Pengambilan
keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan
atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan
sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi
informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan.
Jenis Keputusan
Keputusan
– keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain
( Herbert A. Simon ) :
1.
Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan
rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya
sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu
yang baru) tiap kali terjadi.
2.
Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak
terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani
masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur
persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga
memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Langkah Dalam Mengambil Keputusan
Baik
sebuah keputusan itu terprogram atau tidak terprogram dan baik model yang
dipilih manajer itu klasik, administratif atau politik. Ada enam langkah yang biasanya
dianggap sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif yaitu :
1.
Pengenalan Syarat-syarat Sebuah Keputusan
2.
Diagnosis dan Analisis Sebab-Akibat
3.
Pengembangan Alternatif
4.
Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki
5.
Penerapan Alternatif Terpilih
6.
Evaluasi dan Umpas Balik
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai
berikut :
1.
Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap
ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji
dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.
Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan
dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Ini merupakan
representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses
validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
3.
Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan
terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap
perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria
berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4.
Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan
terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta
pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Adapun
pedoman untuk membuat keputusan agar tidak salah, kuncinya adalah sebagai
berikut:
Terlebih
dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
Identifikasi,
bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di
bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika,
penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan. Keberanian
dan antusiasisme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
Bersedia
untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan. Ambillah
risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar. Dalam
keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah
berhasil pada masa lampau. Jauhilah
keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang
sekarang. Keputusan
perlu diuji cobalah dahulu.(RINI ANGGRAENI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar