Jumat, 16 Desember 2011

Menghadapi Persaingan Usaha

Bila diamati, kondisi dunia usaha saat ini bisa dikatakan semakin kompleks, sangat kompetitif, memiliki pergerakan yang cepat sekaligus sulit untuk diprediksi, dalam kalimat filosofis yang sederhana, seorang calon wirausaha harus siap gagal. Makna kegagalan sendiri harus dipahami betul karena berbagai ancaman dan tantangan akan selalu hadir dihadapan seorang wirausaha dan tentunya hal-hal tersebut dapat disikapi secara berbeda tergantung sifat wirausaha serta mindset yang dimiliki seorang wirausaha. Bila seorang wirausaha menemui kegagalan sebetulnya hal itu bukan berarti usaha kita berakhir.


Bila kita melihat perangkap atau kendala dalam wirausaha tentunya melibatkan banyak faktor. Bila dibahas secara sekilas, kegagalan dalam wirausaha bisa disebabkan oleh hal-hal teknis antara lain tidak memiliki kompetensi dalam hal manajemen, kurang berpengalaman, kurang dalam mengendalikan keuangan, gagal dalam perencanaan, lokasi yang tidak memadai, kurangnya kemampuan untuk merespon transisi bisnis. Selain kendala teknis barangkali ada hal-hal filosofis yang berperan lebih penting dalam terjadinya kegagalan usaha.


Jika Anda ingin menjadi seorang wirausaha yang tangguh dan tahan banting maka sedikitnya ada 7 formula yang bisa diterapkan dan selalu harus dipertimbangkan :
1. Selalu Berani Mengambil Resiko
Seseorang yang berpikir dan bertindak menjadi wirausaha sudah tentu memiliki konsekuensi untuk menghadapi resiko dalam perjalanan wirausahanya. Sebagian orang beranggapan, menjadi wirausaha adalah sebuah langkah riskan karena ia akan merintis ide baru yang dianggap tidak lazim ataupun mengagunkan hartanya untuk modal usaha. Seorang wirausaha yang tangguh tentunya akan berani menghadapi resiko di permulaan usahanya dibanding tetap berada dalam zona nyaman atau malah berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.


Sebuah pemikiran yang perlu dicermati dalam langkah wirausaha ke depan adalah selalu dan tetap mengambil resiko. Beberapa pengusaha yang sudah berhasil dan merasa nyaman dengan wirausahanya terkadang merasa usahanya sudah cukup setelah terkondisi dengan kenyamanan dan biasanya wirausaha tersebut akan nyaman dalam kondisi status quo. Kenyataan tersebut berdasarkan Donal R. Keough (mantan Direktur Coca-Cola Company), ternyata bisa menghambat perkembangan usaha karena ketika seorang wirausaha sudah berhenti mengambil tindakan-tindakan baru maka hal ini akan menjadi sesuatu yang berbahaya. Seseorang yang berhenti mengambil peluang-peluang baru akan mengalami kondisi masa depan yang terancam.


Kesimpulannya adalah jika seseorang selalu berani mengambil resiko dan tidak cepat puas akan usahanya maka resiko yang ditempuh akan menciptakan peluang-peluang baru yang mungkin akan menguntungkan pengusaha dalam konteks jangka waktu yang lebih panjang. Intinya seorang wirausaha tangguh harus selalu berani mengambil resiko!


2. Bersikap Fleksibel
Sikap yang fleksibel erat kaitannya dengan sikap sebelumnya yaitu berani mengambil resiko. Sebetulnya sikap fleksibel bisa diartikan pula sebagai sikap adaptif. Sikap fleksibel amat diperlukan di dunia usaha karena dari waktu ke waktu iklim usaha akan mengalami perubahan dan sifatnya sangat situasional sesuai dengan perkembangan terkini. Seseorang yang fleksibel tentunya akan tanggap terhadap keadaan sehingga perubahan apapun yang terjadi, wirausaha akan tetap bertahan dengan mencari solusi yang terbaik untuk mempertahankan usahanya.


3. Berusaha Mengenal Bisnis Anda
Seseorang wirausaha yang tangguh tentunya akan berupaya sebaik mungkin untuk mengenal apa yang terjadi dengan bisnisnya. Sikap yang bertolak belakang adalah sikap mengucilkan diri dan menganggap bisnis atau usaha Anda sudah berjalan dengan baik. Sebetulnya kita bisa memelihara sikap positif dengan melakukan banyak hal antara lain dengan melihat kondisi di sekitar bisnis Anda, mengenal lebih jauh orang-orang yang terlibat dalam bisnis Anda. Intinya membuka diri terhadap informasi yang berkembang dan menghargai apapun yang bisa membantu perkembangan bisnis Anda.


4. Mengakui Jika Memiliki Kesalahan
Elemen penting dalam mentalitas seorang wirausaha tangguh adalah mengakui jika memiliki kesalahan. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa ia tidak sempurna dan bisa saja memiliki kesalahan. Dalam dunia wirausaha, lebih baik mengakui kesalahan langkah dan memperbaikinya dibanding terus menjalankan usaha dalam konsep yang salah. Untuk mempertimbangkan salah atau benar langkah yang dilakukan, kita bisa melakukan komunikasi dengan orang yang terlibat dalam usaha maupun melakukan pengamatan dan observasi secara periodik terhadap usaha yang dilakukan.


5. Bersikap jujur
Dalam sebuah usaha, nilai etika yang harus dipegang adalah kejujuran. Kejujuran dapat menimbulkan respek dari kustomer atau konsumen usaha Anda. Dengan memegang prinsip kejujuran, seorang wirausaha dapat bertahan dalam usaha. Bayangkan jika kita sebagai wirausaha mencoba menipu konsumen dengan misalnya memberikan informasi yang menyesatkan tentang produknya, mungkin usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu jika kita ingin menjadi wirausahawan tangguh, mungkin prinsip kejujuran amat berharga sebagai modal awal.


6. Optimis dengan masa depan
Pada umumnya masyarakat menghormati seseorang yang berhati-hati serta bijaksana dengan masa depan. Sikap kehati-hatian barangkali tidak bermasalah namun akan menjadi pokok permasalahan bila kehati-hatian itu menyebabkan hilangnya peluang bisnis yang lewat di di depan mata. Prinsip dalam menjalankan usaha tentunya harus berani gagal namun sekaligus optimis bahwa dibalik usaha akan ada keberhasilan.


Berlawanan dengan sifat optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis sebenarnya erat kaitan dengan fokus seseorang akan kegagalanoleh kaena itu memelihara sifat ini pasti akan membuyarkan rencana serta tindakan seorang wirausaha. Minimal seorang wirausaha akan berpikir maju mundur karena diliputi ketakutan dan kekhawatiran.


7. Memiliki Gairah dalam Wirausaha
Wirausaha yang tangguh menjalankan usaha sepenuh hati. Bila kita bekerja sesuai dengan hobi tentunya proses untuk mencapai keberhasilan tidak akan terasa berat. Semua terasa menyenangkan dan bayangkan bila kita terjun dalam sebuah usaha, katakanlah membuat sebuah produk yang kita sendiri tidak menyukainya. Walaupun gairah atau kecintaan terhadap bidang usaha yang kita geluti belum ada, kita sebenarnya bisa berusaha memupuknya antara lain dengan menciptakan hubungan emosional antara kita dengan produk kita. Langkah selanjutnya adalah menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan kita, tangkap apa yang mereka rasakan tentang produk kitadan koversikan menjadi sesuatu hal yang produktif bagi usaha.(Moch.Syaihu Tanzil/18112788/12.1F.24)

Tidak ada komentar: