Minggu, 17 Juni 2012

Kualitas Dan Nilai Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance).
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan unuk akuntan.
Nilai Informasi
Jogiyanto (2000: 11) mengemukakan bahwa nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Tata Sutabri (2003: 27) berpendapat bahwa nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jika suatu informasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambilan keputusan, maka nilai informasinya tinggi. Sebaliknya, jika suatu informasi kurang memberikan relevansi bagi pengambilan keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau informasinya rendah (Abdul Kadir, 2003: 31).

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pegambilan keputusan tentang sesuatu keadaan.

Nilai informasi bagi pengambilan keputusan
Ada kecenderungan untuk selalu mencari informasi lebih banyak. Ancangan teori keputusan memusatkan perhatian bukan hanya pada nilai informasi dalam sebuah keputusan, tetapi juga pada kenyataan bahwa biaya untuk memperolehnya mungkin tidak layak. Pemahaman atas ancangan teori keputusan pada nilai informasi akan membantu perancang sistem informasi untuk berpegang pada kosep biaya/ nilai sebagai pertimbangan dalam merancang. Nilai informasi adalah nilai perubahan dalam perilau keputusan karena informasi. Informasi hanya bernilai bagi mereka yang memiliki latar belakang pengetahuan untuk menggunakannya dalam sebuah keputusan. Orang yang paling cakap biasanya menggunakan informasi secara paling efektif tetapi mungkin membutuhkan lebih sedikit informasi.
Nilai informasi dapat berupa:
1.      Nilai Ekspektasi Informasi Sempurna (NEIS) adalah Informasi yang dapat menghilangkan seluruh ketidakpastian yang melingkupi hasil kejadian tersebut.
2.      Nilai Ekspektasi Informasi Tidak Sempurna (NEITS) adalah pada umumnya informasi yang kita dapat tidaklah 100% sempurna. Ketidaksempurnaan informasi ini biasanya dinyatakan dalam tingkat keandalan.
>>Ditha Wanda Nurfitriany/11110800/11.2A.14

Tidak ada komentar: