Jumat, 23 Desember 2011

strategi agar bisnis tetap bertahan


Banyak strategi agar bisnis bisa tetap bertahan, salah satunya adalah STRATEGI MARKETING. Entah mengapa, hampir semua anak muda yang memilih jalur wirausaha selalu berpikir “bagaimana membuat sesuatu”
Mereka masih berpikir berwirausaha itu penuh kesibukan, seperti dalam deskripsi buku-buku teks, yaitu dari mengembangkan ide, membuat, mempromosikan sampai menyerahkannya ke konsumen. Pantaslah bila sebagian besar usahawan pemula gagal dan mereka mengatakan berwirausaha itu sulit.
Anda mungkin sudah biasa melihat charger baterai handphone yang dapat dipakai di mobil. Tapi mungkin Anda belum melihat charger untuk dipakai pada sepeda motor. Charger itu“ditemukan” para mahasiswa PNM dan kemungkinan pasarnya sangat besar.
Pertanyaannya,bagaimana memasarkannya dan benarkah pasar membutuhkannya? Lagipula, bagaimana memodalinya agar desainnya lebih menarik dan kualitasnya lebih baik? Kalau pekerjaan membuat dan memasarkan harus dijalankan seorang entrepreneur pemula, Anda bisa bayangkan kapan mereka bisa menikmati hasil dari ide-ide kreatif anak-anak muda itu.  Saat jaringan dan brand terbentuk, produk sudah tidak dibutuhkan lagi oleh para pemula.
Besarnya berapa saja,mulai dari satu dolar hingga tak terbatas.Tentu saja setiap penyumbang akan mendapatkan “sesuatu”,mulai dari penyebutan nama, mendapatkan mock up sebelum product launching, sampai produk perdana yang jumlahnya bisa bertambah sesuai dengan jumlah donasi. Dalam tempo 75 hari sejak diluncurkan di Kickstarter, saya bisa membaca bahwa project ini berhasil mendapatkan dana sebesar USD364.968, lebih dari yang diharapkan wirausaha pemilik gagasan. Inilah yang saya sebut sebagai marketing entrepreneur.
Entrepreneur pada dasarnya bukanlah melakukan penciptaan produk (creating product), melainkan creating value.Anda bisa bayangkan apa jadinya bila Indonesia tidak memiliki modern marketing entrepreneur dan semua mentor hanya mendorong lahirnya produk atau service entrepreneur? Saya kira masa depan dunia kewirausahaan yang beberapa tahun ini kita panaskan akan kembali berubah menjadi dingin. Tanpa marketing entrepreneur, kelak akan terjadi kelelahan di kalangan wirausaha muda. Mereka keletihan mencari modal, mengembangkan ide,membawa produk dari sebuah gagasan menjadi sesuatu yang siap dipasarkan dan memasarkannya.
Pengalaman dan pengamatan saya menunjukkan pekerjaan besar ini membutuhkan minimal lima tahun untuk melahirkan entrepreneur yang matang dengan produk yang kreatif dan brand yang sustainable. Marketing entrepreneurtidak hanya membantu entrepreneur mendapatkan sumber dana, melainkan juga memasarkan hasil kreasi mereka.Dunia ini memang membutuhkan spesialis-spesialis yang sophisticated dan mendalami pekerjaannya.
Di era internet yang serba terbuka, seorang pemula tidak perlu membangun personal branding hingga bertahun-tahun. Kalau punya produk bagus, semua orang bisa mendapatkan pasar dari marketing entrepreneur yang menguji produknya sebelum produk-produk itu sungguh-sungguh dipasarka.
Mobilisasi dana investasi cara ini jauh lebih powerful daripada sekadar angel investor . Selain memobilisasi dana, seorang entrepreneur pemula juga dapat menguji seberapa kuat penerimaan pasar sekaligus menggantikan marketing test melalui cara-cara konvensional. Ayo bangun jaringanmarketing entrepreneur! Siapa berminat?


Sumber  : economy.okezone.com

                                                                                                              JUMARNI (12115825)
                                                                                                12.1B.24

Tidak ada komentar: