Al-Quran
telah mengklasifikasikan manusia menjadi tiga macam / type. Type yang Pertama, adalah
orang-orang yang beriman. Mereka ini adalah golongan manusia yang
meyakini tentang keberadaan Allah dengan seyakin-yakinnya. Tidak cukup
itu saja, untuk membuktikan keimanan yang bersemayam di dalam hati
tersebut, merekapun mengikrarkannya dengan lisan, kemudian mewujudkannya
dengan paraktek-praktek ibadah yang mereka lakukan setiap harinya.
Itulah ciri iman (attashdiqu bilqalbi wattaqriru billisani wal’amalu biljawarih/arkani).
Keimanan seseorang akan sempurna ketika ketiga unsur ini benar-benar
diaplikasikan. Begitupun sebaliknya, ketika salah satunya tidak
terlaksana, maka dia belum termasuk al-mukminu al-haqiqiyyu (mukmin yang sejati)
Untuk golongan pertama ini, Allah menjamin bahwa tempat mereka diakhirat kelak adalah surga. Firman-Nya: “sesungguhnya,
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka adalah
sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga
‘adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai….(Al-Byyinah: 7-8)
Type yang Kedua, adalah orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang ingkar akan
keberadaan Allah. Jangankan untuk menjalankan perintah-perintah-Nya,
sekedar untuk mempercayai-Nya saja, mereka enggan. Mereka justru
mengejek orang-orang yang beriman, dan mengatakan bahwa mereka adalah
orang-orang yang bodoh, yang tidak berilmu. Demikianlah predikat yang diberikan oleh mereka kepada orang-orang yang beriman. Namun ingatlah, tuduhan-tuduhan tersebut telah dibantah Allah melalui firman-Nya: “dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukan orang gila” (Al-Qalam: 2).
Untuk
golongan ini, tiadalah tempat kembali mereka di akhirat kelak, kecuali
neraka jahannam. Itu sesuai dengan keterangan Allah dalam Al-Quran,“sesungguhnya,
orang-orang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musrik (akan
masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.” (Al-Bayyinah: 6)
Adapun Type yang Ketiga, adalah golongan orang-orang munafik, yaitu mereka yang
secara dzahir menampakkan keimanan mereka di hadapan orang-orang
mukmin, namun, batin mereka, hati mereka sebenarnya mengingkari hal
tersebut.
Karena
perilaku mereka ini mencerminkan orang-orang beriman, maka untuk
mendeteksi keberadaan mereka ini relatif sulit. Kitapun dilarang untuk
menjastifikasi seseorang sebagai orang munafik, sebab manusia hanya
diperbolehkan untuk menghukumi sesuatu sesuai dengan apa yang nampak
(dzahir). Adapun di luar itu (bathin) adalah urusan Allah.
Al-Quran dan As-Sunnah hanya memberikan cirri-ciri tentang mereka. Dan salah satu dari
pada ciri orang munafik ialah ketika mereka mengerjakan shalat, maka
mereka mengerjakanya dengan malas-malasan. Sedang di dalam hadits,
Rasulullah SAW menerangkan, bahwa cirri-ciri mereka itu ada tiga,
pertama, ketika ia berjanji, ia mengingkari. Ketika berbicara, ia
berduasta. Dan yang terakhir, ketika ia dipercaya, maka ia berhianat.
Untuk
golongan yang terakhir ini, tempat kembali mereka di akhirat kelak,
sama dengan kelompok yang kedua, yaitu neraka, karena kalau ditinjau dari segi keimanan, mereka masih termasuk orang-orang kafir. Firman Allah,“(bujukan
orang-orang munafik itu) seperti (bujukan) setan ketika ia berkata pada
manusia “kifirlah kamu!” kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia
berkata, “sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya
aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam”. Maka kesudahan bagi
keduanya, bahwa keduanya masuk ke dalam neraka, kekal di dalamnya.
Demikianlah balasan bagi orang-orang dzolim” (Al-Hasyr: 16-17)
Marilah kita senantiasa berdo’a kepada Allah, mudah-mudahan kita
senantiasa dimasukkan ke dalam golongan ini sampai akhir hayat kita.
Sehingga, kelak ketika kita menghadap-Nya, kita menghadap dengan jiwa
yang tenang, jiwa yang telah dijanjikan dengan syurga. “Wahai jiwa
yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan
diridhainya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah
ke dalam syurga-Ku. (Al-Fajr: 27-30). Wallau ‘alam bis shawab.
2 komentar:
Hayo...saya termasuk tipe yang mana ya? Jangan-jangan saya termasuk yang kedua atau yang ketiga. Ya Allooh lindungilah saya dari tipe tersebgut ya Allooh. Jadikan aku tipe yang pertama. Amiin
MUDAH-MUDAHAN SAYA TIPE YANG PERTAMA YA. NA'UDZUBILLAH KALAU KITA TERMASUK YANG KEDUA DAN KETIGA.
Posting Komentar