Rabu, 13 Juni 2012

Tahapan Pengambilan Keputusan



Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Jenis Keputusan
Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain ( Herbert A. Simon ) : 
1.      Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
2.      Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

Langkah Dalam Mengambil Keputusan
Baik sebuah keputusan itu terprogram atau tidak terprogram dan baik model yang dipilih manajer itu klasik, administratif atau politik. Ada enam langkah yang biasanya dianggap sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif yaitu :
1. Pengenalan Syarat-syarat Sebuah Keputusan
2. Diagnosis dan Analisis Sebab-Akibat
3. Pengembangan Alternatif
4. Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki
5. Penerapan Alternatif Terpilih
6. Evaluasi dan Umpas Balik

Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 
1.      Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.      Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Ini merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3.      Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4.      Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan agar tidak salah, kuncinya adalah sebagai berikut:
Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan. Keberanian dan antusiasisme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang. Keputusan perlu diuji cobalah dahulu.(RINI ANGGRAENI)

Tidak ada komentar: