Sabtu, 28 April 2012

Anatomi entrepreneur


Kalau kita amati secara seksama, setidaknya ada tiga anatomi entrepreneur yakni knowledge atau pengetahuan, passion atau keinginan, dan fire atau semangat. Tiga hal inilah yang harus terus di pupuk dan harus ada di diri seorang entrepreneur. Hal tersebut juga yang meyakinkan bahwa tidak ada unsur fisik secara langsung untuk menghantarkan seseorang di kantor untuk sukses menjadi seorang enterpreneur. Seorang enterpreneur juga harus tahan dengan godaan bernama keluh kesah dan harus siap mengevaluasi dan di evaluasi baik diri maupun kinerjanya.
Untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan entrepreneurship, seseorang perlu melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaanya selama ini. Sesuatu yang telah menjadi kebiasaan pasti dapat dilakukan dengan mudah dan nyaman oleh orang tersebut. Untuk menjadi pribadi yang lebih berkembang dan berjiwa entrepreneur, seseorang perlu melakukan hal yang tidak biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mencoba hal yang tidak biasa akan menciptakan ide yang semakin kreatif. Selain itu dalam  meningkatkan jiwa wirausaha yang mampu berdaya saing, seseorang harus berusaha seimbang dalam menyelesaikan masalah karena tidak bisa dipungkiri pasti terdapat perbedaan pendapat dalam berinteraksi dengan orang lain. Oleh karenanya, seorang entrepreneur yang baik akan bisa menempatkan dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bijaksana.

Memupuk kemampuan mencetak laba adalah bagian dari upaya-upaya menumbuhkan jiwa wirausaha. Untuk itu kita harus belajar tentang bagaimana melakukan pemasaran yang baik dan juga meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan manajemen keuangan. Sebab dalam dunia usaha, keuntungan sekecil apapun sangat penting untuk memperkuat stabilitas sekaligus untuk melakukan ekspansi usaha.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri seseorang juga mencakup bagaimana menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan selalu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, cukup berolahraga dan istirahat. Hal ini diperlukan karena pada tahap awal berwirausaha membutuhkan energi yang cukup tinggi, ketahanan mental, dan motivasi yang besar, sehingga sangat membutuhkan kebugaran fisik. Apalagi tentu saja kita tidak mungkin bisa menikmati hasil usaha, apabila kita sendiri sakit.

Seorang calon wirausaha harus melatih diri untuk menciptakan dan memperbarui visi serta merencanakan tindakan dan pencapaian, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampuan menciptakan visi akan membuat kita mampu mengukur tingkat kemajuan, melakukan langkah-langkah perbaikan, mengurangi hambatan maupun dampak negatif, serta memaksimalkan keuntungan. Keahlian menciptakan dan memperbarui visi akan sangat kita perlukan jika ingin usaha yang kita jalankan terus mengalami perkembangan.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan berarti juga harus meningkatkan kemampuan berorganisasi, yaitu menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula. Dalam hal ini, dapat dimulai dengan membuat jadwal yang teratur dan disiplin menjalankan jadwal tersebut dan berteman dengan orang-orang yang memberi inspirasi dan teladan mulia. Latihan semacam itu potensial menjadikan kita mampu mengorganisasi usaha dan memastikan usaha terus tumbuh berkembang dan berekspansi.

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi menjadi bagian penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha. Sebab kemampuan berkomunikasi ini sangat penting untuk menggali informasi dari target pasar tentang produk atau jasa yang sangat diinginkan sekaligus untuk menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Bila kita sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumen, lalu menjalin komunikasi dengan baik, menghargai, dan bersikap sopan terhadap mereka, maka dengan sendirinya para pelanggan akan selalu setia menggunakan produk atau jasa kita bahkan ikut mempopulerkan bisnis kita.
Meningkatkan daya kreatifitas merupakan salah satu cara bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan, yaitu mengubah sesuatu yang biasa menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan mengguncang pasar. Mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuan dari buku-buku atau sumber informasi lainnya serta aktif memodifikasi bagian-bagian yang diperlukan sangat penting untuk menciptakan terobosan baru untuk produk, iklan, maupun mencari pelanggan. Kreatifitas menjadikan usaha yang kita rintis tidak pernah mengenal krisis.
(GATOT SUHARIYANA/12121320/12.1C.24)

Tidak ada komentar: