Selasa, 13 Desember 2011

Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur yang lebih besar, apalagi bila proses produksinya yang kompleks, biasanya menggunakan sistem akuntasi yang didasarkan pada persediaan perpetual. Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur yang didasarkan pada persediaan perpetual disebut sistem akuntansi biaya (cost aconting sistem). Sistem ini dapat menghasilkan informasi tentang harga pokok produksi per unit dan lebih efektif dalam membantu manajemen dalam pengawasan biaya.

PERSEDIAN POKOK AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
Operasi perusahaan manufaktur tidak sesederhana perusahaan dagang, karena perusahaan manufaktur membuat sendiri barang yang akan di jualnya. Perusahaan manufaktur harus menggabungkan harga bahan yang dipakai, dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk dapat menentukan harga pokok barang yang siap untuk dijual.

ELEMEN-ELEMEN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
Perusahaan manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai macam biaya dalam proses produksinya yang telah dikelompokkan menjadi beberapa golongan adalah sebagai berikut :
1.Bahan Langsung
2.Tenaga Kerja Langsung
3.Overhead Pabrik.

HARGA POKOK PRODUK DAN BIAYA PERIODE.
Dalam perusahaan manufaktur terjadi baik biaya periode maupun pokok produk. Harga pokok produk dikeluarkan untuk tujuan mndapatkan barang dagangan atau menghasilkan produk jadi. Karena harga pokok produk terjadi dalam usaha mendapatkan aktiva, maka pengeluaran tersebut membentuk harga perolehan aktiva.

Biaya periode erat hubungannya dengan periode waktu terjadinya pengeluaran biaya. Pengeluaran ini tidak langsung berhubungan dengan proses menghasilkan produk. Oleh karena itu biaya periode dibebankan sebagai biaya pada periode pada terjadinya biaya tersebut. Termasuk dalam biaya periode adalah biaya penjualan dan biaya umum & administrasi.

REKENING-REKENING KHUSUS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
Rekening-rekening dalam buku besar sebuah perusahaan manufaktur biasanya lebih banyak bila dibandingkan dengan rekening buku besar sebuah perusahaan dagang. Hal ini disebabkan oleh sifat operasi perusahaan manufaktur yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan perusahaan dagang. Berikut adalah beberapa rekening yang biasa dijumpai dalam perusahaan manufaktur :
1.Rekening pembelian bahan baku
2.Rekening ikhtisar biaya produksi
3.Rekening persediaan bahan baku
4.rekening persediaan barang dalam proses
5.rekening persediaan barang jadi

LAPORAN RUGI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
Laporan rugi laba pada perusahaan manufaktur sama dengan laporan rugi-laba pada perusahaan dagang. Keduannya melaporkan pendapatan (penjualan), biaya penjualan dan biaya umum & administrsi. Dalam laporan rugi-laba perusahaan manufaktur, “Pembelian” diganti dengan “Harga Pokok Produksi” dan “Persedian Barang Dagangan” diganti dengan “Persedian Barang Jadi”.
Untuk memberikan informasi yang lengkap, biasanya laporan rugi-laba diberi lampiran yang berupa Laporan Harga Pokok Produksi, dan bila perlu terkadang dilampirkan juga dengan Daftar Biaya Overhead Pabrik.

NERACA LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
Neraca lajur dibuat peerusahaan denga tujuan :
1.Untuk melihat pengaruh penyesuaian atas rekening-rekening sebelum membuat penyesuaian dalam jurnal dan membukukannya ke dalam rekening yang bersangkutan.
2.Memisah-misahkan rekening-rekening (setelah disesuaikan) berdasarkan laporan yang akan terjadi ditempat pelaporan masing-masing rekening.
3.menghitung dan menguji ketelitian perhitungan laba bersih.
Penyusunan neraca lajur pada perusahaan manufaktur dimulai dengan memasukan saldo-saldo rekening yang belum disesuaikan ke dalam kolom “neraca saldo”. Selanjutnya dimasukan juga penyesuaian yang diperlukan pada kolom “Penyesuaian”. (Vonny Maulidya.R/12115256/12.1B.14)

Tidak ada komentar: