Rabu, 22 Januari 2014

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Anthony (1965) mengakui pentingnya karakteristik SIA yang berkaitan dengan pekerjaan. Karakteristik SIA dibedakan dari beberapa dimensi, yaitu informasi yang diarahkan pada informasi keuangan atau non keuangan, informasi untuk kepentingan internal atau external dan infomasi masa lalu (histories) atau masa depan (future). Disamping itu, terdapat pula ukuran-ukuran penting dalam desain SIA, yakni Broad scope, timelines, agregasi dan informasi yang terintegrasi (Chenhall & Morris, 1986; Bowens dan Abernethy, 2000). Konsep karakteristik informasi ini dapat membantu para pengambil keputusan untuk menentukan berapa yang harus dia bayar untuk sebuah informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan di ambil. Dalam hubungannya dengan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa keperluan. Sehingga sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi tidak hanya digunakan oleh satu pihak dalam organisasi perusahaan tersebut. Dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dalam nilai uang secara tepat, tetapi mungkin hanya dapat ditaksir dalam bentuk nilai efektivitasnya. Misalnya keputusan investasi biasanya analisisnya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.
Karakteristik desain sistem informasi tersebut digunakan dalam mengelola aktivitas organisasi khususnya untuk pengambilan keputusan. Dengan kata lain, penggunaan informasi akuntansi adalah bergantung pada persepsi manajer terhadap desain ukuran-ukuran dihubungkan dengan sistem tersebut. Karakteristik sistem desain akan berpengaruh penting pada SIA dalam pengendalian perilaku para manajer oleh manajemen puncak. Jika informasi yang berkenaan dengan tindakan managerial tidak tepat, tidak akurat, atau tidak relevan untuk menggambarkan perilaku, maka manajmen puncak tidak menggunakan informasi tersebut untuk mengukur dan mengendalikan perilaku (Milgrom dan Roberts,1992).

Karakteristik-karakteristik umum yang dimiliki oleh sistem informasi akuntansi adalah:

1. Tumbuh dan berkembang sepanjang masa
sistem informasi mengalami perubahan besar dalam kehidupan dalam suatu perusahaan. Perubahan ini memungkinkan sistem informasi beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, sistem informasi cenderung meluas sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
2. Jaringan arus informasi. Sistem informasi menyediakan informasi ke berbagai pihak di dalam ataupun di luar perusahaan.
3. Konversi data. Sistem informasi akan mengkonversi input menjadi output.
4. Pengguna informasi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi digunakan oleh pengguna internal (manajer dan karyawan) dan pengguna eksternal (pelanggan, kreditur, pemegang saham, dan instansi pemerintah). Pengguna informasi akan bertambah banyak seiring dengan semakin berkembangnya 0erusahaan. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang terkait pun semakin banyak.
5. Tujuan. Sistem informasi memiliki tujuan utama, yaitu : (1) Menyajikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. (2) Menyajikan informasi untuk mendukung operasi harian. (3) Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.
6. Sumber daya. Agar dapat berfungsi, sistem informasi memerlukan sumber daya yang mencakup data, perlengkapan, personalia, peralatan, dan dana.
       
A.    Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2007:27) karakteristik kualitas informasi akuntansi terdiri dari :
“1. Relevan
 2. Tepat Waktu
 3. Akurat
 4. Lengkap
 5. Rangkuman (ringkasan)”.

Adapun penjelasan kriteria-kriteria di atas adalah :
      a)   Relevan
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
      b)   Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
      c)   Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
      d)   Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
      e)   Rangkuman (ringkasan)

Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi. (INDRA HADI SAPUTRA)

Tidak ada komentar: