Jumat, 23 Desember 2011

Wirausaha di Masa Krisis


”Memulai bisnis di saat krisis ekonomi begini? Bukannya terlalu berisiko?” Mungkin begitu pendapat mereka yang berpandangan pesimis terhadap krisis. Padahal, memulai bisnis saat ini justru menjanjikan. Begitu kata pakar pemasaran Rhenald Kasali, pembicara pertama dalam Seminar Wirausaha Taklukkan Krisis! Gali Potensi Lokal untuk Sukses Berwirausaha, yang digelar femina 18 April lalu di Balai Kartini, Jakarta.

Namun, sukses berbisnis tentu tidak datang dengan sendirinya. Piawai membaca keinginan konsumen yang selalu berubah merupakan kunci penting memenangi pasar. Jadi, produk yang dijual harus disesuaikan dengan selera dan tren yang ada. Dalam berjualan juga diperlukan cara-cara baru, karena terjadi perubahan dalam cara-cara pembelian. Selain itu, agar bisa bertahan, pengusaha harus bisa menekan struktur biaya produksi. Sebab, kemugkinan sebagian bahan baku akan meningkat harganya. Misal dengan mencari bahan baku lokal yang lebih murah tanpa menurunkan kualitas, serta memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk.

Untuk sukses berbisnis, pengusaha harus mampu bersahabat dengan ketidakpastian. Sebab dalam berbisnis, umumnya orang selalu melihat untungnya lebih dulu. Padahal yang mesti dipikirkan adalah risikonya. “Ketidakpastian itu akan makin bertambah jika Anda berbisnis di bidang yang tidak Anda kenal,“ kata Rhenald. “Karena itu, bila ingin berbisnis dengan risiko yang kecil, mulailah dari bidang yang Anda akrabi. Yang tak kalah penting, tetaplah menyediakan ’payung cadangan’. Jangan jor-joran menghabiskan uang Anda ke dalam satu usaha. Buatlah alternatif lain. Atau jika hanya punya satu rumah, jangan digunakan untuk memulai bisnis Anda. (OTONG/12099955/12.5C.14)

Tidak ada komentar: