Selasa, 08 Mei 2012

Kompetensi Kewirausahaan


1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan
inovatif.
Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak
dengan sumber daya lebih efisien
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan
inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan
untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan
kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha
adalah:
a. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas
atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak
ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi
gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja,
kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk
memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah
wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh
apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan
dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
c. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang
kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin
berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif
yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap
risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitisd
d. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda
sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun
pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai.
e. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan,
kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dari yang ada sekarang.
f. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir
sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri
innovational personality sebagai berikut :
a. Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman
b. Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
penuh imajinasi
c. Confidence and content in one’s own evaluation, memiliki keyakinan
atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
d. Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving
confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam
menghadapi dan memecahkan persoalan
e. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa
tanggung jawab untuk berprestasi
f. Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :
- mau kerja keras
- bekerjasama
- penampilan yang baik
- yakin
- pandai membuat keputusan
- mau menambah ilmu pengetahuan
- ambisi untuk maju
- pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang
yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan)
e. Suka tantangan
Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi,
komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor
lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a. Managerial skill
b. Conceptual skill
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan)
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha
merupakan tujuan yang ingin dicapai.
3. Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan
A. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan
memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada
yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya,
kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan
pengusaha.
Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang
keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari
keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara
genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup
kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.
Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua
kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha
sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha.
Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia
wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara
yang dapat dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah
maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah
kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan
seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi
kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa
kewirausahaan di diri kita
3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui
pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan
outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap
dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan
dikembabngkan
4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat
berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story),
media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses
untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari
dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja
yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ?
Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan
mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki
jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan
sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi
merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang
yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya
akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu
dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus
maju.
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling
dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi
dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang
dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka
tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus
berupaya mencari jalan keluarnya.
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu
dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih.
Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali
memperbaiki kegagalan yang dialaminya.
Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa
entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya.
Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai
dalam hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan)
Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi
wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru
walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang
rasional.
Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung
jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat
tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah
diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita
apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus
mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Pa yang
menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan
kemapanan sebagai seorang manajer?
Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas
rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih
dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka
bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ?
“Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja
keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu
banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia
wirausaha.
B. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
a. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang
harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar
usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan
menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya
manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan
syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan
manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui
jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen
atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau
departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak
serta melalui pengalaman.
b. Conceptual skill
Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha
merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang
mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai
sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain
dalam berwirausaha.
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal
keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan
keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan
mengembangkan usaha.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya
denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan
melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan)
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti
ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan
berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha
harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai
cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi
dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber
stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.
Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau
tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang.
Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola
waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
digariskan.(Aat Atikah/12120181/12.1B.14)

Tidak ada komentar: