Sistem
Informasi Manajemen, terdiri dari tiga kata yang saling mendukung yakni Sistem, Informasi dan Manajemen.
Sistem berasal dari bahasa
Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Informasi adalah
hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data
yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Namun demikian
istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum
berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy,
komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Manajemen berasal
dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang
upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien. Efektif artinya tujuan dapat dicapai dalam waktu
yang singkat sedangkan efisien dapat diartikan pencapaian tujuan dengan biaya
yang rendah. Jadi efektif mengacu pada lamanya waktu untuk mencapai tujuan dan
efisien mengacu pada biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.
Sistem
Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Sistem merupakan kumpulan elemen
yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem
adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah,
produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia;
serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu
sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan
data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang
mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh
orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi
setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing.
Manajemen terdiri dari proses atau
kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan
(menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan,
memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Dari ruang lingkup di atas, beberapa
ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
1. SIM adalah pengembagan dan
penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi
(Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang
mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah
satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang
sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari
simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya
pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang
menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk
mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan
fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari definisi-definisi di atas,
dapat ditarik kesimpulan, bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem
yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan
pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
Atau bisa kita jabarkan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Disini, Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi Manajemen adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat Sistem Informasi Manajemen menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.
Manajemen Pada Aspek Informasi
Informasi, data, fakta, atau opini
dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya dan
dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas informasi tersebut dapat
berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau rendah. Intensitas
informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan
bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada menumpuk dan
tercampur baur. Maka untuk penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang
dapat menanganinya. Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) atau Manajemen Informasi secara Sistem (MIS). Sistem Informasi
Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960 an.
Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai
sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal
dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan
Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Untuk mengumpulkan
berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi
dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita
yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan
diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.
Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
1. Proses Manajemen, seperti
perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
2. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.
2. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.
4. Representasi, seperti sistem
basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.
Peranan yang bersifat interpersonal dimaksudkan untuk menumbuhkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi. Peranan ini dapat terlihat dalam tiga bentuk, yaitu :
5. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.
Peranan yang bersifat interpersonal dimaksudkan untuk menumbuhkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi. Peranan ini dapat terlihat dalam tiga bentuk, yaitu :
(1) peranan yang bersifat simbolis,
dimana ia akan berakibat pada kesediaan manajemen untuk terlibat dalam berbagai
kegiatan sosial dan seremonial
(2) peranan selaku pemimpin, dimana
kemampuan memimpin yang efektif akan turun menentukan keberhasilan atau
kegagalan organisasi
(3) peranan sebagai penghubung,
yakni manajemen menerima informasi dari pihak luar dan sebaliknya memberikan
informasi kepada pihak luar tentang organisasi yang dipimpinnya.
Peranan yang kedua adalah peranan
informasional, yakni dalam kedudukannya sebagai pemimpin dalam organisasi,
manajemen menjadi pemantau arus informasi, selain sebagai penerima dan pembagi
informasi. peranan. Peranan yang terakhir adalah selaku pengambil
keputusan, baik yang sifatnya strategis, funsional dan teknis operasional.
Seluruh peranan yang telah
disebutkan tadi akan dapat dimainkan oleh manajemen dengan tingkat efektivitas
yang tinggi apabila sebelum dan selama memainkan peranan tersebut tersedia
jenis informasi yang diperlukan oleh manajemen suatu organisasi. (Cholifah/12125281/12.3E.24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar