rp 3.000
       0,16 – 0,06

    = Rp 30.000

Jika pertumbuhan deviden yang akan berlangsung secara kontinyu maka rate of return dapat ditentukan dengan :

                        r = D1   + g
                              P0

Contoh

Berapa rate of return dari suatu saham yang akan memberikan deviden pada akhir tahun pertama sebesar Rp 2.500 dan harga pasar saham tersebut pada waktu ini sebesar Rp 20.000 dan deviden tersebut mempunyai laju pertumbuhan sebesar 6 % pertahun

Jawab

r = Rp 2.000     + 6%
     Rp 20.000

  = 18,5 %


Ö  Saham Preferen
Saham preferen (Preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
1.      Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).
2.      Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).

Saham Preferen Memiliki karakteristik:
·         Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
·         Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
·         dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
·         Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.

Saham preferen dianggap sebagai sekuritas hybrida karena memiliki sifat-sifat seperti saham biasa maupun obligasi, maksudnya:
Ø  Memiliki sifat seperti saham biasa karena dalam pembagian devidennya bias berupa nihil atau nol jika laba perusahaan jatuh pada tingkat tertentu, selain itu saham preferen merupakan penyertaankepemilikan dan dikeluarkan tanpa adanya jatuh tempo.
Ø  Memiliki sifat seperti obligasi karena adanya hak didahulukan atas laba, aktiva dan pendapatan yang biasanya tetap.
Besarnya Rate of Return dari saham preferen dapat ditentukan dengan rumus :

Rate of Return            =          deviden per lembar saham preferen
                                                                        Harga Pasar

Dan untuk menentukan nilai dari saham preferen dengan menggunakan rumus :

Nilai                            =          deviden preferen
                                                Discount rate
Contoh :
Pada tahun 2009 PT ABC mengeluarkan saham preferen dengan nilai nominal Rp 10.000 dan membayarkan deviden tahunan Rp 600 dengan harga pasar Rp 900. Pada saat ini perusahaan tersebut sudah berkembang dan tingkat bunga yang berlaku saat ini 6,2%. Tentukan rate of return dan nilai dari saham preferen tersebut !
Jawab :
Rate of return = Rp 600
                           Rp 900
                        = 66, 67%

Nilai saham preferen = Rp 600
                                       0,062
                                    = Rp 9.677
(Rini Sri Wahyuni/10530051/Akuntansi)