Jumat, 25 November 2011

Bentuk & Lingkungan Organisasi


Menurut J.R.Schermerhorn, Jr, organisasi merupakan “sebuah sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya dalam proses yang berkelanjutan dari transformasi masukan sumber daya menjadi keluaran produk jadi dan jasa” [1].

Dalam kaitan peranan dari umpan balik pelanggan amat penting. Tanpa kesediaan pelanggan untuk menggunakan produk yang dihasilkan organisasi, maka dalam jangka panjang akan sulit untuk memperoleh keanekaragaman masukan sumber daya yang dibutuhkan guna tetap bertahan dalam bisnis. Hal ini dapat dimaklumi mengingat menurut pandangan organisasi sebagai suatu sistem terbuka, pelanggan ditempatkan sebagai faktor yang sangat menentukan. 

BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Banyak bentuk kepemilikan organisasi atau perusahaan. Pemilihan bentuk kepemilikan organisasi merupakan keputusan manajemen yang amat penting. Hal ini disebabkan bentuk kepemilikan usaha yang dipilih dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan atau kegagalan usaha yang dijalankan.

Diperlukan usaha-usaha untuk memilih bentuk organisasi dan kepemilikan yang terbaik sesuai dengan tujuan atau arah organisasi yang dibentuk. Kita harus melakukan analisis dan mempertimbangkan kelebihan dan kerugian dari setiap bentuk organisasi. Keputusan yang dibuat biasanya ditentukan atas dasar beberapa kriteria umum, sebagai berikut :

1.Jenis usaha. Perusahaan yang akan didirikan bergerak dibidang pabrikasi (manufaktur), perdagangan, atau jasa.
2.Ruang lingkup operasional. Hal ini menyangkut volume usaha dan luas wilayah yang dilayani.
3.Jumlah modal. Ketersediaan modal yang dimiliki oleh pendiri perusahaan untuk pengembangan awal dan perluasan.
4.Resiko. Maksudnya adalah sejauh mana ketersediaan pemilik untuk memikul kewajiban pribadi atas kewajiban perusahaan.
5.Tingkat pengendalian. Sampai sejauh mana pemilik menghendaki pengendalian langsung kepada karyawannya.
6.Keuntungan. Pembagian keuntungan seperti apa yang dikehendaki oleh para pemilik usaha.
7.Umur. Berapa lama umur perusahaan yang dikehendaki pemilik perusahaan.

Macam-macam bentuk organisasi dan kepemilikan usaha dapat dibedakan atas: a.Perusahaan perseorangan (sole proprietorship).
b.Perkongsian (general partnership). 
c.Perkongsian terbatas (limited partnership).
d.Korporasi (corporations).
e.Usaha patungan (joint venture).
f.Sindikat (sindicates).
g.Koperasi (cooperatives).  

ORGANISASI DAN LINGKUNGANNYA
Dalam kerangka manajemen modern, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem terbuka[1]. Sebuah organisasi dipengaruhi dan memengaruhi lingkungan di mana organisasi berada.

Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal meliputi faktor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi, sedangkan lingkungan eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar batas organisasi.  Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan umum yang meliputi faktor-faktor ekonomi, sosial-budaya, politik-hukum, teknologi dan alam sekitar dan  lingkungan khusus -atau bisa juga disebut lingkungan tugas- yang meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, pembuat peraturan dan serikat pekerja. Lingkungan internal meliputi faktor-faktor seperti visi-misi, budaya perusahaan, gaya manajemen, kebijakan organisasi, karyawan, hubungan antar divisi dan organisasi informal.  

Perspektif dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal dalam hubungannya dengan organisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
a.Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input), transformasi dan keluaran (output).
b.Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen dari output. Seberapa besar lingkungan ini –termasuk berbagai elemen dan kekuatan di dalamnya- dapat mendukung organisasi akan membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan baik antara organisasi dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. 



[1] Puspopranoto, Sawaldjo. 2006. Manajemen Bisnis; Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Penerbit PPM. Hlm.46.

[1] Sebagaimana dikutip oleh Puspopranoto, Sawaldjo. 2006. Manajemen Bisnis; Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Penerbit PPM. Hlm.97.

2 komentar:

orang bijak mengatakan...

saya menyukai bidang manajemen. Tapi kenapa ya saya selalu gagal dalam usaha

Anonim mengatakan...

Saya enjoy dengan manajemen. Saya bahkan lupa waktu ketika bekerja.