Kinerja perusahaan yang baik pengelolaan SDM karyawanya.Krisis ekonomi yang tengah melanda banyak sektor di seluruh
dunia, berimbas pada banyaknya kejadian PHK massal di berbagai industri atau
perusahaan besar di berbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia. Lemahnya daya
beli masyarakat, mahalnya harga kebutuhan pokok, masih tingginya suku bunga
kredit yang ditawarkan perbankan, dapat menjadi beberapa contoh kasus yang
dapat kita rasakan di Indonesia untuk saat ini. Namun dengan rasa optimis serta
tetap bekerja keras, kita dapat berharap agar krisis ini dapat segera berlalu
sehingga kesejahteraan untuk semua lapisan masyarakat dapat benar-benar
terwujud di negara yang kita cintai ini. Sambil menunggu waktu yang tepat untuk
meningkatkan kapasitas produksi di saat kondisi ekonomi kembali membaik, ada
baiknya para Human Resource Manager perusahaan mulai membuat perencanaan yang
baik untuk menambah kembali sejumlah pegawai yang akan direkrut. Tentu saja
akan lebih baik jika proses rekruitmen pegawai baru serta pengembangan sumber
daya manusia yang telah ada di perusahaan, dilakukan dalam sistem informasi
yang mudah dibaca. Dari sistem informasi ini, level atas seperti direktur,
manajer, atau kepala cabang, dapat dengan mudah mengambil keputusan yang
dibutuhkan untuk perusahannya.
Tiga yang menjadi acuan bagi manajemen SDM dalam pengelolaan SDM dalam melaksanakan pekerjaan karyawan yang dapat dibagi menjadi :
Tiga yang menjadi acuan bagi manajemen SDM dalam pengelolaan SDM dalam melaksanakan pekerjaan karyawan yang dapat dibagi menjadi :
1. Perencanaan SDM
Meliputi perencanaan kualitas dan kuantitas SDM serta kegiatan perancangan pekerjaan bagi SDM (Job Design). Perencanaan kualitas ini meliputi tingkat pendidikan, skill, pengalaman, usia dan lain-lain untuk masing-masing jabatan dalam struktur organisasi tersebut. Setelah mengetahui kebutuhan kualitas karyawan, maka kita membuat perencanaan kuantitas adalah merancang berapakah batas minimal jumlah karyawan kita di masing-masing jabatan dan wilayah kerja. Setelah itu, baru kita membuat job discription dari masing-masing jabatan/posisi sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.
2. Perolehan dan Penempatan Sumber Daya Manusia
Bagian ini meliputi rekruitment, seleksi dan penempatan. Rekruitment pada dasarnya merupakan aktivitas untuk mencari dan memperoleh pekerjaan yang terdapat di dalam perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan kualitas yang ditentukkan dan sesuai dengan ciri intrapreneurship. Mengingat rekruitment adalah bidang yang sangat penting, karena rekruitment adalah “pintu gerbang” kita guna mewujudkan SDM pekerja pengetahuan, maka harus dibuat sistem rekruitment yang sangat efektif dan efesien. Aktivitas berikutnya setelah rekruitment adalah penempatan karyawan di posisi masing-masing. Sebelum mulai kerja, ada baiknya mereka diberikan orientasi pekerjaan yang menjelaskan secara rinci dan runtut apa-apa yang harus mereka kerjakan dan dengan siapa-siapa mereka harus berhubungan dan berkomunikasi.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bidang ini meliputi pengembangan karir (penugasan) dan pengembangan kemampuan kerja. Pengembangan karir berkaitan dengan penyusunan jalur karir yang merupakan urut-urutan posisi (jabatan) sesuai dengan struktur organisasi. Sedangkan Pengembangan kemampuan kerja adalah cara-cara kita untuk meningkatkan kemampuan karyawan baik secara informal maupun formal.
Bidang ini meliputi pengembangan karir (penugasan) dan pengembangan kemampuan kerja. Pengembangan karir berkaitan dengan penyusunan jalur karir yang merupakan urut-urutan posisi (jabatan) sesuai dengan struktur organisasi. Sedangkan Pengembangan kemampuan kerja adalah cara-cara kita untuk meningkatkan kemampuan karyawan baik secara informal maupun formal.
4. Perancangan sistem penilaian kinerja karyawan.
Perancangan sistem penilaian kinerja pada dasarnya merupakan perancangan suatu sistem formal dan terstruktur untuk mengukur dan mengevaluasi tidak hanya hasil kerja tetapi juga sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan/keahlian kerja SDM.
Penilaian kerja merupakan alat terkendali agar apa-apa yang dikerjakan oleh SDM selaras dengan apa-apa yang diinginkan oleh perusahaan.
Proses perancangan sistem penilaian kinerja secara umum tersendiri dari empat tahap, yakni :
Menentukan apa-apa yang akan dinilai.
Menentukan kapan menilainya
Menentukan siapa-siapa yang akan menilai
Menentukan bagaimana menilainya (metode menilai)
Perancangan sistem penilaian kinerja pada dasarnya merupakan perancangan suatu sistem formal dan terstruktur untuk mengukur dan mengevaluasi tidak hanya hasil kerja tetapi juga sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan/keahlian kerja SDM.
Penilaian kerja merupakan alat terkendali agar apa-apa yang dikerjakan oleh SDM selaras dengan apa-apa yang diinginkan oleh perusahaan.
Proses perancangan sistem penilaian kinerja secara umum tersendiri dari empat tahap, yakni :
Menentukan apa-apa yang akan dinilai.
Menentukan kapan menilainya
Menentukan siapa-siapa yang akan menilai
Menentukan bagaimana menilainya (metode menilai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar