Salah satu sikap hidup muslim yang harus kita miliki
adalah kepekaan jiwa yang dalam. Orang yang memiliki kepekaan jiwa yang dalam
akan membuat dia selalu mampu menangkap isyarat-isyarat positif dari berbagai
peristiwa yang terjadi baik pada masa lalu maupun masa kini.
Salah satu persoalan besar yang
terjadi pada masyarakat dan bangsa kita sekarang ini adalah rendahnya
atau bahkan hilangnya kepekaan jiwa. Orang yang tidak memiliki kepekaan
jiwa akan berakibat pada diri dan masyarakatnya. Akibatnya, orang tidak mampu
menangkap isyarat-isyarat positif dari ucapan dan tindakan orang lain serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Dalam sejarah, kita dapati begitu
banyak orang yang kepekaan jiwanya amat tajam, sehingga isyarat-isyarat positif
begitu cepat ditangkap dan diwujudkan dalam kehidupannya.
Contoh : Siti Hajar ketika
ditempatkan di mekkah dan Nabi Nuh yang diperintahkan untuk membuat perahu.
“Hai Nuh, turunlah dengan
selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari Kami atasmu dan atas umat-umat
(yang mu’min) dari orang-orang yang bersamamu”. (QS. Hud : 48)
Ada dua syarat agar kita memiliki
kepekaan jiwa yang tajam, yaitu :
Pertama. Memiliki perasaan
rendah hati (atawdhu’)
Kedua. Suka terhadap
kritik dan saran dari siapapun datangnya.
Memiliki kepekaan jiwa merupakan
sesuatu yang amat penting dan itu menjadi lebih penting lagi bagi para pemimpin
agar dalam kepemimpinannya bisa dihindari keluarnya kebijakan-kebijakan yang
bertentangan dengan ajaran Islam.
3 komentar:
memang, kebanyakan kita memiliki kepekaan yang sangat tumpul. contohnya ketika melihat kecelakaan di jalan, kita cenderung cuek. paling dalam hati kita mengatakan: "ah kan ada orang yang nolongin". mending ada yang nolongin, ga ada aja kite cuek..
emaaang. kt perlu muhasabah..
MMMM...kepekaan jiwa memang harus selalu diasah (pedang kaleee..he he). Tapi bener sih. Kejadian di china yang membiarkan bocah kelindas mobil dua kali menunjukkan sangat kurangnya kepekaan jiwa kita. jangan-jangan kita termasuk yang kepekaannya tumpul yaa. Naudzubillah...
Posting Komentar