1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan
(Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang
baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan
inovatif.
Suryana
(2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan
sumber
daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1.
Pengembangan teknologi baru
2.
Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3.
Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4.
Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak
dengan
sumber daya lebih efisien
Kreativitas
adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
cara-cara
baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan
inovasi
adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
pemecahan
masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan
untuk
memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan
kemampuan
untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith
et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha
adalah:
a.
Percaya diri (self confidence)
Merupakan
paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas
atau
pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak
ditentukan
oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan
menyelesaikan
suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi
gagasan,
karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja,
kegairahan
berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk
memahami
diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah
wirausaha
yang mandiri dan percaya diri.
b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang
yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang
selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan
dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh
apabila
ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan
dan
pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin
diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
c. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha
adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang
untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang
kurang
menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak
ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin
berhasil.
Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif
yang
mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap
risiko
tergantung pada :
a.
Daya tarik setiap alternatif
b.
Kesediaan untuk rugi
c.
Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a.
Keyakinan pada diri sendiri
b.
Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan
untuk memperoleh keuntungan
c.
Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitisd
d. Kempemimpinan
Seorang
wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan.
Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda
sehingga
ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun
pemasaran.
Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah
nilai.
e. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha
harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan,
kuncinya
adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru
dan berbeda dari yang ada sekarang.
f. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha
yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a.
Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara
tersebut cukup baik
b.
Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c.
Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan
adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir
sesuatu
yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri
innovational
personality sebagai berikut :
a.
Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman
b.
Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
penuh
imajinasi
c.
Confidence and content in one’s own evaluation, memiliki keyakinan
atas
penilaian dirinya dan teguh pendirian
d.
Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving
confusion
or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam
menghadapi
dan memecahkan persoalan
e.
Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa
tanggung
jawab untuk berprestasi
f.
Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan
menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :
-
mau kerja keras
-
bekerjasama
-
penampilan yang baik
- yakin
-
pandai membuat keputusan
-
mau menambah ilmu pengetahuan
-
ambisi untuk maju
-
pandai berkomunikasi
Proses
kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang
yang
memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a.
Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b.
Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c.
Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d.
Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko
dengan penuh perhitungan)
e.
Suka tantangan
Faktor
pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi,
komitmen,
nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor
lingkungan
adalah peluang, model peran dan aktivitas.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha
yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi
yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kualitas
individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan
yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a.
Managerial skill
b.
Conceptual skill
c.
Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d.
Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan)
e.
Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
individu
yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha
merupakan
tujuan yang ingin dicapai.
3. Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan
A. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin
kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan
memunculkan
anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada
yang
menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya,
kakek-neneknya,
dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan
pengusaha.
Anggapan
seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang
keliru.
Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari
keluarga
atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara
genetis.
Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup
kuat
mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.
Menjadi
wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua
kita.
Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha
sehingga
menutup peluang untuk menjadi wirausaha.
Langkah
awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia
wirausaha
adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara
yang
dapat dilakukan misalnya:
1.
Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah
maupun
tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah
kewirausahaan
2.
Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan
seringkali
diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi
kewirausahaan
sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa
kewirausahaan
di diri kita
3.
Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui
pelatihan
baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan
outdoor).
Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap
dinamika
perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan
dikembabngkan
4. Otodidak.
Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat
berwirausaha.
Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story),
media
televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses
untuk
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
Melalui
berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari
dan
menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja
yang
mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ?
Untuk
membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan
mencoba
membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki
jiwa
dan sikap kewirausahaan yaitu :
a.
Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya
diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan
sesuatu,
percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi
merupakan
faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang
yang
memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya
akan
berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu
dihantui
rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus
maju.
b.
Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu
akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling
dibenci
oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi
dinamisnya
kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang
dihadapi,
seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka
tidak
ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus
berupaya
mencari jalan keluarnya.
c.
Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai
target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu
dirancang
oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih.
Bila
dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali
memperbaiki
kegagalan yang dialaminya.
Keberhasilan
demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa
entrepreneur
menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya.
Bagi
mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai
dalam
hidupnya.
d.
Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko
dengan penuh perhitungan)
Leadership
atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi
wirausahawan
sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru
walaupun
penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang
rasional.
Seorang
yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung
jawab
kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat
tidak
percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah
diri
adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita
apabila
ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e.
Suka tantangan
Kita
mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus
mundurnya
seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Pa yang
menyebabkan
mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan
kemapanan
sebagai seorang manajer?
Sebagian
dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas
rutin
yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih
dinamis
yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka
bekerja.
Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat
memuaskan
kebutuhan mereka akan tantangan ?
“Berwirausaha”
ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja
keluar
dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu
banyak
variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia
wirausaha.
B. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha
yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi
yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kualitas
individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan
yang harus dimiliki :
a. Managerial skill
Managerial
skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang
harus
dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan
fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar
usaha
yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan
menganalisis
dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya
manusia,
material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan
syarat
mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara
garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan
manajerial,
yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui
jenjang
lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen
atau
melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau
departemen
manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri
maupun
swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak
serta
melalui pengalaman.
b. Conceptual skill
Kemampuan
untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha
merupakan
landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang
mendapatkan
kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai
sumber
dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain
dalam
berwirausaha.
c.
Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
Supel,
mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal
keterampilan
yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan
keterampilan
seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan
mengembangkan
usaha.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya
denganmelatih
diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan
melatih
kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain
d. Decision making skill (keterampilan
merumuskan masalah dan mengambil
keputusan)
Sebagai
seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian.
Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti
ini.
Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan
berbagai
masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Tidak
mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Agar
tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha
harus
mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan
memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai
cara.
Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi
dan
berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e. Time managerial skill (
keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Para
pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber
stress
adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.
Ketidakmampuan
mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau
tak
kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang.
Seorang
wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola
waktu
dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
digariskan.(Aat Atikah/12120181/12.1B.14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar