Tahapan-Tahapan
Pemecahan Masalah
Penyelesaian masalah
merupakan sebagian pemikiran. Dianggap sebagai fungsi intelektual yang paling
rumit, penyelesaian masalah telah ditakrifkan sebagai satu proses kognitif yang
berperingkat tinggi dan yang memerlukan pemodulatan serta pengawalan kemahiran-kemahiran yang lebih
rutin atau asas. Penyelesaian masalah berlaku apabila sebuah organisme atau sistem
kecerdasan buatan tidak tau bagaimana menuju dari pada satu keadaan yang
diberikan kepada satu keadaan sasaran yang diingini. Ia merupakan sebagian dari
pada proses masalah yang lebih besar
yang meliputi pencarian masalah
serta pembentukan masalah.
Tahapan-Tahapan
Pemecahan Masalah
Herbert A.Simin mendefinisikan empat tahapan dasar
pemecahan masalah yang telah diakui secara universal, yaitu;
Ø Aktivitas intelejen:Mencari
kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan
Ø Aktivitas perancangan:Menemukan,mengembangkan dan menganalisis
kemungkinan-kemungkinantindakan
Ø Aktivitas pemilihan:Memilih
salah satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia
Ø Aktivitaas peninjauan
:Menilai pilihan-pilihan tertentu masa lalu untuk melakukan masing-masing
aktivitas,pemecah masalah harus memiliki informasi yang akurat,relevan,tepat
waktu dan lengkap,sehingga keputusan tersebut mencerminkn sebagai kondisi yang
ada
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Ini langkah pertama yang harus dilakukan. Dalam situasi ini masalah baru saja muncul.
contoh: Membuat polisi tidur yang tidak cepat rusak dan dengan biaya yang murah.
2. SINTESIS MASALAH
Langkah-langkah kreatif yang dapat ditempuh untuk menghubungkan semua rumusan masalah menjadi satu kesatuan ide.
contoh: pergi menemui orang teknik sipil untuk menentukan bahan yang akan digunakan.
3. ANALISIS MASALAH
Tahap dimana masalah dipotong-potong jadi bagian yang kecil-kecil. Atau lebih tepatnya cakupan masalah dibuat lebih detail. Biasanya engineer focus ada pada tahap ini. Pada tahap ini kemampuan logika seorang engineer diuji, untuk membuat opini, mendeteksi error, membuat kesimpulan dari bukti-bukti, dan sebagainya.
contoh: Memikirkan dan membandingkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat polisi tidur yang berkualitas bagus dengan biaya yang hemat.
4. APLIKASI
Tahap memcocokkan permasalahan dengan jawaban yang ada berdasarkan informasi yang akurat dan tepat.
contoh: supaya polisi tidur yang dibuat berkualitas maka perbandingan semen, pasir, dan air harus tepat. misal perbandingannya 2:1:2
5. KOMPREHENSI
Tahap yang mana penggabungan antara teori yang ada dengan data yang ada untuk memecahkan masalah.
contoh: dengan menggunakan rumus gaya tekan kebawah, kita dapat menyimpulkan berapa besar gaya tekan maksimal yang dapat ditahan dengan formula bahan .
(Hesti Handayani/11111616/11.2C.14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar