Senin, 26 Maret 2012

Budget Kas

Budget kas adalah prediksi posisi kas untuk periode tertentu di masa mendatang. Penyusunan budget kas bagi sebuah perusahaan sangatlah penting demi likuiditas. Dengan budget kas akan diketahui kapan perusahaan akan dalam keadaan defisit maupun surplus karena operasinya. Dari prediksi hendak defisit maka perencanaan penutupan defisitnya dapat direncanakan dan dari prediksi surplus maka perencanaan penggunaannya juga direncanakan secara efektif dan efisien. Berpijak dari untuk apa, terasa bagaimana menyusun badget kas adalah mesti disuratkan. Budget kas disusun melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, memprediksi penerimaan dan pengeluaran berbasis rencana operasional perusahaan. Tahap kedua, menyusun proyeksi kebutuhan dana atau kredit untuk menutup defisit kas juga disusun proyeksi pembayaran bunga. Transaksi-transaksi pada tahap ini merupakan transaksi finansiil sedangkan pada tahap pertama tidak lain transaksi operasi. Tahap terakhir, proyeksi penerimaan dan pengeluaran pun kembali disusun sehingga menjadi sebuah budget kas yang final condition. Atau dengan kata lain budget kas sebagai kombinasi transaksi operasi dan transaksi finansiil yang mendeskripsikan prediksi penerimaan, pengeluaran kas secara keseluruhan. # Budget Kas adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas, maupun yang berupa penerimaan kas. # Budget kas dibedakan dalam dua bagian, yaitu: 1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai; piutang yang berkumpul; penerimaan bunga devident; hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan-penerimaan lain. 2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk : pembelian bahan mentah; pembayaran utang-utang ; pembayaran upah buruh; pengeluaran untuk biaya penjualan, premi asuransi; pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain. C.Tujuan penyusunan anggaran kas bagi pimpinan perusahaan adalah untuk mengetahui : 1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinyaperusahaan 2. Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas 3. Saat kapan kredit dibayar kembali. # Tahap penyusunan budget kas: 1. Penyususun estimasi penerimaan dan pengeluaranmenurut rencana operasionil perusahaan (transaksinyaadalah transaksi operasional). 2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana ataukredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yangdiperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan. Juga disusun estimasipembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali (transaksinya adalah transaksifinansiil) 3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan danpengeluaran setelah adanya transaksi finansil dan budgetkas yang final ini merupakan gabungan dari transaksioperasional dan transaksi finansial yang menggambarkanestimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan. # PENDEKATAN PENYUSUNAN BUDGET KAS Ada dua pendekatan yang dapat di gunakan dalam menyusun budget kas, yaitu: 1.Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas Sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi-transaksi seperti penjualan tunai, pengumpulan piutang dagang dan piutang wesel. Bunga yang diterima dari investasi, penjualan aktiva tetap, dan penghasilan lain-lain. Pengeluaran kas muncul dari berbagai pembayaran tunai, misalnya pembelian bahan baku, upah tenaga kerja langsung, biaya-biaya tunai (penyusutan tidak termasuk), pembelian aktiva tetap untuk periode yang bersangkutan, pajak, dan pembayaran deviden. 2.Pendekatan akuntansi keuangan Pendekatan akuntansi keuangan banyak digunakan oleh perusahaan terutama untuk penyusunan budget kas jangka panjang. Pendekatan ini tidak memerlukan data terlalu rinci. Pada pendekatan ini, penyusunan aliran kas mulai dari laporan rugi laba; kemudian laporan tersebut disesuaikan dengan cara mengubah dari accrual basis menjadi cash basis. # Tiga motif untuk memiliki uang kas adalah: 1. Transaksi motif 2. Motif berjaga-jaga 3. Motif spekulasi (Alfina Mayajayanti/10530045/Akuntansi/STIE Swadaya)

Tidak ada komentar: