Senin, 11 Agustus 2014

Elemen Tujuan Organisasi



Levitt (Scott, 1987) menyatakan bahwa terdapat 4 elemen internal dan satu faktor lingkungan dalam suatu organisasi. Faktor lingkungan tidak dibahas dalam kajian ini karena merupakan kajian tersendiri. Keempat elemen itu adalah
1. Struktur sosial
Struktur organisasi menunjuk pada aspek yang teratur dan terpola dari hubungan-hubungan yang terjadi di antara suatu organisasi. Kingsley Davis mengkaitkan struktur organisasi dengan pengelompokan sosial yang secara analitis dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu struktur normatif dan struktur perilaku. Struktur normatif meliputi norma (norms), nilai-nilai (values), dan harapan-harapan peran (role expectations). Nilai merupakan kriteria yang digunakan untuk menentukan tujuan dari suatu perilaku, norma merupakan aturan umum yang mengarahkan perilaku menuju tercapainya suatu tujuan, dan peran (roles) adalah harapan atau ukuran evaluasi yang dipergunakan dalam menilai perilaku seseorang dalam suatu posisi tertentu.
Struktur normatif adalah posisi sosial yang menunjuk suatu lokasi dalam suatu sistem hubungan sosial. Nilai, norma maupun peranan dalam setiap pengelompokan manusia terorganisir secara sistematik dan merupakan seperangkat kepercayaan yang relatif saling berkaitan, tidak saling bertentangan, serta mempengaruhi perilaku anggota masyarakat, termasuk anggota suatu organisasi.
Struktur perilaku menunjuk pada perilaku yang dilakukan oleh anggota masyarakat berupa aktivitas-aktivitas dan interaksi-interaksi yang pada tingkat tertentu mempunyai keteraturan.
Struktur normatif dan struktur perilaku tersebut pada dasarnya saling lepas, tetapi pada tingkat tertentu terdapat keterkaitan. Setiap kelompok sosial, termasuk juga dalam organisasi, selalu ditandai oleh adanya struktur normatif yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh anggotanya. Selain itu juga ditandai dengan adanya struktur perilaku yang menghubungkan anggotanya dalam suatu jaringan hubungan sosial yang umum atau pola aktivitas maupun pola interaksi. Hubungan kedua struktur ini merupakan struktur sosial dari suatu kolektivitas sosial.
Struktur sosial dalam organisasi menekankan pada segi pemahaman secara mendalam dari aturan yang ditunjukkan oleh perilaku anggota organisasi. Ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa setiap saat, ribuan bahkan jutaan orang melakukan tindakan dalam organisasi, tetapi semuanya tidak menghasilkan kekacauan maupun kebingungan, tetapi justru menghasilkan suatu tindakan yang teratur berdasar suatu aturan tertentu. Namun struktur sosial juga tidak kemudian berarti selalu ada dalam keselarasan dan keharmonisan. Konflik dan pertentangan senantiasa akan ada dan muncul dalam kehidupan berorganisasi. Meskipun demikian, tidak mengarah pada munculnya tindakan anggota yang brutal dan agresif, tetapi konflik itu melalui pola yang teratur pula. Tidak saja hanya keteraturan dan kemapanan tetapi ketegangan, penyimpangan dan perubahan dapat terjadi dalam organisasi.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa dalam setiap organisasi, senantiasa terdapat struktur normatif yang terdiri dari nilai, norma, dan harapan peran. Terdapat pula struktur perilaku, yang terdiri dari aktivitas dan interaksi yang relatif teratur. Kedua struktur ini merupakan salah satu elemen penting dari setiap organisasi.
2. Anggota
Anggota suatu organisasi adalah orang atau individu, yang pada tingkatan yang ber-beda-beda memiliki harapan memperoleh sesuatu, dengan memberikan suatu kontribusi bagi organisasi. Dari pernyataan ini terlihat bahwa sebenarnya ada hubungan timbal balik antara anggota suatu organisasi dengan organisasi itu sendiri. Anggota setiap organisasi pastilah mendapatkan yang bersifat material maupun yang bersifat non material dari organisasi yang diikutinya. Sebaliknya bagi organisasi, keikutsertaan seseorang itu memberikan konstribusi bagi keberadaan organisasi, paling tidak status keanggotaan yang dimiliki anggota menunjukkan bahwa organisasi itu memiliki eksistensi yang jelas.
Individu yang menjadi anggota dari beberapa organisasi sekaligus, demi memperluas dan memperdalam keterlibatannya dalam organisasi, maka akan sukar diperkirakan dalam organisasi mana sebenarnya paling berpartisipasi. Karakteristik demografis dari anggota suatu organisasi memiliki konsekuensi yang penting pada beberapa aspek organisasi, terutama pada segi struktur dan fungsi organisasi.
3. Tujuan
Tujuan organisasi merupakan elemen yang penting dalam organisasi karena akan memudahkan dalam mempelajari organisasi, tetapi ada sebagian ahli tidak menganggap penting untuk mengetahui tujuan organisasi. Sosiolog kelompok behaviorisme menganggap tidak penting tujuan organisasi karena yang sebenarnya mempunyai tujuan adalah para anggotanya. Kelompok kolektivisme menyatakan bahwa individu itu tunduk pada aturan organisasi sehingga organisasi dapat memaksa individu untuk tunduk pada aturan organisasi, termasuk memaksa mereka dalam mencapai tujuan organisasi.
Tujuan organisasi merupakan suatu titik pusat yang penting dalam melakukan analisa terhadap fenomena organisasi. Tujuan organisasi secara tentatif didefinisikan sebagai suatu konsepsi dan hasil yang diinginkan.
4. Teknologi
Perhatian tentang teknologi dalam organisasi mengacu pada organisasi sebagai tempat berbagai pekerjaan dilakukan, atau sebagai lokasi memanfaatkan transformasi energi, tempat mekanisme proses peralihan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). M. Ali Imron

Tidak ada komentar: