Minggu, 22 Juni 2014

Sistem Pengambilan Keputusan

                
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Tahap-tahap pengambilan keputusan
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsa,2002:15-16 ), tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses pengmbilan keputusan sebagai berikut:
1.       Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan di uji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.       Tahap Perancangan (Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan/solusi yang dapat di ambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang di sederhana kan, sehingga di perlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada
3.       Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang di munculkan pada tahap perencanaan agar di tentukan/dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasan kan tujuan yang akan di capai.
4.       Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini di lakukan penerapan terhadap rancangan system yang telah di buat pada tahap perancangan serta pelaksanaan aternatif tindakan yang telah di pilih pada tahap pemilihan.
Sistem pendukung keputusan
                Sistem pendukung keputusan merupakan suatu system alternatif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif  yang di peroleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Dari pengertian system pendukung keputusan maka dapat di tentukan karakteristik antara lain:
1.       Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada manajement by perception
2.       Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia ( User ) tetap memegang control proses pengambilan keputusan
3.       Mendukung Pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak terstruktur
4.       Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5.       Memiliki subsistem-subsistem yang terintergasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item
6.       Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkat manajemen
Tingkat Teknologi Dalam Sistem Pendukung Keputusan
                        Dalam system pendukung keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing-masing tingkat berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkat disebut adalah:
a.       Sistem pendukung keputusan ( Specific DSS )
b.      Membangkit system pendukung keputusan ( DSS Generatorr)
c.       Peralatan system pendukung keputusan ( DSS Tools )
Penerapan Teknologi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari :
1.       Hardware
·         Peralatan input atau output
·         Jalur komunikasi anatar peralatan I/O dan prosesor.
·         Layar tampilan untuk umum atau monitor perorangan guna menampilkan informasi
2.       Software
·         Komponen software meningkatkan proses pengambilan keputusan dan memiliki user interface yang mudah dan flaksibel
·         Software  mengijinkan individu untuk bekerja sendir-sendiri
·         Software dapat menghitung bobot alternative keputusan
·         Software berisi aplikasi yang berkaitan dengan database, base model dan aplokasi khusus.
3.       Brainware
·         Manusia


Pendukung Keputusan ( SPK ) yang ideal yaitu:

a.       SPK adalah sebuah system berbasis computer dengan antar muka antara mesin / computer dan pengguna
b.      SPK ditunjukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia sebagai pembuatn keputusan.
c.       SPK mampu member alternatif solusi bagi masalah semi / tidak terstuktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.
d.      SPK menggunakan data, basis data dan analisa model-model keputusan.
e.      SPK bersifat adaptif, efektif, interaktif, easy to use dan fleksibel
f.        SPK menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source)
Kemampuan subsistem model dalam system pendukung keputusan antara lain:
1.       Mampu menciptakan model-model baru dengan  cepat dan mudah
2.       Mampu    dan mengelola model untuk mendukung  semua tingkat pemakai
3.       Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
4.        Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen
Subsistem Dialog
                Subsistem dialog merupakan bagian dari system pendukung keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan reprentasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam system pendukung keputusan ditentukan dari kemampuan berinbteraksi antara system yang terpasangdengan user. Pemakai terminal dan system perangkat lunak merupakan komponen-komponen yang terlibat dalam subsistem dialog yang mewujudkan komunikasi antara user dengan system pendukung keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi 3, antara lain:
1.       Bahasa Aksi ( The Action Language )
Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan system. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol system tersebut tergantung rancangan system yang ada.

2.       Bahasa Tampilan ( The Display or Presentation Langauage )
Merupakan keluaran yang dihasilkan oleh suatu system pendukung keputusan dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran system terhadap
masukan-masukan yang telah dilakukan
3.       Bahasa Pengetahuan ( Knowledge Base Langauge  )
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian system pendukung keputusan agar system dapat digunakan secara efektif pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar system, sebelum user menggunakan system untuk mengambil keputusan. SONYA FRANSISKA

REFERENSI

Hhtp://teknik.unitomo.ac.id/elerning

Tidak ada komentar: