Faktor faktor
yang dapat mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan dalam pembangunan dan
penerapan sistem informasi di suatu perusahaan.
Berdasarkan buku
O’Brien dan Marakas (2009) terdapat beberapa faktor yang dapat
menyebabkan sukses atau tidaknya suatu organisasi/perusahaan dalam menerapkan
sistem informasi. Faktor-faktor tersebut ialah: yang menyebabkan suatu
orgnisasi sukses dalam menerapkan sistem informasi ialah:
- Adanya
dukungan dari manajemen eksekutif
- Keterlibatan end
user
- Penggunaan
kebutuhan perusahaan yang jelas
- Perencanaan
yang matang
- Harapan
perusahaan yang nyata
Sementara
faktor-faktor yang menyebabkan suatu perusahaan gagal dalam menerapan sistem
informasi ialah:
a.
Kurangnya tidaknya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen
Semua keputusan
pada suatu perusahaan berada pada pihak manajemen, jika pihak manajemen
memberikan dukungan penuh pada suatu proyek sistem informasi maka hal tersebut
akan memberikan dampak positif pada pengguna dan staf pelayanan teknis
informasi. Dukungan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk penghargaan terhadap
waktu dan tenaga yang telah dicurahkan pada proyek tersebut, dukungan bahwa
proyek akan menerima cukup dana, serta berbagai perubahan organisasi yang
diperlukan. Jika pihak manajeman kurang memberikan dukungan, maka dapat
mengakibatkan penerapan sistem informasi perusahaan menjadi sia-sia, karena
akan menyebabkan banyak hambatan dalam prosesnya. Dengan adanya sistem
informasi akan menyebabkan perubahan pada pengorganisasian pada perusahaan
tersebut, jika penerapan sistem informasi tidak mendapatkan dukungan penuh,
akan menyebabkan ketidakpastian dan ancaman bagi posisi dan peran para
pegawainya, hal ini pun akan dapat menyebabkan kegagalan dalam penerapan sistem
informasi. Oleh karna itu dukungan penuh dari pihak manajemen sangat lah
penting dalam menentukan keberhasilan sistem informasi dalam perusahaan.
.
b.
Keterlibatan atau input dari end user
Sikap positif
dari pengguna terhadap sistem informasi akan sangat mendukung berhasil atau
tidaknya penerapan sistem informasi. Sikap positif dalam bentuk dukungan dan
kompetensi dari user, serta hubungan yang baik antara user dengan
teknisi merupakan faktor sikap yang menguntungkan dan sangat penting bagi
berhasilnya penerapan sistem informasi. Sikap positif menentukan tindakan, dan
akan berkaitan dengan tingkat penggunaan yang tinggi serta kepuasan terhadap
sistem tersebut.
Melibatakan
pengguna dalam desain dan operasi sistem informasi adalah salah satu alternatif
yang tepat untuk mendukung keberhasilan sistem informasi pada perusahaan, hal
tersebut dikarnakan penguna akan memiliki kempatan untuk dapat mendisain sistem
tersebut sesuai dengan kebutuhannya dan memiliki lebih banyak kesempata untuk
mengontrol hasilnya, sehingga dengan demikian pada penerapanya akan lebih
memudahkan penguna.
Adanya kesenjangan
komunikasi antara pengguna dan perancang sistem informasi terjadi karena
pengguna dan spesialis sistem informasi cenderung memiliki perbedaan dalam
latar belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai
kesenjangan komunikasi antara pengguna dan desainer, hal ini juga dapat menjadi
salah satu faktor penyebab kegagalan penerapan sistem informasi.
c.
Perencanaan Memadai
Perencanaan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam berbagai aspek, oleh karna ini
perencanaan yang memadai merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan
berhasil atau tidaknya penerapan sistem informasi. Jika suatu pengembangan dan
penerapan sistem informasi tidak didukung dengan perencanaan yang memadai, maka
dapat menyebabkan tidak terpenuhinya keinginan dan kepentingan berbagai
pihak di perusahaan. Tanpa adanya perancanaan yang memadai penerapan sistem
informasi dapat menjadi hal yang sia-sia. Pada kenyataannya sebagian besar
penyedia jasa teknologi informasi kurang sensitif terhadap manajemen perusahaan,
tetapi hanya fokus pada tools yang akan dikembangkan.
Kelemahan inilah yang mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi secara
jelas kebutuhan dan spesifikasi sistem informasi yang akan diterapkan berikut
manfaatnya terhadap perusahaan. Kemauan perusahaan dalam merancang penerapan
sistem informasi berdasarkan sumberdaya yang dimiliki diyakini dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.
d.
Inkompetensi secara
Teknologi
Kesuksesan
pengembangan sistem informasi tidak hanya bergantung pada penggunaan alat atau
teknologinya saja, tetapi juga manusia sebagai perancang dan penggunanya.
Bodnar dan Hopwood (1995) dalam Murdaningsih (2009)
berpendapat bahwa perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak
hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan
organisasional. Sekitar 30% kegagalan pengembangan sistem informasi baru
diakibatkan kurangnya perhatian pada aspek organisasional. Oleh karena itu,
pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi
yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang
dikembangkan.
Sistem informasi
harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna.
Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan
menjadi hambatan jika tidak didukung oleh kesiapan sumber daya manusia dalam
tahapan implementasinya. Hal ini sering terjadi terutama pada perusahaan yang
pengetahuan teknologi informasinya rendah. Jika pengembangan sistem informasi
diserahkan pada orang-orang yang kurang berkompeten dibidangnya maka akan
berakibat fatal bagi perusahaan ketika sistem tersebut telah
diterapkan.Pengembangan sistem informasi sebagai salah satu sarana pencapaian
tujuan perusahaan, sehingga keduanya harus relevan, serta perlu disiapkan
dengan baik dan matang. Selain itu, perusahaan harus memiliki harapan yang
nyata, yaitu yang ingin dicapai dan berusaha dalam meraihnya, sehingga
efektivitas dari pengembangan atau penerapan sistem informasi dapat terjadi. (Boby Budi
Kusuma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar