Pertanyaan mendasar adalah mengapa manajemen sumber daya manusia menjadi
begitu penting bagi organisasi? Barangkali hal ini terkait dengan keinginan
semua manajer yang tidak ingin karyawannya melakukan kesalahan. Misalnya, seorang
manajer tentu saja tidak ingin, (1) mempekerjakan orang yang salah untuk
pekerjaan tersebut, (2) mengalami proses penggantian karyawan yang tinggi, (3)
orang-orang yang diandalkan tidak melakukan yang terbaik, (4) menghabiskan
waktu untuk wawancara yang tidak berguna, (5) membuat perusahaan dituntut oleh
pengadilan karena tindakan diskriminatif, (6) membuat perusahaan diawasi oleh
pengawas undang-undang keamaan pekerjaan federal karena tidak memerhatikan
keamanan, (7) mengakibatkan sebagian karyawan berpikir bahwa gaji mereka tidak
adil dan tidak sebanding dengan karyawan lain dalam organisasi, (8) membiarkan
kurangnya pelatihan mengakibatkan berkurangnya efektivitas, dan (9) melakukan
praktik pekerjaan yang tidak adil. (Dessler, 2006:5)
Siagian (1995) melihat adanya suatu fenomena adminsitratif yang belum pernah
terlihat sebelumnya, yaitu semakin besarnya perhatian dan semakin banyaknya
pihak yang menyadari pentingnya manajemen sumber daya manusia. Politisi, tokoh
industri, para pembentuk opini seperti pimpinan media massa , para birokrat di lingkungan
pemerintahan, dan para ilmuwan yang menekuni berbagai cabang ilmu terutama
ilmu-ilmu sosial menunjukkan perhatian yang semakin besar terhadap manajemen
sumber daya manusia.
Penerapan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu bidang kajian
manajemen di lapangan, juga menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang ada pada
umumnya, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengontrolan dan
sebagainya. Hanya saja, dalam manajemen sumber daya manusia, kajian manajemen
lebih diarahkan dan dititikberatkan kepada manusia sebagai salah satu sumber
daya dalam organisasi. Hal ini akan berkaitan erat nantinya dengan manusia
sebagai makhluk individu, makhluk sosial, yang memiliki berbagai macam
kebutuhan yang ingin dipenuhinya dengan bergabung ke dalam organisasi.
Flippo (1994) mengidentifikasi, setidaknya ada sepuluh fungsi-fungsi yang
dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia. Flippo membaginya ke dalam dua
kelompok besar, yaitu fungsi-fungsi manajemen, dan fungsi-fungsi operasional.
Fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam manajemen sumber daya manusia
terdiri dari, (1) perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing),
(3) pengarahan (directing), dan (4) pengendalian (controlling).
Adapun fungsi-fungsi operasional yang dijalankan oleh manajemen sumber daya
manusia yaitu, (1) pengadaan tenaga kerja (procurement), (2)
pengembangan (development), (3) kompensasi, (4) integrasi, (5)
pemeliharaan (maintenance), dan (6) pemutusan hubungan kerja (separation).
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam manajemen sumber daya
manusia khususnya dalam fungsi perencanaan yaitu analisis pekerjaan. Dengan
menganalisis suatu pekerjaan, akan diketahui tugas-tugas apa yang akan
dilakukan dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai
oleh sumber daya manusia yang akan menduduki posisi itu. (Wulan rahayu 12120694 121B14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar