Istilah
sistem pendukung keputusan (Decision
Support System-DSS) digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang dirancang
membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Ide dasarnya adalah agar manajer
dan computer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah
diperoleh melalui tahapan-tahapan dasar dan menggunakan kerangka berfikir yang
umum sebagaimana berlaku dibanyak perusahaan. Dengan mengikuti pendekatan sistem
untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Perlakuan
penyelesaian masalah dikelompokkan kedalam tiga tahapan,yaitu : langkah
persiapan, langkah pendefinisian dan langkah pemecahan. Solusi masalah sistem
adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuan yang paling baik,
sebagaimana yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar dimana
menggambarkan situasi yang diinginkan (desired
state), apa yang harus dicapai sistem tersebut. Manajer juga harus memiliki
informasi yang menggambarkan saat ini (current
state), apa yang dicapai sistem tersebut saat ini. Jika terdapat gap antara dua keadaan ini,maka
dipastikan adanya masalah dan harus segera dipecahkan.
Perbedaan
antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria
solusi (solution criterion), atau apa
yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang
diinginkan. Jika situasi ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan
dengan keadaan yang diinginkan , maka tugas yang harus dilakukan bukanlah
menyamakan keadaan saat ini. Melainkan tugas yang harus dilakukan adalah
menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi.
Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan,maka situasi yang diinginkan
harus ditingkatkan.
Dalam
penyelesain masalah, manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang
harus diselesaikan. Model terbagi menjadi empat jenis dasar, yaitu : model
fisik, model naratif, model grafis dan model matematis. Penggunaan model sangat
penting artinya untuk memberikan pengertian, memfasilitasi komunikasi dan
memprediksi masa depan.
Dalam
prakteknya, para manajer jarang memecahkan masalah sendirian. Ia dibantu oleh
berbagai komite, tim proyek dan satuan satgas yang ada di perusahaan. Menyadari
kenyataan ini, para pengembang system telah mengadaptasi decision support system (DSS)
kedalam pemecahan masalah secara kelompok atau group decision support system (GDSS).
Saat ini kapabilitas GDSS sudah terbukti, bahkan kini lebih banyak aplikasi GDSS
dibandingkan aplikasi DSS. (ARISKA VERY FIRMANSYAH/12108495/ 12.3A.24
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar