Minggu, 18 Desember 2011

Memulai usaha baru


Dalam berwirausaha,yang paling penting adalah gagasan.Gagasan usaha sungguhan(real business) bukan gagasan usaha khayalan(illusionary business),bukan usaha spekulasi(speculative business),maupun bukan “dakonan”(monay games).kedua hal tersebut sangat mudah untuk membedakannya,yaitu dengan memakai ukuran apakah usahanya merupakan jalan pintas untuk kaya raya dalam waktu yang singkat? Apabila jawabannya ya, maka dapat di indikasikan bahwa usaha tersebut bukan usaha sungguhan. Dalam bahasa yang popular,dikenal dengan sebutan pelanggaran etika bisnis. Walaupun kemungkinan ujungnya sama,yaitu kaya raya,usaha sungguhan akan melalui jalan yang realistis dan memakan waktu yang cukup lama.

Gagasan usaha sebaiknya di sesuaikan dangan kepribadian kita,yang kita sukai,sesuai dengan panggilan jiwa kita.  Ada dua petunjuk praktis untuk memunculkan gagasan usaha,yang pertama menghadiri berbagai pameran,seminar,workshop/lokalnya dan lain lain serta mencoba untuk mengambil pelajaran darisemua itu. Yang kedua,apa yang dikenal dengan “ATM”(Amati,Tiru gagasannya,dan Modifikasi produknya atau dalam ungkapan Jawa niteni,nirokake,nambahake). Oleh karena pada umumnya wirausaha yang berhasil memulai usahanya dari usaha mikro/kecil,maka mulailah laksanakan gagasan melalui usaha sekala kecil,untuk mencari pengalaman terlebih dahulu. Apabila sudah ada pengalaman,maka akan mudah dalam melangkah ke usaha yang lebih besar.

Dalam melangkah ke bisnisyang lebih besar,biasanya diperlukan modal yang besar,baik modal investasi maupun modal kerja.Sebetulnya banyak  sumber-sumber pendanaan bagi wirausaha,terutama dari perbankan. Untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan biasanya sangat ketat persyaratannya. Mereka yang sudahmemenuhi persyaratanperbankan biasanya disebut perusahaan/bisnisnya sudah bankable.Mereka juga harus membuktikan diri yang tergantung dalam laporan keuangan paling sedikit dua tahun berturut-turut usahanya meguntungkan.

1.Charakter,yaitu  informasi tentang kepribadian calon,seperti sifat,kebiasaan,cara hidup,keadaan,danlatar belakang keluarga maupun hobinya.Charakter ini untuk mengetahui calon nasabah jujur dalam berusaha dan dalam pengembalian pinjamannya.

2.Capacity, yaitu kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikan,penalaman,sejarah yang pernah dikelola dan cara mengatasi kesulitan-kesulitan.

3.Capital,yaitu kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini dapat dilihat dari neraca,laporan rugi laba,struktur permodalan,ratio-ratio keuntungan yang diperoleh. Dari uraian itu dapat dinilai apakah nasabah tersebut layak diberi pinjaman.

4.Condition, yaitu kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospekusaha calon nasabah.
5.Collateral, yaitu jaminan yang mungkin bias disita apabila ternyata calon pelanggan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

(Aris faozan 12115658   ”12.1E.24”)

Tidak ada komentar: