Kebanyakan manusia selalu menghubungkan antara rizki dengan akibat yang ditimbulkan oleh manusia lainnya. Tentu saja manusia mendapatkan rizki melalui tangan-tangan orang lain, baik itu dari konsumen karena sebagai pedagang, dari bos karena sebagai karyawan dan manusia manapun.
Akan tetapi, yang harus didudukkan persoalan sesngguhnya adalah, manusia bukanlah sumber dari keluarnya rizki itu sendiri. Manusia manapun, bahkan yang mungkin manusia yang mengaku dirinya super, dia tidak bisa dan tidak kuasa memberikan rizki kepada siapapun termasuk kepada manusia lainnya.
Manusia hanya menjadi perantara rizki -yang diberikan oleh Alloh subhanahu wa ta'ala- kepada manusia lain di sekitarnya.
Oleh karenanya, apabila ada manusia yang memiliki rasa takut kepada manusia lainnya hanya karena dia kritis dan mengungkap kebenaran, maka kasihan sekali manusia itu. Pengecut dan kerdil. Banyak yang merasa takut kalau ke-kritis-annya dalam mengungkap kebenaran membuahkan buah pemecatan kepada dirinya.
Rizki yang kita nikmati selama ini hanyalah Alloh yang memberikan. Rizki tidak ada urusannya dengan sebuah lembaga, perusahaan maupun atasan kita. So, ayo kita tetap menjaga kekritisan dan menjadi penjaga gawang kebenaran, karena itulah alasan Alloh menciptakan kita.
Akan tetapi, yang harus didudukkan persoalan sesngguhnya adalah, manusia bukanlah sumber dari keluarnya rizki itu sendiri. Manusia manapun, bahkan yang mungkin manusia yang mengaku dirinya super, dia tidak bisa dan tidak kuasa memberikan rizki kepada siapapun termasuk kepada manusia lainnya.
Manusia hanya menjadi perantara rizki -yang diberikan oleh Alloh subhanahu wa ta'ala- kepada manusia lain di sekitarnya.
Oleh karenanya, apabila ada manusia yang memiliki rasa takut kepada manusia lainnya hanya karena dia kritis dan mengungkap kebenaran, maka kasihan sekali manusia itu. Pengecut dan kerdil. Banyak yang merasa takut kalau ke-kritis-annya dalam mengungkap kebenaran membuahkan buah pemecatan kepada dirinya.
Rizki yang kita nikmati selama ini hanyalah Alloh yang memberikan. Rizki tidak ada urusannya dengan sebuah lembaga, perusahaan maupun atasan kita. So, ayo kita tetap menjaga kekritisan dan menjadi penjaga gawang kebenaran, karena itulah alasan Alloh menciptakan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar