Pilih
Karier Atau Wirausaha…?
Berkarier atau wirausaha adalah
2 pilihan yang layak dijalani saat ini. Namun sebaiknya, tetapkan berdasarkan
kemampuan agar tak mengorbankan kehidupan dan masa depan.
Setiap orang pasti memiliki
rencana dalam hidupnya. Salah satunya, tentang bagaimana ia akan menikmati hari
tua kelak. Alternatif yang bisa dipilih? Dengan mengumpulkan cukup simpanan
dana pensiun atau memiliki usaha sendiri yang cukup menghidupi.
Namun adakalanya, tidak perlu
menunggu hari tua untuk memulai usaha sendiri. Beberapa orang memutuskan untuk
memiliki usaha sendiri ketika masih di usia produktif. Mana yang lebih tepat...?
Berikut kiat dari Eko Endarto
RFA, perencana keuangan dari Finansial Consulting, agar tidak terjerumus pada
keputusan yang kurang tepat sebelum memutuskan mengakhiri karir dan memulai
usaha sendiri.
v Baca
Peluang
Pada dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan berkarier atau wirausaha, bukan sekadar peluang. Peluang itu akan selalu ada. Tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah peluang itu bisa menjadi prospek yang bagus untuk masa depan kita?
Pada dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan berkarier atau wirausaha, bukan sekadar peluang. Peluang itu akan selalu ada. Tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah peluang itu bisa menjadi prospek yang bagus untuk masa depan kita?
Pahami jika ini sudah melewati
pertimbangan yang matang. Semua pilihan pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Cara terbaik mengetahui pilihan
yang tepat adalah dengan membuat pertimbangan peluang bisa memberikan prospek
yang bagus bagi diri kita ke depan. Bila prospeknya bagus dan hal itu bisa
terjadi, maka apapun pilihannya takkan jadi masalah.
v Fokus
pada Tujuan
Sebelum memilih untuk berwirausaha, pahami bila pada setiap usaha pasti akan mengalami masa sulit. Tanamkan dalam pemikiran, usaha adalah proses. Di dalam proses tersebut, selalu ada saat yang bagus namun ada juga yang tidak bagus.
Apabila datang masa yang sulit, cobalah ingat kembali jika salah satu alasan memilih berwirausaha, karena prospeknya ke depan kita nilai lebih menjanjikan. Paling tidak akan lebih baik dari kondisi saat ini.
Sebelum memilih untuk berwirausaha, pahami bila pada setiap usaha pasti akan mengalami masa sulit. Tanamkan dalam pemikiran, usaha adalah proses. Di dalam proses tersebut, selalu ada saat yang bagus namun ada juga yang tidak bagus.
Apabila datang masa yang sulit, cobalah ingat kembali jika salah satu alasan memilih berwirausaha, karena prospeknya ke depan kita nilai lebih menjanjikan. Paling tidak akan lebih baik dari kondisi saat ini.
Hal penting lain yang patut
dicatat, selalu fokus pada tujuan di masa depan. Mungkin akan selalu ada
goncangan kecil dalam perjalanan mencapai tujuan, tapi jangan sampai
menghancurkan keyakinan. Apalagi hingga menghilangkan harapan pada tujuan di
depan.
v Bisa
Kapan Saja
Pilihan berwirausaha sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Apakah ketika masih di usia produktif, maupun ketika sudah memasuki masa pensiun. Prinsipnya bila merasa pilihan dan peluang yang diberikan bisa mendatangkan prospek bagus, mengapa tidak? Prospek yang baik ini bukan hanya dilihat dari kekayaan atau kesejahteraan yang bisa dicapai, namun juga memberikan aktualisasi diri.
Pilihan berwirausaha sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Apakah ketika masih di usia produktif, maupun ketika sudah memasuki masa pensiun. Prinsipnya bila merasa pilihan dan peluang yang diberikan bisa mendatangkan prospek bagus, mengapa tidak? Prospek yang baik ini bukan hanya dilihat dari kekayaan atau kesejahteraan yang bisa dicapai, namun juga memberikan aktualisasi diri.
Mengenai penentuan kapan
berwirausaha dapat dimulai, lebih cepat dimulai tentu lebih baik. Ingat,
wirausaha adalah sebuah proses, bukan seperti bekerja dan menerima gaji secara
langsung setelah 1 bulan kita menerima pekerjaan. Hasilnya baru akan dipetik
setelah usaha membuahkan hasil dan keberhasilan itu datang tidak dapat
diprediksi. Bisa cepat, bisa juga lambat. Tergantung bagaimana seseorang
menjalani proses tersebut.
v Asuransi
Usaha
Semua kegiatan pasti ada risikonya, termasuk juga usaha. Dan, saat ini, Anda dapat memilih menanggung risiko itu sendirian dengan kekayaan pribadi, atau dengan meletakkan risiko tersebut ke orang lain dengan asuransi.
Semua kegiatan pasti ada risikonya, termasuk juga usaha. Dan, saat ini, Anda dapat memilih menanggung risiko itu sendirian dengan kekayaan pribadi, atau dengan meletakkan risiko tersebut ke orang lain dengan asuransi.
Memang, pada dasarnya usaha
tidak dapat diasuransikan, namun aset usaha sangat bisa diasuransikan.
Aset usaha berupa tempat usaha,
barang dagangan, atau jenis aset lainnya, masih bisa diasuransikan. Caranya,
dengan menghubungi perusahaan asuransi kerugian. Bersama mereka, dapat dihitung
berapa besaran aset yang dapat diasuransikan. Selain itu, konsultasikan
mengenai produk yang paling sesuai dengan risiko yang paling mungkin terjadi
terhadap usaha.
v Kesungguhan
dan Disiplin
Sebelum memulai berwirausaha, pastinya akan ada pertanyaan besar yang mengganjal: “Berapa besar modal yang harus dikumpulkan untuk bisa memulai usaha baru?”
Sebelum memulai berwirausaha, pastinya akan ada pertanyaan besar yang mengganjal: “Berapa besar modal yang harus dikumpulkan untuk bisa memulai usaha baru?”
Sebenarnya tidak ada patokan
berapa besar modal uang yang dibutuhkan, tapi yang paling utama adalah modal
kesungguhan dan disiplin menjalani proses. Namun, tidak mungkin bisa
menjalankan usaha tanpa ada uang sama sekali. Tetap dibutuhkan perhitungan
modal sebelum menjalankan usaha.
Nah, besaran modal yang
dibutuhkan tersebut sangat tergantung dengan jenis dan besaran usaha yang akan
dijalankan. Kalau dimulai dari usaha yang kecil, hanya dengan dana Rp 100 ribu
pun sudah bisa memulai usaha. Begitu pula untuk usaha yang lebih besar.
Tapi, dengan dana Rp 100 juta,
modal usaha juga bisa kurang jika digunakan untuk usaha jenis lain. Jadi modal
usaha memang sangat tergantung jenis dan skala besaran usahanya. Sebaiknya
kalkulasikan dengan baik sasaran usaha yang akan dilakukan dan sisihkan dahulu
penghasilan sebagai modal usaha kelak.
Berapa dana yang disisihkan?
Minimal sisihkan 20 persen dari penghasilan untuk dikumpulkan sebagai modal
usaha. Anggaplah usaha ini kelak sebagai investasi di masa depan.
- Nama : Prayitno winata
- NIM : 12116079
- Kelas : 12.1B.24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar