Dalam berwirausaha,yang
paling penting adalah gagasan.Gagasan usaha sungguhan(real business) bukan gagasan usaha khayalan(illusionary business),bukan usaha spekulasi(speculative business),maupun bukan “dakonan”(monay games).kedua
hal tersebut sangat mudah untuk membedakannya,yaitu dengan memakai ukuran
apakah usahanya merupakan jalan pintas untuk kaya raya dalam waktu yang
singkat? Apabila jawabannya ya, maka dapat di indikasikan bahwa usaha tersebut
bukan usaha sungguhan. Dalam bahasa yang popular,dikenal dengan sebutan
pelanggaran etika bisnis. Walaupun kemungkinan ujungnya sama,yaitu kaya
raya,usaha sungguhan akan melalui jalan yang realistis dan memakan waktu yang
cukup lama.
Gagasan usaha sebaiknya di
sesuaikan dangan kepribadian kita,yang kita sukai,sesuai dengan panggilan jiwa
kita. Ada dua petunjuk praktis untuk
memunculkan gagasan usaha,yang pertama menghadiri berbagai
pameran,seminar,workshop/lokalnya dan lain lain serta mencoba untuk mengambil
pelajaran darisemua itu. Yang kedua,apa yang dikenal dengan “ATM”(Amati,Tiru
gagasannya,dan Modifikasi produknya atau dalam ungkapan Jawa
niteni,nirokake,nambahake). Oleh karena pada umumnya wirausaha yang
berhasil memulai usahanya dari usaha mikro/kecil,maka mulailah laksanakan
gagasan melalui usaha sekala kecil,untuk mencari pengalaman terlebih dahulu. Apabila
sudah ada pengalaman,maka akan mudah dalam melangkah ke usaha yang lebih besar.
Dalam melangkah ke
bisnisyang lebih besar,biasanya diperlukan modal yang besar,baik modal
investasi maupun modal kerja.Sebetulnya banyak
sumber-sumber pendanaan bagi wirausaha,terutama dari perbankan. Untuk
mendapatkan pembiayaan dari perbankan biasanya sangat ketat persyaratannya.
Mereka yang sudahmemenuhi persyaratanperbankan biasanya disebut
perusahaan/bisnisnya sudah bankable.Mereka juga harus membuktikan diri yang
tergantung dalam laporan keuangan paling sedikit dua tahun berturut-turut
usahanya meguntungkan.
1.Charakter,yaitu informasi
tentang kepribadian calon,seperti sifat,kebiasaan,cara hidup,keadaan,danlatar
belakang keluarga maupun hobinya.Charakter ini untuk mengetahui calon nasabah
jujur dalam berusaha dan dalam pengembalian pinjamannya.
2.Capacity, yaitu kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya
yang dapat dilihat dari pendidikan,penalaman,sejarah yang pernah dikelola dan
cara mengatasi kesulitan-kesulitan.
3.Capital,yaitu kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dikelolanya. Hal ini dapat dilihat dari neraca,laporan rugi laba,struktur
permodalan,ratio-ratio keuntungan yang diperoleh. Dari uraian itu dapat dinilai
apakah nasabah tersebut layak diberi pinjaman.
4.Condition, yaitu kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospekusaha
calon nasabah.
5.Collateral, yaitu jaminan yang mungkin bias disita apabila ternyata
calon pelanggan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
(Aris faozan 12115658 ”12.1E.24”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar