Kamis, 19 April 2012

Bosan Jadi Karyawan? 8 Tips Cara Jadi Pengusaha Berikut Ini!

Bagi anda yang masih bekerja tapi sudah bosan jadi pegawai, anda bisa menjalankan 8 tips cara jadi pengusaha di bawah ini. Tips ini saya dapat dari “Start-Up Business Wizzard”-nya teman saya, om Laksita.
Beliau menjelaskan bahwa bagaimanapun juga, anda harus realistis. Dan sebagai pebisnis pemula, otot-otot kewairausahaan anda perlu dilatih lebih dulu. Sebosan apapun anda jadi karyawan, jangan bertindak gegabah.
Anda harus berlatih menjalankan sebuah bisnis dengan skala yang lebih kecil yag resikonya juga kecil. Setelah anda cukup terlatih, baru anda bisa menambahkan sedikit beban agar otot kewirausahaan anda tidak kagetsss…
Inilah langkah-langkah yang disarankan beliau agar anda bisa berlatih menjadi seorang pengusaha. Anda juga bisa gunakan cara ini untuk memilih jenis usaha yang cocok buat anda.
  1. Coba anda cari informasi tentang produk apa saja yang dibutuhkan oleh pasar dalam jumlah besar. Dan produk ini tentunya produk yang bisa anda penuhi dan anda memang berminat mengelolanya. Ini disebut “peluang bisnis yang anda minati”.
  2. Informasi produk yang anda dapatkan pada point pertama, anda buat daftar sejumlah 10 “peluang bisnis yang anda minati” dan kemudian anda urutkan dari atas ke bawah mulai dari peluang usaha yang mempunyai pangsa pasar paling banyak sampai yang paling sedikit.
  3. Buatlah tolak ukur untuk masing-masing peluang tersebut. Tolak ukur tersebut yakni : daya beli pasar, siapa yang memasok produk tersebut, berapa harga pasar, serta berapa margin keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap produk dibandingkan dengan harga pasar.
  4. Jangan lupa menghitung margin keuntungan yang bisa anda dapatkan dari masing-masing peluang. Pertanyaan penting : apakah margin tersebut bisa anda gunakan untuk menutup pengeluaran bulanan anda pada saat menjalankan bisnis tersebut?”.
  5. Dari hasil perhitungan setiap peluang pada daftar tersebut, tentulah bisa anda amati bukan? Peluang dengan potensi keuntungan paling besar itulah peluang yang bisa anda pilih untuk anda kelola terlebih dulu. Detailnya anda bisa baca di artikel memilih target pasar.
  6. Gali informasi di sekeliling anda tentang pebisnis yang telah sukses menjalankan peluang-peluang tersebut.
  7. Cobalah belajar dan lakukan konsultasi dengan mereka bagaimana strategi unggulan yang membuat mereka menjadi sukses dalam menjalankan peluang bisnis tersebut. Jika mereka tidak mau untuk berbagi resep rahasia mereka, jangan langsung ngedrop atau patah semangat… Amati, tiru dan modifikasi saja dari jauh semua keunggulan mereka. Anggap saja anda sedang melakukan riset, sebuah studi kasus terhadap satu bisnis yang telah berhasil sukses.
  8. Setelah ke tujuh point tersebut anda lakukan, saatnya mempraktekkan apa yang sudah anda pelajari dari latihan ini dengan skala kecil lebih dahulu.
Dan khusus saran dari saya, anda tidak harus langsung mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas dengan langsung keluar dari pekerjaan anda. Jadi walaupun anda sudah bosan jadi karyawan, pertahankan pekerjaan anda sambil mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas.
Anda harus tahu bahwa sembilan dari sepuluh bisnis hancur di 5 tahun pertama. Penyebabnya bermacam-macam. Detailnya ada di artikel saya tentang kegagalan bisnis.
Termasuk juga jika anda awam terhadap pemasaran. Anda bisa baca artikel masalah-masalah pemasaran buat menambah wawasan. Jadi sekali lagi saya ingatkan, sebosan apapun anda jadi karyawan, berpikirlah rasional.
Jika memang anda mampu langsung keluar dari pekerjaan anda dan mulai membangun bisnis anda, lakukan. Tapi jika anda belum siap, banyak-banyaklah berlatih. Dan jika anda merasa sudah siap, hajar saja bleh…


Bagi anda yang masih bekerja tapi sudah bosan jadi pegawai, anda bisa menjalankan 8 tips cara jadi pengusaha di bawah ini. Tips ini saya dapat dari “Start-Up Business Wizzard”-nya teman saya, om Laksita.
Beliau menjelaskan bahwa bagaimanapun juga, anda harus realistis. Dan sebagai pebisnis pemula, otot-otot kewairausahaan anda perlu dilatih lebih dulu. Sebosan apapun anda jadi karyawan, jangan bertindak gegabah.
Anda harus berlatih menjalankan sebuah bisnis dengan skala yang lebih kecil yag resikonya juga kecil. Setelah anda cukup terlatih, baru anda bisa menambahkan sedikit beban agar otot kewirausahaan anda tidak kagetsss…
Inilah langkah-langkah yang disarankan beliau agar anda bisa berlatih menjadi seorang pengusaha. Anda juga bisa gunakan cara ini untuk memilih jenis usaha yang cocok buat anda.
  1. Coba anda cari informasi tentang produk apa saja yang dibutuhkan oleh pasar dalam jumlah besar. Dan produk ini tentunya produk yang bisa anda penuhi dan anda memang berminat mengelolanya. Ini disebut “peluang bisnis yang anda minati”.
  2. Informasi produk yang anda dapatkan pada point pertama, anda buat daftar sejumlah 10 “peluang bisnis yang anda minati” dan kemudian anda urutkan dari atas ke bawah mulai dari peluang usaha yang mempunyai pangsa pasar paling banyak sampai yang paling sedikit.
  3. Buatlah tolak ukur untuk masing-masing peluang tersebut. Tolak ukur tersebut yakni : daya beli pasar, siapa yang memasok produk tersebut, berapa harga pasar, serta berapa margin keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap produk dibandingkan dengan harga pasar.
  4. Jangan lupa menghitung margin keuntungan yang bisa anda dapatkan dari masing-masing peluang. Pertanyaan penting : apakah margin tersebut bisa anda gunakan untuk menutup pengeluaran bulanan anda pada saat menjalankan bisnis tersebut?”.
  5. Dari hasil perhitungan setiap peluang pada daftar tersebut, tentulah bisa anda amati bukan? Peluang dengan potensi keuntungan paling besar itulah peluang yang bisa anda pilih untuk anda kelola terlebih dulu. Detailnya anda bisa baca di artikel memilih target pasar.
  6. Gali informasi di sekeliling anda tentang pebisnis yang telah sukses menjalankan peluang-peluang tersebut.
  7. Cobalah belajar dan lakukan konsultasi dengan mereka bagaimana strategi unggulan yang membuat mereka menjadi sukses dalam menjalankan peluang bisnis tersebut. Jika mereka tidak mau untuk berbagi resep rahasia mereka, jangan langsung ngedrop atau patah semangat… Amati, tiru dan modifikasi saja dari jauh semua keunggulan mereka. Anggap saja anda sedang melakukan riset, sebuah studi kasus terhadap satu bisnis yang telah berhasil sukses.
  8. Setelah ke tujuh point tersebut anda lakukan, saatnya mempraktekkan apa yang sudah anda pelajari dari latihan ini dengan skala kecil lebih dahulu.
Dan khusus saran dari saya, anda tidak harus langsung mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas dengan langsung keluar dari pekerjaan anda. Jadi walaupun anda sudah bosan jadi karyawan, pertahankan pekerjaan anda sambil mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas.
Anda harus tahu bahwa sembilan dari sepuluh bisnis hancur di 5 tahun pertama. Penyebabnya bermacam-macam. Detailnya ada di artikel saya tentang kegagalan bisnis.
Termasuk juga jika anda awam terhadap pemasaran. Anda bisa baca artikel masalah-masalah pemasaran buat menambah wawasan. Jadi sekali lagi saya ingatkan, sebosan apapun anda jadi karyawan, berpikirlah rasional.
Jika memang anda mampu langsung keluar dari pekerjaan anda dan mulai membangun bisnis anda, lakukan. Tapi jika anda belum siap, banyak-banyaklah berlatih. Dan jika anda merasa sudah siap, hajar saja bleh…

I.   8 Kiat dan Cara Menjadi Pengusaha Sukses 

1. Kemampuan untuk mengembangkan fokus yang jelas.
2. Harapan yang realistis.
3. Kemauan untuk membuat rencana.
4. Fleksibilitas dan adaptabilitas.
5. Kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran karena harus menjual.
6. Bersedia bekerja keras.
7. Tujuan pribadi yang jelas.
8. Pengalaman. 
   
II.   Tips Bagaimana Memilih Karyawan yang Berprestasi 

kalau anda ingin merekrut karyawan, anda harus lihat apakah karyawan tersebut nantinya bisa menjadi aset ataukah liabilitas bagi perusahaan anda.
Jangan sampai niatan anda yang tadinya anda ingin menambah kinerja perusahaan, akhirnya malah membuat  pengeluaran anda membengkak nggak jelas juntrungannya.
Entah karena nggak pas posisinya, atau karena kurang efisien dalam penempatan dalam manajemen organisasi bisnis, atau karena salah dalam memilih karyawan.
Saya pernah punya pengalaman “nggak enak” karena salah memilih karyawan. Waktu itu posisi karyawan saya sebagai tim penjualan. Dari 7 sales yang saya punyai, hanya 1 sales yang beres. Sisanya nggak bener. Ada yang tukang bohong lah, ada yang takut menjual lah, ada yang pemalas lah, pokoknya macam-macam dah.
Maka dari itu, anda harus mengetahui jenis orang apa yang anda perlukan untuk menjadi karyawan atau staf bagi perusahaan anda. Saya punya tips bagaimana syarat pribadi seseorang yang layak untuk anda pekerjakan. Tips ini saya dapat dari John C Maxwell dalam bukunya tentang mengembangkan kepemimpinan dalam diri anda.
  1. Sikap Positif
    Kemampuan melihat orang lain dan situasi dengan cara positif.
  2. Tingkat Energi Tinggi
    Kekuatan dan stamina untuk bekerja keras dan tidak kelelahan.
  3. Kehangatan Pribadi
    Sikap yang menarik orang lain kepada mereka.
  4. Intregitas
    Watak yang bisa dipercaya, baik dan kokoh, cara bicara dan berjalan yang konsisten.
  5. Bertanggung Jawab
    Selalu “tuntas’, tanpa dalih; pekerjaan didelegasikan — pekerjaan selesai.
  6. Citra Diri Bagus
    Merasakan kebaikan dalam dirinya, orang lain, dan kehidupan.
  7. Daya Kuda Mental
    Kemampuan untuk terus belajar sementara pekerjaan berkembang.
  8. Kemampuan Kepemimpinan
    Punya pengaruh besar atas orang lain.
  9. Kemampuan Menjadi Pengikut
    Kesediaan untuk patuh, main bola bersama tim, dan mengikuti permainan.
  10. Bebas dari Masalah Pribadi
    Kehidupan pribadi, keluarga dan bisnis teratur.
  11. Keahlian tentang Manusia
    Kemampuan menarik orang lain dan rasa mengembangkan mereka.
  12. Rasa Humor
    Menikmati kehidupan, tidak menganggap dirinya terlalu serius.
  13. Ulet
    Bisa “melambung kembali” kalau masalah timbul.
  14. Catatan Prestasi
    Punya pengalaman dan sukses, diharapkan dalam dua situasi atau lebih.
  15. Keinginan Besar
    Dahaga akan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
  16. Disiplin Pribadi
    Bersedia “membayar harga” dan menangani sukses.
  17. Kreatif
    Kemampuan untuk melihat pemecahan dan mengatasi masalah.
  18. Kelenturan
    Tidak takut kepada perubahan; luwes; menyesuaikan diri sementara organisasi berkembang.
  19. Melihat “Gambaran Besar”
    Mampu memandang melampaui kepentingan pribadi dan melihat gambaran total.
  20. Punya Intuisi
    Mampu memahami dan merasakan situasi tanpa data yang nyata.
     Khusus untuk poin 2, 7, 10, 13, 14 dan 20, hal-hal tersebut mungkin tidak bisa anda ajarkan. Lain-lainnya bisa anda ajarkan dengan pembimbing dan lingkungan yang semestinya, serta kemauan oleh anggota staf atau karyawan tersebut.
Sebagian besar dari kualitas dalam daftar di atas bisa anda evaluasi dengan beberapa wawancara dan tes. Tapi saran saya, kalau anda tidak tahu bagaimana mekanisme dan sistem wawancara dalam merekrut karyawan, anda pakai jasa pihak ketiga. Masih ingat kan cara bagaimana menangani 5 komponen penting dalam bisnis? Merekrut karyawan termasuk di dalamnya.
Dulu saya tes sendiri calon supervisi penjualan yang mendaftar di perusahaan saya. Akhirnya saya  salah memilih. Secara teknik penjualan dia bagus, tetapi secara kemampuan memimpin dan bekerjasama buruk sekali.
Memang persyaratan di atas sangat susah untuk anda temukan dalam diri seorang karyawan. Tapi paling tidak anda punya gambaran bagaimana syarat seorang staf atau karyawan yang baik bagi usaha anda. Sisanya, anda bisa ajarkan kecuali pada 6 poin yang saya sebutkan di atas. Selamat memilih pegawai

III.   Tips Bisnis Untuk Anda : Kapan Perlu Agensi dan Bagaimana Cara Memilihnya

Dari buku cerdas beriklan, untuk poin yang pertama dari judul diatas, yaitu kapan kita membutuhan agensi iklan, mudah dijawab.
Ketika anda merasa mempertaruhkan dana yang besar dan anda tidak memiliki kemampuan profesional untuk mengelola dana promosi, saat itulah anda sebaiknya menggunakan agensi.
Hal itu berlaku baik bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil.
Kalau begitu, sudah selesai dong pembahasan untuk topik kali ini. Tidak! Justru pembahasannya akan semakin meluas. Poin yang kedua dari judul diatas yang perlu pembahasan lebih lanjut.
Agensi ini bukan cuma “tukang pasang iklan”. Kalau agensi ini anda posisikan sebagai “tukang pasang iklan”, semua orang juga bisa pasang iklan.
Mungkin anda bisa beralasan bahwa,”Ya kan ada potongan harganya?” Bukan disitu manfaat intinya. Agensi harus bisa berperan sebagai konsultan yang bisa mengarahkan media mana yang dipilih, yang sebaiknya dipakai.
Berapa kali tayangnya, kapan saja, berapa besar, bagaimana polanya dan sebagainya.
Agensi juga harus bisa memberikan solusi bagaimana caranya agar bisa seimbang antara efisiensi dan efektivitas penggunaan media. Agensi juga bukan cuma tukang gambar.
Ekstrimnya, kalau cuma bisa gambar, keponakan saya yang duduk di kelas tiga SMK-pun juga bisa.
Disini agensi punya tanggung jawab untuk merumuskan apa yang harus dikatakan kepada konsumen dan bagaimana cara mengatakannya kepada konsumen.
Tentunya tentang produk atau jasa anda. Agensi harus mampu mengkombinasikan antara manfaat produk atau jasa anda dengan kebutuhan konsumen yang akan ditarget.
Jadi berhati-hatilah dalam memilih agensi. Sebuah agensi minimal harus mampu menjalankan fungsi sebagai pengembang konsep komunikasi, penemu ide kreatif dan juga bisa menjalankan atau mengeksekusi ide tersebut.
Maka dari itu, pilihlah agensi yang punya kemampuan kreatif. Semakin kecil dana promosi anda, semakin besar tuntutan akan kreativitas ini. Mintalah portofolio agensi tersebut sebelum anda menandatangani kontrak.
Dari karya-karya sebelumnya, paling tidak anda bisa mengukur bobot kreativitas agensi tersebut.
Selain itu, pilihlah agensi yang punya hubungan baik dengan media. Biasanya hubungan baik ini terjadi karena seringnya volume order atau reputasi keuangan yang dimiliki agensi tersebut cukup baik.
Ada cara yang bagus buat anda untuk memilih agensi yang baik agar anda tidak kecewa karena salah memilih agensi.
Undang maksimal 3 agensi ke kediaman atau kantor anda. Beri mereka pengarahan sebentar. Kemudian beri mereka waktu yang sama untuk mempresentasikan jasa mereka.
Tapi ingat, anda harus berbuat jujur. Jangan curi ide mereka. Pilihlah yang terbaik dari mereka. Ok, selamat memilih agensi periklanan

IV.  Tips Bagaimana Seharusnya Mencari Ide Bisnis yang Kreatif


Kalau anda mempunyai sebuah ide usaha, sebaiknya anda tidak terobsesi untuk “sekedar” mengembangkan ide usaha kreatif.
Anda harus benar-benar tahu apakah ide peluang usaha baru tersebut bisa anda jalankan atau tidak.
Menemukan ide dan jenis usaha yang cocok yang bisa anda jalankan tidaklah gampang.
Tapi anda bisa mengingat beberapa hal di bawah ini untuk menilai apakah ide bisnis kreatif anda layak atau tidak untuk dijalankan.

1. Mempunyai ide saja tidak cukup.


Banyak para calon pengusaha yang takut untuk mengemukakan ide bisnis kreatif mereka kepada orang lain karena khawatir akan ada yang mencuri ide tersebut. Banyak juga yang bercerita bahwa ide bisnis kreatif mereka dicuri orang. Sebenarnya sah-sah saja seseorang tidak menceritakan ide bisnis kreatif mereka.
Tapi yang harus anda ingat bahwa ide bisnis kreatif hanyalah ide bisnis, tidak lebih. Ide bisnis kreatif bukanlah sebuah bisnis. Saya mempunyai teman selalu punya banyak ide bisnis kreatif.
Tetapi tidak berarti dia bisa mengerjakannya semua. Kuncinya adalah pelaksanaan. Membangun bisnis itu perlu kerja keras, ketabahan dan manajemen keuangan yang baik. Baru kemudian anda tambah dengan menu selalu kreatif
Pelaksanaan bisnis selalu lebih unggul daripada ide bisnis yang hebat. Anda tidak bisa membeli nasi goreng dengan setumpuk ide bisnis kreatif. Bisnis yang berjalan dan bisa mendapatkan profitlah yang bisa anda gunakan untuk membeli nasi goreng, bahkan hingga gerobaknya kalau penjualnya mau.

2. Jangan terlalu berfokus pada ide bisnis yang baru untuk berhasil.

Kadang-kadang bisnis yang baik dan menguntungkan berasal dari ide bisnis kecil yang sederhana. Mungkin memang benar Bill Gates-lah yang membuat dan mempopulerkan sistem operasi windows yang user friendly. Tapi anda bisa memperoleh uang dengan “hanya” membuka kursus pelatihan bagaimana mengoperasikan sistem operasi windows tersebut.
Anda tidak perlu membawa sebuah ide bisnis gila yang dahsyat dengan menciptakan sistem operasi buatan anda sendiri. Banyak orang yang tidak ingin memiliki bisnis kelas dunia yang berukuran super raksasa. Mereka hanya ingin memiliki perusahaan yang menguntungkan. Anda bisa tiru itu.

3. Kadangkala ide bisnis baru yang luar biasa bisa menjadi bumerang bagi anda.

Satu kiat sukses bisnis dari Rhonda Abrams adalah : “Lebih mudah memperoleh satu bagian kecil dari pasar yang sudah ada daripada menciptakan pasar baru“. Kalau anda benar-benar siap secara mental dan siap menanggung konsekuensinya, ide bisnis baru akan bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Tapi yang harus anda ingat adalah, menciptakan pasar yang baru adalah hal yang sulit, membutuhkan banyak waktu dan biaya yang besar. Saya pernah mengalaminya hingga sekarang. Produk baru saya membutuhkan perencanaan bisnis yang lama. Saya harus memecahkan segala permasalan produksi, mencari pemasok dan menciptakan pasar. Sangat susah untuk mengedukasi pasar.

4. Perhatikan dan pelajari juga ide bisnis yang lama.

Sebagian besar ide bisnis terbaik untuk bisnis baru berasal ide-ide bisnis yang pernah dikembangkan sebelumnya. Ketika sebuah industri berkembang dan perusahaan-perusahaan besar mulai mendominasi, seringkali mereka mengabaikan sebagian kecil konsumen atau pangsa pasar mereka.
Padahal pangsa pasar tersebut masih cukup menguntungkan. Anda bisa mendapatkan peluang untuk meraih pangsa pasar tersebut.
Contohnya seperti ini. Sebut saja toko “X” yang menjual oleh-oleh khas kota anda menguasai pangsa pasar di kota anda. Setelah anda amati, ternyata toko tersebut tidak berjualan secara online. Dengan ide bisnis yang sama, produk yang sejenis dan harga yang tidak jauh berbeda, anda bisa menjual produk tersebut melalui internet dengan memasang iklan online.
Begitu juga sebaliknya. Situs “grosir kerupuk murah” yang mempunyai traffic tinggi ternyata tidak berjualan secara offline. Ini kesempatan bagi anda untuk berjualan kerupuk misalnya dengan cara menitipkannya ke toko-toko kelontong.
Hanya saja yang perlu anda ingat, ide bisnis yang buruk jangan anda lakukan. Contohnya adalah menjual furnitur ke konsumen langsung dengan wilayah pasar hingga seberang pulau. Ide bisnis kreatif ini tidak cukup baik.
Mereka yang ingin membeli furnitur biasanya ingin melihat langsung dan merasakannya. Lain halnya kalau anda menjual furnitur bukan ke konsumen langsung (end user), tapi ke penjual kembali.
Nah sekarang, kira-kira anda sudah menemukan ide bisnis usaha anda? Kalau belum, segera anda cari. Timbanglah ide ide bisnis anda dengan cermat dan laksanakan ide bisnis terbaru tersebut.
(DWI SUDARSONO/12110839/12.3A.14)
 
 
 

Tidak ada komentar: