Kamis, 12 April 2012

Syarat Agar Bisnis Bisa Bertahan

Dalam situasi pasar yang kompetitif, inovasi mendapat kedudukan yang terhormat. Agar dapat bertahan dan menang, perusahaan mengandalkan inovasi, yang dapat berupa inovasi produk, inovasi layanan, inovasi sistem, dan berbagai inovasi lainnya. Terkadang inovasi memang membutuhkan teknologi yang tinggi, dan dibutuhkan orang yang pintar agar dapat menelurkan produk-produk inovatif. Lingkungan bisnis TI, telekomunikasi, otomotif, dan sejenisnya memang membutuhkan kepintaran ekstra untuk melakukan inovasi. Tetapi sering pula inovasi bercerita tentang hal-hal yang sangat sederhana. Post-It yang legendaris bukanlah hal yang rumit. Banyak inovasi yang sebenarnya bukan menjadikan tambah canggih, tetapi menjadi makin sederhana. Karena tujuan inovasi adalah membuat hidup lebih mudah. 

Ketika Kodak menguasai dunia dengan kamera yang serba canggih untuk para profesional, Canon justru mengeluarkan kamera kompak untuk orang amatiran. Lantas dari mana datangnya inovasi? Kreativitas. Kreativitas bukan hanya dibutuhkan untuk inovasi yang sifatnya breakthrough saja, tapi juga perbaikan yang berkesinambungan seperti dalam konsep Kaizen. Bagi seorang karyawan, kreativitas dapat membantu meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dan kesuksesan dalam karier atau pekerjaan. Karyawan yang kreatif akan selalu hadir dengan gagasan-gagasan baru agar ia dan juga perusahaan dapat melaksanakan aktivitasnya dengan lebih efektif dan efisien. Masih banyak yang berpikir bahwa kreativitas bukanlah hal yang terlalu penting bagi mereka. Mereka mengasosiasikan kreativitas yang tinggi hanya diperlukan untuk bagian-bagian tertentu organisasi, sementara bagian-bagian lainnya tidak memerlukannya. Misalnya, orang-orang yang bekerja di bagian pemasaran, penjualan, desain, atau pengembangan produk sajalah yang memerlukan kreativitas yang tinggi. Bagian-bagian yang lain, seperti akuntansi atau administrasi tidak memerlukan kreativitas yang tinggi. Benarkah demikian? Bukankah sebuah perusahaan dituntut untuk selalu mampu menciptakan ide-ide baru dan juga cara-cara baru untuk melakukan segala sesuatunya lebih baik? Dengan demikian kondisi ini menuntut karyawan yang selalu siap dengan ide-ide baru. Bukankah sistem akuntansi dan administrasi perusahaan juga perlu secara berkala diperbarui agar dapat secara optimal mendukung aktivitas operasional perusahaan? Berarti kreativitas diperlukan di semua sudut perusahaan. Kreativitas yang tinggi menjadikan posisi tawar menawar meningkat, yang amat mendukung lancarnya karier. Tetapi ingat, kreativitas bukanlah sesuatu yang netral, dan harus diletakkan dalam konteks tertentu. Kreatif dalam konteks pekerjaan berarti melakukan sesuatu yang baru untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan. Ini dapat berarti pendekatan baru terhadap misalnya efisiensi produksi, mengelola dinamika karyawan, dan pelayanan kepada pelanggan. Karena tidak jarang pula ada kreativitas yang tidak memberi nilai tambah bagi pelanggan. Mitos yang menyatakan bahwa kreativitas hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu, adalah keliru. Sebaliknya kreativitas dapat ditumbuhkembangkan pada setiap orang melalui proses yang sifatnya bertahap. Sebuah penelitian menunjukkan, pemimpin yang memberikan stimulasi intelektual dan mendorong bawahannya untuk berpikir lebih terbuka dapat meningkatkan kreativitas bawahannya. Kreativitas juga dapat ditumbuhkan melalui pelaksanaan tugas yang dilakukan bersama-sama dengan orang lain. Kerjasama dengan orang lain dalam sebuah tim, terutama yang memiliki latar belakang yang beragam, dapat mendorong kreativitas. Kreativitas berarti keberanian untuk mengambil risiko, karena mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan hasilnya belum pasti. Tentu lebih aman jika memakai metode lama yang hasilnya sudah teruji. Ini berarti harus lebih berani melakukan kekeliruan secara berlebihan. Tentu saja harus mempertimbangkan segala risiko dan konsekuensi dengan cermat terlebih dahulu. 

Agar kreativitas meningkat, kita harus rajin mempelajari hal-hal baru. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca, berdiskusi, atau bergabung dengan milis atau asosiasi profesi. Tidak jarang solusi untuk memecahkan suatu masalah terinspirasi dari hal-hal yang baru dipelajari tersebut. Tidak ada salahnya pula jika seorang karyawan bergabung dengan bagian lain yang berbeda dengan latar belakang yang dimilikinya. Misalnya orang produksi yang bergabung di bagian pemasaran agar memperluas wawasannya dan mendapatkan ide-ide baru. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu tumbuh dan berkembangnya kreativitas di tempat kerja. Para karyawan dapat didorong untuk mengemukakan ide-ide perbaikan bagi perusahaan. Banyak karyawan yang sebenarnya penuh dengan ide-ide kreatif takut mengemukakan idenya karena kuatir tidak diterima atau bahkan dianggap tidak masuk akal. Tentu lingkungan sangat mempengaruhi, jika lingkungan terbuka dapat lebih memancing kreativitas. Lantas, jika menghadapi masalah ini langkah apa yang mesh dilakukan? Kemaslah ide dengan sangat menarik. Tentu ini membutuhkan kompetensi untuk mempersuasi. Banyak sekali ide baru yang pada mulanya kelihatan tidak biasa bagi kebanyakan orang ternyata di kemudian hari dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang lain dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Leonardo Da Vinci adalah sosok orang yang kreatif, yang pada jamannya mungkin dianggap jago mengkhayal. Namun khayalannya pada saat ini banyak yang menjadi kenyataaan. Ide-ide ini hanya dapat muncul dari orang-orang kreatif yang memang secara terus-menerus mau mempelajari hal-hal baru dan tidak mudah menyerah oleh kesulitan yang dihadapi. Sudah siapkah Anda menjadi orang kreatif? from : “Komunitas Entrepreneur Indonesia” (Enan Sunarti/11103801)

Tidak ada komentar: