Sebelum kita mengetahui bagaimana cara seorang
Manager mengambil keputusan, kita cari tahu dahulu mengapa seorang Manager
harus mengambil keputusan? Dalam manajemen,
pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena
keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus
dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang ia pimpin. Keputusan manajer
sangat penting karena menyagkut semua aspek. Kesalahan dalam mengambil keputusan
bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang.
Pengambilan keputusan adalah suatu proses
pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan
dilaksanakan. Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung
besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor.
Pembuatan
keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan
sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik
dan efektif. Apa yang membuat seorang manajer lebih
dari yang biasa-biasa adalah saat pengambilan keputusan atas dasar
kemampuannya. Pentingnya pengambilan keputusan dalam manajemen atau bidang lain
dari usaha manusia tidak dapat dianggap remeh. Seorang manajer adalah pemimpin
bagi pegawai lainnya. Maka dari itu seorang manajer harus bisa menjadi
pemimpin. Kepemimpinan adalah salah satu tugas terberat, karena seorang
pemimpin membuat keputusan untuk semua pengikutnya. Nasib semua orang
tergantung pada keputusan yang dibuat oleh pemimpin mereka. Dia harus memilih
apa yang terbaik untuk semua pengikutnya dan kemudian dirinya sendiri.
Terdapat 3 Cara
Manajer Membuat Keputusan
1.
Membuat Keputusan : RASIONALITAS
Asumsi
Rasionalitas, pembuat keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis.
2.
Pembuat Keputusan : RASIONALITAS TERIKAT
Pendekatan
yang lebih realistik untuk menjelaskan bagaimana manajer membuat keputusan
adalah konsep rasionalitas terikat, yang menyatakan bahwa manajer membuat
keputusan yang rasional namun terbatas (terikat) oleh kemampuannya memproses
informasi.
3.
Pembuat Keputusan : PERANAN INTUISI
Pembuatan
keputusan intuisi adalah pembuat keputusan yang didasarkan pada pengalaman,
perasaan, dan akumulasi pertimbangan.
Proses Pembuatan
Keputusan
Ø
Proses
pembuatan keputusan
-
Mengenali
sebuah masalah,kriteria keputusan dan bobot dari kriteria keputusan tersebut.
-
Mengembangkan,menganalisa,memilih sebuah
alternatif yang dapat mennyelesaikan masalah tersebut..
-
Menerapkan pilihan alternatif tersebut.
-
Mengevaluasi
ketidakefektifan keputusan tersebut.
Ø
Proses
pengambilan keputusan
1. mengenali suatu masalah.
2. Mengidentifikasi kritia keputusan.
3. Mengalokasikan berat criteria.
4. Menyusun alternative.
5. Menganalisis alternative.
6. Memilih sebuah alternative.
7. Mengimplementasikan Alternatif Terpilih.
8. Mengevaluasi keefektifan keputusan.
1. mengenali suatu masalah.
2. Mengidentifikasi kritia keputusan.
3. Mengalokasikan berat criteria.
4. Menyusun alternative.
5. Menganalisis alternative.
6. Memilih sebuah alternative.
7. Mengimplementasikan Alternatif Terpilih.
8. Mengevaluasi keefektifan keputusan.
Ø
Pengambilan
keputusan.
• Rasionalitas
• Rasionalitas
ü
Manager
konsisten, memaksimalkan nilai pilihan dengan desakan khusus.
ü
Asumsi
Pengambil keputusan:
1.
Sangat
rasional, objektif, dan logis.
2.
Secara hati-hati mendefinisikan masalah dan
mengidentifikasi semua alternative.
3.
Mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik.
4.
Akan memilih
alternatif yang akan memaksimalkan hasil untuk kepentingan organisasi daripada
kepentingan diri sendiri.
Asumsi Rasionalitas
Asumsi Rasionalitas
Ø
Rasionalitas
yang terbatas
Hal yang dihindari dalam mengambil keputusan
Hal yang dihindari dalam mengambil keputusan
·
Manager
membuat keputusan yang rasional tetapi terbatas oleh kemampuan mereka untuk
memproses informasi
·
Asumsi Pengambil keputusan
·
Tidak akan
mencari atau mempunyai pengetahuan alternatif-alternatif
·
Puas dengan Alternatif pertama yang dapat
menyelesaikan masalah dari pada memaksimalkan hasil dari keputusan mereka
dengan mempertimbangkan semua alternatif dan memilih yang terbaik.
Ø
Pengaruh
dalam pengambilan keputusan
• Perluasan Komitmen
Meningkatkan atau melanjutkan komitmen yang terdahulu walaupun keputusan itu bisa saja salah
• Peran Intuisi
Pengambilan keputusan secara intuitif
Keputusan dibuat berdasarkan pengalaman, perasaan dan keadilan yang terkumpul
Keadaan pengambilan keputusan
• Kepastian
Situasi ideal dimana manajer dapat membuat sebuah keputusan yang akurat karena hasil keluaran dari setiap pemilihan alternatif dapat diketahui.
• Resiko
Keadaan dimana manajer dapat mengestimasi kemungkinan (probabilitas) dari hasil keluaran yang dihasilkan dari pemilihan beberapa alternatif.
Gaya Pengambilan Keputusan
• Dimensi dari Gaya Pengambilan Keputusan
• Perluasan Komitmen
Meningkatkan atau melanjutkan komitmen yang terdahulu walaupun keputusan itu bisa saja salah
• Peran Intuisi
Pengambilan keputusan secara intuitif
Keputusan dibuat berdasarkan pengalaman, perasaan dan keadilan yang terkumpul
Keadaan pengambilan keputusan
• Kepastian
Situasi ideal dimana manajer dapat membuat sebuah keputusan yang akurat karena hasil keluaran dari setiap pemilihan alternatif dapat diketahui.
• Resiko
Keadaan dimana manajer dapat mengestimasi kemungkinan (probabilitas) dari hasil keluaran yang dihasilkan dari pemilihan beberapa alternatif.
Gaya Pengambilan Keputusan
• Dimensi dari Gaya Pengambilan Keputusan
Ø
Cara
Berpikir
Rasional, Teratur, dan Konsisten
Intuitif, Kreatif dan Unik
Toleransi Terhadap Ambiguitas
Toleransi Rendah: membutuhkan konsistensi dan keteraturan
Toleransi Tinggi: mampu memproses banyak pemikiran sekaligus
Rasional, Teratur, dan Konsisten
Intuitif, Kreatif dan Unik
Toleransi Terhadap Ambiguitas
Toleransi Rendah: membutuhkan konsistensi dan keteraturan
Toleransi Tinggi: mampu memproses banyak pemikiran sekaligus
Ø
Karakteristik
dari suatu Proses Pengambilan Keputusan Secara Efektif
• Fokus terhadap apa yang lebih penting. Logis dan Konsisten.
• Mengakui antara pemikiran yang subjective and objective and mencampur analitik dengan pemikiran intuitif.
• Hanya membutuhkan informasi dan analisa seperti halnya diperlukan untuk memecahkan dilema tertentu.
• Mendorong dan memandu pengumpulan informasi yang relevan dan memberi tahu pendapat.
• Langsung, dapat dipercaya, mudah untuk menggunakan, dan fleksibel.
• Fokus terhadap apa yang lebih penting. Logis dan Konsisten.
• Mengakui antara pemikiran yang subjective and objective and mencampur analitik dengan pemikiran intuitif.
• Hanya membutuhkan informasi dan analisa seperti halnya diperlukan untuk memecahkan dilema tertentu.
• Mendorong dan memandu pengumpulan informasi yang relevan dan memberi tahu pendapat.
• Langsung, dapat dipercaya, mudah untuk menggunakan, dan fleksibel.
Referensi:
(RIZKY AMELIA/12124246/12.3E.24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar