Kamis, 22 Desember 2011

Berbisnis dari nol


Dunia bisnis semakin berkembang dengan pesatnya karena kebutuhan yang semakin meningkat. Banyak yang lebih memilih bisnis daripada harus dengan penghasilan upah atau mengantungkan gaji bulanan. Sehingga, tingkat persaingan pun semakin meningkat dan hanya orang yang kuat  dan mempunyai kreatifitas sajalah yang akan mampu bersaing dengan para pebisnis lainnya.
            Membangun bisnis sama halnya akan menjadi seorang pemimpin/wirausahawan, maka kita perlu pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental. Faktor-faktor yang perlu kita pertimbangkan atau di perhatikan antara lain : lokasi pasar, lokasi sumber bahan baku, alat angkutan, sumber energy, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja yang harus di perhatikan kita juga harus memiliki organisasi yang kuat, administrasi, manajemen, leadership, pengambilan keputusan dan komunikasi.
            Kita dapat tertuju dalam bisnis yang salah, karena suatu berbisnis harus di tekunin dan rajin jangan mudah berganti usaha, namun jagan pula begitu bertahan karena ada kalanya kita harus belajar mempunyai SDM yang berkualitas agar kita dapat bersaing di dunia bisnis, kita harus siap meritis bisnis sederhana meski dana yang di butuhkan sangatlah besar.

Cara berbisnis :
Ø  Kita harus jujur
Ø  Berbicara dengan niat baik
Ø  Selalu menepati janji dan amanah
Ø  Berkeinginan untuk berbagi dan mendukung sehingga setiap orang untuk berhasil
Ø  Bertanggung jawab
Ø  Tinggalkan hal yang tidak berhasil
Ø  Kerja keras dan jagan mudah menyerah

Sebagai pengusaha, kita harus mengubah paradigma dari seorang karyawan yang biasanya– walaupun memberi yang terbaik– pada akhir bulan sudah dijamin dengan segala tunjangan dan gaji yang bakal ada di rekening. Itu membentuk sifat karyawan yang tidak suka mengambil risiko. Seorang pengusaha jatuh bangun karena bisnis penuh risiko. Kita melihat bagaimana tanggung jawab membesarkan perusahaan dan menciptakan lapangan kerja itu tidak mudah.
Pada awal-awal kita mengalami susahnya menjalin usaha. Sulitnya mendapatkan kepercayaan dari klien dan investor. Ada suatu periode yang cukup lama, beberapa bulan kami sama sekali tidak mendapat order. Sampai terpikir apakah benar langkah kita menjadi pengusaha? Apakah memang mental kita lebih cocok jadi karyawan?
Tapi dengan kerja keras dan pantang menyerah, alhamdulillah. Itu nasihat orang tua selalu, ketika kita kerja keras tanpa pamrih dan ikhlas, rejeki yang akan menghampiri. Itu yang kami percaya terus.
Menbangun Bisnis awal mungkin kita bisa berbisnis sederhana contohnya kita memulai dengan berbisnis “Mie Ayam” dengan bermodalkan 25 kg (1 zak) tepung berubah menjadi 27 kg setelah dicampur air dan bumbu kita hanya mengambil keuntungan 2kg saja dari hasil itu. Dari hasil itu kita sudah mendapatkan untung yang lumayan, awal kita dari 25-27kg tetapi lama kelamaan kita bisa bertambah menjadi 100 kg, dan kita bisa kembangkan dari hasil keuntungan itu, kita bisa membuka cabang dan bisa mempunyai karyawan. Harga yang dipatok sama — dengan sistem pembelian putus. Omzet perhari mie 28/ 31 bisa mencapi Rp 12.012.000.




Riyanti, 18112266 (12.1f.24)



Cikarang

Tidak ada komentar: