Rabu, 21 Desember 2011

PROFIL WIRA USAHA SUKSES


Diawali dari sebuah tekad yang besar Tuti Nurhayati mencoba banting setir membuat boneka demi membantu kebutuhan ekonomi keluarga, pengalaman membuat bonekanya itu ia peroleh setelah kurang lebih bekerja lima tahun sebagai karyawan dipabrik boneka Aurora asal Korea. Tuti mengawalibisnis bonekanya sejak tahun 2001. Pada awal bisnisnya, ia mengalami berbagai kendala yang dihadapi diantaranya kendala pendanaan dan pemasaran.
Namun berkat kerja keras dan keuletannya, ia berhasil meraih kesuksesannya sebagai pembuat boneka di Jakarta. Lewat  workshopnya di wilayah Kemayoran Jakarta, omset puluhan hingga ratusan juta rupiah mampu ia kantongi per bulannya. Dari usaha itu, Tuti tidak terlepas dari keaktifannya bersama Perkumpulan Keterampilan Keluarga (PKK), di daerah Kemayoran Jakarta. Yaitu mengembangkan  pembuatan boneka yang telah ia kuasai bersama organisasi perempuan tersebut.
Dengan modal awal yang tidak sampai Rp 1 juta, Tuti memproduksi boneka-boneka dan mencoba memasarkannya ke toko-toko boneka di Jakarta. Dari toko ke toko ia jajaki dengan menawarkan berbagai contoh produk boneka buatannya. Pada saat itu, banyaktoko boneka yang sudah memiliki suplai tetap terutama dari pabrik boneka besar sehingga tidak mudah untuk menembusnya.
Menjalankan bisnis boneka tidak semudah apa yang dibayangkan Tuti sebelumnya. Pada tahun 2006, ia pernah mengalami kejatuhan usaha yang hampir membawa pada kebangkrutan karena masalah permodalan dan pemasaran yang berkurang. Akhirnya ia sering mengikuti pameran-pameran dan hasilnya lumayan. Disamping itu, ia juga mendapat suntikan modal dari salah satu bank BUMN sebesar Rp 49 juta. Dengan demikian secara perlahan bisnisnya mulai beranjak naik dan mampu bangkit kembali.
Dalam mengembangkan bisnis bonekanya itu, Tuti selalu memegang sebuah prinsip yaitu melakukan terobosan pembuatan model dan desain-desain boneka baru yang inovatif. Semua itu ia pelajari dari berbagai media seperti televisi, majalah, internet dan lain sebagainya. Melalui 25 karyawannya, ia mampu menjual ribuan boneka per bulan, bahkan dalam acara-acara khusus untuk promo setiap order mencapai 2.000 boneka untuk satu perusahaan. Harga boneka yang ia jual pun beragam mulai dari yang termurah Rp 10.000 hingga Rp 350.000 per buah.
Tuti mengupayakan selalu mengembangkan model produk bonekanya secara periodik, agar konsumennya tetap tertarik dengan hasil produknya. meskipun diakuinya untuk beberapa model seperti boneka beruang atau jenis-jenis binatang lainnya masih menjadi primadona di pasaran. Sedang untuk boneka karakter jarang ia produksi, karena selain hanya momen tertentu persaingannya pun sudah banyak.
UUM SUMILAH,KELAS 12.1E.24 NIM(12116439)

Tidak ada komentar: