Dalam
penjelasan kali ini saya akan sedikit menjelaskan tetang bagaimana menumbuhkan
minat wira usaha dalam hal ini saya bagi menjadi 2 (dua):
1.
Menumbuhkan Jiwa
Wirausaha ( Sikap )
Mungkin
kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan
memunculkan
anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada
yang
menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak-ibunya,
kakek-neneknya,
dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan
pengusaha.
Pendapat
ini memang benar dan susah dipungkiri karena lingkungan dan gaya hidup dari
keluarga. Tetapi Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak
azasi semua manusia. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan
pengusaha
sehingga
menutup peluang untuk
menjadi wirausaha.
Langkah
awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia
wirausaha
adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di
diri kita.
·
Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal.
Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah
maupun
tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah
kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar
kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan
seringkali
diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi
kewirausahaan
sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa
kewirausahaan
di diri kita
3. Melalui pelatihan.
Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui
pelatihan
baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan
outdoor).
Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap
dinamika
perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan
dikembabngkan
4. Otodidak. Melalui
berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat
berwirausaha.
Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story),
media
televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses
untuk
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
Melalui
berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari
dan
menumbuhkan jiwa wirausaha.
·
Pertanyaannya??,
"aspek-aspek
kejiwaan apa saja
yang
mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ?"
Untuk
membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut saya akan
mencoba
membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki
jiwa
dan sikap kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan
penuh komitmen)
Percaya
diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan
sesuatu,
percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi
merupakan
faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang
yang
memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya
akan
berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu
dihantui
rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus
maju.
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang
paling
dibenci
oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi
dinamisnya
kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang
dihadapi,
seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka
tidak
ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus
berupaya
mencari jalan keluarnya.
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai
target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu
dirancang
oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih.
Bila
dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali
memperbaiki
kegagalan yang dialaminya.
Keberhasilan
demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa
entrepreneur
menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya.
Bagi
mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai
dalam
hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko
dengan penuh perhitungan)
Leadership
atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi
wirausahawan
sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru
walaupun
penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang
rasional.
Seorang
yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung
jawab
kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat
tidak
percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah
diri
adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita
apabila
ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan
Kita
mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus
mundurnya
seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Pa yang
menyebabkan
mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan
kemapanan
sebagai seorang manajer?
Sebagian
dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas
rutin
yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih
dinamis
yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka
bekerja.
Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat
memuaskan
kebutuhan mereka akan tantangan ?
“Berwirausaha”
ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja
keluar
dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu
banyak
variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia
wirausaha.
2. Menumbuhkan Kewirausahaan ( Kompetensi)
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi
yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kualitas
individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
a. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang
harus
dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan
fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar
usaha
yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan
menganalisis
dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya
manusia,
material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan
syarat
mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara
garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan
manajerial,
yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui
jenjang
lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen
atau
melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau
departemen
manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri
maupun
swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak
serta
melalui pengalaman.
b. Conceptual skill
Kemampuan
untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha
merupakan
landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang
mendapatkan
kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai
sumber
dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain
dalam
berwirausaha.
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
Supel,
mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal
keterampilan
yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan
keterampilan
seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan
mengembangkan
usaha.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya
denganmelatih
diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan
melatih
kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan)
Sebagai
seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian.
Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti
ini.
Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan
berbagai
masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Tidak
mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Agar
tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha
harus
mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan
memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai
cara.
Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi
dan
berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e. Time managerial skill (
keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Para
pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber
stress
adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.
Ketidakmampuan
mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau
tak
kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang.
Seorang
wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola
waktu
dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
digariskan. Jadi menumbuhkan sikap
wirausaha itu yang penting kemauan dan “doing your plan” janganlah takut gagal
karena dari kegagalan kita dapat belajar.
Belajar menjadi pengusaha atau wirausaha. (Sunandar/12121629/12.1A.14B)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar