Minggu, 06 Mei 2012

Bagaimana Melatih Kewirausahaan Sejak Dini


Jiwa wirausaha akan semakin terpatri pada jiwa seseorang bila sejak dini mulai ditanamkan. Nah, bagaimana menumbuhkan jiwa tersebut? Berikut tipsnya:

Kembangkan kreativitas.
Pengembangan kreativitas akan membuat anak mampu menciptakan hal-hal baru. Kreativitas inilah modal dasar untuk menjadi wirausahawan.

Modal penting lainnya adalah sikap bertanggung jawab.
Sisi positif lain dari pengembangan sikap ini adalah terbangunnya rasa tanggung jawab pada semua hal yang dilakukan. Banyak yang menganggap bahwa jika banyak orang di Indonesia memiliki jiwa kewirausahaan, jumlah koruptor juga akan sedikit.

Ajaklah anak menuliskan atau menyebutkan kebutuhan dan keinginannya.
Bantu untuk memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang mutlak harus dipenuhi, sedang keinginan adalah kebutuhan sekunder/ tersier yang bisa dipenuhi, bisa juga tidak.

Orang tua perlu membekali diri dengan wawasan bisnis.
Karena pendidikan kewirausahaan untuk usia sekolah di Indonesia masih minim, orang tua harus mampu menjadi mediator dan fasilitator pembelajaran kewirausahaan. Misalnya memberi bacaan tentang kisah orang sukses di bidangnya. Anak dapat terinspirasi mengejar impian dan cita-citanya.

Latih wirausaha secara bertahap.
Latihan wirausaha ini bukanlah sesuatu yang rumit. Bentuknya bisa sederhana dan merupakan bagian dari keseharian anak. Misalnya, toilet training untuk melatih anak yang masih ngompol. Tujuan akhirnya sampai anak mampu membuang kotoran di tempatnya, membersihkan kotorannya dan memakai kembali celananya.

Mengajarkan anak untuk mampu mengelola uang dengan baik.
Terangkan pada anak, dari mana uang yang dipakai untuk membiayai rumah tangga. Jelaskan bahwa untuk mendapatkan uang tersebut, orang tua harus bekerja keras. Uang hanya boleh dipakai untuk kebutuhan yang benar-benar perlu. Dengan demikian, anak akan menjauhi sikap konsumtif.
(siti aliyah/12121010/12.1A.14)
Sumber.(Rendra Hanggara, SINDO)

Tidak ada komentar: