Teknologi informasi
telah membawa perubahan yang sangat cepat bagi umat manusia. Kita dapat
melihatnya dari perubahan cara orang berkomunikasi. Dulu, dua orang yang
berjauhan harus menunggu beberapa hari, minggu, bahkan bulan, kini komunikasi
tersebut dapat dilakukan dalam hitungan detik melalui internet. Tidak hanya
itu, pemrosesan data dapat dilakukan jauh lebih efisien daripada zaman dahulu.
Dulu, pemrosesan data dilakukan dengan tabel-tabel pada kertas dan mungkin abacus
(sempoa), tetapi kini, semuanya itu dilakukan dengan komputer yang telah
menyediakan perangkat lunak ampuh untuk memroses jutaan data per detik dengan
segala kemudahannya.
Teknologi
informasi mengubah pertumbuhan manusia dari linear menjadi eksponensial. Dengan
ini, adalah menarik untuk mempertanyakan: seperti apa masa depannya? Kini
komputer dan internet telah mengubah cara dan kecepatan komunikasi serta
pemrosesan data, lalu apa “episode” selanjutnya?
Salah satu segmen
teknologi informasi yang menarik untuk dicermati adalah komputasi awan (cloud
computing). Komputasi awan, teknologi yang menggunakan internet dan server
pusat jarak jauh untuk menyimpan data, instruksi, dan informasi, memungkinkan
pengguna untuk menggunakan aplikasi tanpa memasangnya (installing) pada
komputer dan mengakses file-file kapan saja dari komputer yang dihubungkan
dengan internet. Penggunaan komputasi awan secara masif akan mempengaruhi
berbagai bagian dalam industri komputer, seperti perusahaan perangkat lunak,
penyedia layanan internet (internet service provider (ISP)), dan
produsen perangkat keras.
Saat ini,
komputasi awan memang baru mulai digunakan. Akan tetapi, dalam waktu 5-10
tahun, komputasi awan akan menjadi bagian utama infrastruktur komputer. Dalam
kurun waktu tersebut, banyak hal akan berubah secara radikal: perangkat lunak
tidak lagi dipasang pada perangkat keras, munculnya perangkat lunak modular,
munculnya perangkat lunak sosial (social software), prosesor berdaya
rendah, dan interkoneksi yang lebih cepat.
Bagian lain dari
teknologi informasi yang dapat menimbulkan pengaruh besar terhadap umat manusia
adalah jejaring sosial. Keterlibatan orang dalam media sosial akan semakin
meningkat. Informasi yang diterima sehari-hari akan banyak diterima melalui
media jejaring sosial. Orang akan semakin suka membagi pendapat-pendapat
mereka, ketertarikan, dan informasi yang dimiliiki, serta kurang peduli dengan
perlindungan informasi. Karena setiap orang dapat ambil bagian dalam penciptaan
konten, masa depan jejaring sosial melibatkan pesatnya konten singkat dan
munculnya bentuk storytelling yang baru: mengumpulkan potongan-potongan
informasi dan menciptakan narasi dari konten-konten sosial.
Masa depan lain
yang akan dialami oleh jejaring sosial adalah perniagaan sosial. Jejaring
sosial telah menipiskan batas antara dunia bisnis dan pribadi. Penelitian
menunjukkan bahwa respon orang terhadap pemberitahuan pribadi (personal
posting) lebih baik daripada terhadap marketing langsung.
Perusahaan-perusahaan akan menempatkan sisi pribadi di atas laba. Pada
gilirannya, jejaring sosial akan menghasilkan laba bagi perusahaan-perusahaan
yang memanfaatkannya. Para pengusaha akan “mengiklankan” diri mereka secara
utuh (whole person) untuk menarik lebih banyak klien. Era WOM (word
of mouth marketing) akan tiba seiring dengan kemampuan jejaring sosial
memfasilitasi rekomendasi produk secara perorangan.
Selain jejaring
sosial dan komputasi awan, masa depan teknologi informasi terkait erat dengan
perangkat kerasnya. Kecepatan pemrosesan komputer akan terus meningkat
sebagaimana terjadi sekarang. Tidak hanya itu, perkembangan teknologi juga
memungkinkan pemrosesan yang membutuhkan daya listrik lebih rendah. Selain itu,
perkembangan unit-unit perangkat keras lain, seperti interface
(contohnya, layar sentuh yang makin banyak digunakan), peralatan penyimpanan
data (storage device), dan perangkat input, juga akan membentuk masa
depan teknologi informasi dan berdampak luas pada kehidupan manusia. Bukan
tidak mungkin, di masa depan akan ada komputer yang lebih tipis dan daripada
komputer sekarang namun memiliki kemampuan komputasi yang berlipat ganda.
Teknologi lain
yang berpotensi mengubah wajah teknologi informasi di masa depan adalah
munculnya komputasi kuantum (quantum computing). Teknologi ini masih
dikembangkan oleh para fisikawan dengan memanfaatkan sifat kuantum partikel
(sifat partikel pada skala yang sangat kecil): suatu partikel dapat berada pada
dua keadaan (state) dalam satu waktu. Pada komputer biasa, representasi
bit 0 dan 1 terjadi secara terpisah, sedangkan pada komputer kuantum, keadaan
tersebut dapat terjadi bersama-sama. Apabila komputer kuantum dapat benar-benar
diwujudkan, komputer ini tidak akan menggantikan PC biasa, tetapi digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan komputer biasa
dengan baik, seperti machine learning, kecerdasan buatan, dan logistik.
Masalah-masalah tersebut membutuhkan pemeriksaan kemungkinan-kemungkinan yang
sangat banyak jumlahnya untuk menemukan jawaban terbaik.
Luar biasanya
perkembangan teknologi informasi menimbulkan berbagai dampak positif bagi
manusia. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh manusia dengan teknologi
informasi. Namun demikian, sehebat apapun teknologi informasi, ia hanyalah alat
di tangan tuan: manusia. Pada akhirnya, apa yang dapat dihasilkan oleh teknologi
informasi, dan sejauh apa ia bermanfaat bagi manusia, tergantung pada
kebijaksanaan manusia itu sendiri. Seyogyanya, tentu saja, perkembangan
teknologi informasi yang luar biasa itu dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan umat manusia. Fitri Tulaili
Tidak ada komentar:
Posting Komentar