Senin, 23 April 2012

Membangun Impian


Salah satu hal yang luar biasa yang telah diberikan kepada kita sebagai umat manusia adalah hasrat yang tidak bisa diredakan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, dan kemampuan untuk membangun sasaran sebagai upaya untuk bisa menjalani impian tersebut.
Coba pikirkan : kita bisa melihat jauh ke lubuk sanubari dan memimpikan keadaan kita atau keluarga kita berada pada situasi yang lebih baik ; memimpikan kehidupan keuangan yang lebih baik dan kehidupan fisik serta emosional yang lebih baik pula; tentu juga memimpikan kehidupan yang lebih baik.
Namun yang lebih hebat lagi, kita bukan hanya diberi kemampuan untuk bermimpi tapi juga kemampuan untuk mengejar impian itu. Bukan hanya kemampuan untuk mengejar, tapi juga kemampuan kognitif untuk benar-benar membuat rencana dan strategi (menetapkan tujuan) untuk mendapatkan impian-impian itu.
Hebat, bukan ?!
Apakah impian dan sasaran anda ?
Bukan tentang apa yang sudah anda punya atau telah anda perbuat, tapi apa yang sedang anda inginkan.
Apakah anda pernah duduk dan memikirkan nilai-nilai hidup anda dan memutuskan sebenarnya apa sih yang anda mau?
Pernahkan anda meluangkan waktu untuk bercermin dan mendengar suara hati anda? Untuk melihat mimpi-mimpi yang hadir dalam diri anda ?
Impian anda ada disitu.
Setiap orang memilikinya.
Barangkali impian itu hidup dan muncul kepermukaan, atau terkubur begitu dalam selama bertahun-tahun karena orang banyak berkata bahwa itu impian bodoh, tapi yang jelas mereka ada.
Jadi bagaimana kita megetahui apakah impian kita ? Ini adalah proses yang menarik dan sangat erat kaitannya dengan seni mendengar. Bukan mendengarkan orang lain, tapi mendengar pada diri sendiri.
Jika kita mendengarkan orang lain, kita mendengarkan rencana dan impian-impian mereka (dan banyak orang yang akan menanamkan rencana serta impian mereka kepada kita).
Bila kita mendengarkan orang, kita tidak akan pernah merasa puas. Kita hanya akan mengejar impian yang sukar dipahami yang tidak berakar pada hati kita.
Tidak… kita harus mendengarkan hati kita.
Mari kita amati pada pikiran-pikiran atau langkah-langkah praktis mengenai mendengarkan hati kita tentang apa yang menjadi impian kita :
Luangkan waktu untuk tenang. Ini adalah suatu hal yang tidak cukup kita lakukan di dunia kita yang sibuk ini. Kita tergesa dan tergesa-tergesa. Kita terus-menerus mendengar suara berisik di sekitar kita.
Hak manusia itu membutuhkan waktu yang tenang untuk memperoleh keselarasann di dalamnya. Ini terjadi ketika kita melakukannya hati kita menjadi bebas untuk berteriak dan terbang di sayap-sayap impian kita sendiri !
Jadwalkan sedikit “waktu bermimpi” yang tenang minggu ini. Tidak ada orang, tidak ada handphone, tidak ada komputer. Hanya anda, sebuah notes dan pikiran anda.
Pikirkan tenang hal-hal yang membuat anda bersemangat. Ketika anda dalam kondisi tenang, pikirkan segala sesuatu yang membuat darah anda berdesir. Apa yang ingin anda lakukan, baik itu untuk kesenangan maupun itu untuk penghidupan ?
Apa yang ingin anda capai ? apa yang ingin anda coba jika ada jaminan bahwa anda akan sukses ? Pikiran besar macam apa yang bisa mengiring anda kedalam keadaan penuh semangat dan kegembiraan ?
Ketika anda menjawab pertanyaan itu anda akan merasa senang dan anda akan berada dalam “ zona mimpi “.
Hanya ketika mencapai titik ini anda mengalami apa impian kita itu !
Tuliskan semua impian anda begitu anda mendapatkannya. Jangan berpikir bahwa sebagian mimpi itu terlalu mengawang-awang atau konyol. Ingat, anda ini sedang bermimpi.
Biarkan pikiran melayang-layang dan rekamlah dengan cermat.
Sekarang, beri prioritas pada impian itu. Mana yang paling penting ? mana yang paling penting ‘layak’ ? mana yang paling anda ingin lakukan ? daftarkan dengan urutan yang mana anda akan benar-benar mencoba mendapatkannya.
Ingat, kita ini bergerak menuju sebuah tindakan dan bukan cuma mimpi.
Ini gambaran besarnya; hidup ini terlalu pendek untuk tidak mengejar impian anda. Suatu hari nanti, hidup anda akan menjelang akhir dan yang anda bisa lakukan adalah melihat kebelakang. Anda bisa bercermin padanya dengan kebahagiaan atau penyesalan.
Mereka yang bermimpi, yang menentukan tujuan dan mengambil tindakan untuk menjalani mimpinya adalah mereka yang menjalani hidup dengan bahagia dan merasakan kedamaian ketika mereka sampai ke penghujung hidupnya.
Mereka telah mengakhiri dengan baik, bagi dirinya dan bagi keluarganya.
Ingat… ini adalah mimpi dan tujuan yang lahir dari pikiran dan perasaan anda.
Ini adalah sasaran unik yang hanya untuk anda dan datang dari anda yang diciptakan untuk menjadi dan di berkahi untuk menjalani.
Tujuan husus anda adalah apa yang ingin anda raih karena ia adalah apa yang akan membuat hidup anda bersuka cita dan membawa kehidupan keluarga anda pada kesenambungan dengan apa yang anda cita-citakan.
http://adajalannya.wordpress.com/2012/01/17/membangun-impian-dan-tujuan/
(Shella NoorMala/11100811/11.4A.24)

Tidak ada komentar: