Anggaran
kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan
datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan, juga
akan diketahui kapan perusahaan mengalami defisit dan kapan surplus.
Budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian:
1. Estimasi
penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai, piutang yang
terkumpul, penerimaan bunga dividen, hasil penjualan aktiva tetap, dan
penerimaan lain
2. Estimasi
pengeluaran kas : pembelian bahan mentah, pembayaran utang-utang, pembayaran
upah buruh, pembayaran bunga, dividen, pajak, dll
Tujuan penyusunan anggaran kas bagi pimpinan perush adalah
mengetahui :
1.
Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan
2.
Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencana operasi perusahaan
3. Besarnya
dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas
4. Saat
kapan kredit dibayar kembali.
Tahap penyusunan budget kas:
1.
Penyususun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil
perusahaan (transaksinya adalah transaksi operasional).
2. Menyusun
perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber
dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya
perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta
waktu pembayarannya kembali (transaksinya adalah transaksi finansiil).
3. Menyusun kembali
estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
finansil dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi
operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas keseluruhan.
(Mulastiar Sihotang/10537039/Akuntansi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar