Minggu, 24 Juni 2012

TIPE-TIPE JARINGAN & SALURAN KOMUNIKASI


              
                     


Tipe-tipe Jaringan
            Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi sejumlah     komputer. Dua buah komputer dikatakan membentuk suatu network atau jaringan komputer bila keduanya dapat saling bertukar informasi.
            Secara garis besar, tipe-tipe jaringan komputer dapat dibedakan atas beberapa bagian, yaitu :
1.      Berdasarkan geografisnya
a.      Jaringan Workgroup
            Jaringan ini terdiri dari beberapa unit komputer yang dihubungkan dengan menggunakan Network Interface Card atau yang biasa disebut dengan Local Area Network Card, serta dengan menggunakan kabel BNC maupun UTP..

Keuntungan Jaringan Workgroup.
•         Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
•         Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua unit komputer (Printer Sharing).
•         Akses data dari/ke unit komputer lain dapat di batasi dengan tingkat sekuritas pada password yang diberikan.
•         Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
•         Bila salah satu unit komputer terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan ini dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.
b.      Local Area Network (LAN)
            LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
           
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
•         Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
•         Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
•         Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Keuntungan Jaringan LAN :
•         Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
•         Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
•         File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
•         Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
•         Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
•         Keamanan data terjamin.
•         
c.       Metropolitan Area Network (MAN)
            Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

Keuntungan Jaringan MAN :
•         Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
•         Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
•         Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
•         Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.
d.      Wide Area Network (WAN)
            WAN adalah singkatan dari Wide Area Network, WAN merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
            Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah negara atau benua.
.
e.       Personal Area Network (PAN)
            Personal Area Network (PAN) adalah jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi antara komputer perangkat (termasuk telepon dan asisten pribadi digital) dekat dari satu orang.
Teknologi
            Jaringan Bluetooth PAN juga disebut piconet, dan terdiri dari 8 sampai perangkat aktif dalam hubungan tuan-budak (yang sangat besar jumlah perangkat yang dapat dihubungkan pada “parkir” mode). Perangkat Bluetooth pertama di piconet adalah master, dan semua perangkat yang berkomunikasi dengan slave master. Jaringan piconet biasanya memiliki jarak 10 meter, walaupun berkisar hingga 100 meter dapat dijangkau di bawah keadaan ideal.
           
Wireless PAN
            Jaringan WPAN (wireless personal area network) adalah jaringan area pribadi untuk jaringan yang terpusat di sekitar perangkat interconnecting perorangan dari kerja di mana sambungan nirkabel. Umumnya, personal area jaringan nirkabel menggunakan beberapa teknologi yang memungkinkan komunikasi dalam waktu sekitar 10 meter – dengan kata lain, yang sangat jarak dekat. Salah satu teknologi Bluetooth, yang digunakan sebagai dasar untuk sebuah standar baru, IEEE 802,15.
                        Kunci konsep dalam teknologi WPAN dikenal sebagai “plugging dalam”.
Berdasarkan fungsi
a.      Client-Server
            Jaringan klien-server pada dasarnya ada satu komputer yang disiapkan menjad server dan komputer lainnya sebagai client.
            Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1)      Servis (layanan)
a)      Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
b)      Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.
c)      Server sebagai provider, client sebagai konsumen
2)      Sharing resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3)      Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4)      Transparansi lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5)      Mix-and-Match
Perbedaan server client platforms
6)      Pesan berbasiskan komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.
7)      Pemisahan interface dan implementasi
Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
                                    Keuntungan dari Client Server :
•      Terpusat - resource dan keamanan data terkontrol melalui server.
•      Mempunyai skala - Satu atau semua elemen bisa di ganti bergantung pada kebutuhan.
•      Fleksibel - Teknologi baru dengan mudah dapat di integrasikan ke dalam sistem.
•      Interoperability - semua komponen (client/jaringan/server) bekerja bersama-sama.
•      Mudah di akses - Server dapat di akses dari jauh dan melewati multiple platform.
                                    Kerugian dari Client Server :
•      Harga/biaya - Memerlukan investasi awal yang lumayan besar.
•      Perawatan - Jaringan besar akan membutuhkan seorang staf untuk mengefisienkan operasi
b.      Peer-to-peer
Jaringan Peer-to-peer adalah Jaringan yang memperbolehkan pemakai membagi resources dan file pada komputer mereka serta mengakses shared resources yang ada pada komputer lain.
                                    Keuntungan dari Peer to Peer :
•      Murah, Karena tidak memerlukan server.
•      Instalasi mudah di lakukkan.
                                    Kerugian dari Peer to Peer :
•      Desentralisasi - Tidak ada posisi sentral untuk file dan aplikasi.
•      Keamanan - Tidak ada Keamanan pada Jaringan.

c.       Terminal Server
Terminal Services merupakan sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan.
Salah satu contoh dari Terminal server adalah LTSP   (Linux   Terminal   Server   Project)   adalah   sebuah   teknologi   yang memungkinkan kita membuat suatu jaringan komputer yang murah meriah.
.
2.      Berdasarkan distribusi sumber informasi/data           
a.       Jaringan terpusat
b.      Jaringan Terdistribusi
3.      Berdasarkan media transmisi data
a.       Jaringan Berkabel
b.      Jaringan Nirkabel

SALURAN KOMUNIKASI
Memahami Proses Komunikasi
Setiap hari kita melakukan komunikasi. Bahkan sebagian besar kegiatan dalam kehidupan kita adalah untuk berkomunikasi. Apapun yang Anda sampaikan--entah itu cerita lucu, kisah sedih, atau paparan teori Fisika yang rumit,--yang paling terutama pesan Anda itu harus bisa dimengerti oleh orang lain. Kalau pesan itu tidak bisa dimengerti maka kegiatan itu tidak bisa disebut sebagai komunikasi. Secara sederhana, komunikasi dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan mengirimkan pesan yang dapat dipahami kepada orang lain.
Di dalam komunikasi lisan, ada dua cara dasar di dalam berkomunikasi, yaitu: komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Di dalam komunikasi verbal, kita menyampaikan pesan menggunakan kata-kata(bahasa). Sedangkan di dalam komunikasi non-verbal, kita mengirimkan pesan menggunakan tanda-tanda, simbol, sikap tubuh (gesture), ekspresi wajah, nada bicara dan tekanan kalimat.
Bagaimana sih cara kerja komunikasi? Faktor apa yang menunjang keberhasilan dalam berkomunikasi? Proses komunikasi sedikitnya melibatkan empat komponen, yaitu:
1. Komunikator, Sumber Komunikasi atau Pengirim Pesan, yakni seseorang atau sekelompok orang atau suatu organisasi yang mengambil inisiatif mengirimkan pesan.
2. Pesan, berupa lambang atau tanda, seperti kata-kata (dalam bentuk tertulis atau lisan) gesture dll.
3. Media atau Saluran Komunikasi, yakni sesuatu yang dipakai sebagai alat pengiriman pesan (misalnya telepon, radio, surat, suratkabar, email, SMS, TV atau gelombang udara
4. Komunikan atau Penerima Pesan, yakni seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sasaran penerima pesan.
Di samping keempat elemen tersebut, masih ada tiga elemen atau faktor lain yang juga penting dalam proses komunikasi, yakni:
5. Dampak/Akibat/Hasil yang terjadi pada pihak penerima/komunikan.
6. Umpan balik (feedback), yakni reaksi atau tanggapan balik dari pihak penerima/komunikan atas pesan yang diterimanya.
7. Gangguan (noise) yakni faktor-faktor eksternal maupun internal (psikologis) yang dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi.
Secara sederhana, proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:Pertama-tama, proses komunikasi selalu ditimbulkan oleh inisiatif seseorang yang ingin menyampaikan sebuah pesan kepada orang lain atau sekelompok orang. Orang yang memprakarsai komuniasi ini disebut sebagai Komunikator. Jika Anda berbicara kepada teman Anda, isi perkataan Anda itulah yang disebut dengan pesan (message) Anda. Ketika Anda mengirimkan SMS, Anda juga sedang mengirimkan pesan. Demikian juga, ketika Anda ingin menyampaikan cerita Alkitab pada anak-anak Sekolah Minggu, Anda pun sebenarnya mengambil inisiatif untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.
Supaya bisa menyampaikan pesan, komunikator itu membutuhkan media atau saluran. Ibarat kantor Perusahaan Air Minum (PAM), mereka membutuhkan saluran untuk meneruskan air yang mereka olah supaya sampai kepada pelanggan. Mereka bisa memakai pipa, selang plastik, selokan, atau truk tangki. Demikian juga dalam proses komunikasi, ada berbagai pilihan saluran komunikasi: lewat kabel (telepon, TV kabel, internet), gelombang elektronik (handphone, televisi, radio), cetakan (surat kabar, surat, majalah, buku).
Lalu bagaimana dengan pembawa cerita? Mereka memakai saluran komunikasi apa? Di dalam ranah komunikasi lisan, saluran komunikasi yang digunakan adalah melalui panca indera manusia. Kita dapat menerima pesan itu menggunakan satu atau lebih indera kita. Ketika melihat langit yang mendung, kita menangkap pesan bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Ketika kita mendengar suara bergemuruh di stasiun, kita mendapat pesan bahwa kereta api sebentar lagi akan lewat. Ketika kita merasa pahit ketika mencicipi makanan, kita memperoleh informasi bahwa makanan tersebut tidak enak.
Di dalam komunikasi lisan, indera yang paling sering digunakan untuk menerima pesan adalah penglihatan dan pendengaran kita. Itu sebabnya kalau Anda berkomunikasi dengan orang buta dan tuli, maka Anda akan menemui hambatan. Mengapa demikian? Karena kedua saluran komunikasi mereka yang paling utama telah tertutup. Banyak orang yang menganggap bahwa dalam komunikasi lisan, yang paling penting adalah berkomunikasi menggunakan kata-kata (suara). Pada kenyatannya, komunikan Anda, yaitu anak-anak, tidak hanya mendengar cerita Anda, tapi juga melihat Anda. Mereka mengamat-amati gerak-gerik Anda, ekspresi Anda, dandanan Anda, tekanan suara Anda,dll. Semua yang mereka lihat ini dapat memperkuat pesan yang Anda sampaikan; Tapi bisa juga berakibat sebaliknya, yaitu melemahkan pesan Anda.
Dalam penyampaian pesan melalui media, komunikasi ini ada kemungkinan akan menemui gangguan. Ibarat saluran pipa PAM, jika pipa ini yang mengalami kebocoran, maka akibatnya pelanggan menerima air yang berkualitas buruk. Demikian juga di dalam komunikasi. Karena ada gangguan (noise) dalam saluran komunikasi, maka akibatnya pesan yang diterima oleh komunikan mengalami gangguan.
Ada dua macam gangguan: gangguan eksternal dan gangguan internal dan. Gangguan eksternal adalah berbagai gangguan yang berasal dari luar komunikator dan komunikan. Gangguan ini dapat berupa suara gaduh, suhu udara yang panas, ada hal lain yang lebih menarik perhatian audiens, bau yang tidak sedap, udara yang terlalu dingin dll. Gangguan dari luar biasanya tidak banyak mengganggu media atau saluran komunikasi, sepanjang tingkat gangguan itu masih bisa ditoleransi. Akan tetapi gangguan yang lebih sulit untuk dikendalikan adalah gangguan internal. Gangguan ini berasal dari faktor-faktor psikologis. Misalnya rasa takut, kecewa, cemas, grogi atau gejolak emosi lainnya. Sebagai contoh, anak yang baru saja pindah ke kelompok Sekolah Minggu Anda, biasanya dia akan menemui kesulitan di dalam menerima pesan yang Anda sampaikan. Penyebabnya, karena dia merasa cemas sebagai anak baru. Dia merasa berada di dalam lingkungan yang masih asing. Dia tidak merasa aman, karena belum memiliki kenalam. Akibatnya, dia tidak bisa berkonsentrasi di dalam menyimak cerita Guru Sekolah Minggu.
Pesan yang disampaikan oleh komunikator ini harus melewati berbagai gangguan (noise). Pesan-pesan ini harus bisa lolos dari berbagai gangguan sebelum akhirnya bisa mencapai komunikan. Komunikasi terjadi apabila komunikan bisa mengerti pesan-pesan yang diterimanya.
Aspek berikutnya di dalam proses komunikasi adalah umpan balik. Umpan balik adalah informasi yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator, yang menandakan bahwa pesan tersebut telah diterima dan dipahami. Melalui umpan balik ini, komunikator dapat memeriksa dan memastikan apakah penerima pesan atau komunikan sudah menerima pesan, sesuai dengan keinginannya atau tidak. Ada kemungkinan, pesan yang dipahami oleh komunikan itu berbeda dengan yang di yang dikehendaki. Hal ini bisa terjadi karena pesan tersebut mengalami gangguan selama pengiriman. Akibatnya, pesan tersebut tidak dapat diterima dengan utuh. Di dalam komunikasi lisan, umpan balik itu bisa berupa kata-kata. Akan tetapi yang lebih sering muncul justru berupa pesan nonverbal. Misalnya, komunikasn tersenyum yang menandakan bahwa dia merasa senang, mengangguk sebagai isyarat setuju, atau gelisah yang menunjukkan bahwa dia merasa bosan. Pada tulisan berikutnya, kita akan membahas tentang berbagai jenis umpan balik, cara mengenalinya dan bagaimana menghindari umpan balik yang negatif.
Saluran Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah tercapainya suatu pemahaman bersama (mutual understanding) antara dua atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu. Dengan demikian diadopsinya suatu ide baru (inovasi) dipengaruhi oleh: 1) partisipan komunikasi dan 2) saluran komunikasi.
Dari sisi partisipan komunikasi, Rogers mengungkapkan bahwa derajat kesamaan atribut (seperti kepercayaan, pendidikan, status sosial, dan lain-lain) antara individu yang berinteraksi (partisipan) berpengaruh terhadap proses difusi. Semakin besar derajat kesamaan atribut partisipan komunikasi (homophily), semakin efektif komuniksi terjadi. Beitu pula sebaliknya. Semakin besar derajat perbedaan atribut partisipan (heterophily), semakin tidak efektif komunikasi terjadi. Oleh karenanya, dalam proses difusi inovasi, penting sekali untuk memahami betul karakteristik adopter potensialnya untuk memperkecil“heterophily”.
Sementara itu, saluran komunikasi juga perlu diperhatikan. Dalam tahap-tahap tertentu dari proses pengambilan keputusan inovasi, suatu jenis saluran komunikasi tertentu memainkan peranan lebih penting dibandingkan dengan jenis saluran komunikasi lain.
Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Seperti telah diunkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Dengan demikian, esensi dari proses difusi adalah pertukaran informasi dimana seorang individu mengkomunikasikan suatu ide baru ke seseorang atau beberapa orang lain. Rogers menyebutkan ada empat unsur dari proses komunikasi ini, meliputi: 1) inovasi itu sendiri; 2) seorang individu atau satu unit adopsi lain yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman dalam menggunakan inovasi; 3) orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi; dan 4) saluran komunikasi yang menghubungkan dua unit tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam proses difusi adalah upaya mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit tertentu yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut (innovator) kepada seseorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai inovasi itu (potential adopter) melalui saluran komunikasitertentu.
Sementara itu, saluran komunikasi tersebut dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:
1) saluran media massa (mass media channel);
2) saluran antarpribadi (interpersonal channel).
Media massa dapat berupa radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu sumber. Sedangkan saluran antarpribadi melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara dua atau lebih individu.
Tujuan komunikasi adalah tercapainya suatu pemahaman bersama (mutual understanding) antara dua atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu. Dengan demikian diadopsinya suatu ide baru (inovasi) dipengaruhi oleh: 1) partisipan komunikasi dan 2) salurankomunikasi.
Dari sisi partisipan komunikasi, Rogers mengungkapkan bahwa derajat kesamaan atribut (seperti kepercayaan, pendidikan, status sosial, dan lain-lain) antara individu yang berinteraksi (partisipan) berpengaruh terhadap proses difusi. Semakin besar derajat kesamaan atribut partisipan komunikasi (homophily), semakin efektif komuniksi terjadi. Beitu pula sebaliknya. Semakin besar derajat perbedaan atribut partisipan (heterophily), semakin tidak efektif komunikasi terjadi. Oleh karenanya, dalam proses difusi inovasi, penting sekali untuk memahami betul karakteristik adopter potensialnya untuk memperkecil “heterophily”.
Sementara itu, saluran komunikasi juga perlu diperhatikan. Dalam tahap-tahap tertentu dari proses pengambilan keputusan inovasi, suatu jenis saluran komunikasi tertentu memainkan peranan lebih penting dibandingkan dengan jenis saluran komunikasi lain. Hasil penelitian berkaitan dengan saluran komunikasi menunjukan beberapa prinsip sebagai berikut: 1) saluran komunikasi masa relatif lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran antar pribadi (interpersonal) relatif lebih penting pada tahap persuasi; 2) saluran kosmopolit lebih penting pada tahap penetahuan dan saluran lokal relatif lebih penting pada tahap persuasi.3) saluran media masa relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran antar pribadi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter); dan 4) saluran kosmopolit relatif lebih penting dibandingkan denan saluran local bagi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter

SALURAN KOMUNIKASI FORMAL
Dalam suatu organisasi, saluran formal “berwujud jalur komunikasi resmi seperti yang tertampung pada peta organisasi dan disebutkan dalam deskripsi jabatan” (Redding dan Sanborn, 1964 : 60). Pad a tingkat masyarakat luas, salman formal pada dasarnya disamakan dengan media massa apakah komunikasi itu terjadi melalui kontak pribadi, alat elektronik atau cetak. Tetapi, apakah saluran itu sendiri dianggap punya otoritas atau tidak.
Ciri saluran komunikasi formal yang khas, sebagaimana dikatakan oleh Shibutani (1966), adalah bahwa saluran itu berfungsi sebagai standar bagi semua laporan yang datang dari semua sumber agar dapat diperiksa kebenarannya. Ciri kedua adalah dalam saluran (formal) itu sumber pesan dapat dikenali, dan tentunya dapat dipercaya. Seperti yang dikatakan Lang dan Lang (1968 : 60), “Para redaksi dan komentator tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab melakukan evaluasi berita-berita yang disampaikan.” Jadi, informasi yang disampaikan itu memiliki “jaminan dari seluruh organisasi berita, yang selalu harus menghadapi tuntutan salah langkah”.
Saluran komunikasi formal adalah saluran yang terorganisasi dengan baik. Seperti lembaga sosial lainnya, saluran komunikasi formal bercirikan aturan-aturan yang stabil, pejabatnya melakukan pekerjaan yang benar-benar jelas, aturan pekerjaannya disusun dengan baik dan dapat diikuti oleh orang yang berbeda-beda, dan adanya sanksi yang jelas. Dalam organisasi itu ada ukuran penerimaan, jalur pengiriman yang terencana, prosedur verifikasi, dan kode etik perilaku. Karena peserta dalam organisasi itu dapat dikenali maka mereka secara pribadi dapat dipercaya dalam pekerjaannya.
Kepastian tanggungjawab, pertimbangan kebanggaan pribadi, dan perhatian kepada reputasi individu dalam organisasi cenderung untuk meningkatkan pemenuhan kegemaran pribadi melalui jalur komunikasi yang akurat (Shibutani 1966: 21)
Saluran formal juga disebut sebagai saluran yang melembaga. Sifat saluran komunikasi formal beragam sesuai dengan jenis masyarakat di mana saluran itu berada. Pandangan ini dinyatakan dalam skema di atas, yang membandingkan saluran formal dalam masyarakat massa dan masyarakat tradisional.
FAKTOR YANG BERPENGARUHI DALAM SALURAN KOMUNIKASI
Media Lisan
Pesan yang disampaikan melalui media lisan dapat dilaksanakan dengan menyampaikan sendiri (in person)/ interpersonal, ,melalui telepon, mesin dikte, atau videotape. Penerima bisa seorang diri, kelompok kecil, kelompok besar, atau massa. Keuntungan media lisan antara lain :
1. Mendapat tanggapan langsung entah berupa pertanyaan ataupun sekedar permintaan penjelasan.
2. Memungkinkan disertai nada atau warna suara, gerak-gerik tubuh, raut wajah.
3. Dapat dilakukan dengan cepat.

Media Tertulis
Pesan yang disampaikan secara tertulis dapat disampaikan melalui surat, memo, laporan, band-out, selebaran, catatan, poster, gambar, grafik dan lain-lain. Keuntungan dari media tertulis antara lain :
1. Ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh tidak dapat berkurang atau bertambah seperti informasi lisan.
2. Memberi waktu untuk mempelajari isinya, cara penyusunannya, dan rumusan kata-katanya.
Media Elektronik
Pesan yang disampaikan secara elektronik dilakukan melalui faksimili, Email, radio, televisi. Keuntungan dari media elektronik antara lain :
1. Prosesnya cepat
2. Data dapat disimpan

Jadi, pesan dapat dikirim melalui berbagai media dan media itu dapat di kombinasikan. Misalnya, pesan tertulis dijelaskan secara lisan. Pesan elektronik disusul dengan pesan tertulis. Karena itu, pesan dapat diterima dengan semua indra kita.

Gangguan Komunikasi
Penggunaan media untuk menyampaikan pesan dapat mengalami gangguan, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut noise. Gangguan adalah “segala sesuatu yang menghambat atau mengurangi kemampuan kita untuk mengirim dan menerima pesan”.
Gangguan komunikasi tersebut meliputi :
1. Pengacau Indra, misalnya suara terlalu keras atau lemah ; di tempat menerima pesan, bau menyengat, udara panas, dan lain-lain.
2. Faktor-faktor pribadi, antara lain, prasangka, lamunan, perasaan tidak cakap.

Situasi Komunikasi
Komunikasi terjadi pada situasi : tempat waktu, cuaca, iklim, dan keadaan alam serta psikologis tertentu. Situasi merupakan konteks atau panggung serta arena tempat komunikasi terjadi. Situasi itu dapat alamiah, terjadi dengan sendirinya, atau rekayasa terjadi karena dibuat manusia. Situasi itu dapat resmi–formal, tetapi juga dapat tidak resmi informal.
Situasi dapat mempengaruhi jalannya komunikasi dan tentu saja hasilnya. Sebab situasi dapat membuat pihak-pihak yang berkomunikasi dapat berperilaku wajar atau tidak wajar, entah merasa minder, tidak percaya diri, takut, gemetar, berkeringat, atau merasa super terlalu percaya diri, kelewat berani, amat fit.
Karena itu, pada waktu berkomunikasi dengan orang lain, kita tidak hanya mempertimbangkan isi dan cara menyampaikan, tetapi juga situasi ketika komunikasi akan kita sampaikan.
Pihak yang menerima (Receiver / Penerima Pesan / Komunikan)
Pihak yang menerima pesan adalah rekan (partner) dalam komunikasi.
Pihak yang menerima pesan disebut penerima (receiver). Penerima menerima pesan melalui indranya terutama telinga dan mata. Begitu menerima kode, tanda, lambang, entah verbal maupun nonverbal, penerima membuka pintu khazanah ingatan (memory) dalam benaknya. Kumpulan ingatan itu merupakan akumulasi warisan budaya, asuhan, pendidikan, lingkungan, prasangka, dan biasanya. Jika tidak terganggu oleh gangguan-gangguan komunikasi, berdasarkan bank ingatannya itu, penerima dapat menafsirkan dan menterjemahkan pesan yang diterimanya.
Dari hasil penafsiran dan penerjemahan pesan itu, pengertian pengirim dan penerima dapat sama, berbeda sedikit atau banyak. Jika sama, maka penafsiran dan penerjemahan penerima benar dan maksud pengirim tercapai. Jika berbeda sedikit, maka penafsiran dan penerjemahan salah sedikit, dan maksud pengirim tercapai meski tidak sepenuhnya. Jika berbeda, maka penafsiran dan penerjemahan penerima salah dan maksud pengirim tidak tercapai. Jika perbedaan besar, maka kesalahan besar dan maksud pengirim amat jauh dari pencapaiannya.
Penafsiran dan penerjemahan pesan itu, kecuali dipengaruhi oleh bank ingatannya, juga oleh mutu dan tingkat kedekatan hubungan antara pengirim dan penerima dan keadaan sipenerima ketika menerima pesan itu. Jika hubungan itu baik dan akrab kemungkinan penafsiran dan penerjemahan itu benar lebih besar dari pada jika hubungan buruk dan jauh, jika pada waktu menerima pesan itu penerima dalam keadaan 100% fit lahir dan batin, maka penafsiran dan penerjemahan pesan mungkin lebih besar dari pada ketika fisik tidak fit dan loyo.
Karena merupakan kegiatan dua arah oleh kedua belah pihak pengirim dan penerima, maka keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh pengirim tetapi juga oleh penerima. Komunikasi merupakan usaha petungan. Untuk berhasilnya dipengaruhi oleh kerja sama antara pengirim dan penerima pesan.


Tidak ada komentar: