Jumat, 01 Juni 2012

Sistem Informasi Strategis

1. Pengertian Sistem Informasi Strategis


System informasi strategis adalah sistem informasi komputer yang di gunakan pada ringkat organisasi yang mengubah tujuan operasional, produk, jasa, dan hubungan lingkungan unuk membantu organisasi memperoleh keunggulan yang kompetetif.


Suatu sistim informasi dapat dikatakan strategis apabila tujuannya memenuhi kriteria sebagai berikut :


1) Mencapai posisi kepemimpinan biaya yang rendah


2) Menyediakan diferensiasi produk/jasa dan nilai bagi kinsumen yang lebih besar


3) Menciptakan aliansi antar perusahaan dan pemasok serta pelanggannya sehingga mengurangi biaya untuk pemasok serta menyediakan dukungan khusus bagi pelangggan


4) Mempertinggi nilai suatu produk dan jasa dangan menyediakan tampilan atau dukungan yang inovatif


5) Memungkinkan pertumbuhan pada pasar yang ada secara geografis atau ekspansi volume


6) Membantu mengenalkan suatu produk ke pasar





2. Konsep Dasar Keunggulan Kompetitif


Sistem informasi strategis dimanfaatkan untuk membantu perusahaan agar dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan. Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif mengungkapkan: bisnis apapun bila ingin mempertahankan hidup dan berhasil haruslah mengembangkan dan menerapkan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi.:


• Pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor)


• Ancaman pesaing baru (threat of new entrants)


• Ancaman produk subtitusi/pengganti (threat of subtitute product and service)


• Kekuatan tawar-menawar dari pelanggan (bargaining power of consumers)


• kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)


Berikut ini merupakan strategi kompetitif yang dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif yang dihadapi perusahaan dalam pengembangan bisnisnya, diantaranya:


 Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri.


 Strategi Diferensiasi. Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasia atau membedakan produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya dan mengungguli diferensiasi para pesaingnya.


 Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam pasar atau segmen pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang berbeda dari cara bisnis yang dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.


 Strategi Pertumbuhan. Memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa secara signifikan, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang berhubungan.


 Strategi Persekutuan. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan virtual, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya.


Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapat pengungkitan (leverage) di dalam pasar.


Menurut Porter (dalam McLeod : 2007) perusahaan akan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptaan rantai nilai (value chain), seperti yang tampak dalam gambar 1.1 yang terdiri atas aktifitas utama dan pendukung yang memberikan kontribusi kepada margin. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari meningkatkan rantai nilai. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktifitas nilai (value activities). Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.


Aktifitas nilai utama terdiri dari logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, Operasi perusahaan yang merubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahan barang pada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktifitas yang mejaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktifitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik perusahaan.
. dan mencakup infra struktur perusahaan - bentuk organisasi yang secara umum akan mempengaruhi seluruh aktifitas utama. Selain itu, tiga aktifitas akan mempengaruhi aktifitas utama : manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan (pembelian). Setiap aktifitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Contoh : spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung bagi para eksekutif perusahaan.

3. Pengaruh Sistem Informasi Strategis


 Pengaruh Bersaing :


1. Siklus pengembangan produk


2. Memperkkuat kualitas produk


3. Otomatisasi siklus pesanan


4. Pengurangan biaya kantor


5. Manajemen saluran produk dan persediaan penguatan tampilan produk dan ancaman terhadap produk pengganti


 Pengaruh Industri :


1. System produk dan jasa


2. Siklus hidup [roduk


3. Skop geografis


4. Skala ekonomis dalam produksi


5. Perpindahan dan tempat nilai tambah


6. Kekuatan menawar dari pemasok


7. Penciptaan bisnis baru.


4. Penggunaan Strategis Teknologi Informasi

Teknologi informasi (TI) dapat dimanfaatkan untuk mengimplementasikan lima srategi kompetitif dasar dari Porter tersebut. Perusahaan menggunakan sistem informasi strategis, misalnya dengan menggunakan teknologi internet untuk bisnis elektronik dan aplikasi perdagangan. Upaya perusahaan melalui pemanfaatan Teknologi informasi untuk meraih peningkatan efisiensi , menciptakan peluang bisnis baru , memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.


Adapun strategi dasar penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis adalah :


 Biaya yang lebih rendah


a. Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis


b. Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok


 Diferensiasi


a. Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan


jasa


b. Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para


Pesaing.


c. Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang


dipilih


 Inovasi


a. Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI


b. Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar baru yang unik dengan bantuan TI


c. Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis


akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan


pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar


 Mendukung Pertumbuhan


a. Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global


b. Gunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa


lainnya.


 Kembangkan Persekutuan


a. Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra


bisnis


b. Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh


internet dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan


para pelanggan, pemasok, subkontraktor, dan pihak lain.




5. Strategi Kompetitif lainnya

Apakah TI bisa berperan dalam memenangkan persaingan dibawah tekanan yang serba kompetitif ? Menurut Mc Farlan dan Mc Kenny menjawab pertanyaan tersebut di atas dengan mengajukan 5 (lima) pertanyaan berikut ini :


 Dapatkah TI merubah dasar persaingan ?


Pertanyaan ini diajukan untuk menjawab ancaman dari pesaing-pesaing yang sudah ada. TI harus bisa berperan merubah dasar cara bersaing. Contoh terbaik adalah penjualan buku lewat internet yang dilakukan oleh www.amazon.com yang revolusioner. Dan ketika perusahaan sejenis mulai bermunculan, amazon.com segera merubah taktik dengan menjalin kerjasama dengan situs-situs terkemuka di dunia


dengan menempelkan bannernya dan perkembangan yang terjadi kemudian justru kini banyak situs yang mendaftarkan diri ke amazon.com sebagai link dari amazon.com dengan pembagian keuntungan yang layak.


 Dapatkah TI membangun halangan untuk masuk bagi pesaing ?


Untuk mengatasi ancaman pesaing-pesaing baru, perusahaan dapat melakukannya dengan membangun halangan-halangan untuk masuk sebagai mekanisme pertahanan diri. Ada banyak cara untuk melakukan hal tersebut. Membuat produk skala ekonomis, membuat biaya berpindah, menguasai akses ke chanel distribusi, membuat produk atau jasa yang berbeda atau menciptakan biaya yang mahal untuk kompetisi. Dalam bidang ini, TI disebut sebagai pemampu (enabler) karena memang potensial untuk menciptakan hal tersebut..


 Dapatkah TI digunakan untuk menghasilkan produk-produk baru ?


Pertanyaan ini diajukan untuk menjawab ancaman dari produk-produk baru yang biasanya dimotori oleh bidang Research and Development yang didukung oleh TI yang canggih.


 Dapatkah TI membangun biaya berpindah ?


Pertanyaan ini berhubungan dengan kekuatan tawar-menawar dari para konsumen atau pelanggan. Sudah diakui oleh kalangan bisnis jika para pelanggan memiliki kekuatan tawar-menawar. Untuk menjadikan pelanggan tetap setia dan loyal, kekuatan tawar-menawar pelanggan tersebut harus dikurangi. Pelanggan harus dikunci untuk tetap setia dan loyal. Cara yang paling efektif untuk mengunci pelanggan agar tetap loyal adalah dengan menimbulkan switching costs/biaya berpindah.


Contoh lain adalah dari perusahaan McKesson corp, sebuah perusahaan obat. McKesson memberikan terminal-terminal kepada para pelanggannya, toko-toko obat dan apotik yang digunakan untuk pemesanan obat secara online. Pelanggan McKesson mempunyai 2 (dua) alternatif, memesan obat pada McKesson dengan beberapa keuntungan dengan menghemat beberapa macam biaya seperti biaya kesalahan, biaya finansial, biaya waktu dan biaya kenyamanan. Atau memesan ke supplier obat lainnya dengan mengeluarkan biaya pulsa telepon, biaya kertas faks, resiko kekeliruan dalam pemesanan dan kekurang nyamanan dalam melakukan pemesanan.


 Dapatkah TI merubah keseimbangan kekuatan dari hubungan dengan pemasok ?


Pertanyaan ini adalah untuk menjawab ancaman kekuatan tawar-menawar dengan pemasok/supplier. Pemasok mempunyai kekuatan tawar-menawar untuk menentukan harga barang dan waktu pengiriman barang terutama untuk barang yang langka atau cepat terserap habis di pasaran atau barang-barang yang memiliki permintaan yang tinggi dari konsumennya. Kekuatan pemasok tersebut bisa diimbangi dengan cara menimbulkan persaingan antar pemasok dan memilih pemasok yang terbaik.


Salah satu contohnya adalah ritel WalMart dan Macro (Indonesia). Perusahaan tersebut meminta pemasoknya untuk mengontrol sendiri inventorinya masing-masing dan mengecek faktur pengiriman dan tagihan-tagihan pemasok itu sendiri via web/internet maupun saling menghubungkan TI dengan para pemasoknya. Dengan cara ini, Wal Mart dan Macro dapat menghemat biaya persediaan barang dan biaya-biaya administrasi lainnya dan meningkatkan akurasi data serta efesiensi kerja serta memilih pemasok yang terbaik untuk memasarkan produk-produk sejenis. (Siti Fatimah/11110878/11.2A.14)      

Tidak ada komentar: