Kamis, 09 Januari 2014

Nilai dan Kualitas Informasi

1. Kualitas Informasi Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy, accuracy dan timelinness.

A.    Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message used for problem solving (decision masking)?” Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila
disampaikan pada manajer pemasaran.

B.     Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

*      Kelengkapan (completeness) informasi.
“Are necessary message items present ?” Informasi yang komplet, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau
menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik
*      Kebenaran (correctness) informasi.
“Are message items correct ?” Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah
benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebagai contoh,




jika sebuah informasi menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai, maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitungan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan tunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.
*      Keamanan (security) informasi.
Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan “Did the message reach all or only the intended systems users ?

C.     Tepat waktu (timeliness)
“How quickly is input transformed to correct output?” Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil. Kebutuhan akan tepat waktunya sebuah informasi iulah yang pada akhirnya akan menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi. Hal itu dapat dipahami karena kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru.

2. Nilai Informasi
Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berati bahwa bila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Jogiyanto (2000: 11) Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi tersebut, ditentukan dari dua hal pokok yaitu Manfaat (benefit) dan Biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu  sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.
Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu :
(1) Mudah diperoleh,
(2) Luas dan lengkap,
(3) Ketelitian,
(4) Kecocokan,
(5) Ketepatan waktu,
(6) Kejelasan,
(7) Keluwesan,
(8) Dapat dibuktikan,
(9) Tidak ada prasangka dan
(10) Dapat diukur.

Informasi bernilai sempurna apabila pengambil keputusan  dapat mengambil keputusan secara optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang rata-rata akan menjadi  optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mendatangkan kerugian.


 Namun demikian informasi yang sempurna mungkin memang tidak ada. Dalam hal-hal demikian, perkiraan-perkiraan hasil sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh informasi tambahan, meskipun informasi tersebut tidak  memberikan kepastian. Informasi yang tidak sempurna sesungguhnya merupakan informasi dari uji petik (sampling).
Informasi ini tidak sempurna karena lebih banyak mengandung perkiraan  dan bukan suatu hal yang pasti. Informasi hanya bernilai bagi mereka yang memiliki latar belakang pengetahuan untuk menggunakannya dalam sebuah keputusan. Orang yang paling teliti biasanya menggunakan informasi secara paling efektif tetapi mungkin membutuhkan lebih sedikit informasi.

Nilai informasi dapat berupa:
1. Nilai Ekspektasi Informasi Sempurna (NEIS) adalah Informasi yang dapat menghilangkan seluruh ketidakpastian yang melingkupi hasil kejadian tersebut.
2. Nilai Ekspektasi Informasi Tidak Sempurna (NEITS) adalah pada umumnya informasi yang kita dapat tidaklah 100% sempurna. Ketidaksempurnaan informasi ini biasanya dinyatakan dalam tingkat keandalan.(NURHAMIDAH ROHIMAH/12.3F.14/12127278)




Tidak ada komentar: